Oleh:
IRSYAD SHALEH
NIM 21160273
PROGRAM PASCASARJANA
2022
ABSTRAK
II
ABSTRACT
The findings of this study are as follows: 1. The right method for
educating children student’s mindset is discussion. 2. The right method for
educating students’ taste patterns is direct practice in the social environment. 3.
The right method for educating students’ body patterns is routinely doing body
every day, both in the school environment and at home.
III
LEMBAR PERSETUJUAN
IRSYAD SHALEH
NIM 21160273
Proposal Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
Untuk mendapatkan gelar Mgister Pendidikan Agama Islam
TIM PEMBIMBING
IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayah-Nya, sehingga proposal tesis ini dengan judul Metode
Pendidikan Agama Islam Dalam Mendidik 3 Pola: Mindset, Taste Pattern, And
Body Pattern Pada Anak Usia SD/MI (Studi Kasus di MIM Mutiara) dapat selesai
dengan baik. Serta Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Shalawat dan
salam-Nya kepada utusan terbaik yaitu Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan
pengikut beliau hingga akhir zaman.
Penyelesaian proposal tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang tak terhingga kepada Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I dan Dr.
Wahyudi Setiawan, M.Pd.I selaku tim pembimbing dalam dalam penyusunan tesis
ini, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dengan penuh
kesabaran dan ketelitian, serta kemudahan sehingga proposal tesis ini dapat
selesai. Selain itu, penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak, Ibu,
Istri, Anak dan Institusi tempat bekerja yang telah mendidik dan memberikan
restu sehingga penulis dapat melanjutkan studi hingga jenjang pendidikan S2.
Tidak lupa untuk Bapak Anip Dwi Saputro, M.Pd. selaku Ketua Program Studi
magister Pendidikan Agama Islam, temen-temen mahasiswa Pascasarjana atas
dorongan dan masukan, serta semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian proposal tesis ini. Semoga amal dan kebaikan Bapak/Ibu, Keluarga,
teman-teman semua mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Aamiin.
Ponorogo,
Irsyad Shaleh
NIM 21160273
PERNYATAAN KEASLIAN
V
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Irsyad Shaleh
Nomor Mahasiswa : 21160273
Program Studi : Pascasarjana PAI
Dengan ini menyatakan bahwa proposal tesis ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar magister di suatu
perguruan tinggi, dan sempanjang pengetahuan saya dalam proposal disertasi ini
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Irsyad Shaleh
NIM 21160273
DAFTAR ISI
VI
SAMPUL .................................................................................................... I
ABSTRAK .................................................................................................. II
ABSTRACT ................................................................................................ III
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... IV
KATA PENGANTAR................................................................................. V
PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... VI
DAFTAR ISI ............................................................................................... VII
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Batasan Masalah .................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
1. Manfaat Praktis................................................................................ 6
2. Manfaat Teoritis.............................................................................. 6
VII I
BAB
PENDAHULUAN
Pada Era Abad ke-21 perkembangan dunia mencapai pada abad keterbukaan
atau abad globalisasi. Dimana kehidupan manusia pada abad ini mengalami
perubahan yang fundamental dan berbeda dengan tata kehidupan di abad-abad
sebelumnya. Begitu juga dengan dunia pendidikan, tidak luput dari
perkembangannya yang signifikan dan fundamental. Pendidikan sendiri
merupakan upaya untuk membentuk kepribadian seseorang secara sengaja
maupun tidak. Di setiap negara, Pendidikan memiliki tempat penting dalam
pembangunan.1
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dalam pasal 1 tentang
Sisdiknas disebutkan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
pengendalian diri, spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta kecakapan yang diperlukan untuk dirinya, keluarga, dan masyarakat. Di
pasal 4 dijelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
untuk mengembangkan diri melalui pembelajaran yang tersedia di suatu lembaga
pendidikan tertentu.
Istilah Pedidikan dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata didik dengan
diberi awalan pe dan akhiran an. memiliki arti perbuatan. Semula berasal dari
bahasa Yunani paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan untuk anak.
Kemudian dalam bahasa Inggris yaitu education yang berarti bimbingan atau
pengembangan. Dan dalam bahasa Arab ada beberapa arti yaitu at-tarbiyah, at-
1
Rinita Rosalinda Dewi(2021), Strategi Pendidikan Nilai sebagai pembentuk kepribadian siswa di sekolah,
Jurnal Bidang Pendidikan dasar, vol. No. 1, hal.9
ta’lim, dan at-ta’dib. At-Ta’lim berarti pengajaran yang bersifat penyampaian
pengetahuan dan keterampilan. At-Tarbiyah berarti mendidik dan at-Ta’dib yang
berarti pendidikan akhlak/moral.
Tiga istilah Pendidikan ini berasal dari sumber ilmu yang telah Allah SWT
berikan kepada manusia yaitu Al-Qur’an. di dalamnya Allah menjelaskan salah
satu komponen pendidikan yaitu tujuan pendidikan. Dijelaskan di beberapa ayat
yang berbunyi:
ِ َُو َما َخلَ ْق ُت الْجِ َّن َوا َنس اَّل ِل َي ْع ُبد
ون
Dan Aku tidak menciptakan jin dan
ِإْل ِإ
manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyaat 51:56).
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan hidup adalah menyembah kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Begitu juga Pendidikan, memiliki tujuan untuk mengEsakan
Allah SWT. Dari seluruh aktifitasnya, pendidikan memiliki nilai penghambaan
serta pengEsaan kepada Allah SWT. Hal ini perlu perhatian lebih dari lembaga
serta instansi pendukung secara detail untuk mewujudkannya. Bukan hal mudah
dan tidak seluruh lembaga Pendidikan mampu. Namun, seperti inilah tugas
Pendidikan, mendidik peserta didik akan tujuan hidup yaitu penghambaan dan
pengEsaan Tuhan Yang Maha Esa. Seluruh aktifitas, dari pembelajaran hingga
pulang ke rumah setiap langkahnya memiliki makna penyembahan kepada Allah
SWT. Sesuai pengertiannya, ibadah tidak hanya terbatas pada pelaksanaan
tuntunan ritual, karena makhluk Allah terkhusus manusia tidak hanya
menjalankan hidupnya terus menerus dengan hal tersebut, akan tetapi terdapat
aktifitas-aktifitas lain sebagai bentuk ibadah kepada-Nya. 2
َجا ِع ٌل يِف اَأل ْر ِض َخ ِلي َف ًة قَالُو ْا َأجَت ْ َع ُل ِفهيَا َمن يُ ْف ِسدُ ِفهيَا َوي َْس ِف ُك و ْذ قَا َل َرب ُّ َك ِللْ َم َالِئ َك ِة يِّن
ِإ ِإ
َ َون ُ َق ِّد ُس كَل َ قَا َل يِّن َأ ْعمَل ُ َما َال تَ ْعلَ ُم
ون َّ ِادل َماء َوحَن ْ ُن ن ُ َس ّب ُِح حِب َ ْم ِدك
ِإ
Ingatlah ketika Rabb-Mu berfirman kepada para Malaikat: “sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata:
“Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
2
Hamzah Djunaidi, (2014), Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an, Jurnal lentera Pendidikan, Vol. 17, No. 1,
hal. 2
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkan dan mensucikan Engka?” Rabb
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
(QS. Al-Baqarah 2:30).
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Metode Pendidikan Agama Islam
Secara etimologis, metode diambil dari bahasa Yunan, Metha yang
artinya melalui atau lewat, serta hodos yang artinya cara, dan jalan.
Metode adalah suatu cara dan jalan yang harus dilalui untuk mencapai
sasaaran atau tujuan. Mengajar adalah aktivitas untuk menyampaikan
bahan ajar. Dengan begitu, Metode Pengajaran adalah cara yang harus
dipakai untuk menyajikan materi ajar sehingga target yang telah
ditetapkan terpenuhi.3
Dalam mengajarkan Ilmu, pendidik harus mempersiapkan dirinya
dengan baik meliputi hal-hal berikut:4
a. Menetapkan materi
b. Menetapkan arah pembelajaran
c. Menetapkan langkah dan cara penyajian
d. Menyediakan sarana prasaran serta bahan ajar pendukung diperlukan
Serta pendidik haru mengindahkan beberapa faktor sebelum memilih
metode yang ingin dipakai pada kegiatan belajar di kelas. Faktor-faktor
tersebut yaitu:
a. Kesiapan peserta didik
b. Tingkat dan corak lembaga pendidikan
c. Fasilitas dan situasi
3
Agus Nur Qowim(2020), Metode Pendidikan Islam Prespektif Al-Qur’an, Jurnal Pendidikan Islam, vol 3,
No. 1, hal. 37
4
Agus Nur Qowim(2020), Metode Pendidikan Islam Prespektif Al-Qur’an, hal. 38
Al-Qur’an tidak memberikan eksplanasi tentang metode pendidikan
secara jelas. Namun, kalimat At-Tarbiyah yang diterjemahkan sebagai
metode tersurat dalam beberapa ayat Al-Qur’an. kata tersebut bersanding
dengan kata lain yang menjadai sifat dari metode seperti tariqin
mustaqin yang diartikan sebagai jalan/metode yang lurus, sebagaimana
firman Allah SWT:
قَالُوا اَي قَ ْو َمنَا اَّن مَس ِ ْعنَا ِك َتااًب ُأن ِز َل ِمن ب َ ْع ِد ُموىَس ُم َص ِّدقًا ِل ّ َما بَنْي َ يَدَ يْ ِه هَي ْ ِدي ىَل الْ َح ّ ِق
ِإ ِإ
َو ىَل َط ِر ٍيق ُّم ْس َت ِقمي
ِإ
“Mereka berkata: Hai kaum kami, Sesungguhnya kami Telah
mendengarkan kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang
membenarkan kitab-kitab sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran
dan kepada jalan yang lurus”. (Al-Ahqaaf 46:30).
5
Yeyen Febrianti, dkk. Analisis kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan memanfaatkan lingkungan
pada mata pelajaran ekonomi di SMA negeri 6 Palembang, Jurnal Profit, vol 3, no. 1, hal. 121-122
berpikir kreatif dari kebaiasaan berpikir, pembawaan atau
kepribadian, sikap, dan kecakapan dalam memecahkan masalah. 6
Pada hakikatnya pembelajaran di dalam kelas dapat menjadi
tempat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta
didik, hanya saja tidak semua kelas bisa tergantung pada Guru serta
Peserta didik dalam melaksanakan KBM. Beberapa hal berikut,
merupakan faktor pendorong dalam berpikir kreatif;
1) Kebebasan dalam melihat lingkungan: mampu melihat masalah
dari segala arah.
2) Kepekaan dalam melihat lingkungan: peserta didik sadar bahwa
berada di tempat yang nyata.
3) Ketekunan untuk berlatih: wawasan yang luas.
4) Lingkungan kondusif, otoriter, dan tidak kaku
5) Optimis dan berani mengambil risiko: suka tugas yang
menantang.
6) Komitmen kuat untuk maju dan berhasil: hasrat ingin tahu yang
besar.
Dalam meningkatkan berpikir keratif tidak luput dari peran guru,
berikut hal-hal yang perlu guru lakukan dalam meningkatkan
kemampuan tersebut:
1) Tunjukkan kepada peserta didik, bahwa gagasan mererka
bernilai.
2) Hargai pertanyaan pertanyan yang kelihatannya aneh.
3) Hargai gagasan peserta didik yang imaginatif dan kreatif.
4) Masukkan faktor hubungan sebaba akibat di dalam penilaian.
5) Berikanlah kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
sesuatau tanpa dinilai.
Di samping menerima dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan standar yang ada, bertindak dan berpikir secara bebas dan luas
6
Yeyen Febrianti, dkk. Analisis kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan memanfaatkan lingkungan
pada mata pelajaran ekonomi di SMA negeri 6 Palembang, hal. 124
merupakan hal penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif.
8
Siti Partini(1996), Memahami emosi pada Anaka, Jurnal Dinamika Pendidikan No. 1 Tahun II, hal. 83
diperlihatkan oleh laki-laki ketimbang perempuan, sebaliknya anak
perempuan lebih cenderung pada perasaan cemburu, takut, maupun kasih
sayang. Faktor lain juga, yaitu lingkungan. Dimana keluarga begitu
berperan besar dalam membentuk perasaan seorang anak. Sehingga
menjadi orang tua harus bijak dalam mendidik perasaan anak-anaknya.
Ketika rasa ingin tahu seorang anak akan suatu hal dicegah dan
ditolak, maka akan terjadi penyusutan semangat untuk ingin tahu lebih
banyak lagi. Demikian juga bagi anak yang tidak memiliki kesempatan
untuk merasakan sukacita, dan kebahagaiaan, maka akan kehilangan
keinginan dirinya untuk menyatakan perasaan yang tengah dia alami.
Dan ini justru sangat menghambat perkembangan anak.
Akibat yang cukup merugikan dan sangat serius bagi anak adalah
apabila anak tidak dan kurang mendapatkan rasa kasih sayang, maka
mengakibatkan anak memiliki rasa acuh tak acuh(emotionally
unresponsive) terhadap lingkungannya. Anak merasakan dirinya tidak
diakui. Cenderung menjadi seorang anak yang kurang menanggapi orang
lain, menampakkan perasaan dirinya yang kurang bahagia, pendiam, dan
kurang perhatian. Keadaan ini dapat dialami sejak anak masih berusia 1
tahun hingga dewasa. Perwujudan dari perasaan yang tidak
menyenangkan ini berupa panik, kecemasan, tertekan, dan sebagainya.
Mengingat hal-hal tersebut, orang tua maupun orang dewasa sangat
perlu memahami kebutuhan yang berhubungan dengan perasaan anak
serta memenuhi kebutuhan perasaan tersebut supaya perkembangan anak
tidak mengalami hambatan. Betapa pentingnya jaminan rasa persetujuan,
aman, senyuman, anggukan, dan pujian bagi perkembangan anak.
C. Kerangka Berpikir
Mindset,
Taste SISWA
Metode PAI
Pattern, SD/MI
Body
Pattern
Body Pattern pada anak Usia SD/MI(studi kasus di MIM 1 Simo). Dengan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, hal ini sesuai dengan pendapat
9
Lexi J. Moleong, Metodolgi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 6
sosial, kepercayaan, pemikiran orang baik secara individu maupun kelompok,
dan bukan angka-angka. Dimana penelitian ini berasal dari data yang diambil
manusia (behavior) dan apa saja yang ada di balik tingkah laku tersebut yang
biasanya sulit untuk diukur dengan angka-angka. Karena apa yang kelihatan
bergejala tidak selalu sama dengan apa yang ada di dalam fikiran dan
berpangkal dari pola fikir induktif, yang didasarkan atas pengamatan objektif
Dampak dan gejala sosial yang dimaksud meliputi keadaan masa lalu,
sekarang, dan bahkan yang akan datang. Berkaitan degnan objek-objek ilmu
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
hal. 94
11
Nuruz Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.
92
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: ALFABET, 2013), hal.
293
13
Nursapia Harahap, Penelitan Kualitatif, (Sumatra Utara: Wal Ashari Publishing, 2020), hal. 19
tertentu dengan berpedoman pada tujuan atau fokus permasalahan tertentu.
Atas dasar itu penelitian kualitatif mencoba untuk mengerti, mendalami dan
subyektivitas.
Berdasarkan tujuan dan hasil yang akan dicapai serta teknik analisisnya.
subyek serta memberikan semua gejala yang tampak dan memaknai apa yang
ada di balik gejala (neumena). Dengan kata lain, menggambarkan secara rinci
tidak saja bertujuan memahami dan memaknai apa yang ada di balik gejala,
dengan kata lain, di samping menggambarkan secara rinci apa, siapa, dimana,
B. Kehadiran Peneliti
penelitian itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti juga harus divalidasi seberapa
data utama. Dalam hal ini, sebagaimana yang dinyatakan oleh Moleong,
tujuan penelitian.
sebenarnya.
penelitian.
dimulai dari awal bulan. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan
Jl. KH. Ahmad Dahlan, No. 2, Simo, Jenangan, Ponorogo, Jawa Timur,
untuk meneliti lebih dalam. Dimana pola pikir yang penting bagi peserta
Kedua, Masalah-masalah terkait pola pikir, pola rasa, dan pola raga pada
D. Subjek Penelitian
Kali ini Peneliti ingin mengungkapkan tentang Metode yang digunakan
Pendidikan Agama Islam dalam mendidik 3 Pola Penting bagi anak, yaitu:
sebanyak sattiga subjek yang merupakan Peserta didik dengan tingkat pola
pikir yang belum maksimal, peserta didik dengan tingkat pola rasa yang
belum maksimal, dan peserta didik dengan tingkat pola raga yang belum
Muhammadiyah 1 Simo.
E. Sumber Data
Data merupakan hal yang begitu penting untuk memaparkan suatu
atau untuk mengisi hipotesis yang sudah dirumuskan. Data merupakan hasil
pencatatan penelitian baik berupa fakta ataupun angka. Nantinya fakta dan
mendidik 3 Pola: Mindset, Taste Pattern, Body Pattern pada anak usia
penelitian, sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan
sumber data yang memberikan data yang tidak langsung, contoh melalui
saja.
2. Teknik Observasi
Teknik observasi yaitu satu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
teknik observasi non partisipan, dimana peneliti tidak ikut dalam proses
Pattern, Body Pattern pada anak usia SD/MI. Peneliti lakukan dengan cara
3. Teknik Dokumentasi
16
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktifk, hal. 147
menggunakan penyelidikan terhadap buku, dokumen, majalah, peraturan-
berupa tulisan, daftar nama Peserta didik dan Tendik/Pendidik, file, serta
Simo, buku Pelajaran, kalender akademik, buku absen, dan buku ajar.
sebelum memasuki lapangan, selama disana dan setelah selesai dari lapangan.
17
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Lainnya (Jakarta: Kencana, 2009). hal. 71.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&d, hal. 89
Model analisa data disini dapat dilakukan dengan melalui tahapan,
antara lain :
1. Reduksi Data
pencatatatn secara teliti dan rinci. Untuk itu juga peneliti segera
data – data pokok, dan fokus dengan hal-hal penting kemudiann dicari
tersusun lengkap.
2. Penyajian Data
penyajian data. Penyajian data bisa dilakukan secara singkat, bagan dan
sejenis karena akan lebih mdah difahami. Penyajian data (data display)
dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif.
tersebut.
untuk bertukar fikiran antar teman sejawat. Selain itu kesimpulan yang
Daftar Pustaka
Qowim, Agus Nur (2020), Metode Pendidikan Islam Prespektif Al-Qur’an, Jurnal
Pendidikan Islam, vol 3, No. 1.
Yeyen Febrianti, dkk. Analisis kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan
memanfaatkan lingkungan pada mata pelajaran ekonomi di SMA negeri
6 Palembang, Jurnal Profit, vol 3, no. 1, hal. 121-122
Partini, Siti (1996), Memahami emosi pada Anaka, Jurnal Dinamika Pendidikan
No. 1 Tahun II.
Moleong, Lexi J., Metodolgi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006).