Anda di halaman 1dari 7

DOPING

Apakah kamu tahu apa itu obat doping? Obat ini dulunya pernah dikonsumsi atlet
olahraga yang menginginkan prestasi instant. Kata Doping sendiri berasal dari kata dope, bahasa
suku Kaffern di Afrika Selatan yang artinya minuman keras berkonsentrasi tinggi dari campuran
akar tumbuhan yang biasa dipakai suku setempat untuk perangsang (stimulan) pada acara trance
adat. Sedangkan Doping dalam Bahasa Inggris berarti zat campuran opium dan narkotika untuk
perangsang. Kata doping pertama kali dipakai di Inggris pada tahun 1869 untuk balapan kuda di
Inggris, di mana kuda didoping agar menjadi juara.
Nilai sportifitas dalam beberapa cabang olahraga sering ternoda oleh pemakaian obat doping

yang dikonsumsi atletnya. Persaingan prestasi olahraga yang semakin ketat membuat sebagian
atlet sering menghalalkan berbagai cara. Apalagi ada sebagian pelatih yang bernafsu
meningkatkan prestasi atlet dengan berbagai cara, misalnya latihan yang lebih keras,
memanfaatkan kemajuan teknologi, atau bahkan lewat jalan pintas yaitu memberi obat doping
demi prestasi dan meningkatkan performa atlitnya.
Pengertian atau definisi Doping Menurut IOC (International Olympic Committee) pada tahun
1990, doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang
dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis.

JENIS OBAT DOPING


Obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti Doping Dunia dalam daftar tahun 2004 dapat
dimasukan dalam delapan golongan. Ke delapan golongan tersebut adalah sebagai berikut :
1)Stimulants
Stimulan adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan
kewaspadaan dengan meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi
otak. Dengan berkerja pada sistem saraf pusat, stimulan bisa merangsang tubuh baik secara

mental
dan
fisik.
Contohnya adalah adrafinil, kokain, modafinil, pemoline, selegiline Dilarang karena dapat
merangsang pikiran atau tubuh, sehingga meningkatkan kinerja dan memberi atlet keuntungan
yang tida kadil. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam latihan
pada tingkat yang optimal, menekan kelelahan tempur dan nafsu makan.
2)Narcotic Analgesics
Analgesik narkotik biasanya mengambil bentuk obat penghilang rasa sakit yang bekerja
pada otak dan sumsum tulang belakang untuk mengobati rasa sakit yang terkait dengan stimulus
yang menyakitkan.Contohnya buprenorfin, dextromoramide, heroin, morfin, petidin Analgesik
narkotik dilarang karena dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri dirasakan
dari cedera atau sakit sehingga untuk membantu atlet dalam latihan yang lebih keras dan untuk
jangka waktu yang lama. Bahaya dalam hal ini adalah bahwa obat itu hanya menyembunyikan
rasa sakit tidak mengobati sakit nyaitu sendiri.Akibatnya, atlet mungkin memiliki rasa aman
yang palsu, dan dengan terus melatih dan bersaing, resiko kesehatan menjadi meningkat. Oleh
karena itu obat ini dilarang digunakan dalam kompetisi.
3)Cannabinoids
Cannabinoids adalah bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja yang
menyebabkan perasaan relaksasi. Contohnya adalah hashis, minyak hashis, marijuana. Marijuana
umumnya tidak dianggap meningkatkan kinerja, tapi dilarang karena penggunaannya merusak
citra olahraga. Ada juga faktor keamanan terlibat karena penggunaan ganja dapat melemahkan
kemampuan atlet, sehingga mengorbankan keselamatan atlet dan pesaing lainnya.
Atlet menggunakannya untuk meningkatkan waktu pemulihan mereka setelah latihan,
meningkatkan denyut jantung mereka, mengurangi kelemahan mereka. Obat ini Dilarang dalam
kompetisi
4)Anabolic Agents
Anabolik steroid androgenik (AAS) adalah versi sintetis dari hormon testosteron.
Testosteron adalah hormon kelamin laki-laki ditemukan dalam jumlah besar pada kebanyakan
laki-laki dan dibeberapa perempuan.Anabolik steroid androgenik masuk ke dalam salah satu dari
dua kategori: 1) steroid eksogen adalah substansi yang tidak mampu diproduksi oleh tubuh
secara alami, dan 2) steroidendogen adalah mereka zat yang mampu diproduksi oleh tubuh
secara
alami.
Contoh steroid eksogen adalah drostanolone, metenolone dan oksandrolon, sedangkan contoh
steroid endogen adalha androstenediol (andro), dehydroepiandrosterone (DHEA) dan
testosterone.Agen anabolik hanya boleh diresepkan untuk penggunaan medis saja. Dilarang
karena penggunaan agen anabolik dapat meningkatkan kinerja seorang atlet, memberikan mereka
keuntungan yang tidak adil. Kemungkinan lain adalah efek samping yang serius medis bagi
pengguna.Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, mengurangi
jumlah waktu yang diperlukan untuk pulih setelah latihan,dan untuk melatih lebih keras dan
untuk jangka waktu yang lama. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi

5)PeptidesHormones
Hormon peptida adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh ,dan setelah
beredar melalui darah, dapat mempengaruhi organ-organ dan jaringan lain untuk mengubah
fungsi tubuh.Contohnya adalah eritropoietin, hormon pertumbuhan manusia, insulin,
corticotrophins Hormon Peptida yang merupakan pelayan pembawa pesan antara organ berbeda,
dilarang karena merangsang berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perilaku dan sensitifitas
terhadap rasa sakit.Atlet menggunakannya untuk merangsang produksi hormone alami,
meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan, dan meningkatkan produksi sel darah merah yang
bisa meningkatkan kemampuan darah untuk membawa oksigen. Obat ini filarang di dalam dan di
luar kompetisi
6)Beta-2Agonists
Beta-2 agonis adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma dengan relaksasi
otot-otot
yang
mengelilingi
jalan
napas
dan
membuka
saluran
udara.
Contohnya bambuterol hidroklorida, hidroklorida reproterol, hidroklorida tulobuterol. Dilarang
karena mereka dapat memberikan keuntungan yang sama dengan Stimulan (no 1) atau, jika
diberikan ke dalam aliran darah, memiliki efek anabolic (lihat no 4). Atlet menggunakannya
untuk meningkatkan ukuran otot mereka dan mengurangi lemak tubuh. Bila dimasukan melalui
mulut atau pun dengan suntikan, Beta-2dapat memiliki efek stimulasi yang kuat. Obat ini
dilarang di dalam dan di luar kompetisi
7)MaskingAgents
Agen masking adalah produk yang berpotensi dapat menyembunyikan keberadaan zat
terlarang dalam urin atau sampel lainnya.Contohnya epitestosterone, dekstran, diuretik,
probenesid Dilarang karena Masking Agen dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang
dalam urin seorang atlet atau sampel lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menutupi
penggunaan
dan
memperoleh
keunggulan
kompetitif
yang
tidak
adil.
Atlet memang menggunakannya untuk menyembunyikan penggunaan zat terlarang dalam proses
pengujian. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
8)Glucocorticosteroids
Dalam pengobatan konvensional, glukokortikosteroid digunakan terutama sebagai obat
anti-inflamasi dan untuk meringankan rasa sakit. Mereka umumnya digunakan untuk mengobati
asma,demam,peradangan jaringan dan rheumatoid darthritis.Contohnya deksametason,
flutikason, prednison, triamsinolon asetonid danrofleponide Dilarang karena ketika diberikan
secara sistemik (ke dalam darah) glukokortikosteroid dapat menghasilkan perasaan euforia,
berpotensi memberikan keuntungan yang tidak adil atlet.Atlet menggunakanya biasanya untuk
menutupi rasa sakit yang dirasakan dari cedera dan penyakit. Obat ini dilarang di dalam
kompetisi saja.

LARANGAN PENGGUNAAN OBAT DOPING


Banyak organisasi olahraga melarang penggunaan anabolika yang dimuat dalam suatu daftar
khusus dengan alasan terutama mengacu pada ancaman kesehatan (gangguan fungsi hati dan
tumor hati) atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek
olahraga bersih (bebas doping) yang patut dicontoh dalam kehidupan umum. Selain obat,
bentuk lain dari doping ialah doping darah, baik melalui transfusi darah maupun penggunaan
hormon eritropoietin atau steroid anabolik tetrahidrogestrinon.
Atlit yang ketahuan menggunakan doping atas dasar tes urin selalu didiskualifikasi dan didenda
berat. Meskipun demikian sampai sekarang masih sering kali dilaporkan terjadinya pelanggaran.

DAMPAK PENGGUNAAN OBAT DOPING


Berikut ini merupakan dampak buruk atau bahaya doping bagi orang yang mengkonsumsinya :
1. Konsumsi obat doping pada atlet dapat meningkatkan prestasi yang melampai batas
kemampuan normal. Keadaan ini tidak wajar dan berbahaya, karena rasa letih merupakan
peringatan dari tubuh bahwa seseorang tersebut telah sampai batas kemampuannya. Jika
dipaksakan bisa menimbulkan exhaustion yang membahayakan kesehatan. Overdose
dapat berbahaya, dapat menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi, perilaku
ganas, dan juga aritmia jantung yang dapat menimbulkan masalah serius. Untuk
mengatasi gejala ini digunakan sedative misalnya diazepam.
2. Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi
darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan
analognya dapat berakibat si atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi,
pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung.
3. Dampak buruk dari suntikan eritropoetin adalah darah menjadi lebih pekat sehingga
mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di
otak).
4. Pemakaian deuretika yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan pengeluaran garam
mineral yang berlebihan. Sehingga mengakibatkan timbulnya kejang otot, mual, sakit
kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan
gangguan ginjal dan jantung.
5. Pemakaian obat analgesic pada atlit perempuan berfungsi menghilangkan rasa sakit
ketika haid. Namuan dampak buruknya jika salah memilih obat bisa menyebabkan sulit
bernapas, mual, konsentrasi yang hilang, dan mungkin menimbulkan adiksi atau
ketagihan.

6. Salah satu jenis obat doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan
anabolik, seperti hormon androgenik steorid. Jenis hormon ini punya efek berbahaya,
baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon
tubuh dan dapat juga meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung. Jika atlit
wanita mengkonsumsi obat ini, dapat menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti
berkumis, suara berat, dan serak. Selanjutnya, menimbulkan gangguan menstruasi,
perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan
meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, penggunaan obat ini dapat menyebabkan
timbulnya jerawat. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah pertumbuhannya akan
berhenti.

ilustrasi dampak doping bagi wanita


7. Beta-blockers membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran
darah, memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti panahan
dan menyelam karena menghindarkan getaran. Efek merugikan yang terjadi antar alain
mimpi buruk, susah tidur, kelelahan, depresi, gula darah rendah dan gagal jantung.
8. HGH atau Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin.
menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme
kompleks yang merangsang pertumbuhan, membantu sintesa protein dan menghancurkan
lemak. HGH disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan
jaringan. Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa, akumulasi cairan, sakit
jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya otot,
aktivitas thyroid yang rendah dan cacat.

KASUS OBAT DOPING


Tidak sedikit atlit yang terkenal karena penggunaan obat doping dalam pertandingan,
Seperti peraih medalis emas dari Kanada Ben Johnson, olahragawan Rusia Anton Galkin,
pelontar peluru Irina Korzhanenko, petinju dari Kenya David Munyasia, pemain sepak bola
Diego Armando Maradona dan Claudio dari Argentina, Rodrigo Lara, Paulo Csar Chvez,
Aarn Galindo dan Salvador Carmona dari Meksiko, Clarence Acua dan Fabin Guevara dari
Chili, Josep Guardiola dari Spanyol, petenis Petr Korda, olahragawan Maroko Yunus al-Ainawi,
Bohdan Ulihrach dari Republik Ceko, Guillermo Coria, Mariano Puerta, Juan Ignacio Chela,
Guillermo Caas, Martn Rodrguez dan Mariano Hood dari Argentina, Viktor Chisleann dari
Moldavia serta pembalap sepeda Roberto Heras dan Tyler Hamilton.
Semoga penjelasan mengenai doping di atas dapat menambah pengetahuan kamu, dan
bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.
Referensi : http://calon-dokter.blogspot.com/2008/06/beberapa-obat-doping.html ,
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2226664-tipe-obat-doping-yangdilarang/ , http://landejavu.wordpress.com/2010/06/01/obat-doping/

Anda mungkin juga menyukai