Anda di halaman 1dari 24

DOPING

Terminologi
• Dope  bahasa suku Kaffern ( Afrika Selatan)
artinya minuman keras berkonsentrasi tinggi
dari campuran akar tumbuhan yang biasa
dipakai untuk stimulan pada acara adat.
• Doping ( Inggris)  campuran opium dan
narkotika untuk perangsang. Kata doping
pertama kali dipakai di Inggris pada tahun
1869 untuk balapan kuda.
DEFINISI
Menurut IOC (International Olympic
Committee) (1990)

Doping adalah upaya meningkatkan prestasi


dengan menggunakan zat atau metode yang
dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan
indikasi medis.
JENIS OBAT DOPING
• Obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti Doping
Dunia dalam daftar tahun 2004 dapat diklasifikasikan
dalam 8 golongan. revisi 2014  9 golongan
1.Stimulan
Obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik
dan kewaspadaan dengan meningkatkan denyut jantung
dan pernapasan serta meningkatkan fungsi otak.
• Bekerja pada sistem saraf pusat, stimulan merangsang
tubuh baik secara mental dan fisik.
Contoh: adrafinil, kokain, modafinil, pemoline, dll.
JENIS OBAT DOPING

2.Analgetik Narkotik
Bekerja pada SSP untuk mengatasi rasa sakit yang
terkait dengan stimulus yang menyakitkan.
Contoh: heroin, morfin, petidin
Analgetik narkotik dilarang karena digunakan untuk
mengurangi atau menghilangkan nyeri atau cedera
yang dirasakan , sehingga membantu atlet dalam
latihan yang lebih keras untuk jangka waktu yang
lama.
JENIS OBAT DOPING
3.Kanabinoid
Bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman
ganja yang menyebabkan perasaan relaksasi.
Contohnya : hashis, marijuana.
Termasuk golongan narkotika
JENIS OBAT DOPING
4.Anabolic Agents
Anabolik steroid androgenik (AAS) adalah versi
sintetis dari hormon testosteron.
terdiri dari: 1) steroid eksogen
2) steroidendogen .
Contoh steroid eksogen adalah metenolone Contoh
steroid endogen adalah androstenediol
(dehydroepiandrosterone (DHEA) dan testosterone.
JENIS OBAT DOPING
• Agen anabolik hanya boleh diresepkan untuk
penggunaan medis.
Atlet menggunakannya untuk meningkatkan
ukuran dan kekuatan otot, mengurangi jumlah
waktu yang diperlukan untuk pulih setelah
latihan,dan berlatih lebih keras untuk jangka
waktu yang lama.
Ilustrasi pemakaian anabolik & hormon peptida
JENIS OBAT DOPING
5.Hormone Peptida
Contoh: Eritropoietin, hormon pertumbuhan
manusia, insulin, corticotrophins.Hormon Peptida ,
dilarang karena merangsang berbagai fungsi tubuh
seperti pertumbuhan, perilaku dan sensitifitas
terhadap rasa sakit.
Atlet menggunakannya untuk merangsang produksi
hormon alami, meningkatkan pertumbuhan dan
kekuatan otot, dan meningkatkan produksi sel
darah merah .
• Gangguan Keseimbangan hormon pada
wanita
JENIS OBAT DOPING

6.Beta-2 Agonis
Obat yang biasa digunakan untuk mengobati
asma
Contoh: hidroklorida reproterol
Dilarang karena dapat memberikan efek yang
sama dengan Stimulan atau, jika diinjeksikan,
memiliki efek anabolik. Atlet menggunakannya
untuk meningkatkan ukuran otot dan
mengurangi lemak tubuh.
JENIS OBAT DOPING
7.Masking Agents
Obat yang berpotensi menyembunyikan
keberadaan zat terlarang dalam urin atau
sampel lainnya.
Contoh: epitestosterone, dekstran, diuretik.
JENIS OBAT DOPING
8.Glukokortikosteroid
Dalam pengobatan konvensional, glukokortikosteroid
digunakan terutama sebagai anti-inflamasi sehingga
mengurangi rasa sakit.
Contoh: deksametason, flutikason, prednison, dll.
Dilarang karena ketika diberikan secara sistemik
glukokortikosteroid dapat menyebabkan retensi
cairan dan euforia.
JENIS OBAT DOPING

• 9.Metabolic modulator
seperti insulin, peroxisome proliferator
activated
receptor (PPAR) agonis
DAMPAK DOPING
1.Overdosis
Dapat menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi,
aritmia jantung dll yang dapat menimbulkan masalah
serius.
2. Reaksi alergi
Doping dengan pemberian injeksi akan menimbulkan reaksi
alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan
gangguan ginjal.
Golongan hormon peptida dapat menyebabkan sakit kepala,
perasaan letih, depresi, ginekomastia dan mudah
tersinggung.
DAMPAK DOPING

3.Peningkatan viskositas darah


Biasanya timbul akibat pembakaian eritropoetin ,
sehingga darah mudah menggumpal dan
memungkinkan terjadinya stroke.
4. Dehidrasi
Timbul akibat pemakaian diuretika yang berlebihan .
sehingga mengakibatkan timbulnya kejang otot, mual,
sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu
sering dapat menyebabkan gangguan ginjal dan
jantung.
DAMPAK DOPING
• 5. Adiksi
Timbul akibat pemakaian obat analgetik narkotik
6.Gangguan keseimbangan hormon
Dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan jantung. Jika
atlit wanita mengonsumsi obat ini, dapat menyebabkan
berkumis, suara berat, dan serak. Selanjutnya, timbul
gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi
pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran mamae, dan
meningkatkan agresivitas.
Bagi atlet remaja, menyebabkan jerawat, yang paling
mengkhawatirkan adalah hambatan pertumbuhan
DAMPAK DOPING

7.Blokade reseptor beta


Blokade rangsangan ke jantung, paru dan
aliran darah, memperlambat denyut jantung.
Efek yang terjadi antara lain mimpi buruk,
insomnia, kelelahan, depresi, hipoglikemia dan
gagal jantung.
8.Dll …etc  ??
ALASAN
•  Alasannya terutama mengacu pada ancaman
kesehatan atas obat peningkat performa.
• Doping dalam olahraga merupakan bentuk
kecurangan yang dilakukan oleh seorang atlet
dan sangat bertolak belakang dengan spirit
olahraga dan merusak kompetisi yang sehat. 
Sanksi Penggunaan Doping

• Bagi atlet yang terbukti menggunakan doping,


berdasarkan World Anti-Doping Code (WADC)
tertuang dalam bab 9 mengenai disqualifikasi
secara otomatis bagi individual dan bab 10
mengenai sanksi individual. Berdasarkan bab 9
WADC, apabila seorang atlet terbukti menggunakan
doping saat kompetisi, maka sang atlet langsung
dinyatakan diskualifikasi sehingga medali, poin, dan
hadiah harus dicabut dari sang atlet.
Sanksi Penggunaan Doping

• Bab 10 WADC berisi mengenai ketentuan pencabutan


medali, poin, dan hadiah (bab 10.1.1), sanksi larangan
bermain selama 4 tahun sampai seumur hidup (jika
terbukti disengaja) dan sanksi larangan bermain
maksimum 2 tahun (jika terbukti tidak disengaja) bagi
atlet yang terbukti menggunakan doping.
• Bila doping digunakan oleh grup/tim atlet,
ketentuannya adalah bila lebih dari dua orang dalam
satu tim terbukti menggunakan doping, sanksi seperti
bab 9 dan 10 akan berlaku.
SANKSI

• Badan Anti Doping Dunia (WADA), melarang pelaku


turut serta dalam Olimpiade.
• Larangan tanding selama dua tahun dengan tambahan
larangan tanding seumur hidup jika diketahui atlet
bersangkutan ternyata ketahuan menggunakan doping
lagi secara berturut-turut.
• Larangan tanding dengan masa lebih lama ini
dikenakan untuk pelanggaran termasuk penggunaan
anabolic steroid, hormon pertumbuhan, zat pelarut
doping (masking agents) serta penyelundupan obat.

Anda mungkin juga menyukai