Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

POPULARITAS DOPPING DI KALANGAN


ATLET

Disusun oleh :

Panji Tsaqib Al-Azzam


Muhammad Ridho Nurrahman
Rafif Arsyad Alkahraman
Yumnannisa Raissa
Kholifah Piscella Dewi

PJOK
SMA MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR PK
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita tau bahwa suatu pertandingan akan memberikan sanksi atau hukuman kepada
seorang atlet yang melakukan suatu kesalahan. Tepatnya kesalahan yang disengaja
seperti penggunaan dopping. Padahal dopping sudah dilarang dalam suatu
pertandingan. Bahkan sudah beberapa kali dilakukannya pemeriksaan dopping secara
resmi, tetapi hingga saat ini penggunaan dopping masih tetap dilakukan oleh para
atlet. Keinginan untuk menang dengan cara apapun.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang akan diidentifikasikan pada makalah ini :


1. Sejarah awal mula dopping
2. Pengertian dopping
3. Metode dan jenis-jenis dopping
4. Efek-efek dopping
5. Contoh kasus-kasus pada dopping

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari dibentuknya makalah ini adalah untuk menyampaikan hal-hal
dan informasi terkait penggunaan dopping di kalangan para atlet. Menjelaskan
pengertian, efek sampai contoh kasus dopping yang dialami oleh Atlet, baik dari
Indonesia maupun luar negara. Serta sanksi yang diberikan pihak pertandingan atas
penggunaan dopping.
BAB 2
PEMBAHASAN

1.1. Sejarah Dopping

Menurut American College of Medical Texicology, para atlet sudah melakukan praktik
dopping berabad-abad silam. Mereka ingin meningkatkan performa sebelum melakukan
pertandingan dengan melalui diet serta mengonsumsi jenis tanaman tertentu yang
dipercaya mampu meningkatkan kekuatan fisik. Pada tahun 1904, untuk pertama kalinya
dopping ditemukan di cabor lari. Pelari tersebut disuntik dengan strychnine untuk
membantu kecepatan & juga beranggapan mampu menyelesaikan kompetisi.

Pada tahun 1910, gerakan anti dopping sudah mulai muncul setelah seorang asal Rusia
mengetahui cara pemeriksaan dopping. Serta masyarakat saat itu melakukan pertentangan
karena bahaya yang ditimbulkan dan setelah mengetahui bahayanya, kampanye
pemberantas dopping mulai dilakukan. Masyarakat mulai mengetahui pentingnya
pencegahan dopping pada atlet. Sehingga pada tahun 1972 diadakanlah pemeriksaan
dopping secara resmi pada Olimpiade Musim Dingin di Grenobel.

1.2. Pengertian Dopping


Dopping berasal dari kata dope yang memiliki arti campuran obat-obatan dengan
narkotika yang awalnya digunakan untuk olahraga pacuan kuda di Inggris, yang mereka
gunakan untuk meningkatkan performa atau penampilan seorang atlet dalam kompetisi
olahraga. Bahan asing atau obat yang digunakan tentu dalam jumlah yang abnormal atau
diberikan dengan cara yang abnormal. Dopping ini menjadi salah satu upaya
meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat / metode yang dilarang dalam olahraga
dan tidak terkait dengan dindikasi medis, menurut IOC (Komite Olimpiade Internasional)
pada tahun 1990.

1.3. Jenis-jenis Dopping


Ada beberapa jenis dopping menurut IOC :
a. Stimulants
Obat ini digunakan untuk meningkatkan aktifitas fisik dan kewaspadaan dengan
meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi otak.
b. Digunakan Narcotics Alnagesic
para medis untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri saat pasien dioperasi. jika di
dalam dunia olahraga, dopping biasanya digunakan untuk mengurangi dan
menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan. Sehingga membantu para atlet dalam
melakukan latihan yang lebih dan dalam jangka waktu yang lama.

c. Cannabinoids
Obat yang terbuat dari bahan kimia psikoaktif yang bersal dari tanaman ganja. Obat
ini biasanya digunakan para atlet untuk memberikan kemungkinan rileks, hingga
perasaan tegang yang terobati.

d. Annabolic Steroids
Golongan obat yang dapat menghasilkan hormone testosterone baik secara alami
maupun sintetis. Tujuan penggunaan obat ini untuk meningkatkan volume otot, tenaga
dan kekuatan.

e. Peptides Hormones
Hormone yang dihasilkan dari kelenjar tubuh untuk mengubah fungsi kinerja tubuh
melalui system peredaran darah.

f. Beta-2 Agnosists
Beta-2 Agnotists ini merupakan salah satu obat yang biasanya dianjurkan untuk
penderita asma. Jika obat ini dikonsumsi secara terus menerus dan beredar dalam
peredaran darah, maka meningkatkan massa otot tanpa disertai lemak.

g. Masking Ageng
Obat ini dapat menyembunyikan zat terlarang dalam urin atau sample lainnya.

h. Glucocorticosteroids
Ini digunakan sebagai obat anti inflamasi dan meminimalisir rasa sakit yang
dirasakan.

1.4. Efek yang disebabkan Dopping

Efek yang disebabkan dopping sangat banyak, bisa dari segi kesehatan para atlet atau
bahkan berdampak sanksi dalam suatu pertandingan. Dampak buruk yang terjadi
setelah mengonsumsi dopping bagi tubuh atlet seperti, irama jantung tidak teratur,
tekanan darah tinggi, serangan jantung, hingga kematian mendadak. Itu jika dilihat
dari segi kardiovaskuler (sistem jantung). Sistem saraf pusat juga bisa terganggu
seperti, insomnia, stroke, psikosis, agresif, bunuh diri, dll. Jika dari segi pernapasan
bisa menyebabkan mimisan dan sinusitis.

Selain pada kesehatan, dopping juga sangat mempengaruhi dan berdampak sanksi
kepada para atlet. WADA (World Anti-Doping Agency) merupakan badan
internasional yang mengawasi penggunaan obat-obatan pada atlet-atlet disetiap
negara. Setiap negara yang berlaga wajib melaporkan hasil tes doping kepada
WADA.
Lembaga di Indonesia yang menjalankan tes doping pada atlet adalah LADI
(Lembaga Anti Doping Indonesia), yang bersifat mandiri serta terafiliasi dengan
WADA.

Indonesia pernah mendapatkan sanksi WADA dipertandingan bulutangkis. Sanksi


tersebut disebabkan karena miskomunikasi. Miskomunikasi yang dimaksud adalah
berkaitan dengan target tes doping yang wajib dipenuhi Indonesia. Dikatakan bahwa
LADI tidak mampu memenuhi target tes doping karena terkendala pandemi covid.
Hingga akhirnya, Indonesia mendapatkan sanksi yang diberikan oleh WADA,
seperti:

1. Indonesia akan dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, continental dan
internasional.
2. Bendera kebangsaan Indonesia tidak akan dikibarkan pada berbagai ajang
kejuaraan tadi atau acara serupa yang diselenggarakan oleh major event
organizations, kecuali olimpiade dan paralimpiade.
3. Indonesia mendapatkan konsekuensi tambahan secara khusus.

Meski demikia, para atlet tidak akan terbebani dalam berlaga. Mereka akan tetap bisa
dan diizinkan ikut dalam kompetisi. Hanya saja jika mereka memenangkan kompetisi
itu, mereka tidak diizinkan mengibarkan bendera negara dan digantikan menjadi
bendera yang berlogo PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).

1.5. Contoh kasus dopping

Skandal atlet tersandung kasus dopping adalah hal yang sudah jadi rahasia umum.
Ada yang namanya tes dopping. Tes dopping adalah metode untuk mengetahui suatu
atlet ketika mereka mengonsumsi dopping demi performa yang maksimal di
lapangan.
Ada beberapa kasus dopping yang pernah terjadi disuatu ajang pertandingan:
1. Lance Armstrong
Lance Armstrong adalah seorang atlet sepeda. Pada tahun 2010, dia harus
melerakan gelar juaranya. Di 2 tahun kemudian, Anti-Doping Agency Amerika
Serikat mengatakan bahwa, Armstrong bersalah karena penggunaan dopping.
Bukan hanya titel juaranya selama 7 tahun berturut-turut, dia juga tidak
dibolehkan mengikuti pertandingan sepeda. Dan dia mengakui bahwa dia pernah
mengonsumsi dopping di tahun 2013. Dia mengaku menggunakan dopping
disetiap Tour de France yang dimenangkannya.
Selain atlet luar negri, ternyata ada juga atlet dalam negri yang menggunakan dopping
ketika perform di pertandingan.
2. Indra Gunawan
Indra Gunawan adalah seorang atlet renang asal Indonesia. Tenyata indra terbukti
menggunakan dopping jenis Methylhexaneamine. Saat itu Indra mewakili
Indonesia diajang pertandingan Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG)
di tahun 2013 dengan nomor 50 meter gaya dada. Di pertandingan tersebut, Indra
mendapatkan gelar juara. Dan karena Indra terbukti menggunakan dopping dalam
pertandingan, maka dia harus dihukum larangan bertanding selama 2 tahun
diajang internasional.

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Intinya, dopping itu bisa kita sebut sebagai obat yang biasa dikonsumsi atlet sebelum
melakukan suatu pertandingan. Padahal menggunaan dopping dalam suatu
pertandingan itu tidak boleh dilakukan. Sama saja atlet tersebut ingin mendapatkan
gelar juara tetapi menggunakan cara yang salah. Obat/ dopping ini nanti juga
menyebabkan dampak buruk, baik itu dari segi kesehatan para atlet atau sanksi yang
akan diberikan. Bukan hanya satu jenis obat, tetapi dopping punya beberapa jenis obat
yang biasa dikonsumsi para atlet. Mereka memiliki fungsi nya masing-masing. Fungsi
utamanya hanya untuk meningkatkan performa sebelum bertanding.

B. SARAN
Supaya pihak LADI bisa lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan untuk
pertandingan atlet-atlet di Indonesia. Jika memang sudah dilarang oleh pihak berwajib
seperti WADA, jangan sesekali melanggar kebijakan tersebut apapun alasannya. Ini
juga demi para atlet tanah air kita. Sangat miris jika mereka terkena sanksi WADA
Seperti tidak boleh mengibarkan bendera Indonesia atau bahkan diberi sanksi tidak
boleh mengikuti lomba yang ditandingkan.
Sumber :
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/18/200000365/apa-itu-doping-ini-sejarah-jenis-dan-
bahayanya-bagi-atlet?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Doping
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20160810105645-445-150376/tentang-doping-dan-jenis-
jenisnya-di-dunia-olahraga
https://www.guesehat.com/5-kasus-atlet-yang-terciduk-memakai-doping-saat-pertandingan-olahraga
https://internasional.kompas.com/read/2021/10/23/041500570/dampak-berbahaya-doping-dalam-
olahraga
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/18/093000165/apa-kesalahan-indonesia-hingga-dapat-
sanksi-dari-wada-badan-antidoping?page=all#:~:text=KOMPAS.com%2D%20World%20Anti
%2D,17%2F10%2F2021).

Anda mungkin juga menyukai