Anda di halaman 1dari 44

Klasifikasi Makhluk Hidup

Tahukah sabahat blogger ? Apa tujuan klasifikasi ? Tujuan


dari klasifikasi adalah menyederhanakan objek yang beraneka ragam, yaitu dengan mencari
keragamannya.

Klasifikasi makhluk hidup didasari pada persamaan dan perbedaan ciri anatomi (Struktur pada
tubuh ), Morfologi (Bentuk pada luar tubuh), Fisiologi (Fungsi pada alat tubuh), perilaku, dan
hubungan kekerabatan genetika.

Orang yang pertama kali mencetuskan dasar-dasar klasifikasi adalah Carolus Linnaeus. Carolus
Linneus telah membuat suatu sistem klasifikasi bertingkat yang dimulai dari yang paling tinggi
hingga ke yang paling rendah adalah : Kingdom – Filum (Untuk hewan) atau Divisi (Untuk
tumbuhan) – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies.

Sistem klasifikasi pada hewan : Kingdom – Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies.
Sistem klasifikasi pada tumbuhan : Kingdom – Divisi – Kelas – Ordo – Famili – Genus –
Spesies.

Sobat blogger tiap tingkatan seperti Kingdom,filum,kelas,ordo disebut sebagai Takson dan
Tahukah sobat blogger ? Semakin rendah tingkatan taksonnya maka semakin banyak persamaan
antara makhluk hidupnya, dan semakin dekat pula kekerabatannya.

Persamaan makhluk hidup didasarkan pada Kode Tata Nama Internasional yang disebut
Binomial Nomenklatur, yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus . Pada Sistem Binomial
Nomenklatur, makhluk hidup diberi nama yang terdiri atas dua kata dalam bahasa latin. Kata
pertama adalah nama Genus sedangkan kata kedua menunjukan Spesies. Kedua kata dicetak
miring atau digaris bawah untuk membedakan dengan kata lain dalam kalimat. Kedua kata
dicetak miring agar dapat membedakan dengan kata lain dalam awal kalimat. Genus diawali
dengan huruf kapital,sedangkan penunjuk Spesies selalu diawali dengan huruf kecil.
Contoh : Oryza sativa
Oryza adalah nama Genus, sativa adalah nama spesies

Menurut Robert H, Whittaker, klasifikasi makhluk hidup dibagi menjadi lima kingdom, yaitu
Monera,Protista,Fungi,Plantae,dan Animalia
Kingdom Ciri-Ciri Jenisnya
Monera Tidak memiliki membran inti sel (prokariotik) 1.Ganggang hijau biru
dan berkembang biak dengan cara membelah (Cyanobacteria),Contohnya :
diri Arthrospira dan Anabena
azolae
2.Bacteri, contohnya :
Acetobacter xylinum (Untuk
membuat nata de
coco),Streptoconus lactis
(Untuk membuat keju)
Protista Memiliki membran sel (eukariotik) tubuh 1.Sifat mirip tumbuhan :
tersusun dari satu atau banyak sel,memiiki sifat Ganggang
mirip hewan dan tumbuhan 2.Sifat mirip hewan : Protozoa
3.Sifat mirip jamur : jamur
lendir dan jamur air
Fungi (Jamur) Memiliki sel eukariotik,bersifat heterotrof (Tidak 1.Zygomycota,Contoh :
dapat membuat makanannya sendiri) sehingga Rhizopus
bersifat parasit dan saprofit 2.Ascomycota,Contoh :
Aspergillus,Penicillium
3.Basidiomycota,Contoh :
Jamur kuping dan jamur
merang
4.Deuteromycota,Contoh :
Malassezia furfur
Plantae Memiliki sel eukariotik,tubuh terdiri dari banyak Tumbuhan lumut,tumbuhan
(Tumbuhan) sel,dan memiliki kloroplas (bisa/mampu paku, tumbuhan biji terbuka,
berfotosintesis) tumbuhan biji tertutup
Animalia Memiliki sel eukariotik,tubuhnya terdiri dari Avertebata (Hewan tak
(Hewan) banyak sel, dan bersifat heterotrof bertulang belakang) dan
Vertebrata (Hewan bertulang
belakang)

Sobat blogger, barusan kita telah mempelajari tentang klasifikasi pada makhluk hidup,masih
pada semangat ga?? Yuk kita lanjutin materinya tentang Klasifikasi Pada Tumbuhan dan Hewan

Klasifikasi Tumbuhan

Tahukah Sobat Blogger, dunia tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok,yaitu tumbuhan tidak
berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.

Tumbuhan tidak berpembuluh

Tumbuhan tidak berpembuluh mempunyai Ciri-ciri : Tidak memiliki akar,batang, dan daun
sejati.
Lumut (Bryophyta) mempunyai bagian-bagian yang menyerupai akar,batang, dan daun. Pada
bagian yang berbentuk seperti akar disebut Rizoid yang berfungsi untuk melekatkan diri pada
tempat hidupnya.

Pada Tumbuhan Lumut dibedakan menjadi tiga divisi, yaitu :


 Lumut hati (Hepatophyta), berbentuk seperti lembaran daun dan bagian tepinya
bercabang
 Lumut tanduk (Anthocerotophyta), memiliki sporofit berbentuk tanduk yang tumbuh
tegak dari talus gametofit
 Lumut daun (Bryophyta), tumbuh di tempat terbuka yang lembab, “batang” tegak dan
ber”daun”kecil,terlihat seperti rumput pendek

 Contoh Lumut : Lumut Hati (Hepatophyta)

Tumbuhan berpembuluh

Tumnbuhan berpembuluh memiliki pembuluh pengangkut Xilem dan Floem. Xilem atau
Pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah ke daun,
sedangkan pembuluh Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh tubuh pada tumbuhan.

Pada tumbuhan berpembuluh dibedakan menjadi dua kelompok lagi yaitu :

 Tumbuhan paku (Ptedophyta)


Hidupnya ditempat yang lembab (Higrofit), mempunyai akar,batang,dan daun sejati dan
berkembang biak dengan spora serta mengalami pergiliran keturunan. Tumbuhan paku
digolongkan menjadi :

- Paku kawat (Lycophyta),mirip seperti rerumputan kecil yang tersusun rapat.

- Paku sejati (Pterophyta), berdaun sedikit lebar dengan susunan tulang daun yang terlihat
jelas.

- Paku ekor kuda (Sphenohyta), daun seperti sisik yang melingkar pada ruas batang.

Tumbuhan Paku

 Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospremae)

dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospremae)


 Contoh Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

- Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)

Ciri-ciri pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) :

- Berkambium

- Bunganya disebut Strobilus (runjung)

- Berdaun tebal,sempit dan kaku

- Berbiji menempel pada daun buah

Contoh : Pakis haji ( Cycas rumphii ), damar dan melinjo

          - Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)


Pada tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi dua yaitu Dikotil (berkeping dua)
dan Monokotil (berkeping satu)
Ciri-ciri pada tumbuhan Dikotil dan Monokotil :

o Monokotil :

- Jumlah biji tunggal

- Tulang daun sejajar/melengkung

- Daun tulang

- Batang dari pangkal ke ujung besarnya hampir sama dan tidak bercabang

- Batang tidak berkambium dan mempunyai ruas yang jelas

- Mempunyai serabut akar

- Terjadi pembuahan tunggal

- Berkas pembuluh tersebar

o Dikotil :

- Berbiji dua (belah)


- Tulang daun menjari (menyirip)

- Daun tunggal atau majemuk

- Batang dari pangkal ke ujung seperti kerucut, beruas tidak jelas dan berkambium

- Mempunyai akar tunggang

- Berkas pembuluh melingkar

- Terjadi pembuahan ganda


Klasifikasi Makhluk Hidup
Diposkan pada: November 25, 2013 Oleh: Chy Rohmanah Pada Kategori: News & Info

Advertisement

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kingdom yang bertujuan untuk mengelompokkan makhluk hidup pada kategori tertentu
baik hewan maupun tumbuhan berdasarkan beberapa kelompok. Maksudnya adalah untuk memudahkan klasifikasi jutaan
makhluk hidup yang ada di bumi agar mudah dilakukan penelitian terhadap makhluk hidup ini. Ilmu yang mempelajari tentang
klasifikasi ini dikenal dengan istilah taksonomi. Jika tidak diklasifikasikan maka jutaan makhluk hidup mungkin akan sulit
dikenali begitu juga dengan spesies baru yang sulit dikenali.

Setiap makhluk hidup memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam ilmu biologi atau secara
spesifik yang dikenal taksonomi akan membahas mengenai detil klasifikasi berbagai makhluk hidup secara mendetil.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Dalam ilmu biologi setidaknya ada 4 tujuan klasifikasi makhluk hidup yang dilakukan yaitu:

1. Mendetilkan ciri ciri makhluk hidup yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya.
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya.
3. Mengetahui hubungan antar makhluk hidup dan mempermudah pengelompokannya
4. Tujuan penting lainnya adalah untuk mempermudah dalam penelitian makhluk hidup baru seperti pemberian nama pada
makhluk hidup tersebut.
Dari 4 tujuan klasifikasi ini ada berbagai manfaat yang kita dapatkan dalam kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan terutama
ilmu biologi.

Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi ini sangat banyak manfaatnya untuk perkembangan ilmu biologi, manfaat utamanya adalah untuk mempermudah
dalam mempelajari hubungan antar makhluk hidup. Selain itu klasifikasi ini bermanfaat untuk mempermudah dalam penemuan
jenis baru makhluk hidup.

Klasifikasi Makhluk Hidup


Perkembangan klasifikasi makhluk hidup telah diteliti pada abad 17, dari masa ke masa klasifikasi ini mengalami perkembangan
dan terus mengalami peningkatan. Klasifikasi ini banyak diteliti oleh berbagai peneliti dan pakar biologi seluruh dunia.  Berikut
kami informasikan tabel klasifikasi makhluk hidup berdasarkan tahun dan peneliti yang melakukan pengelompokan tersebut.
Sumber : Wikipedia.org

Sumber : Wikipedia.org

Secara umum klasifikasi makhluk hidup terdiri dari dua yaitu tumbuhan dan hewan, hal ini diungkapkan oleh Aristoteles dan
Carolus Linnaeus. Hanya saja teori Carolus Linnaeus ini merupakan yang pertama dalam menciptakan penamaan makhluk hidup
dengan sistem yang sering disebut Binomial Nomenklatur. Carolus juga disebut sebagai Bapak Taksonomi dunia, tingkatan dalam
klasifikasi ini disebut dengan Takson.

Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Takson


Sumber : Wikipedia.org

selain dari berbagai pakar yang telah kita bahas di atas yang paling terkenal tentunya adalah dari bapak Taksonomi yang kita
kenal takson. Berikut adalah urutan klasifikasi dari urutan paling atas sampai dengan urutan paling bawah.

1. Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan


2. Classis/Kelas
3. Ordo/Bangsa
4. Familia/Keluarga/Suku
5. Genus/Marga
6. Spesies (Jenis).
Berbagai klasifikasi yang dilakukan oleh peneliti dan pakar biologi adalah untuk memudahkan kita dalam mengenali berbagai
makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan semakin banyak
makhluk hidup yang akan ditemukan. Baik makhluk hidup yang ada di darat atau pun yang berada di lautan

SUMBER 2
Klasifikasi Makhluk Hidup

Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup)jumlahnya sangat banyak
dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang
jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan
mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan
mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari
makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).
Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut TAKSONOMI.

Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan. Contoh dasar klasifikasi
dalam biologi :

a. Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi :


1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, contoh :
tumbuhan
2. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri, contoh : hewan dan manusia

b. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi :


1. Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh : teratai
2. Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh : lumut
3. Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh : kaktus

c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi :


1. Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh : sapi
2. Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh : harimau
3. Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh : tikus

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan oleh :


1. Aristoteles, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan

2. Carolus Linnaeus, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan).
Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar
klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut
sebagai Bapak Taksonomi
Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah adalah :

KINGDOM
DIVISIO / PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi


- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit

3. Robert H. Whittaker, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu

1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Plantae
5. Kingdom Animalia

Tingkatan takson untuk Kingdom Monera adalah


KINGDOM 
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Protista adalah


KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Fungi adalah


KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Plantae adalah


KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Animalia adalah


KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Ciri-ciri pada sistem 5 kingdom :


1. Kingdom Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2. Kingdom Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3. Kingdom Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
4. Kingdom Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
5. Kingdom Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler

Untuk memahami secara lebih detail tentang perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik silakan
klik : http://biology.about.com/library/weekly/aa031600a.htm

Tata Nama Ilmiah :


1. Menggunakan bahasa ilmiah (Latin)

2. Terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan spesies

3. Huruf depan kata pertama menggunakan huruf kapital, huruf depan kata kedua menggunakan huruf bukan kapital

4. Penulisan secara manual harus diberi garis bawah, penulisan dengan komputer harus diberi garis bawah atau cetak
miring atau cetak tebal

Contoh organisme
1. Kingdom Monera :
- Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
- Salmonella typhosa, penyebab penyakit typus
- Eschericia coli, bakteri pembusuk dalam usus besar
- Oscilatoria sp
2. Kingdom Protista :
- Spirogyra sp
- Fucus sp
- Diatomae sp
- Gracilaria sp
- Amoeba sp
- Euglena viridis
- Plasmodium malariae
- Paramecium sp

3. Kingdom Fungi :
- Rhizopus sp
- Penicilium sp
- Auricularia polytricha
- Volvariella volvacea

4. Kingdom Plantae :
- Marchantia polymorpha
- Adiantum cuneatum
- Gnetum gnemon
- Oryza sativa
- Arachis hypogea

5. Kingdom Animalia :
- Planaria sp
- Ascaris lumbricoides
- Holothuria scabra
- Bufo americanus
- Chelonia mydas
- Macrofus rufus
- Felis tigris

SUMBER 3

Pengertian
Klasifikasi Makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup yang mempunyai ciri dan
sifat yang sama, dimasukkan ke dalam satu kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan
perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga
akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda.
Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat tingkat yang berbeda atau pada takson yang
berbeda disebut taksonomi.
. Tujuan dan manfaat klasifikasi
Klasifikasi yang bertujuan untuk menyederhanakan objek studi
itu pada hakekatnya tidak lain adalah mencari keseragaman dari
keanekaragaman, dan dapat dijabarkan  sebagai berikut :
a. menyederhanakan objek studi agar mudah dipelajari.
b. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis.
c. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
d. mengetahui hubungan kekerabatan.

Manfaat dari klasifikasi adalah sebagai berikut :


a. Pengklasifikasian melalui pengelompokkan dapat memudahkan dalam mempelajari organisme
yang beraneka ragam.
b. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara organisme
satu dengan lainnya.

3. Sistem klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga,
yaitu sistem buatan, sistem alami, dan sistem filogenik.
a. Sistem buatan ( Artifisial )
Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk hidup.
Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778). Dasar klasifikasi adalah
ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).

Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat
hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat.
Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai bahan pangan,
sandang, papan dan obat-obatan.

b. Sistem alami ( Natural)


Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan system alami menghendaki terbentuknya takson
yang alami. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM. Klasifikasi ini
didasarkan pada sistem alami, artinya suatu pengelompokan yang didasarkan pada ciri
morfologi/ bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami.
Misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan sebagainya. Pada
tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan sebagainya.

C.Sistem modern (filogenetik)


.Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu
dan yang lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup (filogenik), diperkenalkan
oleh Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin banyak
persamaan morfologi dan anatomi antar takson. Semakin sedikit persamaan maka makin
besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya. 

Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan dibandingkan dengan manusia.
Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu
pengetahuan tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.
Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:

 Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal


 Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke
dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis
darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider).
Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
 Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup.
Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Langkah-langkah klasifikasi
Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau
tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan
tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
 Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk taksongenus.
 Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk taksonfamili.
 Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
 Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
 Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk
hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup.
Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
Contoh klasifikasi Harimau
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti
subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies
masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas
urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh, sedangkan
semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat
. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles (Yunani). Pengelompokan makhluk
hidup tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kingdom tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan


berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan dalam kerajaan
tumbuhan.

b. Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan dapat
bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini seperti Protozoa, Mollusca, Porifera,
Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.

2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel (Jerman) tahun 1866, pengelompokan
makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)


b. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga, jamur, lumut, paku, dan
tumbuhan berbiji.

c. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari golongan Protozoa sampai
golongan Chordata.

3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom

Penemu sistem 4 Herbert Coopeland. Pengelompokan makhluk hidup tersebut berdasarkan


struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki selaput inti, dan sel
prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu antara lain:

a. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa membran (prokarion), contohnya
bakteri dan ganggang biru.

b. Kingdom Pritista

c. Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan
tumbuhan berbiji.

d. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.

4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

R.H. Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan organisme menjadi lima dunia
berdasarkan tingkat organisme, kondisi inti sel, dan nutrisinya.
Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.

a. Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel
satu, dan mikroskopis. 
Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia
coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.

b. Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik,
umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. 
Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.

c. Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis. 
Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
d. Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel
banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis,
autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. 
Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.

e. Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga
tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan
sebagainya.

5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom.

Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom tersendiri, oleh karena itu
tingkatan klasifikasi ada enam kingdom, Archaea , Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia

DETERMINASI ATAU IDENTIFIKASI


Selain mengadakan klasifikasi, tugas utama taksonomi lainnya
yang penting ialah pengenalan atau identifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan berarti
mengungkapkan atau menetapkan identifikasi( Jati diri) suatu tumbuhan, yang dalam hal ini
tidak lain adalah menentukan
namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem
klasifikasi. Untuk istilah identifikasi sering juga digunakan istilah
determinasi yang diambil dari bahasa Belanda, yaitu determinatie yang artinya penentuan.

Identifikasi dengan Kunci Determinasi sederhana


Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan,
yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara
dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian
memberi nama.
 Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding
berupa gambar, realia atau specimen (awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang
sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi.
 Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun,
sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi.
 Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling
berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling
berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis. Cara menggunakan kunci determinasi antara lain
sebagai berikut :

 Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
 Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup
yang diamati.
 Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada
pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai,
beralihlah ke pernyataan 1b.
 Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang
diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor
yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
 Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif
lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan:
1. tumbuhan berupa herba, atau
2. tumbuhan berkayu. Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b gugur.

Klasifikasi Makhluk Hidup


I.    Pengertian 
  Klasifikasi makhluk hidup merupakan cara pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup. Semakin banyak perbedaan dari 2
jenis makhluk hidup semakin jauh kekerabatannya. Sebaliknya semakin banyak persamaan dari 2
jenis makhluk hidup semakin dekat kekerabatannya.

Pada mulanya makhluk hidup dikelompokkan ke dalam 2 kelompok (kingdom) yaitu Hewan dan
tumbuhan. Hal ini didasarkan pada perbedaan dalam sel pembentuknya (ex. tumbuhan
berdinding sel tumbuhan tidak, tumbuhan memiliki plastida /penghasil klorofil sedangkan hewan
tidak), kemampuan melakukan fotosintesis (tumbuhan dapat berfotosintesis hewan tidak), jenis
geraknya (hewan dapat bergerak aktif dengan berpindah tempat sedangkan tumbuhan geraknya
pasif (gerak endonom dan etionom).
 Klasifikasihttp://www.anneahira.com/klasifikasi-makhluk-hidup.htm

II.   Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup :


Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat
atau ciri pada makhluk hidup. Selain itu untuk mempermudah mengenali suatu makhluk hidup.
Dengan kata lain tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah :
 Menyederhanakan obyek studi (makhluk hidup) yang beraneka ragam
 Mengenal berbagai makhluk hidup yang bermaacam-macam
 Mengetahui manfaat masing-masing organisme
 Mengetahui adanya saling ketergantungan antara organisme
 Mengetahui hubungan kekerabatan antar organisme

Jadi klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk  mempermudah, mengenali, 


membandingkan,  dan mempelajari makhluk hidup.

III. Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup :


http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/
view&id=102&uniq=1878

Dasar klasifikasi makhluk hidup :

 Ukuran tubuhnya
 Lingkungan tempat hidupnya
 Manfaatnya
 Jenis makanannya
 Persamaan/perbedaan ciri-ciri

IV. Klasifikasi Makhluk Hidup menurut Carolus Linaeus :


Carolus Linnaeus, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan
Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang
pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial
Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi
Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah adalah :

KINGDOM
DIVISIO / PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit

V.   Klasifikasi Sistem 5 Kingdom


Pada tahun 1969 R.H Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima)
kingdom/kerajaan, yaitu :
1. Monera (bakteri dan ganggang biru)
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik.
Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
2. Protista (ganggang dan protozoa)
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya
memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan
(Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.
3. Fungi (jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat
parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycpta).
4. Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya
sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan
berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup
5. Animalia (hewan).
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

VI. Tata Nama Ilmiah 


A. Takson
Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup, disebut Takson. Lahirlah
istilah taksonomi (takson = kelompok, nomos = hokum), atau juga disebut sistematika (susunan
dalam suatu system).
Berdasarkan uraian diatas dapat ditafsirkan, bahwa para ilmuwan mengelompokan makhluk
hidup beerdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan baik morfologi, fisiologi, dan
anatominya. Makin banyak persamaan, dikatakan makin dekat hubungan kekerabatannya.
Makin sedikit persamaannya, makin jauh kekerabatannya. Makhluk hidup yang memiliki banyak
persamaan ciri, dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertile (subur), maka
makhluk ini dimasukkan ke dalam suatu kelompok (takson) yang disebut spesies atau jenis.
Contohnya: Spesies kucing (Felis domestica)
Bagaimanakah penempatan takson pada penulisan klasifikasi? Untuk mendapat gambaran
susunan takson dalam penulisan sistem klasifikasi, Anda dapat mengamati contoh berikut:
a. Klasifikasi hewan kucing
Kerajaan (Kingdom) : Animalia Filum (Phylum)
Chordata Kelas (Classis) : Mamalia Bangsa (Ordo)
Carnivora Suku (Familia) : Felidae Marga (Genus)
Felis Jenis (Spesies) : Felis Catus (kucing)
b. Klasifikasi tumbuhan padi
Kerajaan (Kingdom) : Plantae
Divisi (Divisio) : Spermatophyta
Anak Divisi (Sub Divisio) : Angiospermae
Kelas (Classis) : Monocotyledoncae
Bangsa (Ordo) : Poales
Suku (Familia) : Poaceae
Marga (Genus) : Oryza
Jenis (Spesies) : Oryza Sativa (padi)
Sesuai dengan perkembangan klasifikasi, maka pengelompokkan atau klasifikasi makhluk hidup
tidak lagi berdasarkan manfaatnya tetapi sudah berdasarkan ciri-ciri morfologi,anatomi dan
fisiologinya.

B. Aturan Tata Nama Ilmiah (Nomenclatur Binomial)


Aturan tata nama ilmiah Binomial Nomenclatur (Sistem Tata Nama Ganda) :
Nomenclatur binomial adalah sistem penamaan makhluk hidup dengan menggunakan bahasa
latin di mana setiap makhluk hidup mendapatkan atau diberikan nama dalam dua kata bahasa
latin. Kata yang pertama menunjukkan genus, sedangkan kata yang satu lagi menunjukkan
species. Genus ditulis dengan huruf pertama huruf besar dan species huruf pertamanya adalah
huruf kecil.
Aturan-aturan pemberian nama binomium nomenclatur pada binatang dan tumbuh-tumbuhan :
1. Setiap makhluk hidup memiliki nama spesies yang berbeda-beda dan tidak boleh sama.
2. Nama genus hanya terdiri dari satu kata dan dimulai dengan huruf besar.
3. Nama spesies boleh terdiri dari dua kata atau lebih dan dimulai dengan huruf kecil
4. Setiap makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan memiliki nama ilmiah masing-masing
5. Penamaan ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
6. Nama penemu spesies dapat mencantumkan namanya dibelakang nama speciesnya.
Contoh penerapan :

1. Nama ilmiah ditulis dengan bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan.
o Durian ( Durio zibethinus ) : cetak
o Durian ( Durio zibethinus ) : tulis tangan

2. Terdiri atas dua kata, kata yang I menunjukkan Genus dan kata II menunjukkan
Spesies. Jika lebih dari 2 kata diberi tanda hubung. ex.- Kembang sepatu ( Hibiscus rosa-
sinensis )

3. Huruf pertama kata I ditulis kapital, yang lain kecil.

4. Ditulis miring/tebal (cetak) atau digaris bawahi terpisah (tulis tangan).

5. Nama hewan dapat diadakan pengulangan, sedang nama tumbuhan tidak.


o Pisang (Musa paradisiaca)
o Ayam ( Galus galus )
o Babi hutan ( Babirussa babirussa )

6. Penulisan varietas tidak digaris bawahi atau miring


o Padi ( Oryza sativa var. nutitiva )

C. CARA PEMBERIAN NAMA KELAS, BANGSA DAN FAMILI :

   1. Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.
   2. Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.
   3. Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna + aceae, menjadi famili Cannacea
Misal : Pongo     pigmaeus      sumatraensis
VII. KUNCI DETERMINASI

A. Pengertian Kunci Determinasi


Kunci determinasi adalah suatu kunci yang digunakan untuk identifikasi makhluk hidup berupa
keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup.
Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan,

yaitu klasifikasi dan tata nama. 


Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup,
kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian memberi nama.
Identifikasi terhadap makhluk hidup yang sudah dikenal pada umumnya dapat dilakukan
langsung oleh otak kita.
Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat
pembanding berupa gambar, realia atau spesimen (awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau
tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga
kunci determinasi.
Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus .
Namun, sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk
identifikasi.
Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang
saling berlawanan.
Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan)
sehingga disebut kunci dikotomis. 
B. Cara Menggunakan Kunci determinasi
 1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk
hidup yang diamati.
3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih
pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a
tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan 1b.
4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme
yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan
nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati,
alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan:
a. tumbuhan berupa herba, atau
b. tumbuhan berkayu.
Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b gugur.
6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan
divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati.
Pada umumnya, buku penuntun identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci determinasi
dan hanya berlaku setempat (lokal)

C. Contoh kunci dikotom

1. a.Tubuh beruas-ruas……………………………………… lanjutkan ke no 2

b.Tubuh tidak beruas-ruas ……………………………….  lanjutkan ke no 5

2. a.Setiap ruas tubuh berkaki……………………………….  Myriapoda

b.Tidak setiap ruas tubuh berkaki………………………..  lanjutkan ke no 3

3. a.Jumlah kaki 3 pasang……………………………………Insekta

b.Jumlah kaki lebih dari 3 pasang……………………….. lanjutkan ke no 4

4. a.Mempunyai sungut di kepala……………………………Crustacea

b.Tidak mempunyai sungut di kepala……………………. Arachnoidea

5. a.Tubuh dilindungi cangkang …………………………….Mollusca

b.Tubuh berduri……………………………………………Echinodermata 

Materi Klasifikasi Makhluk Hidup


Advertisement

Materi Klasifikasi Makhluk Hidup IPA SMP -  Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan
yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi
untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian
setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok
tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali
diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von
Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng
dengan Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana
dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi
dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam
bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk
pendidikan resmi.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :

1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki


2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4. Emberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :

1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam
2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
3. Klasifikasi memudahkan komunikasi
PROSES KLASIFIKASI
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap
yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.

1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau


mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian
dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk
hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk
memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
TINGKATAN TAKSON

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok
kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya
terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di
seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International
Committee on Zoological Nomenclature. 

Urutan takson antara lain :


Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia
Genus
Species

Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia


Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis

1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.


Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan
menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom
tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan,
dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-
organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki
akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain
phyta dan mycota.
3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau
divisio
4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama
ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus
terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam
kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
TATA NAMA BINOMIAL NOMENCLATURE

Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan
daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang
unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode
binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode
yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama
ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus
dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

1. Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata
kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis
digunakan huruf kecil
3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis
bawah, atau lainnya)
5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya
harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species,
melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea
Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

Sistem Klasifikasi Domain


Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang
menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain.

Ada tiga jenis Domain, yaitu:

1. Archaea (dari Archaebacteria)


2. Bacteria (dari Eubacteria)
3. Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

 Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977)

Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan
tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :

1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari
selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel
sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat
berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi).
Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan
makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia
(hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti
disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom
Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:

Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya).
Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
Kingdom Archaebacteria
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom
Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrim.

Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista
menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan
(Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem
alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca,
Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),
Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak,
contoh Plasmodium).

 Kingdom Fungi (Jamur)


Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat
parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)

 Kingdom Plantae (Tumbuhan)


Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Kingdom Animalia (Hewan)


Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih
mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari
anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang
diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh
Whittaker.

Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas Cavalier-Smith tahun 2004)

Seorang ilmuwan Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6


Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof
menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista. 6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith:

a. Bacteria
b. Protozoa
c. Chromista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia

Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun


klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.
Sistem Klasifikasi
Dibedakan menjadi 3
1 Sistem Klasifikasi Alamiah
- diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles
- didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi)
- tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba
2 Sistem Klasifikasi Buatan
- diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia
- dikenal sebagai Bapak Klasifikasi
- dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah 
  morfologi.
- merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia
- misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
3            Sistem Klasifikasi filogenetik
            - diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi.
            - Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan
yang 
               lebih dekat.
            - didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan 
               kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.

Keanekaragaman Makhluk Hidup
A. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk
mempelajarinya, yaitu dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut taksonomi. Dasar pengelompokkan
makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi,
fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.

1. Tata Nama Makhluk Hidup


Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup
yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan
kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner
yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki
Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata
yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau
huruf besar, dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing.
Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).
Jika nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda
penghubung dan ditulis miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis
atau Hibiscus rosa-sinensis.
Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi
menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo
(bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-
ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.

2. Klasifikasi Makhluk Hidup


Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para
ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup
dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Monera
Ciri-ciri monera a dalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran
inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual.
1) Bakteri
Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki  klorofil, namun ada
yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil,
hanya beberapa mikron.
a) Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus (bulat)  Contoh:
Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru).(2) Basil (batang)  Contoh: Bacillus
anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral (berbengkok-bengkok)  Contoh: Treponema pallidum
(penyebab sifilis)
b) Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri aerob adalah bakteri
yang membutuhkan oksigen  untuk hidup, contohnya Nitrosomonas. (2) Bakt eri anaerob adalah
bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya Clostridium tetani. c) Jenis
bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan, antara lain: (1) Bakt eri heterotrof, makanan
diperoleh dari organisme lain. (2)  Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme
lain. Contoh: Escherichia. (3) Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang
ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan. Contoh: Mycobacterium tuberculosis.(4) Bakteri
autotrof, makanan diperoleh dengan membuat sendiri.(5)  Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam
membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri hijau-biru. (6) 
Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia. Contoh:
bakteri hidrogen.

2) Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)


a. Cyanobacteria tidak semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil
sehingga mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di
danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan
tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber
makanan yang kaya protein).

b. Protista C iri-ciri protista a dalah eukariotik (mempunyai membran


inti), uniseluler atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1)  Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) Berikut ini yang termasuk protista
yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa). Cermatilah. a) Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan
menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air
tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
c) Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,  air tawar,
tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan
ternak).
d) Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh:
Paramecium caudatum.
e) Sporozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua  jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh:
Plasmodium (penyebab malaria).

2) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae)


Berikut ini adalah yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan
(ganggang/algae).
a) Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil
sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
b) Pyrophyta S ebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga
yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif.
Contoh: Ceratium.

3) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi)


Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini
membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering.
Contoh: Physarium.
b) Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan
di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara  seksual menghasilkan
hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua
flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan
sebagai parasit).
c. Fungi Cir i-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit,  dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis
dengan ganggang membentuk lumut kerak (lichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan
spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan
basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi.
1) Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Mempunyai hifa yang tidak bersekat. b) Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium
dan secara aseksual dengan spora. c) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa
tumbuhan
atau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan
tempe).
2) Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar). b) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. c) Ada
yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Reproduksi aseksual dengan konidia dan
tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora. e) Hidup sebagai saprofit pada tanah,
sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces
cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
3) Basidiomycota Ciri-cirinya adalah: a) Multiseluler. b) Hif a bersekat. c) Ada yang membentuk
tubuh buah dan ada yang tidak. d) Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan atau manusia. e) Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora,
secara
seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4) Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di
ketahui. Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan kecap, tauco).
d. Plantae Ki ngdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang  memiliki ciri
eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk
menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi
kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar,
batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau
berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan  fotosintesis. Tapi, ada juga yang
memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara
seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.    Algae dibedakan atas 4 kelompok,
yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan
Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-
bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena
memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang
menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit).
Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan
gametofit. Contoh: Marchantia.
(2) Musci  (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2)    Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar,
batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat
mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai
organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
a) Pterydophyta Me mpunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk
serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh
angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta
dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat),
Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga
sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut
benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual
dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi
menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
(1) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang
sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k
erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae
terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae,
contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae,
contoh: Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat
reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang
lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga,
putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji berkembang
sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan
monokotil.

e. Animalia
Animalia atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang
aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, yaitu:
1)      Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata
terdiri dari 8 filum, yaitu: a) Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan
multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada
juga  yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh:
Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding
porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki
tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:  Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
c) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding
porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki
tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:  Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
d) Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup
bebas atau sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
e) Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap.
Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing
tanah).
f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh
lunak,
tubuh di lindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di
perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
g) Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara
kepala, dada, da n perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit,
simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).
h) Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat,
pipih.
Permukaan tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup  bebas
atau di perairan laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).

2)      Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan,
pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan
betina.
Ver tebrata terdiri atas: a) Pisces (ikan), contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c)
Reptilia, contoh: komodo. d) Aves (burung), contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera.

B. Organisasi Kehidupan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai
bentuk dan variasi tingkat kehidupan, mulai dari sel sampai organisme.

1. Sel
Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk dan
ukurannya bermacam-macam. Sel juga merupakan satuan fungsi kehidupan karena dalam sel
terjadi fungsifungsi atau kegiatan hidup.Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian sel dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:

2. Membran Plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari
dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan ter dapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau
tetap. Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi
lapisan sel terluar.  Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein) serta
bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.

3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah l arutan yang berada di antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma
mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion
dan molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas
yang membentuk larutan.
Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah:
1) Mit okondria berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel. 2) Badan golgi berfungsi dalam
proses ekskresi sel. 3) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 4) Lisosom berfungsi
menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. 5) Sentrosom berfungsi sebagai tempat
menggantungnya kromosom saat pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia. 6)
Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme.
Biasanya terdapat pada sel tumbuhan. 7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada yang
mengandung zat warna dan ada yang tidak. Plastida yang mengandung zat hijau daun disebut
kloroplas.

4. Inti Sel
Inti sel disebut  juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus
atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti terdapat benang-benang
krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Inti sel berfungsi sebagai pengatur
seluruh kegiatan sel.

2. Jaringan

Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda.

a). Jaringan pada Tumbuhan


Jaringan pada tumbuhan bermacam-macam, yaitu:
1) Jaringan meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah.
Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar serta
pada kambium (ikatan pembuluh).
2) Jaringan epidermis Jaringan ini terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini
berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3) Jaringan parenkim merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu,
jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh Jaringan pengokoh berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan.
Terdapat di akar, batang, daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim
dan sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem
dan floem. Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun.
Sedangkan, floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh tubuh
tanaman.
6) Jaringan endodermis Jaringan ini terdapat pada akar dan batang.

b. Jaringan pada Hewan


Jaringan p ada h ewan sama dengan jaringan pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi
dua macam, yaitu epitel berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal,
contohnya epitel pipih se lapis terdapat pada alveoli. Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak
adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi: a) j aringan ikat
berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai penghubung antarjaringan. b) Jaringan tulang berfungsi
sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu
jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3) Jaringan otot
Jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot
lurik, otot polos, dan otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan darah berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel
darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan ini berfungsi untuk menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-
sel saraf (neuron).  Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.

Organ/Jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk organ. Organ pada
tumbuhan adalah akar, batang, daun, bunga, biji dan buah. Organ-organ ini memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Organ pada manusia dan hewan adalah mata, hidung, telinga, usus, dan lain lain.
1. Sistem Organ
Sistem organ adalah kumpulan dari organ-organ yang saling bekerja sama membentuk suatu
sistem. Contoh sistem organ adalah sistem pernapasan yang terbentuk dari organ hidung, paru-
paru, bronkus, dan tenggorokan. Semua sistem organ akan bekerja sama untuk melakukan fungsi
hidup atau proses kehidupan dan membentuk organisme. Sistem organ ini saling mempengaruhi
sistem organ yang lain. Jika satu sistem organ rusak akan mengganggu sistem organ yang lain.

Sistem Klasifikasi
Taksonomi merupakan ilmu yang mengkaji pengelompokkan mahluk hidup.
Dipelopori oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Prinsip klasifikasi yang digunakan Linnaeus
adalah pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan pemberian nama dengan
sistem tata nama ganda.

Proses Klasifikasi
Klasifikasi Sistem Alami = Berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi.
Klasifikasi Sistem Filogeni = Berdasarkan sejarah evolusi mahluk hidup.
Klasifikasi Sitem Buatan = Berdasarkan persamaan cirri morfologi yang mudah dilihat.
Kegiatan mengelompokkan mahluk hidup menghasilkan kelompok-kelompok takson. Banyak
dan sedikit persamaan atau perbedaan ciri antar-anggota suatu kelompok mahluk hidup akan
menentukan jenjang takson dan juga menunjukkan jenjang kekerabatannya.
Kelompok mahluk hidup yang memiliki sedikit persamaan berada pada jenjang takson lebih
tinggi dibandingkan kelompok mahluk hidup yang memiliki banyak persamaan. Semakin sedikit
persamaanya maka semakin jauh kekerabatannya.
Sistem Tata Nama Mahluk Hidup
Fungsi :  Untuk memudahkan komunikasi antar-ilmuwan biologi mengenai jenis mahluk hidup
Penemu : Carolus Linnaeus pada tahun 1735
Sistem : Tata Nama Ganda atau Binomial Nomenclature
Contoh :

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/05/materi-klasifikasi-makhluk-


hidup.html#ixzz3nhYIHNHn

Anda mungkin juga menyukai