Anda di halaman 1dari 3

Nama : Citra Nesa Aqila

NRP :01311840000039

Kelompok : 8

TUGAS PENDAHULUAN PENETRASI DAN FERTILISASI

(Praktikum Perkembangan Hewan)

1. Jelaskan secara detail mekanisme proses fertilisasi!

2. Jelaskan proses embriogenesis pada katak!

3. Jelaskan proses embriogenesis pada ayam!

4. Jelaskan proses organogenesis pada hewan!

Jawab:

1. Proses fertilisasi terdiri dari 4 proses yaitu: (1) Kontak dan pengantar antara spermatozoa
dengan sel telur (2) Proses masuknya spermatozoa sel telur Fusi bahan genctik spermatozoa
dengan sel telur serta (4) aktifkan metabolisme zigot untuk perpindahan perkembangannya.
Disaat banyak spermatozoa mengelilingi masing-masing sel telur untuk menghamburkan
kumulus,maka spermatozoa melakukan penetrasi ke dalam sel telur.membran plasma
spermatozoa membawa enzym hyaluronidase untuk penetrasi kedalam kumulus enzym
hyaluronidase berlawanan dengan antibodi-antihyaluronidase pada kumulus untuk
menghambat fertilisasi.saat sperma berhasil menembus komulus. Kemudian sperma akan
menembus zona pelucida.setelah berhasil ditembus sperma,zona bereaksi dan menjaga agar
tidak bia ditembus oleh sperma lain.sperma yang fertil akan menempel erat pada zona
sebelum penetrasi kedalamnya.fusi sel telur dan spermatozoa terjadi di bagian sel telur yang
terdapat mikrovili.setelah dipenetrasi oleh spermatozoa secara metabolis bangkit untuk
serangkaian peristiwa morfologi dan biokimia yang mengarah ke deferensiasi dan formasi
individu baru.kemudian sel telur mengalami serangkaian meiosis.fusi spermatozoa dan sel
telur menyebabkan pelepasan ion Ca2+ dari intraseluler.ca2+ intra seluler meningkatkan
masuknya NA+/H+ yang menyebabkan pH intraseluler meningkat temporer.peningkatan
temporer ini tampaknya menutup protein penghambat dalam sitoplasma sel telur yang
menghasilkan aktivasi irreversible jalur oksidasi telur,metabolisme lipid,reduksinocotinamide
serta sintesis protein DNA (susilowati,2018)

2. Lama pengeraman telur katak tergantung pada spesies dan beberapa faktor luar. Bila suhu
rendah maka akan membuat enzim chorion tidak bekerja dan membuat embrio lama
melarutkan kulit telur sehingga proses penetasan lama terjadi. Terbentuknya daerah Gray
crescent merupakan awal untuk proses pembelahan (gambar 1A).Proses pembelahan pada
telur katak R. cancrivora terjadi setelah 1 jam fertilisasi. Pada proses pembelahan pertama
dihasilkan 2 sel atau 2 blastomer yang sama besar pada kutub animal sedangkan pada kutub
vegetal belum berlangsung proses pembelahan (Gambar 1B), hal ini disebabkan oleh
banyaknya yolk yang terdapat pada kutub vegetal dari telur katak. Pada proses pembelahan
ke 2 merupakan proses pembelahan menghasilkan 4 sel/blastomer (Gambar 1 C). Setelah
tahapan blastula maka embrio memasuki tahapan selanjutnya yaitu tahapan Gastrula.
Gastrula pada embrio katak dimulai dari sisi dorsal embrio dan pada daerah ini terbentuk
celah blastoporus (Gambar 2 A). Akhir dari tahap gastrulasi terbentuklah sumbat yolk (yolk
plug) (Gambar 2 B). Proses perkembangan selanjutnya adalah Neurulasi yang merupakan
tahapan pembentukan bumbung saraf (neural tube). Tahap neurula dicirikan dengan adanya
penebalan pada lapisan ektoderm membentuk neural plate (Gambar 3A), kemudian
membentuk neural groove dan neural fold (Gambar 3 B) dan diakhiri dengan terbentuknya
neural tube (bumbung neural) (Gambar 3 C). bahwa pada saat embrio memasuki tahap
neurulasi terjadi penebalan ektoderm saraf pada sisi dorsal embrio. Penebalan itu berbentuk
keping sehingga disebut keping saraf (neural plate). dan endoderm. tahap selanjutnya yaitu
tahap Organogenesis. Pada tahap organogenesis terjadi proses perkembangan dari lapisan
lembaga ektoderm, mesoderm dan endoderm. Perkembangan lapisan ektoderm akan
membentuk sistem saraf, otak dan mata. dengan proses pembentukan jantung dan sistem
sirkulasi (Gambar 4C) (Kasmeri dan Elza,2014).

Gambar 1 A Gambar 1 B Gambar 1 C

Gambar 2A Gambar 3B
Gambar 3A

Gambar 3 C
Gambar 4 C
(Kasmeri dan Elza,2014)

3. Perkembangan embrio ayam dimulai dari fertilisasi, blastulasi, gastrulasi, neurolasi dan
organogenesis. Fertilisasi merupakan penggabungan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina membentuk zigot. Tahap selanjutnya adalah pembelahan secara mitosis pada zigot.
Blastula merupakan lanjutan dari stadium pembelahan berupa massa blastomer membentuk
dasar calon tubuh ayam, pada tahap ini terbentuk blastoselom. Gastrula adalah proses
kelanjutan stadium blastula, tahap akhir proses gastrulasi ditandai dengan terbentuknya
gastroselum dan sumbu embrio sehingga embrio mulai tumbuh memanjang Tubulasi
merupakan kelanjutan dari proses stadium gastrula. Embrio pada stadium ini disebut
neurula karena pada tahap ini terjadi neurulasi yaitu pembentukan bumbung neural.
Organogensis merupakan tahap selanjutnya yaitu perkembangan dari bentuk primitif embrio
menjadi bentuk definitif yang memiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam satu spesies
(kusumawati dkk,2016).

4. Organogenesis mengubah massa amorf sel menjadi organ lengkap dalam pengembangan
embrio. Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk mengalami perkembangan diferensial
dan gerakan untuk membentuk primordial organ, atau anlage. Organogenesis merupakan
proses gabungan dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan
akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian
tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi bentuk definitif. Sedangkan pada periode
pertumbuhan akhir, embrio akan mengalami penyelesaian pertumbuhan (Britannica).

Proses organogenesis menghabiskan waktu lebih lama dibanding proses stadiumHasil


pengamatan terhadap embrio selama fase organogenesis menunjukkan adanya pergerakan
dari embrio. Pergerakan embrio ini diakibatkan oleh bertambah panjangnya bagian ekor
embrio dan mulai terlepas dari kuning telurnya serta terdeteksi jantung sudah mulai aktif.
Selain itu, penampakan dari notokorda dan somit makin jelas serta lekukan pada kepala
sudah mulai Nampak (ardhardiansyah dkk,2017). Pada tahap organogenesis terjadi proses
perkembangan dari lapisan lembaga ektoderm, mesoderm dan endoderm. Perkembangan
lapisan ektoderm akan membentuk sistem saraf, otak dan mata. dengan proses
pembentukan jantung dan sistem sirkulasi (Kasmeri dan Elza,2014).

DAFTAR PUSTAKA

Ardhardiansyah,Ujang,S.,Ayi,Y.2017. EMBRIOGENESIS DAN KARAKTERISTIK LARVA


PERSILANGAN IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalmus) JANTAN DENGAN IKAN BAUNG
(Hemibagrus nemurus) BETINA. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol.8(2):5

Britannica.Organogenesis biological process.viewed 7 april 2020,


<https://global.britannica.com/science/organogenesis>

Kasmeri,R.,Elza,S.2014. INDUKSI KEJUTAN SUHU 360 C TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO


DAN KEBERHASILAN POLIPLOIDISASI KATAK (Rana cancrivora).Jurnal pelangi.Vol.6(2):5

Kusumawati,A ., Rina,F., Shella,H., Mufti,S.,D.,Ninik I.2016. Perkembangan Embrio dan


Penentuan Jenis Kelamin DOC (Day-Old Chicken) Ayam Jawa Super. JURNAL SAIN
VETERINER.Vol.34(1):2

Susilowati,T.2018.”Spermatologi”.malang:UB press

Anda mungkin juga menyukai