Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN HEWAN

LAPORAN PRATIKUM

OLEH :

DINI AGUSTINA

19101018

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN STIkes HANGTUAH PEKAN BARU S1


KEBIDANAN T.H 2019/2020

PRATIKUM II
PERKEMBANGAN HEWAN

II. DASAR TEORI

Salah satu ciri mahkluk hidup adalah berkembang biak ataumelakukan


reproduksi. Reproduksi melibatkansuatu sistem dalam tubuh,yaitu sistem reproduksi,
termasuk organ-organ reproduksi. Organ-organreproduksi seperti ovarium, tuba fallopii,
uterus pada betina dan testissebagai organ utama reproduksi pada jantan dibutuhkan
untukmenunjang tujuan dari reproduksi.Meskipunorgan-organ reproduksibukan
merupakan organ vital (Sebagai contoh, jika organ reproduksiseperti testes atau ovarium
diambil, hewan tersebut masih dapat bertahanhidup), namun sekali lagi bahwa
keberadaan organ reproduksi pentinguntuk mempertahankan eksistensi dari hewan
tersebut.

Pada hewan, meskipun ditemukan variasi dalam struktur sistemreproduksinya,


namun pada dasarnya antara individu jantan dan betinamempunyai struktur pola
dasarsistem reproduksiyang sama.Individujantan akan menghasilkan sel kelamin jantan
atau spermatozoa,sedangkan individu betina akan menghasilkan selkelamin betina atau
seltelur (ovum). Sel spermatozoadan ovum dibentuk di dalam alat kelamin(gonad).

dalam fasereproduksi, dikenal beberapatahapan yaitu:1.Gametogenesis,


pembentukan sel-sel gamet2.Pematangan sel-sel gamet3.Fusi atau peleburan sel-sel
gamet dari induk jantan dan induk betina.Dalam tahapan normal setelah terjadi
pembuahan/fusimaka akanfase akan beralih ke embriogenesisyaituterbentuk morula,
kemudianmorula akan tumbuh menjadi blastula(blastocyst).Di dalamembriogenesis ini
juga dapat dibedakan menjadi dua tahap,

yaitu:

1.Pertumbuhan dan diferensiasi, termasuk di dalamnya dijumpai tahapmorula, blastula,


gastrula

2.Tahap berikutnya dalam embriogenesis adalah organogenesis, yaitupembentukan


organ-organ definitif sehingga menjadi individusederhana yang terus tumbuh dan
berkembang hingga masa partus(Kelahiran).Dalam tahap blastulasi (proses
pembentukan blastula),ditemukanperbedaan pada tingkatan taksonhewan.
Sebagai contoh blastulasi padaamphioxus,katak, ayam dan babi memiliki tahap
pembentukan alat yangberbeda-beda dari tiap daerah bakalnya sendiri-sendiri.Pada
bangsa aves(burung) epiblast, akan menjadi bakalektoderm, mesoderm dannotochord.
Bakal endoderm berasal dari hypoblast yang sel-selnya tumbuhdan menyebar kebawah,
kedaerah rongga blastosoel.

Bakal ektodermepidermis mengisi daerah yang bakal jadi anterior embrio


lapisan epiblast.Bakal ektoderm berupa sabit terletak di posterior lapisan epiblast.
Bakalnotochord dan prechorda di posteriorektodermsaraf sedang bakalmesoderm di
paling posterior lapisan epiblast. Pre-chorda berupa lempengterletak tepat di bakal jadi
poros embrio.

Telur katak memiliki dua kutub yaitu kutub anima yang berwarna hitam karena
memiliki pigmen dan kutub vegetal yang tidak terdapat pigmen. Telur yang telah
mengalami fertilisasi terdapat daerah . Daerah kelabu yang berbentuk bulan sabit. Hal
ini di karenakan adanya penitrasi penitrasi sperma sehingga pigmen didaerah tersebut
masuk kedalam sperma. Tahap-tahap embrio di mulai pada prses fertilsasi (peleburan
sel telur dan sperma). Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang yang

memiliki kutub amina dan kutub vegetal. Morula adalah suatu pembentukan sel
pada kelipatannya yang terdiri atas 16-64 sel. Blastula adalah proses di mana sitoplasma
menuju dua letup. Pembentukakan blasula ditnadai dengan adanya perubahan sel
dengan mengandakan. Dalam blastula terdapat cairan yang di sebut dengan blastoel.
Gastrula adalah pelepasan blastoel.

Deferensiasi prsoses pembentukan embrio dan Organogenesis dalah proses


pembentukan organ. Pengamatan yang di lakukan pada katak bunting (Rana sp) telurnya
yang sudah di buahi yaitu pada tahap ini yaitu telur yang belum di bauhi polus
animalisnya itu berwarna hitam dan polus vegetatifusnya berwarna putih kelabu.

Telur yang di bauhi polus animalisnya berwarna hitam. Warna abu-abu (Gray
crescent) berwarna hitam dan pucat keabu-abuan dan polus vegetativusnya akan
berwarna pucat. Hasil pada gambar literaraturnya stdium satunya telunya belum di
buahi dan terdapat polus animalis yang berwarna hitam dan polus vegatifusnya
berwarna putih kelabu bedasarkan tingkat pigmentasinya. Stadium dua sudah terbentuk
membran pembuahan yang berbentuk bulan sabit dan gray crescentnya berwarna abu-
abu pada bagian permukaan telur yang menjadi tempat masuk spermatozoon.

Setelah mengalami suatu pembuahan metbolisme sel akan meningkat sementara


permedilitas sel telur berkurang. Stadium 3 Gray crescent dapat membelah dan terbagi
menjadi dua bagian yang sama besar. Dua buah blastomer yang terbentuk memiliki
bagian polus animalis dan polus vegetativus. Stadium 4, pada tingkat ini terjadi
pembelahan menjadi 4 sel.

Bidang pembelahan ini keduanya masih tetap meredional. Terjadi perbedaan


pembagian gray crescent. Dua sel memiliki dan dua sel lainnya yang tidak memiliki.
Stadium 5, merupakan tingkat dimana terjadi pembelahan 8 sel. Blastomernya dipolus
animalis lebih kecil, dibandingkan dengan blastomer dipolus vegetativus lebih besar.
Pada tingkat ini, bidang pembelahan disebut pembelahan ketiga dan berpola latitudinal.
Stadium 6, merupakan pembelahan mnjadi 16 sel,

bidang pembelahan ini yang terbentuk dua yaitu meredional dan vertikal.
Stadium 7, merupakan tingkat dimana pembelahan menjadi 32 sel. Dua bidang
pembelahan adalah latitudinal yang membentuk massa sel yang disebut dengan morulla.
Blastomer penyusunnya berukuran lebih kecil apabila dibandingkan dengan stadium
sebelumnya, sedang blastocelnya membesar. Stadium 8, pada tingkat ini blastocel terus
membesar. Pola pembelahan berikutnya yang terjadi tidak memiliki aturan pasti.
Pergerakan embrio secara umum dilakukan dengan bantuan silia sel-sel
blastomer bagian luar. Permukaan embrio masih terlihat sebagai susunan sel-sel yang
tidak rata dan membentuk struktur permukaan multiseluler. Stadium 9, pada tingkat ini
struktur permukaan yang multiseluler berangsur manghilang dan menjadi lebih halus
atau rata. Terbentuk bangunan yang disebut germ ring, epiblast, dan hypoblast. Stadium
10, tingkat labium dorsale (gastrula awal) tampak lekukan seperti bulan sabit.

Di bibir lekukan adalah sebagai labium dorsale.terjadi epiboly germ ring ke


arah polus vegetativus invaginasi dan involusi bibir dorsal (labium dorsale). Stadium
11, tingkat labium laterale (gastrula pertengahan), tampak lekukan tigaperempat
lingkaran dipolus vegatativus.
Stadium 12, tingkat bibir ventral (gastrula akhir), tampak lekukan melingkar di tengah
lingkaran sel-selnya besar, di luar lingkaran kecil. Sesudah gastrula selesai tampak
lubang sebagai blastoporus. Sering masih terdapat yolk plug (provitellus). Stadium 13,
tingkat Neural Plate (neural awal), embrio mulai memanjang. Balstoporus sebagai ujung
caudal dan mengecil seiring dengan adanya pembentukan siria primitiva.

Lamina neuralis juga mulai tampak pada bagian dorsal. Stadium 14, tingkat
neurula pertengahan. Di dorsal terdapat peninggian sepasang torus medullaris (neural
fold). Stadium 15, pada tingkat ini torus medullaris mengalami suatu peleburan yang
menjadi satu dan membentuk crista neuralis. Bagian enteron membentuk suatu
bangunan yang memanjang dan diikuti oleh adanya rotasi sumbu tubuh embrio.

Stadium 16, tingkat ratation (neurula akhir), embrio sudah jelas memanjang.
Stadium 17, antara kepala dan badan terjadi penyempitan kelihatan sebagai leher. Di
dorsal tampak meninggi. Balstoporus mulai menghilang dan muncul canalis
mesoentericus. Neuroporus menutup, badan memanjang, bagian dorsal cekung, dan
somit-somit sudah mulai terbentuk.

III. PELAKASAAN PRATIKUM

1. TEMPAT : labor pratikum unuversitas Muhammaddiah

- WAKTU : 20 – 04-2021

2. ALAT DAN BAHAN

- BAHAN

1. preparat katak dan ayam

- ALAT

2. mikroskop

3. CARA KERJA
1. Petama tama kita harus sediakan terlebih dahulu alat dan bahannya

2. kita ambil terlebih dahulu praparat yang akan kita teliti

3. diletakakan dibawah kaca objek mikroskop kemudian dilihat dengan menggunakan


lensa ukuran 40x10 cm kemudian menggunakan lensa 100x10cm

4. lalu kita bandingkan

IV. HASIL FOTO PREPARAT DAN KETERANGNNYA

praparat katak

ket : menggunakan lensa ukuran 40x10 cm

Tahap ini telur belum di buahi, akan terlihatpolus animalis berwarna hitam
ket: menggunakan lensa 100x10 cm

ket : menggunakan lensa 40x10 pada saat pembelahan

Tingkat ini terjadi pembelahan menjadi 4 sel. Bidang pembelahan kedua masih tetap
meredional.

ket : menggunakan lensa 100x10 cm pada saat pembelahan


preparat katak

ket : penelitian menggunakan lensa ukuran 40x10 cm

ket : menggunakan lensa ukuran 100x10 disini terlihat jelas

Tingkat ini terjadi pembelahan menjadi 4 sel. Bidang pembelahan kedua masih tetap
meredional.
V. KESIMPULAN

dari hasil penelitian banyak saya jumpai Kesimpulan pada praktikum ini yaitu telur
katak yang belum di buahi/fertilisasi polus animalisnya berwarna hitam dan polus
vegetativusnya berwarna putih kelabu. Tahap perkembangan embrio katak di mulai
dari sel tunggal atau belum di buahi, tingkat 2 sel, tingkat 4 sel .

tingkat 8 sel, tingkat 16 sel, tingkat 32 sel, tingkat pertengahan pembelahan,


tingkat pemebelahan akhir (blastula akhir), tingkat gastrula awal, tingkat gastrula
pertengahan, tingkat gastrula akhir, tingkat neural awal, tingkat neurulla pertengahan,
tingkat neurula akhir, tingkat canalis neurula, tingkat kuantum ekor, tingkat bergerak
aktif, tingkat jantung berdenyut, tengkat peredaran darah pada insang, yang pertama
kali, tingkat mulut terbuka, tingkat permulaan peredaran darah pada ekor, tingkat
pembelahan tutup insang, tingkat penutupan insang sebelah kanan, tingkat penutupan
insang sempurna.

VI. DAFTAR PESTAKA

Kasmeri1., Ria, dan Safitri., Elza., 2014., Induksi Kejutan Suhu 360 C Terhadapa
Perkembangan embrio dan Keberhasilan Poliploidisasi Katak (Rana cancrivora) jurnal
pelangi 6(2): 5

Kusumawati, A., Febrany, R., Hananti, S., Dewi, M.S., dan Istiyawaty, N., 2016,
Perkembangan Embrio dan Penentuan Jenis Kelamin DOC (Day-Old Chicken) Ayam
Jawa Super, Jurnal Sains Verteriner, 34(1): 1-3 Mitchell., Reece., 2001., Biologi Edisi
Kelima Jilid Satu Penerbit erlangga

Anda mungkin juga menyukai