Anda di halaman 1dari 4

Nama: Clarieshandra Saskianing Setyoastuti

Kelas: D
NIM: 2209511068
EMBRIOLOGI VETERINER EMBRIOGENESIS

1. Embriogenesis Cleavage
Tahap pembelahan embryonal disebut dengan cleavage atau pembelahan atau disebut
juga segmentasi. Fungsi dari pembelahan ini adalah untuk menghasilkan sel,
perbanyakan genome, pemisahan komponen sitoplasma ke dalam blastomer, dan
peningkatan ratio sitoplasma dengan inti. Periode cleavage berlangsung dari sejak
fertilisasi sampai terbentuknya blastula dan secara umum dicirikan dengan pembelahan
sel yang cepat.
Bidang pembelahan
1. Meridian, adalah bidang pembelahan yang melewati poros kutub mengakibatkan
dihasilkannya dua blastomer yang ukurannya sama.
2. Vertikal, adalah bidang pembelahan yang cenderung lewat tegak sejak dari kutub
animal sampai kutub vegetal.
3. Ekuator, adalah bidang pembelahan yang tegak lurus dengan poros kutub animal
–vegetal. Bidang pembelahan ini membelah embryo menjadi empat anakan dan
empat blastomer vegetal.
4. Latitudinal, adalah bidang pembelahan yang mirip dengan bidang ekuator, tetapi
terjadi sejajar.
Macam pembelahan, berdasarkan jumlah dan penyebaran kuning telur yaitu:
1. Holoblastik, adalah pembelahan yang mengenai seluruh zigot pada saat
sitokinenesis. Holoblastik dibedakan menjadi dua yaitu, Holoblastik : Holoblastik
teratur dan holoblastik tak teratur. Holoblastik teratur (equal holoblastic
cleavage) adalah pembelahan yang terjadi pada jenis telur microlecithal dan
isolecithal dan menghasilkan blastomer dengan ukuran yang sama. Holoblastik
tak teratur (unequal holoblastic cleavage) adalah pembelahan yang terjadi pada
jenis telur mesolechital dan telolecithal dan menghasilkan blastomer yang tidak
sama ukurannya, bahkan ada dihasilkan blastomer dengan ukuran yang sangat
kecil.
2. Meroblastik, Adalah macam pembelahan yang terjadi pada jenis telur
macrolecithal dan centrolecithal. Pembelahan hanya pada terjadi pada sebagian
zigot dan umumnya bagian kuning telur kutub vegetal masih belum mengalami
pembagian.
Pola pembelahan dan penyebaran kuning telur
1. Radial cleavage. Pola radial terjadi apabila bidang pembelahan tepat ditengah
telur, sehingga hasil pembelahan ini adalah simetris. Golongan hewan yang
melakukan pola pembelahan ini adalah yang macam pembelahannya holoblastik
2. Biradial cleavage. Pola ini terjadi apabila sepertiga dari bidang pembelahannya
tidak berada pada sudut yang benar dengan bidang lainnya.
3. Spriral cleavage. Bentuk pembelahan karena terjadinya pergerakan berputar
disekitar axis. Pada pola pembelahan ini, embryo bersel 4 membelah menjadi
Nama: Clarieshandra Saskianing Setyoastuti
Kelas: D
NIM: 2209511068
embryo 8 sel dan sel yang membelah ini sedikit membentuk sudut sehingga tidak
semua sel yang terbentuk berada pada satu bidang.
4. Ilateral cleavage. Bilamana berkas gelendong mitosis dan bidang pembelahan
masih tersusun bilateral.
Hasil pembelahan
Pembelahan merupakan proses yang secara progresif membelah zigot menjadi
sekelompok sel anakan yang lebih kecil yang disebut dengan blastomers. Selama waktu
pembelahan, blastomer kecenderungan mempunyai bentuk speris. Hasil akhir dari
pembelahan adalah sekelompok sel anak yaitu Morula. Morula adalah nama yang
diberikan kepada blastomer pada saat awal pembelahan. Berlanjutnya proses pembelahan
menyebabkan morula makin bertambah. Perlekatan antar blastomer semakin bertambah
dan tersusun dalam lapisan epitel. Lapisan epitel ini disebut dengan blastoderm. Pada
blastoderm ini terbentuk rongga ditengah yang makin lama makin besar dan berisi cairan.
Rongga yang terbentuk ini disebut blastocoele. Pada tahap ini, embrio yang memiliki
rongga itu disebut Blastula dan proses pembentukan blastula ini disebut blastulasi.
Pengaruh kuning telur terhadap blastulasi
1. Blastulasi pada tipe telur isolesithal : penampakan telur akan terlihat adanya
rongga di tengah yang disebut blastocoele. Contohnya terjadi pada
echinodermata.
2. Blastulasi pada tipe telur telolechital : kuning telur tidak merata. Akibatnya,
terjadi pemindahan bidang pembelahan melalui animal pole. Konsekuensinya,
blastomer vegetal (macromeres)yang terbentuk akan lebih banyak dari blastomer
animal (micromeres). Blastomer kecil (micromeres) ini cenderung membentuk
atap dari blastocoele, sedangkan blastomer besar (micromeres) cenderung
membentuk akar blastocoele.
3. Blastulasi pada tipe telur polylechital : Pada tipe telur polylechital seperti pada
burung, reptil dan ikan, proses blastulasi terbatas terjadi hanya pada lempengan
germinal. Rongga yang terbentuk di antara apiblast dengan hypoblast disebut
blastocoele.
Tipe blastula
a. Coeloblastula, adalah tipe blastula dari echinodermata dan amphioxus. Balstula ini
bentuknya bundar atau berongga. Rongganya berisi cairan mukopolisakarida.
b. Stereoblastula, adalah tipe blastula yang ditemukan pada jenis Annelida dan
moluska. Pada tipe ini tidak ditemukannya rongga.
c. Periblastula, adalah tipe balstula yang ditemukan pada jenis serangga. Blastula ini
tidak mempunyai rongga
d. Discoblastula, adalah tipe blastula yang ditemukan pada reptilia dan burung. Tipe
Blastula ini tampak pada animal pole dan berbentuk cakram gepeng yang terdiri dari
banyak lapisan yang dipisah dengan kuning telur oleh ruang sempit atau disebut
dengan subgerminal cavity.
e. Amphiblastula, adalah balstula yang dibentuk secara struktural oleh dua tipe
balstomer berbeda. Misalnya pada ampibi, blastulanya mengandung dua tipe sel
yaitu micromeres dan macromeres.
f. Blastocyst, adalah balstula yang ditemukan pada mamalia. Pada tipe balstula ini,
proses cleavage terjadi secara teratur dan pada proses ini akan terbentuk rongga kecil
pada setiap sel.
Nama: Clarieshandra Saskianing Setyoastuti
Kelas: D
NIM: 2209511068
Daerah bakal pembentukan alat: Bakal ektoderm epidermis, Bakal ektoderm saraf,
Bakal notochord, Bakal mesoderm, Bakal endoderm/entoderm.
Totipotent, Dimiliki oleh blastula awal berupa kemampuan menumbuhkan segala
macam bakal pembentuk alat, kemudian mengalami proses differensiasisehingga
kemampuan sel bertotipotent akan menurun sampai hanya mampu menumbuhkan
sejenisjaringan tertentu (unipotent). Diakhir blastula atau awal gastrula terbentuk sel-sel
determinant yang hanya mampu tumbuh menjadi sejenis jaringan tertentu. Untuk
terjadinya embriogenesis dan sifat totipotent harus ada pusat organisasi yang mengatur
semua pertumbuhan, diffeensiasi dan determinasi yang ada di daerah blastula. Salah satu
fungsi utama proses pembelahan dan blastulasi adalah penjelmaan suatu pusat organisasi
untuk perkembangan berikutnya yang penting untuk mengarahkan dan membangkitkan
pergerakan-pergerakan dipermukaan blastula selama gastrulasi.
Kembar, berhubungan erat dengan sifat totipotent dan pusat organisasi
Ada 2 jenis kembar: (Kembar akan sempurna jika sifat totipotent dan pusat organisasi
terbagi rata bagi tiap embrio pada tingkat blastula, jika tidak maka salah satu individu
tumbuh tidak sempurna, cacat atau mati).
a. Kembar Fraternal/kembar dizigot, dua atau lebih embrio tumbuh dari masing-
masing ovum yang dibuahi oleh masing-masing sperma yang berbeda, anak yang
lahir bisa berbeda dalam banyak hal seperti karakter maupun jenis kelaminnya.
b. Kembar identik/kembar monozigot, dua atau lebih embrio tumbuh dari satu zygote,
anak yang dilahirkan akan mempunyai banyak persamaan baik pada karakter, jenis
kelamin maupun susunan genetiknya.
Free Martin
a. Betina mandul yang dihasilkan dari kembar dengan jenis kelamin yang berlainan.
b. Tanda-tanda Free Martin : a.) Alat kelamin dalamnya dari kedua jenis b.)
Ovariumnya bervariasi gonad jantan c.) Alat kelamin luar betina yang normal.
c. Bersifat eritrosites chimeras yaitu terjadi percampuran sel-sel darah diantara yang
jantan dan betina selama kehidupan prenatal.

2. Gastrulasi
Gastrulasi adalah proses yang terjadi pada embryo setelah cleavage. Pada proses ini
terjadi pengaturan daerah-daerah bakal pembentuk organ pada blastula sesuai dengan
bentuk dan susunan tubuh spesies hewan bersangkutan. Selama proses gastrulasi, terjadi
perubahan bentuk dari lempeng sederhana menjadi suatu konfigurasi yang kompleks
yang terdiri dari 3 lapis benih. Ketiga lapis benih tersebut adalah ektoderm, mesoderm
dan endoderm.
Kejadian utama pada gastrulasi
Gastrulasi ditandai dengan dimulainya morfogenesis atau pengaturan kembali
balstomer. Pada saat ini, epitel dan blastomer secara dramatis bergerak membentuk organ
dasar embryo. Bersamaan dengan ini, irama pembelahan seluler berjalan lambat.
Pertumbuhan sel mungkin tidak terjadi, kalaupun terjadi sangat tidak nyata. Pada
gastrulasi terjadi perubahan metabolisme secara intensif serta inti sel semakin aktif
berperan di dalam mengontrol aktivitas sel embryo. Selama gastrulasi terjadi diferensiasi
kimia dengan dimulainya sintesis molekul protein baru.
Gerakan gastrulasi
Gerakan ini mulai terjadi 5,5 jam setelah fertilisasi, ketika blastula terdiri dari 500 sel.
Ada dua tipe pergerakan sel yaitu yaitu epiboly dan emboly:
Nama: Clarieshandra Saskianing Setyoastuti
Kelas: D
NIM: 2209511068
1. Epiboly, gerakan melingkup dibagian luar embrio, terjadi pada bakal ektoderm
epidermis dan saraf, gerakannya menurut poros anterior – posterior tubuh.
2. Emboly, Emboly adalah lawan dari emboly yaitu gerakan menyusup dibagian
dalam embrio, terjadi pada bakal mesoderm, notochord, pre-chorda dan
endoderm. Termasuk ke dalam pergerakan emboly adalah Involusi (gerakan
membelok kedalam), invaginasi (gerakan mencekuk dan melipat), ingresi
(sejumlah kecil sel atau sel bebas terpisah dari lapisan epitel utama dan migrasi
ke dalam rongga blastoecole membentuk lapisan baru).

3. Neurolasi
Setelah berakhirnya proses gastrulasi, embryo akan memasuki tahap perkembangan
utama. Pada saat akhir gastrulasi, ketiga lapis benih akan menyusun diri pada posisi
peruntukannya untuk membentuk organ dasar.
Tubulasi dan Neurula
Bentuk dasar embryo dari semua vertebrata terdiri atas lima bumbung (tube) yang
akan berdeferensiasi membentuk struktur organ definitif. Kelima bumbung tersebut
adalah, (1) neural tube, terbentuk di bagian dorsal notochord, (2) endoderm tube,
terbentuk pada bagian ventral notochord, (3) dua buah mesoderm tubes, satu berlokasi di
samping notochord dan satu lagi berlokasi di endoderm tube, dan (4) epidermal tube,
menyelaputi seluruh tubuh embryo. Proses pembentukan dasar organ atau bumbung ini
disebut dengan tubulasi. Proses tubulasi pada organ utama terjadi secara serempak dan
meliputi proses neurogenesis, notogenesis, dan mesogenesis.
Neurogenesis adalah proses pembentukan otak, spinal chord beserta organ sensoris
lainnya seperti hidung, mata, dan telinga. Organ dasar ini terbentuk dari deferensiasi
neural tube. Neural tube berasal dari lapis benih ektoderm yang terletak di daerah
sepanjang sumbu dorso median (mid dorsal axis) ektoderm dari gastrula. Selama proses
neurulasi, bagian lapis benih ini akan menebal dan bagian yang menebal ini disebut
neural plate.
Notogenesis adalah proses perkembangan notochord. Perkembangan ini diawali oleh
perkembangan chordamesoderm yang berada di antara atap bakal calon alat pencernaan
(gut) dengan ektoderm. Secara progresif, chordamesoderm ini menyebar ke ventro
lateral. Pada saat ini, daerah dorso medial dari chordamesoderm memisahkan diri menuju
ke daerah samping. Di bagian samping ini disempurnakan hingga terbentuk notochord.
Mesogenesis adalah proses perkembangan mesoderm. Perkembangan ini dimulai dari
berlanjutnya perkembangan bagian samping mesoderm menyebar ke sebelah
menyebelah sampai bertemu dengan bagian ventral mid line. Pada saat bersamaan, lapis
mesodermal ini terbagi menjadi dua lapis dan diantara lapisan tersebut terbentuk rongga.
Satu lapisan tersebut disebut dengan splanchnic mesoderm dan lapisan lainnya disebut
dengan somatic mesoderm. Rongga yang terbentuk di antara kedua lapisan ini akan
menjadi coelom.

Anda mungkin juga menyukai