1. Zygotik (atas)
Perkembangan embrio dari zigot ( terjadi peleburan antara gamet jantan dam gamet
betina)
2. Somatik (bawah)
Soma yang berarti sel tubuh, jadi somatik merupakan perkembangan embrio dari
bagian sel tubuh, jadi tidak terjadi fertilisasi atau peleburan sel gamet betina dan jantan.
Perbedaan antara zygotik dan somatik :
1. Untuk zygotik, terjadi fertilisasi antara sel sperma dan ovum tetapi untuk somatik
tidak terjadi fertilisasi
2. Untuk zygotik hasilnya (2n), somatik (n)
3. Untuk zygotik tidak terjadi pembesaran inti , untuk somatik terdapat embesaran inti
4. Zygotik terjadi pembentukan akar radikula sejati, misalnya pada akar buah mangga,
karena akar tesebut merupakan akar sejati maka kuat. Untuk soamatik misalnya
pada Batang singkong, setelah dilakukan stek maka akan tumbuh akar adventiv ,
hal tersebut termasuk embriogenesis somatik.
Dalam embrio terdapat 2 kutub :
1. Kutup terminal > dekat kalaza > tranversal
2. Kutup basal > dekat mikrofil > longitudinal
Pembelahan dilakukan mulai dari mitosis kemudian baru meiosis.
Embriogenesis monokotil
(Purnamaningsih,2002)
Diagram dikotil
Endosprem
Endosperm merupakan jaringan nutitif yang mengandung karbohidrat, lemak,
dan protein untuk mendukung perkembangan embrio. Pada gymnospermae gametofit
betina akan berdiferensiasi sebelum fertilisasi dan bersifat haploid sedangkan pada
angiospermae adalah hasil fertilisasi dan bersifat triploid (Kusdianti, 2010). Beberapa
tipe endosperm antara lain endosperm nuclear, endosperm selular dan endosperm
helobial.
Endosperm nuclear adalah endosperm yang pembelah inti endosperm
primernya tidak diikuti oleh pembentukan dinding sehingga di dalam kantung embrio
terdapat banyak inti bebas. Pembentukan dinding sentripetal dimulai dari tepi menuju
pusat. Endosperm selular ditandai tidak memiliki inti bebas. Pembelahan inti endosperm
primer diikuti oleh pembentukan dinding. Umumnya ditemukan haustorium pada ujung
kalaza dan/atau mikropil. Endosperm helobial merupakan endosperm yang inti
primernya bermigrasi ke ujung kalaza dan membelah membentuk 2 sel tidak sama besar.
Sel yang kecil pada kalaza tidak membelah, atau membelah sebanyak 1 atau dua kali dan
berfungsi sebagai inti bebas atau seluler. Sel yang lebih besar akan membentuk inti bebas
(Kusdianti, 2010).
Dafpus :
Arora, R., & Bhojwani, S. S. (1989). In vitro propagation and low temperature storage
ofSaussurea lappa CB Clarke—An endangered, medicinal plant. Plant Cell
Reports, 8(1), 44-47.
Sukamto,A. 2010. Kultur In Vitro Endosperma, Protokol yang Efisien untuk Mendapatkan
Tanaman Triploid secara Langsung. Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia : Bogor
Purnamaningsih, R. (2002). Regenerasi tanaman melalui embriogenesis somatik dan beberapa gen
yang mengendalikannya. Buletin AgroBio, 5(2), 51-58.
Kosmiatin, M., Purwito, A., Wattimena, G. A., & Mariska, I. (2014). Induksi embriogenesis
somatik dari jaringan endosperma jeruk siam (Citrus nobilis Lour.) cv Simadu. Jurnal
Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 42(1).
Sukmadjaja, D. (2005). Embriogenesis somatik langsung pada tanaman cendana. Jurnal
Bioteknologi Pertanian, 10(1), 1-6.