PRODUKTIVITAS TUMBUHAN
Abstrak— Produktivitas tumbuhan adalah istilah yang dalam ekosistem, jika produktivitas pada suatu
digunakan untuk menggambarkan tingkat dimana ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu
tumbuhan menghasilkan senyawa organik dalam yang lama maka hal ini menandakan kondisi
sebuah ekosistem.pada umumnya prosuktivitas dibagi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan
menjadi dua macam yaitu produktivitas primer,dimana
yang dramatis, maka menunjukkan telah terjadi
produktivitas ini dilakukan oleh organisme fotosintesis
dan produktivitas sekunder,dimana produktivitas ini perubahan yang penting dalam interaksi di antara
dilakukan oleh organisme heterotrof.Perbedaan hasil organisme-organisme yang menyusun ekosistem.
produktifitas disebabkan adanya faktor pembatas
dalam setiap ekosistem,antara lain; Secara garis besar produktivitas autotrof seperti
cahaya,air,suhu,nutrisi,dan tanah.praktikum dilakukan tanaman disebut produktivitas primer, sedangkan
dengan memilih satu tapak hamparan rerumputan heterotrof seperti hewan disebut produktivitas
bersifat homospesies.Spesies dipilih dengan habitat yang sekunder [1].
berbeda. Dilakukan identifikasi jenis tumbuhan pada
tapak yg sudah disediakan.kemudian dibuat suatu Macam-macam produktivitas
kuadrat dalam tapak tersebut atau plot berukuran 50 ×
50 cm,kemudian semua bagian tegakan rumput yang
berada diatas permukaan tanah dalam kuadrat Produktivitas digolongkan menjadi dua,yaitu:
dipotong kemudian dibuang. Setelah 14 hari dilakukan
pengecekan kondisi rumput dalam kuadrat pada tapak 1. Produktivitas primer
praktikum. Semua tegakan rumput dipotong kembali Produktivitas primer vegetasi diwakili oleh jumlah
(dengan tinggi yg sama seperti sebelumnya). Hasil karbon dioksida (CO2) yang ditetapkan oleh
pemotongan diberihkan dan ditimbang. Tanaman fotosintesis, proses di mana tanaman menggunakan
dibungkus alumunium foil lalu di oven dengan suhu 120 energi sinar matahari untuk menghasilkan senyawa
derajat selama beberapa hari hingga kering. Tanaman
ditimbang kembali.Dilakukan perhitungan untuk
organik dari CO2 dan air [3].
mencari produktivitas tumbuhan yang
direpresentasikan dalam satuan berat per satuan luas Gonsamo,A.,J.M.Chen.2017.Vegetation
per satuan waktu.Hasil praktikum menunjukkan bahwa
produktivitas suatu tumbuhan.. Produktivitas primer merupakan laju dimana energi
pancaran atau cahaya disimpan oleh kegiatan
A. Kata Kunci— Produktivitas,Rumput,Tumbuhan, fotosintesis atau kemosintesis organisme-organisme
produsen dalam bentuk senyawa.
Produktivitas primer dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
II. PENDAHULUAN a. Produktivitas primer bersih
Produktivitas Produktivitas primer bersih ialah laju penyimpanan
bahan organik di dalam jaringan tumbuh – tumbuhan
Rumus perhitungan :
permukaan (atau volume) per satuan waktu [1].
NPP = GPP-R
Menurut [2] Produktivitas adalah laju produksi Keterangan :
makhluk hidup dalam ekosistem. Produktivitas NPP : produktivitas primer bersih atau laju
ekosistem merupakan suatu indeks yang penyimpanan energi di dalam ekosistem.
mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak
EKOLOGI 2 : KELOMPOK 1 2
GPP : produktivitas primer kotor taua laju Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan
pemasukan energi ke dalam ekosistem. yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, tapi
R : respirasi atau laju nergi yang digunakan bagi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan
aktivitas ekosistem. yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia,
b. Produktivitas primer kotor atau panas [5].
Produktivitas primer kotor ialah laju total dari
fotosintesis, termasuk bahan organik di dalam respirasi Faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas
selama waktu pengukuran tertentu.
1. Cahaya
Rumus perhitungan :
Memiliki peran yang sangat vital dalam produktivitas
GPP = NPP + R primer. Oleh karena hanya dengan energi cahaya
Keterangan : tumbuhan dan fitoplankton dapat menggerakkan mesin
NPP : Produktivitas primer bersih atau laju fotosintesis dalam tubuhnya. Hal ini berarti bahwa
wilayah yang menerima lebih banyak dan lebih lama
penyimpanan energi ke dalam ekosistem.
penyinaran cahaya matahari tahunan akan memiliki
GPP : Produktivitas primer kotor atau laju kesempatan berfotosintesis yang lebih panjang
pemasukan energi kedalam ekosistem. sehingga mendukung peningkatan produktivitas
primer. Pada ekosistem terestrial seperti hutan hujan
R : respirasi atau laju nergi yang digunakan bagi tropis memilik produktivitas primer yang tinggi karena
aktivitas ekosistem [4]. wilayah hutan hujan tropis menerima lebih banyak
sinar matahari tahunan yang tersedia bagi fotosintesis
dibanding dengan iklim sedang [8].
Total energi sekunder semakin kecil pada tingkat
trofik berikutnya. Arus energi total pada tingkat 2.Air
heterotrofik yang analog dengan produktivitas kotor Air merupakan bahan dasar dalam proses fotosintesis,
pada tingkat autotrofik, sebaiknya dinamakan asimilasi sehingga ketersediaan air merupakan faktor pembatas
bukan kata produksi [5]. terhadap aktivitas fotosintetik. Secara kimiawi air
berperan sebagai pelarut universal, keberadaan air
Pengukuran produktivitas sekunder dapat ditentukan memungkinkan membawa serta nutrien yang
dengan memperkirakan pertambahan bobot atau dibutuhkan oleh tumbuhan. tingginya kelembaban
ukuran hewan atau tumbuhan selama jangka waktu pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas
tertentu. Energi yang terdapat pada makanan tidak mikroorganisme [8].
digunakan 100%. Bila dinyatakan dalam persamaan,
maka: 3.Kelembapan dan air
Kelembapan berkaitan dengan air. Air sangat penting
Ei = Enp + Ep dalam proses perkecambahan. Kelembapan yang
Keterangan : terlalu tinggi menyebabkan penguapan yang terjadi
Ei = masukan energi dalam bentuk pemasukan sedikit [9].
makanan
Enp = energi yang digunakan untuk pemeliharaan 4.Nutrisi
hewan dan yang hilang melalui kotoran dan ekskresi Nutrien entuk sejumlah klorofil dan enzim yang
Ep = energi yang digunakan dalam membangun berperan aktif dalam proses fotosintesis. Misalnya
jaringan tubuh. Ep mewakili produksi sekunder, energi magnesium yang merupakan bagian utama dari
yang ditahan setelah semua kehilangan pernafasan, molekul klorofil. Tumbuhan membutuhkan berbagai
ekskresi dan degestian [6]. ragam nutrien anorganik dalam jumlah tertentu [6].
diproduksinya asam organik secara kontinu melalui jauh dari sumber air. Dilakukan identifikasi jenis
respirasi yang dilangsungkan oleh mikroorganisme tumbuhan pada tapak yg sudah disediakan. Dibuat
tanah dan akar (respirasi tanah). Jika tanah dalam suatu kuadrat dalam tapak tersebut atau plot berukuran
keadaan basah, maka karbon dioksida (CO2) dari 50 × 50 cm sehingga diperoleh luasan 0,25 m2. Semua
respirasi tanah beserta air (H2O) akan membentuk bagian tegakan rumput yang berada diatas permukaan
asam karbonat (H2CO3 ) yang kemudian akan tanah dalam kuadrat dipotong kemudian dibuang.
mengalami disosiasi menjadi bikarbonat (HCO3-) dan Setelah 14 hari dilakukan pengecekan kondisi rumput
sebuah ion hidrogen bermuatan positif (H+). Ion dalam kuadrat pada tapak praktikum. Semua tegakan
hidrogen selanjutnya dapat menggantikan kation hara rumput dipotong kembali (pada tinggi yg sama pada
yang ada pada koloid tanah,kemudian bikarbonat pemotongan sebelumnya). Hasil pemotongan
bereaksi dengan kation yang dilepaskan oleh koloid, diberihkan dan ditimbang. Tanaman dibungkus
dan hasil reaksi ini dapat tercuci ke bawah melalui alumunium foil lalu di oven dengan sushu 120 derajat
profil tanah [8]. selama beberapa hari hingga kering. Tanaman
ditimbang kembali. Selisih berat basa dengan kering
Praktikum produktivitas bertujuan untuk mengetahui merupakan biomassa atas tanah tumbuhan .Dilakukan
dan memahami prinsip serta metode pengukuran perhitungan untuk mencari produktivitas tumbuhan
produktivitas tanamanmengukur produktivitas suatu yang direpresentasikan dalam satuan berat per satuan
populasi tumbuhan. luas per satuan waktu, misalnya gram/m2/bulan..
dalam skala per unit area per unit waktu, dengan kata
lain produktivitas primer kotor. Sedangkan
produktivias primer bersih akan didapatkan melalui
pengurangan hasil fotosintesis dengan proses respirasi
[15].
Total produktivitas primer dikenal sebagai
produktivitas primer kotor (gross primary
productivity). Sedangkan produktivitas primer bersih
disebut (net primary productivity). Pada sebagian
besar produsen primer, NPP dapat mencapai 50-90%
dari GPP. Rasio perbandingan NPP terhadap GPP
pada umumnya lebih kecil pada produsen primer besar
yang mendukung strutur batang dan system akar yang
besar dan aktif secara metabolic [16]. Gambar 1 Grafik Perlakuan Produktivitas Tumbuhan
Produktivitas primer dapat dinyatakan dalam bentuk
energy persatuan luas persatuan waktu (J/m 2/tahun)
atau dengan menggunakan biomassa vegetasi yang Berdasarkan hasil grafik menunjukkan bahwa pada
ditambahkan pada ekosistem persatuan luas persatuan tanaman 2, 3, dan 6 menunjukkan bahwa tanaman
waktu (g/m2/tahun). Dalam konteks ini, yang disebut dengan naungan memiliki pertumbuhan yang lebih
sebagai biomassa merupakan tanaman tegakan tinggi daripada tanpa naungan. Berdasarkan literatur,
(standing crop biomass). Selain itu, nilai produktivitas hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena naungan
primer ditunjukkan oleh laju organisme mensintesis berpengaruh nyata terhadap intensitas cahaya.
ulang biomassa baru [16]
Semakin tinggi intensitas naungan semakin rendah
B. Tanaman Monospesies Imperata sp. tingkat penerimaan cahaya matahari. Rendahnya
Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) intensitas cahaya saat perkembangan tanaman akan
merupakan tumbuhan rumput menahun yang tersebar menimbulkan gejala etiolasi yang disebabkan oleh
hampir di seluruh belahan bumi dan dianggap sebagai aktivitas hormon auksin. Bagian tajuk tanaman yang
gulma pada lahan pertania di wilayah Asia Tenggara terkena cahaya pertumbuhannya akan lambat karena
dapat dijumpai sekitar 35 juta ha, dan sekitar 8,5 juta kerja auksin dihambat oleh cahaya sedangkan pada
ha tersebar di Indonesia. Sejauh ini, alang-alang bagian tajuk tanaman yang tidak terkena cahaya
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan, bahan
pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin
baku kertas, pupuk, selebihnya dipotong dan dibuang
karena menghambat pertumbuhan tanaman utama [10]. tidak dihambat. Kondisi ini membuat bagian tajuk
(apikal) tanaman mengalami pertumbuhan yang paling
Rimpang alang-alang memiliki kemampuan aktif sehingga tanaman tumbuh mencari cahaya untuk
penetrasi sangat dalam mencapai 120 cm dan memiliki melakukan fotosintesis yang lebih optimal [17].
daya adaptasi yang tinggi pada kondisi lingkungan Sedangkan tanaman naungan 1 menunjukkan
minimal dan kemampuan tumbuh kembang yang pertumbuhan yang rendah dibaningkan dengan
sangat cepat. Usaha pemanfaatan alang-alang tanaman tanpa naungan 1. Sama seperti halnya pada
memberikan kontribusi yang sangat berarti. Salah satu tanaman 4 dan 5 yang mana memiliki pertumbuhan
upaya pemanfaatan alang-alang adalah dengan rendah pada tanaman dengan naungan. Hal ini dapat
menggunakannya sebagai herbisida hayati disebakan karena cahaya yang diterima oleh tanaman
(bioherbisida). Hal ini berdasarkan kandungan berpengaruh pada laju fotosintesis, ketika cahaya
allelopat (senyawa kimia) yang dihasilkan alang-alang cukup atau tinggi menyebabkan laju fotosintesis
yang dapat menghambat atau meracuni tumbuhan lain menjadi cepat yang pada akhirnya menyebabkan
[11]. fotosintat yang dihasilkan meningkat. Fotosintat yang
C. Produktivitas Imperata sp. Dibawah Naungan Dan tinggi menyebabkan bobot tanaman, baik bobot basah
Tanpa Naungan maupun bobot kering tanaman juga meningkat. Bobot
basah atau bobot kering berhubungan langsung dengan
produktivitas, sehingga apabila bobot basah tanaman
per petak tinggi maka produktivitasnya juga akan
tinggi [18].
EKOLOGI 2 : KELOMPOK 1 5
LAMPIRAN
Jika ada, lampiran muncul di sini.
[11] Pujiwati, Istirochah. "Pemanfaatan Lahan Melalui Merrill) di Lahan Pasir Pantai Bugel, Kulon
Potensi Alang-alang (Imperata cylindrica) sebagai Progo. Vegetalika. 5(3): 1-14. (2016)
bioherbisida." Jurnal Geografi Gea 11.2 (2011). [18] Rina, E., Anas, D. S., Juang, G. K. pengaruh
[12] Vickery, M.L. 1984. Ecology of Tropical Plants. naungan tegakan pohon terhaap pertumbuhan an
John Wiley and Sons. New York: Penerbit prouktivitas beberapa tanaman sayuran inigenous.
Yayasan Obor Indonesia. J. Hort. Inonesia. 1(1): 46-52. (2010).
[13] Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT. [19] Dwijowati, A. S., Marlina, K., Shinta, A., Siti, F.
Bumi Aksara Perubahan Anatomi Dan Morfologi Daun Kedelai
[14] Odum, E. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan (Glysin max L. (Merril), Dan Alang-Alang
oleh Tjahjono Samingan dari buku Fundamental (Imperata cylindrica L.) Yang Tumbuh Di Tempat
of Ecology. Yogyakarta: Gadjah Mada University Terbuka Dan Ternaungi. Bioedukasi .Vol 10. No 1
Press (2019).
[15] Jumin. 2008. Dasar-dasar Agronomi. Jakarta: PT. [20] Libria, W., Tohari, Endang, S. Pengaruh Intensitas
Raja Grafindo Persada Cahaya Dan Kadar Daminosida Terhadap Iklim
[16] Campbell, N. A., J. B. Reece, L. G. Mitchell. Mikro Dan Pertumbuhan Tanaman Krisan Dalam
2002. Biologi (terjemahan), Edisi kedua. Jakarta: Pot. Ilmu Pertanian. Vol. 11 No. 2: 35-42. (2004).
Penerbit Erlangga [21]
[17] Adwitya, H., Dyah, W. R., Tohari. Pengaruh [22]
Intensitas Naungan terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tiga Kultivar Kedelai (Glycine max (L.)