UNGGAS
Pertumbuhan dan Produksi Unggas :
Daging dan Telur
I. PERTUMBUHAN
Maximum
Body weight
growth rate
Age
Bagian Tubuh :
Fase matriks :
- Ca dan P keras dan kaku
- Serabut organik fleksible
Pertumbuhan Lemak
Terjadi dibeberapa bagian tubuh, ditimbun
pada jaringan adipose yang membentuk
bantalan trigliserida berakumulasi dalam sel-
sel jaringan adipose (adipocytes)
Asam-asam lemak diderivasi langsung dari
makanan atau disintesis dalam hati dengan
glukosa sebagai prekusor berbeda
dengan mamalia
Berfungsi sebagai cadangan energi dan
insulasi tubuh
Pada defisiensi energi, lemak dari jaringan
adipose dimobilisasi dengan bantuan
hormon glukagon.
II. PRODUKSI
Produksi daging/telur merupakan hasil
biologis yang kompleks sebagai resultante
dari kemampuan genetik ternak dengan
lingkungan
AYAM PEDAGING/BROILER
Konsumsi Ransum
Feed Conversion Ratio (FCR) = Produksi Telur
Produksi Telur
Feed Efficiency (FE) = x 100%
Konsumsi Ransum
Kelas
AA A B C
HU HU > 79 79>HU>55 55>HU>31 HU<31
Kerabang Telur
Indeks Kerabang Telur (I) = C / S x 100
I = indeks kerabang telur (g/cm2)
C = berat kerabang telur (g)
S = luas permukaan kerabang telur (cm2)
BROILER
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produksi daging pada broiler antara lain :
Jantan Betina
Umur BB Konsumsi (g) BB Konsumsi (g)
(mg) (g) FCR (g) FCR
Mg Kum Mg Kum
1 152 0,89 135 135 144 0,91 131 131
2 376 1,13 290 425 344 1,17 273 404
3 686 1,33 487 912 617 1,37 444 848
4 1085 1,49 704 1616 965 1,54 642 1490
5 1576 1,64 960 2576 1344 1,66 738 2228
6 2088 1,78 1141 3717 1741 1,86 1001 3229
7 2590 1,93 1281 4998 2134 2,02 1081 4310
Level EM
No Ransum BB 6 mg (kg) Konsumsi FCR
(k cal/kg) (kg) (6 mg)
1 2970 1,82 3,72 2,05
2 3080 1,86 3,50 1,88
3 3190 1,89 3,30 1,75
4 3300 1,91 3,28 1,72
5 3410 1,92 3,26 1,70
6 3520 1,93 3,25 1,69
Sumber: Bell (1986) in Poultry Meat and Egg Production (Parkhurst and
Mountney, 1988)
Pencahayaan
Lamanya pencahayaan (program penyinaran) pada ayam petelur
Sangat penting.
Photoperiod Performa
Pembesaran Produksi 336 hr prod. Bobot Telur
Telur (butir) (g)
8 Jam 14 Jam 271 58,4
14 Jam 14 Jam 256 60,3
Ransum
Pengaruh lama pemuasaan terhadap performa ayam petelur
Bobot Ternak
Unggas tipe berat secara umum memproduksi telur lebih besar
dari unggas tipe ringan
Molting
Telur yang dihasilkan pada periode produksi kedua secara umum
lebih berat dibandingkan dengan telur pada periode produksi
pertama.
Temperatur
1. Setiap peningkatan temperatur kandang 10C akan
mengakibatkan penurunan berat telur 0,4 g
2. Keadaan kritis terjadi pada temperatur kandang lebih dari 250C
Pencahayaan
1. Di negara empat musim pencahayaan klasik yang ideal untuk
ayam petelur biasanya 14L : 10 D
2. Di Indonesia dapat bervariasi 12L : 12D
Ransum
1. Kenaikan energi ransum dapat menaikan berat telur
2. Peningkatan kandungan protein ransum yang berlebihan dapat
menurunkan berat telur