(Gallus domesticus)
Oleh
NAMA : NUR FIANTI
KELAS :A
KELOMPOK : IV
ASISTEN : UCI MALINDA
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Indonesia kaya akan keanekargaman hayati (biodoversity).
biologis yang menjadi bahan dasra pengembangan pangan dan pertanian bagi
petani dan pemulia bahan dasar pengembangan pangan dan pertanian bagi petani
dan pemulia dimasa yang akan dating. Banyakanya keanekaragaman tanaman dan
hewan ternak yang sudah beradaptasi secara lokal menjamin keselamatan petani
Kebutuhan ayan kampung jika dilihat dari tingkat kesukaan ayam kampung pada
akhir-akhir ini sangat meningkat, selain mempunyai kualitas daging yang baik,
ayam kampung juga banyak digemari masyarakat juga karena memiliki telur yang
yang baik dengan produktivitas yang tinggi, ditambah dengan adanya penyakit
semakin menurun.
Karakterirasi sumber daya genetik sangat penting dilakukan untuk
memperoleh bibit yang baik dengan produktivitas yang tinggi, juga mampu
karakterisasi meliputi sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Oleh karena itu maka
perlu dilakukan praktikum mengenai sifat kuantitatif dan kualitatif ayam
kampung.
I.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum pengamatan kuantitatif dan kualitatif
penyediaan daging yang mempunyai rasa dan tekstur yang khas dengan
genetik eksternal yang diamatai meliputi sifat kualitatif seperti warna bulu, bentuk
satuan ukuran tertentu. Sifat-sifat tersebut meliputi sifat fisik individu termasuk
bagian-bagian tubuh seperti jaringan atau organ tubuh dan perilaku yangn secara
fisiologis diatur oleh gen-gen yang terdapat didalam kromosom. Ciri-ciri sifat
kualitatif dapat dijadikan patokan untuk penentuan suatu bangsa ayam. Beberapa
sifat kualitatif penting dan merupakan ciri-ciri khas suatu bangsa diantaranya
adalah warna bulu, warna kerabang, warna shank dan juga bentuk jengger
(Budipurwanto, 2006 ).
Jengger ayam pada umumnya berwarna merah dan bervariasi abu-abu
terang sampai biru gelap. Warna merah pada jengger ayam karena umumnya pada
pada ayam jantan merupakan salah satu karakter maskulinisasi oleh aktivitas
androgen yang menonjol dan paling mudah di amati. Sedangkan warna jengger
pada betina sering dikaitkan dengan produktivitas. Warna bulu ayam dipengaruhi
oleh adanya pigmen melanoblast yang dibentuk saat awal embrio sekitar 8 jam
inkubasi. Pada ayam terdapat warna dan pola warna bulu. Keragaman warna bulu
pada banyak situasi bergantung pada letak bulu ditubuh ayam. Pola warna bulu
adalah hasil interaksi genetik serta adanya pengaruh dari hormon kelamin jantan
dan betina. Warna cakar kuning dipengaruhi oleh adanya pigmen karotenoid pada
epidermis dan tidak adanya pigmen melanin. Warna cakar hitam dipengaruhi oleh
adanya pigmen melanin pada epidermis. Bila kedua pigmen tersebut tidak ada
dipengaruhi oleh banyak pasangan gen dan sangat dipengaruhi oleh faktor
tibia, panjang femur, tinggi jengger, jarak tulang pubis, bobot badan dan lain-lain
(Yuliza, 2009).
lingkuan, serta umumnya mempunyai kaitan erat dengan sifat ekonomis seekor
kampung adalah karakteristik ukuran tubuh, bobot badan, produksi telur dan
mortalitas. Bobot badan ayam kampung dewasa yang dipelihara secara tradisional
mencapai 1.4 1.6 kg. namun bila dibandingkan ayam lokal lain yang dipelihara
menghasilkan ayam kampung yang mempunyai rataan bobot badan jantan 1.815
353 g dan betina 1.382 290 g. Perbaikan tata laksana ayam kampung
menghasilkan bobot badan umur lima bulan meningkat dari 625 g menjadi 677 g
(Candrawati, 2007).
Kendari.
III.2.Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan kuantitatif dan
III.3.Prosedur Praktikum
Prosedur dalam praktikum pengamatan kuantitatif dan kualitatif tayam
lingkar dada, panjang paha, pibia, panjang shank, panjang ceker, panjang
IV.2. Pembahasan
Bedasarkan hasil pengamatan pada tabel 3, jumlah pengamatan pada
saat praktikum berjumlah 26 ekor. Ayam jantan sebanyak 4 ekor dan 22 ekor ayam
betina. Untuk ayam jantan semua bentuk jengger ros. Sedangkan pada ayam
betina 14 ekor bentuk ros dan 8 ekor bentuk tunggal semuanya berwarna merah.
maskulinisasi oleh aktivitas androgen yang menonjol dan paling mudah di amati.
Warna jengger pada umumnya berwarna merah. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Elfawati dkk., (2013) bahwa jengger ayam pada umumnya berwarna merah dan
bervariasi abu-abu terang sampai biru gelap. Warna merah pada jengger ayam
darah. Pertumbuhan jengger pada ayam jantan merupakan salah satu karakter
maskulinisasi oleh aktivitas androgen yang menonjol dan paling mudah di amati.
Waran bulu pada ayam kampung jantan 3 berwarna dan 1 ekor tidak
Warna bulu ayam ini dipengaruhi oleh adanya pigmen melanoblast yang dibentuk
saat awal embrio sekitar 8 jam inkubasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Elfawati dkk., (2013) bahwa warna bulu ayam dipengaruhi oleh adanya pigmen
melanoblast yang dibentuk saat awal embrio sekitar 8 jam inkubasi. Pada ayam
Warna shank pada ayam jantan 3 ekor berwarna kuning dan 1 ekor
berwarna putih. Sedangkan pada ayam kampung betina 11 ekor berwarna kuning,
7 ekor warna hitam, 3 ekor warna abu-abu dan 1 ekor kuning hitam. Warna cakar
kuning dipengaruhi oleh adanya pigmen karotenoid pada epidermis dan tidak
adanya pigmen melanin. Warna cakar hitam dipengaruhi oleh adanya pigmen
melanin pada epidermis. Bila kedua pigmen tersebut tidak ada maka cakar
ayam kampung dengan rata-rata 1664,04 424,48, panjang badan 19,31 2,46,
lingkar dada 31,15 3,20, kedalaman dada 16,02 2,13, panjang sayap 14,94
3,04, panjang tibia 12,56 1,50, panjang paha 12,60 1,50, panjang shank 8,81
1,55, panjang cakar 5,41 1,07, panjang kepala 6,35 1,21, serta panjang paruh
2,08 0,40.
Perbedaan pada ayam kampung ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, gen
dan manajemen pemeliharaan yang baik. Hal ini sesuai dengan slah satu cirri
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Sifat kaulitatif ayam kampug meliputi warna bulu, warna dan jenis jengger,
dan warna shank. Pengamatan terhadap 4 ekor ayam jantan 3 ekor berwarna
dan 1 ekor yang tidak berwarna. Bentuk jengger semuanya ros dan warna
jengger semuanya merah. Warna paruh 3 ekor kuning dan 1 ekor hitam.
Pada ayam betina yang berjumlah 22 ekor, 14 ekor jengger ros dan 8 ekor
badan 19.31 2.46, lingkar dada 31,15 3.20, kedalaman dada 16,02 2,13,
panjang sayap 14,94 3,04, panjang tibia 12, 56 1,50, panjang paha 12,60
1,50, panjang shank 8,81 1,55, panjang cakar 5,41 1, 07, panjang
melakukan praktikum agar bisa menentukan sifat kuantitatif dan kualitatif ayam
kampung.
DAFTAR PUSTAKA
Budipurwanto T., 2006. Studi Tentang Fenotip Ayam Buras Berdasarkan Sifat
Kuantitatif dan Kualitatif. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Ternak.
Universitas Diponegoro
Candrawati V.Y., 2007. Studi Ukuran dan Bentuk Tubuh Ayam Kampung, Ayam
Sentul, dan Ayam Wareng Tanggerang Melalui Analisis Komponen
Utama. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor
Elfawati dkk., 2013. Studi Frekuensi Sifat Kualitatif Ayam Kampung di Desa
Menaming Kecamatan Rambah Kabupaaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Vateriner
Rajab dkk., 2012. Sifat Kuantitatif Ayam Kampung Lokal pada Pemeliharaan
Tradisional. Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman 2(2)
Sangadji M., 2007. Studi Fenotipik Ayam Merawang di Peternakan Aneka
Tanaman Ternak Terjalin (AT3) Saklat Kecamatan Tenjo Kabupaten
Bogor Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor
Yuliza E., 2009. Penampilan Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Ayam Kampung di
Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Skripsi. Fakultas
Peternakan. Universitas Andalas