Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

ACARA I
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM

OLEH :
BQ CANDRA PUSPITASARI
J1A018027

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Mataram, 11 Mei 2020

Mengetahui,
Co. Assisten Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan Praktikan,

Astri Noviatami Bq Candra Puspitasari


NIM. J1A017010 NIM. J1A018027
ACARA I

PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Laboratorium merupakan tempat bagi praktikan maupun peneliti untuk
melakukan praktikum atau penelitian. Melakukan penelitian atau praktikum di
laboratorium tidak lepas dari penggunaan zat-zat beraneka ragam, baik yang
berbahaya maupun yang aman bagi tubuh manusia. Untuk itu alat-alat
laboratorium diperlukan selain mempermudah percobaan juga mendukung
keselamatan praktikan ketika melakukan percobaan (Setiawati, 2002). Tentu saja
praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat laboratorium tanpa
mempunyai pengetahuan tentang fungsi dan kegunaan dari alat-alat tersebut
karena masing-masing alat laboratorium memiliki fungsi dan prosedur tersendiri
dalam penggunaannya.

Alat yang digunakan dalam pengolahan pangan memiliki jenis berbagai


jenis dan fungsi yang berbeda, tiap jenisnya yang berbeda-beda serta
mekanismedan perwatannya setap alat berbeda. Adapun beberapa macam alat
yang digunakan pada laboratorium pengolahan pangan freezer, pisau, cabinet
dryer, elektric deep frayer dan lain-lain. Kebersihan suatu peralatan menjadi hal
yang paling penting untuk dipertimbangkan karena apabila alat yang digunakan
tidak bersih maka dapat mengganggu hasil praktikum, sehingga dapat
mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan
alat-alat praktikum agar pada saat melakukan praktikum atau penelitan dapat
diperoleh data-data yang tepat.

Setiap praktikan harus mengetahui cara penggunaan suatu alat praktikum,


agar mudah melakukan kegiatan praktikum. Alat-alat praktikum biasanya bisa
rusak atau bahkan berubah jika pengunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Kesalahan dalam pengguanaan alat-alat praktikum dapat menimbulkan kecelakaan
kerja dan gagalnya percobaan. Kesalahan dalam penggunaan peralatan serta bahan
harus mutlak diketahui oleh praktikan sebelum melakukan praktikum. Hal ini
dilakukan agar terhindar dari kesalahan praktikum. Oleh karena itu, pemahaman
mengenai fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nama-nama


alat, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat laboratorium.
TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk


melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
umumnya bentuk dan ukuran serta tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena
fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan
dalam konteks proses belajar mengajar (Suprianto, 2006).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting diketahui agar pekerjaan tersebut
dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat
diciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja untuk menjaga dan melindungi
diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada
dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas
yang sering digunakan di laboratorium dan penggunaannya (Ginting, 2000).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja pada saat melakukan penelitian. Pengenalan alat-alat laboratorium ini
meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk,
fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut setiap alat dirancang atau dibuat dengan
bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang spesifik.
Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Kebanyakan peralatan untuk
percobaan-percobaan di dalam laboratorium terbuat dari gelas (Imamkhasani,
2013).
Salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium teknologi pengolahan
pangan yaitu mesin pengembang roti. Mesin pengembang roti merupakan salah
satu alat pendukung dalam pembuatan roti yang berfungsi sebagai alat
pengembang (proofing) adalah roti. Suhu proofing yang baik adalah 32-38°C,
dikarenakan pada suhu tersebut pengembangan adonan akan terjadi karena ragi
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian
terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan adonan roti bisa
mengembang, dimana gluten akan menjadi halus dan meluas serta hasil proofing
dengan volume adonan berkembang menjadi dua kali lipat. Pada proses
pengembangan adonna roti (proofing) diperlukan adanya panas yang stabil pada
batass waktu tertentu agar proses proofing berjalan dengan baik. Untuk itu konsep
ini memunculkan ide untuk menggunakan suatu alat penghasil panas (Yuliarmas,
2015).
Pengemasan vakum merupakan sistem pengemasan hampa udara dimana
tekanannya kurang dari 1 atm dengan cara mengeluarkan O2 dari kemasan,
sehingga memperpanjang umur simpan. Proses pengemasan vakum ini dilakukan
dengan cara memasukkan produk ke dalam kemasan plastik yang diikuti dengan
pengontrolan udara menggunakan mesin pengemas vakum. Dengan metode
pengemasan ini tercipta kondisi anaerob sehingga kerusakan karena oksigen
maupun mikrobia aerob bisa dicegah. Selain itu kemasan akan terseal secara
otomatis sehingga bisa menghindari penggunaan stapler (Nursiwi, 2019).
Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan
dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-
alat laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang
tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan.
Keselamatan kerja di laboratorium perlu diinformasikan secara cukup dan relevan
untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan
serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang-ulang agar
lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yang dimaksud termasuk orang
yang ada disekitarnya (Sunarto, 2002).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Maret 2018 di


Laboratorium Pengolahan Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram.
Alat-alat Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum antara lain Cabinet


dryer, drying oven, electric deep fryer, food prcessor, freezer, fruit vegetable
cutter, heavy duty blender, kompr gas, manual sausage filter, meatballs mixer,
mesin proofer roti, pisau, refrigrator, stand mixer, vacum packing machine dan
timbangan analitik.

Prosedur kerja

Disiapkan alat-alat praktikum yang akan


diperkenalkan

Diamati bentuk dan fungsi alat-alat


praktikum

Digambar alat-alat praktikum serta ditulis


fungsi dan keterangannya

HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Pengenalan Alat-alat Praktikum

No Nama alat Gambar Fungsi Keterangan


.
1 Blender Berfungsi untuk - Daya: ±600 W
menghancurkan - Setelan
atau menghasilkan kecepatan = 5
adonan makanan

2 Cabinet Digunakan untuk - Body bagian


Dryer mengeringkan dalam dan luar:
berbagai jenis stainless steel
makanan jika - Rangka untuk
dipergunakan rak: stainless
untuk pengeringan steel
bahan makanan, - Nampang: plat
mengurangi kadar satinless steel
kelembapan bahan - Pengatur suhu:
otomatis
- Disribusi udara
panas:blowser
3 Drying Digunakan untuk - Tipe: UNB 400
oven mengeringkan - Interior: w×h×d
peralatan gelas - Tegangan:
laboratorium, zat 240V
kimia maupun - Daya: 50/60 Hz
pelarut organik

3 Electric Digunakan untuk - Merek: Getra


deep fryer menggoreng - Temperatur:
bahan pangan 50-200℃
olahan dalam - Dimensi:
waktu yang lebih 58×44×31
singkat. Proses - Metode pan:
penggorengan 1
FPI
menggunakan bak 26
celup sehingga - Listrik: 2500W
akan - Kapasitas tank:
menghasilkan 5.52×2 liter
gorengan yang
merata dan
terhindar dari
kegosongan

4 Food Digunakan untuk - Merek: philips


processor merajang sayur, - Daya: 650 W
menggiling - Setelan
daging, mencacah kecepatan: 2
dan - Kapasitas: 2.1 L
menghasluskan
bahan makanan

5 Freezer Berfungsi untuk - Dimensi:


membekukan 170×65×88 cm
bahan makanan - Temperatur:
atau minuman -26℃
juga dapat - Volume: 607 L
mengawetkan
bahan pangan

6 Fruit Digunakan untuk - Merek: Getra


vegetable memotong, - Model: VC 60
cutter mengiris, memarut Ms
buah-buahan dan - Output: 350W ¾
sayuran dengan Hp
berbagai bentuk, - Tegangan:
ukuran dan 230V/50Hz
potongn

Gas baking Digunakan untuk - Merek: Getra


oven memanggang - Model: REL 36
berbagai jenis - Thermal load:
pastry yang 180 MJA
dilengkapi dengan - Tipe gas: LPG
streamer dan - Dimensi:
kipas internal 1340×400×1770
- Tegangan: 220V
- Temperatur:
20℃-400℃
- Fr ekuensi:
50Hz

7 Heavy duty Digunakan untuk - Lebar: 147/4 Inc


blender memotong dan - Depth: 15 Inc
melumat kacang- - Kapasitas : 128
kacangan, bawang L
putih, cabe dan - Tegangan:
lain-lain dengan 120V/60 Hz
kapasitas besar. - Daya: 1800W
- Power:3 ¼ Hp

8 Kompor Digunakan - Merek: Rinnai


gas sebagai penyedia - Konsumsi
panas dalam gas/jam: 3.6 kg
proses memasak - Diameter
atau memanaskan minimal: 14 cm
maknanan - Diamter
maksimal: 28
cm
- Berat beban: 20
kg
- Dimensi:
702×380×156
- Pipa: 9.5 mm
9 Manual Digunakan untuk - Merek: Getra
sausage mengeluarkan - Tipe: vertikal
filter daging olahan - Dimensi:
untuk dimasukkan 36×32×83 cm
ke cetakan sosis. - Silinder: 14×46
Menggunakan cm
sistem hidrolisis - Volume: 7 L/5
untuk menekan lps
daging - Berat: 13 kg
10 Meat Digunakan untuk - Merek: Getra
grinder menggiling daging - Model: M60-
menjadi lebih 25A
halus - Power: 11 kw
- Tegangan: 110-
220V
- Frekuensi: 50/60
Hz
- Efisiensi: 200
kg/h
- Size:50×31×50
11 Meatballs Digunakan untuk - Merek: Getra
mixer mencampur dan - Model: 5×10-22
mencacah adonan - Tegangan:
bakso agar 220V/50 Hz
menjadi halus dan - Size:
tercampur merata 460×340×840
- Output: 4 kg
- Power: 2.2kg
12 Mesin Digunakan untuk - Merek: Getra
proofer mengembangkan - Tegangan:
roti adonan roti dan 220V/50 Hz
kue - Input: 2.85 kw
- Dimensi:
610×860×1900
mm
- Model: Fx-155

13 Pisau Digunakan untuk - Bahan: stainless


memotong segala steel
macam bahan - Bahan
makanan pegangan:
plastik

14 Refrigrator Digunakan untuk - Merek: Polytron


menyimpan dan - Daya: 160 W
mendinginkan - Massa refri:
berbagai macam 65gr
minuman dalam - Berat produk:
kemasan 57.5 kg
15 Stand Digunakan untuk - Bahan wadah:
mixer mencampur Stainless steel
adonansecara rata - Kapasitas: 4 L
dan mengaduk - Tegangan: 220V
bahan - Daya:300W
- Setelan
kecepatan: 6
- Berat:7 kg
- Dimensi:
35×40×25 cm
16 Vacum Digunakan untuk - Merek: Getra
packing mengeluarkan - Berat: 30 kg
machine udara di dalam - Panjang plat
kemasan makanan pemanas: 40 cm
×2
- Lebat plat
pemanas: 1 cm
- Ruang vacum:
44×42×13 cm

17 Talenan Digunakan untuk - Warna:putih


alas memotong - Ukuran: 20×16
bahan pangan agar cm
tidak tercecer - Terbuat dari
plastik

18 Timbangan Digunakan untuk - Merek: Kern


analitik alat menimbang - Max:600 g
suatu produk atau - L: 0.1 gram
zat. - d: 0.01 g
PEMBAHASAN

Laboratorium merupakan dimana tempat dilakukannya berbagai penelitian


dan juga praktikum. Di dalam laboratorium ini terdapat berbagai macam alat dan
bahan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan di dalam laboratorium. Alat
dan bahan yang digunakan ketika praktikum sangatlah penting untuk terlebih
dahulu dipahami sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan baik dan
mengetahui fungsinya dengan baik. Dalam penggunaan alat dan bahan praktikum
ini harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar alat tersebut tidak rusak.
Dengan mengenali alat dan bahan, praktikan dapat mengetahui alat dan bahan
mana saja yang berbahaya atau tidak sehingga praktikan dapat menggunakannya
dengan baik (Pamungkas, E, 2014).

Pengenalan alat-lat laboratorium sangat penting untuk dilakukan guna


menghindari kesalahan dan kecelakaan pada saat praktikum. Alat-alat yang
terdapat di laboratorium sangat mudah rusak dan juga ada beberapa alat yang
dapat menyebabkan bahaya. Pentingnya pengenalan alat-alat laboratorium yaitu
agar praktikan mengeahui tentang alat, fungsi alat serta cara menggunakan alat
yang baik dan benar. Kesalahan prosedur pemakaian alat akan dapat
diminimalisasikan sedikit mungkin. Hal ini tentu sangat penting dilakukan agar
pada saat melakukan penelitian atau praktikum diperloeh data yang akurat.

Alat-alat yang terdapat di laboratorium pengolahan pangan dapat


dikelompokkan menjadi dua yakni alat yang menggunakan aliran listrik dan alat
yang tidak menggunakan aliran listrik. Alat-alat yang menggunakan aliran listrik
diantaranya adalah blender, cabinet dryer, drying oven, electric deep fryer,
freezer, fruit vegetablecutter, gas baking oven, heavy duty blender, manual
sausage filter, meat grinder, meatballs mixer, mesin proofer roti serta refrigrator.
Sedangkan alat yang tidak menggunakan energi listrk diantaranya kompor gas,
pisau dan talenan. Penggunaan alat-alat berdasarkan jenisnya akan terlihat dari
ukuran dan kapasitas ruang dari alat tersebut, seperti halnya blender dengan heavy
duty blender yang prinsip kerjanya sama hanya saja yang membedakan yaitu
kapasitas ruang bahan yang akan dihancurkan lebih besar.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap alat-alat laboratorium pengolahan


pangan yang telah dilakukan diperoleh berbagai informasi mengenai alat-alat
laboratorium. Adapun alat-alat laboratorium yang menggunakan aliran listrik
seperti blender merupakan alat yang menggunakan daya listrik dan berfungsi
untuk menghaluskan bahan seperti sayuran, bah, biji-bijian dan rempah-rempah.
Selain blender biasa ada pula heavy duty blender yang memiliki prinsip kerja
yang sama dengan blender biasa yaitu untuk menghaluskan bahan dengan
kapasitas yang lebih besar serta dapat beroperasi pada waktu yang cukup lama.
Cabinet drayer merupakan alat pengering yang menggunakan udara panas dalam
ruang tertutup (chamber). Ada dua tipe yaitu tray dryer dan vakum drayer, vacum
drayer menggunakan pompa dalam penghembusan udara sedangkan tray dryer
tidak menggunakan pompa (Napitumulu, 2012). Prinsip kerjanya memang mirip
dengan oven biasa yakni untuk memanggang adonan dan mengeringkan bahan
pangan, akan tetapi alat ini memiliki tampilan yang lebih tertutup dibandingkan
dengan oven biasa sehingga sangat sedikit kemungkinan untuk terjadi
kontaminasi. Selain itu, terdapat drying oven yang digunakan untuk mengeringkan
peralatan gelas laboratorium, zat kimia maupun pelarut organik.
Alat-alat laboratorium dibuat untk memudahkan pekerja dalam mengolah
pangan seperti pisau yang berfungsi untuk memotong dan mengupas bahan
makanan. serta fruit vegetable cutter yang digunakan untuk mengiris, memotong,
memarut buah-bauhan atau sayuran sehingga proses lebih cepat dibanding dengan
perlakuan secara manual dengan pisau biasa. Salah teknik pengolahan pangan
adalah menggoreng yang dimana dilakukan dengan menggunakan electric deep
fryer yang menggunakan sumber daya listrik yang memiliki panas tinggi dan
dapat menggoreng bahan dalam waktu singkat. Selain, teknik menggoreng adapun
perlakuan pendinginan bahan untuk memperpanjang masa simpan suatu bahan.
Alat yang biasa digunakan yaitu refrigator yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan bahan yang akan diolah atau produk jadi yang akan langsung
dikonsumsi (Devi, 2014).
Teknik pendinginan ini juga dapat dilakukan dengan pembekuan pada
suhu rendah, untuk itu pada laboratorium pengolahan pangan juga terdapat freezer
yang digunakan untuk membekukan makanan atau mengawetkan bahan pangan
seperti ikan dan daging (Devi, 2014). Selain itu, ada gas baking oven yang
digunakan untuk memanggang berbagai jenis pastry yang dilengkapi dengan
streamer dan kipas internal yang berfungsi untuk meratakan panas dalam oven.
Selain itu, untuk pengolahan daging terdapat meat grinder yang digunakan untuk
menggiling daging menjadi lebih halus. Adapun manual sausage filter yang
digunakan untuk mengeluarkan daging olahan untuk dimasukkan ke cetakan sosis
yan dimana alat ini menggunakan sistem hidrolik. Selanjutnya, meatbalss mixer
yang digunakan untuk mencampur dan mencacah adonan bakso agar menjadi
halus dan tercampur merata. Selain itu terdapat satnd mixer yang digunakan untuk
mencampur adonan secara rata dan mengaduk bahan. Seanjutnya Vacum packing
machine merupakan sistem pengemasan hampa udara dimana tekanannya kurang
dari 1 atm dengan cara mengeluarkan O2 dari kemasan, sehingga memperpanjang
umur simpan. Proses pengemasan vakum ini dilakukan dengan cara memasukkan
produk ke dalam kemasan plastik yang diikuti dengan pengontrolan udara
menggunakan mesin pengemas vakum (Nursiwi dkk, 2019).
Adapun alat khusus yang digunakan dalam pembuatan roti yaitu mesin
proofer roti. Alat ini digunakan sebagai tempat untuk menyimpan adonan roti dan
kue hingga mengembang. Suhu proofing yang baik yaitu 32-38°C dikarenakan
pada suhu tersebut pengembangan adonan akan terjadi karena ragi menghasilkan
gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap
dalam jaringan gluten yang menyebabkan adonan roti mengembang (Yuliarmas,
2015). Alat penunjang lainnya yaitu kompor gas yang berfungsi sebagai penyedia
panas dalam proses memasak makanan. Prinsip kerja dari kompor gas dari
pematik, bagian pematik memiliki dua saluran yang pertama terhubung ke
pematik dan yang satunya ke tungku. Ketika kompor dinyalakan, saluran yang
menuju ke tungku terisi dengan gas dan saat keluar akan menghasilkan api (Santi,
2017). Timbangan digital yang dapat digunakan untuk menimbang bahan, produk
dengan ketelitian tinggi. Selain itu, talenan yang berfungsi sebagai alas ketika
memotong bahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil akhir pada saat praktikum yaitu
disebabkan karena kebersihan dan kesempurnaan alat. Untuk membersihkan
peralatan laboratorium digunakan alat pembersih. Bahan dan alat yang bersih
dapat meningkatkan kualitas yang dihasilkan pada saat praktikum lebih baik.
Selain itu, prosedur penggunaan alat harus diketahui oleh praktikan. Hal ini
merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan pada hasil praktikum.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapt ditarik


beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Laboratorium merupakan dimana tempat dilakukannya berbagai
penelitian dan juga praktikum. Di dalam laboratorium ini terdapat
berbagai macam alat dan bahan yang dibutuhkan guna mendukung
kegiatan di dalam laboratorium.
2. Pengenalan alat-alat praktikum sangat penting agar tidak terjadi
kesalahan dan kecelakaan pada saat praktikum serta untuk mengetahui
fungsi dan prinsip kerja dari alat-alat laboratorium.
3. Alat-alat laboratorium pengolahan pangan dikelompokkan menjadi dua
yakni alat yang menggunakan aliran listrik dan alat yang tidak
menggunakan aliran listrik.
4. Alat yang menggunakan aliran listrik yaitu cabinet dryer, drying oven,
heavy duty blender, mesin proofer roti dan refrigrator, sedangkan alat
yang tidak menggunakan listrik yaitu talenan, pisau dan kompor gas.
5. Faktor yang mempengaruhi hasil akhir pada praktikum yaitu
disebabkan karena kebersihan dan kesempurnaan dari alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Devi. 2014. Pengantar Teknologi Pengolahan Pangan. Widya Padjadjaran.


Bandung
Ginting, Tjumin. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Fakultas Pertanian.

Imamkhasani. 2013. Biokimia, Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.

Napitumulu, F, H., P, M, Tua., 2012. Perancangan dan Pengujian Alat Pengering


Kakao dengan Tipe Cabinet Dryer untuk Kapasitas 7,5 kg Per-Siklus.
Jurnal Dinamis 2(10) : 8-18.

Nursiwi, A., D. Ishartani., Siswanti dan A, M, Sari. 2019. Perbaikan Kemasan


Untuk Meningkatkan Nilai Jual Sosis Solo di UKM Sosis Gajahan.
Jurnal Sinergitas PKM dan CSR 4(1) : 75-85.

Pamungkas, E. 2014. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Cahaya Pustaka.


Semarang.
Setiawati, 2002. Keselamatan Kerja. Cahaya Pustaka. Semarang.
Sunarto, 2002. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium. UNY Press.
Yogyakarta.
Suprianto, B., 2006. Biologi Umum II. Erlangga. Jakarta.

Yuliarmas, N., S. Aisyah dan H. Tohar., 2015. Implementasi Kontrol PID pada
Mesin Pengembang roti. Jurnal Rekayasa Elektrika 11(3) : 109-113.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai