Anda di halaman 1dari 21

Mohd.

Agus Nashri Abdullah


Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
Prodi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala
Darussalam – Banda Aceh
PENDAHULUAN
 Sapi Aceh : tipe potong berukuran kecil.
 Hidup & berkembang biak di Aceh.
 Sapi Aceh merupakan satu dari empat bangsa sapi asli Indonesia (Aceh,
Pesisir, Madura, Bali) (Martojo, 2003).

Keunggulan Sapi Aceh


1. Kemampuan adaptasi thd lingkungan lokal, baik: mulai daerah pesisir -
dataran rendah - dataran tinggi.
2. Tahan thd lingkungan buruk (krisis pakan, air, pakan berserat tinggi
(jerami, alang-alang), penyakit parasit, temperatur panas & sistem
pemeliharaan ekstensif (tradisional).
3. Tahan minum air bersalinitas (air payau).
4. Tahan dipekerjakan (jantan/betina, bahkan betina bunting).
PENDAHULUAN (lanjutan)
Kelemahan Sapi Aceh
1. Penurunan ukuran dan bobot badan dibanding masa lalu 2. Terjadi Seleksi Negatif ke
180 arah sapi berukuran kecil.
160
140
1926* 2008
Penyebab: Sapi berukuran
120
100
besar & berbobot besar
(cm)
80
60
terkuras dalam populasi
40
20
karena digemukkan dan
0
Ti_Pu Ti_Pi Pa_Ba Le_Da Da_Da Le_Pi Li_Da
dijual, tidak diberi
Ukuran tubuh kesempatan untuk kawin.
3. Perkawinan sembarangan.
Menyilang-nyilangkan sapi
Gb. 1. Perbedaan ukuran-ukuran tubuh dan bobot badan sapi Aceh pada yang tidak terarah baik.
tahun berbeda (Abdullah et al. 2008; *Merkens 1926)
Kelemahan sapi Aceh dapat diperbaiki
dengan cara seleksi sapi.
‘Walaupun sapi Aceh tipe kecil, namun tetap
disukai masyarakat Aceh (kesukaan rasa
khas daging) dari dahulu hingga sekarang,
dan mempunyai kedudukan tersendiri
dalam kehidupan masyarakat Aceh .
Harga daging di pasar lokal hampir dua kali Daging Sapi Aceh
lipat dibanding harga daging sapi non-Aceh
tetap dibeli masyarakat Aceh’.
ASAL USUL SAPI ACEH

Analisis DNA inti & luar inti sel (Abdullah et al., 2008): sapi
Aceh hasil hibridisasi Bos indicus & banteng (Bos javanicus) ˜
sapi Bali. Secara Maternal zebu.
Pusat penyebaran gen Bos indicus (zebu) dr India (Nozawa,
1979).
Banteng di Indonesia, hasil domestikasinya sapi Bali
(MacHugh, 1996; Martojo, 2003; Hardjosubroto, 2004).
Karakteristik Sapi Aceh

Karakteristik sapi Aceh terdapat dalam SK sapi Aceh dan SNI


Sapi Aceh:
•Berdasarkan SK MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor 2907/Kpts/OT.140/6/2011 Tentang Penetapan
Rumpun Sapi Aceh.
•SNI Sapi Aceh Bibit Sapi Potong - Bagian 3 : Sapi Aceh Tahun
2013
PEMELIHARAAN SAPI DI ACEH
Aceh Besar, Banda Aceh, umumnya sapi diikat di lapangan rumput/lahan sawah &
digembalakan.

Peternak Seulimum, Jantho sekitar bertempat dekat bukit, mengembalakan sapi-


sapinya sampai ke kaki pegunungan bukit barisan. Sapi jantan umumnya digemukkan
(kereman).
Pidie & Aceh Utara, hampir seluruh sapi dilepas pagi ke lapangan-lapangan rumput/sawah telah
dipanen, membentuk kelompok-kelompok, saat musim tanam/ kemarau mengandalkan jerami padi.

Penggemukan sapi Aceh di Cot Girek, Aceh Utara. Sapi-sapi dilepas digembalakan sepanjang
hari dalam areal kebun sawit luas. Kandang-kandang dibangun dekat pemukiman penduduk. Pada
sore hari, sapi peliharaan kembali ke kandang dan mendapat tambahan pakan rumput gajah
(Pennisetum purpureum) yang disediakan pemiliknya di kandang.
Pemeliharaan Sapi Aceh

Proses Pemeliharaan dan Pembibitan Sapi Aceh mencakup:


1.Memilih bibit yang baik (sesuai petunjuk).
2.Menyediakan Pakan bermutu
3.Menyediakan Kandang yang baik/layak
4.Merawat Kesehatan Hewan (mengontrol penyakit).
5.Mengatur Reproduksi
6.Penanganan Pasca Panen dan 
7.Pemasaran
Pemeliharaan Sapi Aceh

Memilih bibit sapi Aceh betina
1.Betina, sehat.
2.Asal-usul diketahui (dari keturunan produktif, bukan hasil kawin
keluarga/inbreeding).
3.Mempunyai sifat keindukan baik, yaitu kepala-leher halus dan ramping, bagian 
pinggul lebih besar dibanding bagian dada, ambing besar, puting susu 4 buah, sejajar
dan simetris, kaki besar, kuat, berdiri tegak dan simetris.
4.Maksimal 2 kali beranak dan produktif.
5.Tinggi pundak/gumba minimal 86 cm, panjang badan minimal 82 cm.

Sapi Aceh jantan unggul dapat diperoleh dari hasil seleksi ketat baik sebagai ternak
hidup atau semen beku Sapi Aceh seperti produksi Balai Inseminasi Buatan di Saree
dan BIB Lembang, Jawa Barat.
Pemeliharaan Sapi Aceh

Menyediakan Pakan (Makanan)


1.Jenis pakan Sapi Aceh berupa: hijauan dan dedaunan segar, limbah
pertanian (jerami padi, jagung, kulit kakao, kulit kopi yang dilakukan
pengolahan terlebih dahulu seperti fermentasi sebelum diberikan
kepada sapi).
2.Selain hijauan, sapi Aceh dapat juga diberi konsentrat seperti dedak
padi, jagung dan bijian lainnya.
3.Sapi membutuhkan pakan hijauan sebanyak 10% dari berat badannya
setiap hari. Hijauan tersebut terdiri dari 2/3 bagian rerumputan dan 1/3
bagian kacang-kacangan. Konsentrat berupa dedak padi 1-2 kg/ hari dan
mineral sesuai dengan kebutuhan,
4.Disediakan air minum yang cukup (et libitum/semampu ia minum).
Pemeliharaan Sapi Aceh
Merawat Kesehatan Hewan
1.Mencegah penyakit
Menerapkan biosekuriti yaitu mengupayakan kandang dan lingkungannya
selalu bersih, melakukan penyemprotan kandang secara teratur, memvaksinasi
sapi sesuai rekomendasi Dinas yang menangani peternakan setempat,
memisahkan atau mengandangkan tersendiri (di kandang karantina) sapi sakit
dan sapi yang baru datang dari daerah lain.

2.Mengobati Penyakit
Beberapa penyakit yang umum adalah kembung perut ( bloat/timpani) dan
cacingan. Kedua penyakit ini dapat dicegah dengan pelayuan hijauan yang
diberikan kepada sapi. Jika ada tanda-tanda penyakit atau kejadian yang tidak
biasa pada sapi segera laporkan kepada Dokter Hewan atau Petugas Kesehatan
Hewan terdekat.
Pemeliharaan Sapi Aceh
Mengatur Reproduksi
Sapi siap kawin pada umur 23-24 bln bulan untuk betina yang ditandai dengan
munculnya berahi, pada umur mulai 30-36 bulan untuk jantan. Sapi dapat
dikawinkan 12-18 jam sejak munculnya tanda-tanda berahi. Jika perkawinan
berhasil, sapi akan bunting selama 275-282 hari, anak sapi berumur 3 bulan
sudah dapat disapih dan induk dapat dikawinkan kembali.

Siklus reproduksi pada sapi betina:


• Terjadi setiap 18-24 hari
• Berlangsung hanya selama 24 jam
• Hanya menghasilkan 1 sel telur.
Faktor berpengaruh pada keberhasilan reproduksi

1. Kondisi umum sapi


2. Ketepatan deteksi berahi (estrus)
3. Proses perkawinan (alam/Inseminasi Buatan-IB)
4. Kesehatan saluran reproduksi
5. Kualitas sperma (dari pejantan unggul) dan sel telur
 Secara umum, sapi Aceh dewasa kelamin 10-12 bln.
 Beranak pertama pada 24 bln,
 Setiap 11-13 bln sapi Aceh melahirkan seekor pedet (anak sapi),
 Jarak beranak 12 bln & angka panen pedet 86%.

Perkawinan alami: sapi betina yang berahi dinaiki oleh pejantan unggul.
Perkawinan IB: sapi yang berahi di-IBkan oleh inseminator.
Jika tanda berahi muncul pertama pada pagi hari, maka pelaksanaan IB pada
sore hari. Jika tanda berahi muncul pada sore hari maka pelaksanaan IB esok pagi hari.
Pemeliharaan Sapi Aceh

Dalam pembibitan sapi diperlukan adanya kandang


Kandang Berdasarkan Fungsinya
1.Kandang Isolasi dan Karantina
2.Kandang beranak
3.Kandang pembesaran
4.Kandang penggemukan
5.Kandang pejantan
 Model Kandang
1. Kandang Tipe Tunggal
Kandang tunggal merupakan tipe kandang
yang ditempati oleh satu ternak
dilengkapi oleh tempat pakan dan
minum. Penempatan ternak pada
kandang tunggal dilakukan dengan
metode satu baris atau sejajar,
sedangkan pada bagian belakang adalah
parit pembuangan kotoran.

Gambar 4. Sketsa kandang sapi tipe tunggal.


2. Kandang Tipe Ganda
Kandang ganda merupakan tipe
kandang yang ternaknya saling
berhadapan (kepala - kepala) atau
tolak belakang (ekor - ekor), dan
dilengkapi tempat pakan minum.

Gambar 5. Sketsa kandang sapi tipe ganda


3.  Kandang Tipe Paddock
Kandang paddock merupakan tipe kandang
dengan penempatan ternak secara individual
dan memiliki umbaran sehingga
memungkinkan ternak untuk bisa bergerak
lebih bebas dibanding dengan kandang tipe
individu dan kandang tipe ganda. Kandang ini
dikhususkan untuk ternak agar dapat
melakukan exercise (latihan).

Gambar 6. Sketsa kandang sapi potong tipe Paddock.


Gambar 7. Beberapa contoh model kandang
Gambar 9. Sketsa model atap kandang
Penanganan Pasca Panen dan Pemasaran

Dalam usaha peternakan pembibitan ternak sapi akan ada


penerimaan (hasil) yang akan diperoleh dari:
1.Replecement stock (stok bibit) pejantan dan betina.
2.Penjualan anak sapi bakalan (sapi muda jantan) untuk
digemukkan.
3.Penjualan sapi potong.
4.Penjualan bibit ternak (sapi betina)

Pemasaran ternak dapat dilakukan di Pasar Hewan atau


penjualan yang dikelola oleh kelompok tani

Anda mungkin juga menyukai