Analisis DNA inti & luar inti sel (Abdullah et al., 2008): sapi
Aceh hasil hibridisasi Bos indicus & banteng (Bos javanicus) ˜
sapi Bali. Secara Maternal zebu.
Pusat penyebaran gen Bos indicus (zebu) dr India (Nozawa,
1979).
Banteng di Indonesia, hasil domestikasinya sapi Bali
(MacHugh, 1996; Martojo, 2003; Hardjosubroto, 2004).
Karakteristik Sapi Aceh
Penggemukan sapi Aceh di Cot Girek, Aceh Utara. Sapi-sapi dilepas digembalakan sepanjang
hari dalam areal kebun sawit luas. Kandang-kandang dibangun dekat pemukiman penduduk. Pada
sore hari, sapi peliharaan kembali ke kandang dan mendapat tambahan pakan rumput gajah
(Pennisetum purpureum) yang disediakan pemiliknya di kandang.
Pemeliharaan Sapi Aceh
Memilih bibit sapi Aceh betina
1.Betina, sehat.
2.Asal-usul diketahui (dari keturunan produktif, bukan hasil kawin
keluarga/inbreeding).
3.Mempunyai sifat keindukan baik, yaitu kepala-leher halus dan ramping, bagian
pinggul lebih besar dibanding bagian dada, ambing besar, puting susu 4 buah, sejajar
dan simetris, kaki besar, kuat, berdiri tegak dan simetris.
4.Maksimal 2 kali beranak dan produktif.
5.Tinggi pundak/gumba minimal 86 cm, panjang badan minimal 82 cm.
Sapi Aceh jantan unggul dapat diperoleh dari hasil seleksi ketat baik sebagai ternak
hidup atau semen beku Sapi Aceh seperti produksi Balai Inseminasi Buatan di Saree
dan BIB Lembang, Jawa Barat.
Pemeliharaan Sapi Aceh
2.Mengobati Penyakit
Beberapa penyakit yang umum adalah kembung perut ( bloat/timpani) dan
cacingan. Kedua penyakit ini dapat dicegah dengan pelayuan hijauan yang
diberikan kepada sapi. Jika ada tanda-tanda penyakit atau kejadian yang tidak
biasa pada sapi segera laporkan kepada Dokter Hewan atau Petugas Kesehatan
Hewan terdekat.
Pemeliharaan Sapi Aceh
Mengatur Reproduksi
Sapi siap kawin pada umur 23-24 bln bulan untuk betina yang ditandai dengan
munculnya berahi, pada umur mulai 30-36 bulan untuk jantan. Sapi dapat
dikawinkan 12-18 jam sejak munculnya tanda-tanda berahi. Jika perkawinan
berhasil, sapi akan bunting selama 275-282 hari, anak sapi berumur 3 bulan
sudah dapat disapih dan induk dapat dikawinkan kembali.
Perkawinan alami: sapi betina yang berahi dinaiki oleh pejantan unggul.
Perkawinan IB: sapi yang berahi di-IBkan oleh inseminator.
Jika tanda berahi muncul pertama pada pagi hari, maka pelaksanaan IB pada
sore hari. Jika tanda berahi muncul pada sore hari maka pelaksanaan IB esok pagi hari.
Pemeliharaan Sapi Aceh