I. PENDAHULUAN
2019
Secara umum, reproduksi
ikan dilakukan secara
eksternal, yakni ikan
betina akan mengeluarkan
telur dan ikan jantan
mengeluarkan spermanya
di dalam
air. Proses reproduksi yang
demikian disebut dengan
oviparus, yakni
pembuahan
yang dilakukan di luar
tubuh ikan. Seksualitas
ikan yang berbeda (ada
yang jantan
11
besar ukuran tubuh ikan maka peluang nilai fekunditasnya pun semakin tinggi
tetapi ini bukanlah ketentuan yang mutlak karena bisa saja penambahan bobot
ikan betina yang matang gonad karena kapasitas makanan yang ada di dalam
lambung ikan.
Fekunditas merupakan banyaknya butir telur yang terdapat pada gonad ikan
betina yang telah siap di buahi. Fekunditas pada proses pemijahan semi alami
lebih tinggi daripada pemijahan alami, diduga hormone ovaprim dapat
merangsang ikan untuk proses kematangan gonad dan pemijahannya (Manurung
et al., 2022). Fekunditas dipengaruhi oleh lingkungan terutama faktor makanan.
jumlah telur dipengaruhi oleh bobot tubuh induk. Jumlah fekunditas akan semakin
tinggi jika penurunan bobot tubuh induk setelah memijah semakin tinggi dan
diameter telur yang dihasilkan semakin kecil. Faktor lain yang mempengaruhi
adalah perbedaan jumlah telur antara masing-masing spesies yang bergantung
pada kemampuan individu untuk menghasilkan telur (Fasya et al., 2020).
II.3 Diameter Telur Ikan
Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur yang
diukur dengan mikrometer berskala yang ditera. Semakin meningkat tingkat
kematangan gonad gasris tengah telur yang ada dalam ovarium semakin besar.
Semakin meningkat tingkat kematangan, garis telur yang ada dalam ovarium
semakin besar (Wahjudy 2016).
Diameter telur berpengaruh terhadap nilai fekunditas dari suatu individu ikan,
semakin besar ukuran diameter telur maka akan semakin kecil nilai fekunditasnya
dan semakin kecil diameter telur maka akan semakin besar nilai fekunditasnya.
Ukuran diameter telur dari setiap individu ikan sangat bervariasi. Hal ini
tergantung dari jenis individu ikan itu sendiri (Pahmi. 2022). Diameter telur akan
semakin baik, karena dalam telur tersebut tersedia makanan cadangan sehingga
larva ikan bertahan baik. Ukuran diameter telur menentukan kualitas yang
berhubungan dengan kandungan kuning telur. diameter telur yang berukuran besar
menghasilkan larva yang berukuran besar (Sumindar et al., 2019).
22
IV.1 Hasil
Pada saat praktikum klasifikasi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
didapatkan sebagai berikut :
Nama Lokal Ikan : Tambakan
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Anabantiformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii
Habitat : Air Tawar
25
Pada praktikum ini berat sub sampel ovari yang tertinggi terdapat pada
posterior bagian kanan dengan nilai 0,14 gram. frekuensi telur terbanyak terdapat
pada posterior bagian kanan dengan nilai 216 butir. Nilai diameter telur terbesar
yang diukur dengan penggaris didapatkan 15 unit dalam 1 cm penggaris atau 1,5
mm terdapat pada ovari tengah bagian kiri. Untuk mengetahui lebih jelas dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Fekunditas dan Diameter telur Ikan tambakan (H. temminckii)
dilakukan perhitungan maka didapatkan hasil sebanyak 10.684,8 butir telur yang
terdapat pada sampel ovari ikan tambakan ini.
IV.2 Pembahasan
Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) merupakan ikan perairan tawar
(Cahyani 2022). Ikan tambakan tergolong ikan dengan nilai fekunditas yang
tinggi (Ramadhane 2022). Fekunditas mutlak ikan tambakan itu diperoleh
berkisar antara 44.040 – 137.322 butir tergantung dari bobot induk (Pahmi. 2022)
Sedangkan pada praktikum ini nilai fekunditas ikan tambakan yang dihasilkan
pada sampel ovari didapatkan 10.684,8 butir telur dengan bobot ikan 70 gram,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai fekunditasnya kecil, hal tersebut
dipengaruhi oleh ukuran ikan atau bobot induk.
Diameter telur berkisar antara 0,348 – 0,783 mm (Pahmi. 2022) Sedangkan
pada praktikum ini diameter telur terbesar yang dihasilkan pada sampel ovari
adalah 1,5 mm. Besar kecilnya fekunditas dipengaruhi oleh makanan, ukuran
ikan, dan kondisi lingkungan selanjutnya jumlah telur yang dihasilkan oleh
ikan akan meningkat sejalan dengan semakin besarnya gonad (Agustiari, 2017).
27
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa dari ke enam
bagian sampel ovari didapatkan nilai berat dan frekuensi paling besar itu terdapat
pada posterior bagian kanan dengan nilai 0,14 gram dan 216 butir, sehingga
didapatkan nilai fekunditasnya 10.684,8 butir telur yang ada pada ikan tambakan
(Helostoma temminckii). Sedangkan untuk nilai diameter telur paling besar
terdapat pada tengah bagian kiri ovari dengan nilai 15 unit 1,5 mm.
V.2 Saran
Praktikum ini mendapatkan nilai fekunditasnya kecil hal ini disebabkan
karena ukuran ikan, bobot ikan, sifat ikan dan lingkungan hidup ikan. Diameter
telur yang didapatkan 15 unit 1,5 mm. Selanjutnya perlu dilihat analisis isi saluran
pencernaan pada ikan tersebut.
28
DAFTAR PUSTAKA
Agustiari, Arinta Maulidina., Suradi Wijaya Saputra, dan Anhar Solichin. 2017.
Beberapa Aspek Biologi Ikan Swanggi (Priacanthus tayenus) yang
Didaratkan di PPP Tawang Kabupaten Kendal. Jurnal of Maquares.6(1).
33-42.
Akbar, M. F., Suherman, S., & Mukti, R. C. 2023. Pemijahan Semi Alami Ikan
Tambakan (Helostoma temminckii). Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan, 14(1),
39-46.
Arifin, O. Z., Cahyanti, W., Subagja, J., & Kristanto, A. H. 2017. Keragaan
Fenotipe Ikan Tambakan (Helostoma temminkii. Cuvier 1829) Hasil
Domestikasi (Takhasi). Media Akuakultur, 12(1), 1-9.
Fasya, A. H., Nabila, H., Kenconojati, H., & Ulkhaq, M. F. 2020. Hubungan
antara umur dan fekunditas telur ikan gurame (Osphronemus gouramy)
Relation between age and fecundity of giant gouramy (Osphronemus
gouramy). Journal of Aquaculture, 5(1), 148-154.
29
Hasanah, R. 2022. Isolasi dan identifikasi bakteri dari produk fermentasi telur
ikan tambakan (Helostoma temminckii CV). Jurnal Ilmu Perikanan Tropis
Nusantara (Nusantara Tropical Fisheries Science Journal), 1(2), 133-137.
Iqbal, M., & Aryawan, W. D. 2019. Desain Kapal Ikan Hibrida Berbahan Dasar
High Density Polyethylene sebagai Penunjang Potensi Laut Provinsi
Kepulauan Riau. Jurnal Teknik ITS, 8(2), G159-G165.
Manurung, V. R., Siregar, R. F., Hasibuan, J. S., & Mujtahidah, T. 2022. Studi
Pengamatan Pemijahan Metode Semi Alami Parameter Fekunditas,
Pembuahan, Daya Tetas Telur dan Sintasan Larva Ikan Koi (Cyprinus
carpio) di Desa Perbarakan, Deli Serdang: Studi Pengamatan Pemijahan
Metode Semi Alami. AQUACOASTMARINE: Journal of Aquatic and
Fisheries Sciences, 1(1), 1-6.
Mariska, A., Muslim, M., dan Fitrani, M. 2013. Laju penyerapan kuning telur
tambakan (Helostoma temminckii C.V) dengan suhu inkubasi berbeda.
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1), 34–45.
Pahmi, A. S. 2022. Telaahan Aspek Reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma
teminckii) Di Perairan Rawa Monoton Danau Panggang. In Prosiding
Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 7, No. 2).
Sibagariang, R., Hendrizal, A., & Fauzi, M. 2023. Pola Pertumbuhan dan Faktor
Kondisi Ikan Tambakan (Helostoma sp.) di Danau Panjang, Riau. Berkala
Perikanan Terubuk, 51(1).
Sumindar, S., Sumarno, D., & Kuslani, H. 2019. Fekunditas Dan Diameter Telur
Ikan Manggabai (Glossogobius giuris) Di Danau Limboto, Propinsi
Gorontalo. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan Penangkapan, 16(2),
73-77.