DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1.Latar Belakang.............................................................................................2
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
METODOLOGI.....................................................................................................4
2.2.Cara kerja.....................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
IV. PENUTUP......................................................................................................11
4.1 Kesimpulan.................................................................................................11
4.2 Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODOLOGI
BAB III
PEMBAHASAN
berwarna hijau rumput karena adanya klorofil a dan b yang lebih dominan
dibanding pigmen lain. Pigmen-pigmen terdapat dalam plastid dan sangat tahan
terhadap cahaya panas. Dinding sel lapisan luar terbentuk dari bahan pektin
sedangkan lapisan dalam dari selulosa (Bachtiar, 2007).
3.2.2. Habitat dan Reproduksi Scenedesmus sp.
Bold dan Wynne (1985) menyatakan bahwa Scenedesmus merupakan alga
hijau yang terdistribusi secara luas. Terdapat pada hampir semua tipe perairan dan
tanah. Reproduksi aseksual Scenedesmus sp. terjadi melalui pembentukan
autokoloni. Sel induk membelah membentuk koloni anakan.
Pembelahan akan dilakukan sampai terbentuk empat sel anakan. Pelepasan
autokoloni dilakukan dengan cara memecah dinding sel induk, tiap koloni yang
dihasilkan mempunyai kemampuan untuk memproduksi autokoloni (Graham dan
Wilcox, 2000). Beberapa spesies Scenedesmus sp. Dapat melakukan reproduksi
seksual dengan pembentukan zoospore biflagel dan isogami, menurut Pickett-
Heaps (1975 dalam Damayanti, 2006) reproduksi seksual diawali dengan
pembentukan sel gamet pada masing-masing sel induk. Dua buah sel gamet akan
melebur dan membentuk zigot. Zigot kemudian akan tumbuh menjadi koloni anak
dan akhirnya menjadi sel induk.
3.2.3. Fisiologi Scenedesmus sp.
Mikroalga merupakan makhluk bersel tunggal yang hidup di lingkungan
yang mengandung air, tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber energi untuk melakukan fotosintesis serta dapat
memanfaatkan nutrien anorganik sederhana seperti CO2 serta komponen N, P, K
dan komponen lainnya (Setiawan dkk, 2008).
Namun dalam kondisi tanpa cahaya, mikroalga menggunakan bahan organik
sama halnya seperti organisme non-fotosintetik. Jadi, mikroalga dapat melakukan
metabolismenya dengan menggunakan energi kimia dari degradasi simpanan pati
atau minyak, atau dari konsumsi protoplasma alga itu sendiri (Saeni, 1989).
Menurut (Muslimin, 1995) Mikroalga bersifat fotoautotrof yang akan
menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dan CO2 sebagai sumber
10
karbonnya. Pada proses ini CO2 akan diubah menjadi karbohidrat melalui proses
fotosintesis.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang telah lama dikenal
dan banyak disukai, karena harganya murah dan mudah didapat. Selain itu
industri tahu ini juga ikut berperan dalam meningkatkan nilai gizi masyarakat,
karena terbuat dari protein nabati (Fatha, 2007). Zat gizi utama yang terkandung
dalam tahu adalah protein yang berbentuk gumpalan pada proses pembuatan tahu
(Hariyadi, 2002).
Scenedesmus talusnya terdiri dari 1 atau 2 sel terkadang 3 sel, biasanya
membentuk koloni yang terdiri dari 2,4, atau 8 bahkan bisa mencapai 16 sel
sampai 32 sel pada setiap koloninya (Gambar 2.). Sel berbentuk silindris, oval,
bulat, dengan ujung sel berbentuk bulat atau lancip (John dkk, 2002). Sel
Scenedesmus memiliki 1 inti sel, dan kloroplas yang terdapat satu pyrenoid
(Graham dan Wilcox, 2000).
Scenedesmus sp. adalah jenis mikroalga yang dapat dimanfaatkan dalam
berbagai aplikasi, termasuk sebagai sumber energi alternatif, bahan pangan, dan
suplemen nutrisi. Namun, pertumbuhan Scenedesmus sp. dapat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, termasuk kualitas limbah cair yang terdapat di sekitarnya.
4.2 Saran
Diharapkan praktikum kedepannya dapat lebih baik lagi dalam meniliti dan
menganalisis dan juga fokus dalam pengerjaannya agar praktikum dapat selesai
tepat waktu. Serta dalam membuat laporan yang baik dan benar. Menurut saya
sebaiknya pada saat sebelum melakukan praktikum, semua praktikan harus sudah
menguasai materi yang sedang dipraktikumkan agar praktikan mengetahui
prosedur praktikum dengan baik dan praktikum dapat berjalan dengan lancar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, N.W.S dan I.N.K. Kabinawa 1993. Pengaruh Konsentrasi Nitrat sebagai
Sumber N dalam Media Kultur terhadap Pembentukan As. Arakidonat dari
Mikroalga Poryphyridium cruentum. Jurnal: Pusat Penelitian
Bioteknologi-LIPI, Bogor.
Anonim.2008.http:///www.dr-ralf-wagner.de/Bilder/Scenedesmus_longispina.jpg.
Tanggal 13Mei 2009 pukul 16:45
Aspuranto.1989. Identifikasi dan Studi Peranan Mikroalga Dalam Proses
Stabilisasi
Mikrobiologis Beberapa Jenis Limbah Cair. Skripsi: Fakultas Teknologi
Pertanian IPB,Bogor.
Bachtiar, E. 2007. Penelusuran Sumber Daya Hayati Laut (Alga) Sebagai
Biotarget
Industi. Makalah: Universitas Padjajaran, Bandung.
Becker, E.W. 1994. Microalgae.: Biotechnology dan Microbiology. Cambridge
University Press, Cambridge.
Bold, H.C dan M, J. Wynne. 1985. Introduction to The Algae Structure and
Reproduction.
Prentice-Hall Inc,New Jersey.
Coetteau, P. 1998. Alga Production. University of Gent, Rome.
Chrismandha,T. dan Nofdianto, 1994. Pengaruh Konsentrasi Nutrien Terhadap
Pertumbuhan dan Produktifitas Chlorella sp pada system Kultur
Semikontinyu.
Limnotek perikanan darat Tropis di Indonesia, Bogor.
Citroreksono,P.1996.Pengantar Bioremediasi. Prosiding: Pelatihan dan Lokakarya
13