NIM: (190384205048)
Kelas: 19 A
2019/2020
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable
resources). Jumlahnya sumber daya tersebut sangat terbatas dan proses pembentukan serta
pemulihannya membutuhkan waktu lama. Untuk itu, pemanfaatannya harus digunakan seefektif
dan seefisien mungkin. Sumber daya mineral (mineral resource) adalah endapan mineral yang
diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral sendiri menurut keyakinan
geologi dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan
memenuhi kriteria layak tambang (Nugraha, 2014:1).
1. Emas
2. Intan
Pertambangan Intan, berlokasi di Riam Kanan Kiwa (Kiri) dan sungai Kusan di
KalimantanSelatan.Eksploitasi tambangintan oleh PT Aneka Tambang dipusatkan di
Simpangempat, 30 km arah Timur Laut Martapura Daerah penggalian lainnya terdapat di
Cempaka. Penggosokan Intan kasar menjadi intan hiasan dikerjakan di Martapura.
3. Timah
Timah merupakan logam dasar terkecil. Timah digunakan dengan berbagai cara di pabrik
timah,solder dan pabrik kimia; mulai dari baju anti api, sampai dengan pembuatan stabiliserpvc,
pestisida, pengawet kayu dan kaleng lapis timah. Sumber daya mineral timah di Indonesia
tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun dan
Kundur.
4. Mangan
Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan
utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam
cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik
sampai submetalik.Manggan di Indonesia terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
5. Nikel
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras
dan mulur (dapatditarik),mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang
agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam logam peralihan. Nikel adalah unsur
kimia metalik dalam tabel periodik, bersifat fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik
yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan
kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel
lazim digunakan dalam berbagai aplikasikomersial dan industri. Dalam keadan tidak bercampur,
wujud nikel adalah sebagai zat yang lembek, tapi nikel bisa menjadi baja tahan karat (stainless
steel) apabila dipadukan dengan krom, besi, danzat logam lainnya. Nikel sangat penting dalam
pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat (stainless
steel). Daerah penghasil nikel yaitu Bengkalis : Sumatra, Bolaang Mangondow : Sulawesi Utara,
Cikotok : Jawa Barat, Logas : Riau, Meuleboh : DI Aceh, dan Rejang Lebong : Bengkulu
6. Bijih besi
Penghasil utama besi adalah bijih besi karena besi sangat jarang ditemukan dalam
keadaan bebas. Besi merupakan bahan galian yang paling banyak dan beragam kegunaannya
karena disebabkan oleh kelimpahan besi di kerak bumi sangat besar dan juga pengolahannnya
relatif murah dan memerlukan biaya yang cukup murah. Selain itu juga besi mempunyai sifat-
sifat yang menguntungkan (mempunyai banyak manfaat) dan dapat dengan mudah dimodifikasi.
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau
Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
7. Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan
terutama dari oksida aluminium. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan
memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen Batuan tersebut
(misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung danserpih.
Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi,yang kemudian oleh proses dehidrasi
akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi
kedudukannya di kedalaman tertentu. Di Indonesia bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan
sekitarnya, Pulau Bangka dan Kalimantan Barat.
8. Tembaga
Tembaga digunakan sebagai bahan konduktor pada elektronik. Tambang tembaga banyak
terdapat di Cikotok Jawa Barat, Kompara Papua, Sangkarapi- Sulawesi Selatan, Tirtamaya Jawa
Tengah. Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.
9. Minyak bumi
Minyak bumi mentah harus diolah untuk dapat dipakai. Hasilnya antara lain avigas,
avtur, mogas, minyak tanah, solar, mnyak diesel, dan minyak bakar. Penambagan minyak bumi
terdapat di Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatra Selatan,Kalimmantan Timur, kemuadian lagi
di Sumatera Utara dan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Biasanya gas bumi ditemukan bersama minyak bumi. Gas bumi di Indonesia dapat
ditemukan di Arun, sebelah Tenggara Lho Suumawe, Aceh, dan di Badak, Kalimantan Barat.
Dalam pengolahannya, gas bumi diolah menjadi gas bumi cair.
12. Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api. Tambang belerangterdapat
di Gunung Welirang dan Gunung Jien (Jawa Timur). Selain itu terdapat juga di Jambi, Jawa
Tengah, dan Sulawesi Utara.
13. Fosfat
Fosfat di Indonesia terdapat di gua-gua gamping dalam bentuk butiran dan bungkalan
besar.Kadar Fosfat Indonesia berkisar antara 30% sampai 40%. Beberapa perusahaan swasta
menggali fosfat diJawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Fosfat dipakai sebagai pupuk bagi
tanah yang bersifat asam.
14. Gipsum
Gypsum dibutuhkan dalam pembuatan semen. Selain untuk pembuatan semen, gipsum
juga dipakai dalam kedokteran sebagai pembalut bagian tubuh yang patah, dan juga untuk
pembuatan patung dan lain-lain. Gips ditambang di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
15. Yodium
Yodium diketemukan diberbagai tempat di Jawa. Di Jawa Timur ada tiga tempat yang
mengandung air garam beryodium, yaitu di Guyangan Kedungwaru, Watudakon Sekarputih,
Pujon (Kabupaten Malang). Yodium dipakai untuk pembuatan obat cair merah (yodium tintura)
untuk mencegah infeksi.
16. Kaolin
Kaolin merupakan pelapukan dari mineral, antara lain pada batuan granit. Daerah
penghasilialah pulau Bangka, Belitung dan Sulawesi Utara.
17. Asbes
Asbes adalah hasil tambang yang dapat digunakan sebagai atap rumah atau peralatan
lainnya. Tambang asbes terdapat di Kuningan Jawa Barat, Papua, Pulau Halmahera Maluku,
Pulau Seram Maluku.
18. Aspal
Tambang aspal terdapat di Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Aspal juga dihasilkan oleh
Permigan Wonokromo, Jawa Timur sebagai hasil pengolahan minyak bumi.
19. Grafit
20. Granit
21. Mika
Mika digunakan untuk melapisi barang-barang agar tampak lebih indah dilihat. Mika
banyak terdapat di Kepulauan Ganggi di Maluku, Donggala, dan Pulau Peleng Sulawesi Tengah.
Pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi baja yang digunakan untuk membuat kerangka
beton, bahan kendaraan, alat rumah tangga, dan sebagainya. Pasir kuarsa banyak terdapat di
daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Tenggara.
23. Semen
Dalam pemanfaatan sumber daya mineral mengacu pada konsep kawasan pertambangan yang
dicirikan oleh prinsip-prinsip:
b. Kawasan pertambangan berarti di area daerah yang bersangkutan strategi pembangunan jelas
menempatkan industry pertambangan daerah, PSK, sebagai prioritas dan sebagai pendorong
pembangunan.
c. Kawasan pertambangan, dengan mempertimbangkan aspeksosial budaya setempat ditujukan
untuk mengoptimalkan nilai tambah dan manfaat bahan galian bagi masyarakat dan pemerintah
daerah setempat.
Tingkat ketelitian dalam kategori sumber daya, dikenal dengan penemuan, tereka, terunjuk dan
terukur. Kategori sumber daya bergerak ke tahap cadangan sesudah ditinjau nilai ekonominya,
akan dijumpai bahwa dari sumber daya tingkat penemuan dan tereka menjadi cadangan tingkat
mungkin, dari sumber daya terunjuk menjadi terkira dan dari sumber daya terunjuk menjadi
terbukti. Sesudah cadangan diketahui, tingkat selanjutnya adalah melakukan berbagai persiapan
untuk penambangan.
b. Tahap Eksplorasi
Semua data yang diperoleh dari penyelidikan umum, termasuk data yang diperoleh dari
prospektor, baik melalui panca indera maupun cara modern, dikumpulkan dan diolah oleh para
manajer eksplorasi, biasanya ahli geologi atau ahli tambang eksplorasi. Dari evaluasi ini
kemudian disusun program pengeboran. Pada tahap ini biayanya relatif paling besar, dibanding
dengan tahap-tahap lainnya, sehingga asas efisiensi sangat penting.
c. Tahap Eksploitasi
Tahap eksploitasi atau penambangan merupakan tahap yang paling utama dari seluruh
rangkaian kegiatan pengembangan sumber daya mineral. Semua penyelidikan yang telah
dilakukan, sejak mencari mineral sampai ditemukannya mineral tersebut, pada akhirnya
bermuara pada kegiatan pertambangan. Dalam tahap perta,bangan konsentrasi diletakkan pada
teknologi penambangan yang efisien, mineral terambil dengan cara yang baik (good mining
practice), tidaak menimbulkan kerusakan lingkungan.
d. Tahap Pengolahan
Dalam tahap pengolahan terdapat berbagai proses. Pada pertambangan batu bara,
prosesnya hanya terbatas kegiatan fisika, yaitu peremukan, penggerusan, pemilahan, dan
pencucian. Pada proses pencucian, batu bara yang tersisa dari ayakan kemudian dicuci,
diendapkan dan didinginkan. Sisanya, berupa kotoran dalam bentuk lumpur, ditampung dalam
kolam-kolam buatan.
e. Manajemen Data
Dalam pengembangan sumber daya mineral, satu hal yang sangat penting adalah
pelaporan atau catatan mengenai berbagai informasi dan data yang telah dikumpulkan. Hal ini
terutama karena kegiatan pengembangan sumber daya mineral mencakup kurun waktu yang
lama
Pengelolaan sumber daya mineral memiliki beberapa landasan hukum antara lain:
5. UU No. 25 / 1999 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
10. PP No. 25 / 2000, tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah
otonom.
Kegiatan pertambangan sering menjadi sorotan negatif dan perhatian banyak pihak. Di
satu sisi kegiatan pertambangan membawa dampak perubahan lingkungan. Namun di sisi lain,
tidak dapat dipungkiri bahwa secara makro kegitan pertambangan memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap pembangunan nasional.
Konsepsi Hak Menguasai Negara merupakan masalah serius dalam praktik pertambangan
di Indonesia. Konsepsi ini kerap melahirkan berbagai kebijakan salah kaprah yang berdampak
bagi penduduk lokal. Dari konsepsi ini pula trecipta tindakan – tindakan negara yang tidak bijak.
3. Konflik pemilikan lahan dengan penduduk lokal dan meniadakan posisi masyarakat adat