DI ANALISIS OLEH:
NIM: (190384205040)
Kelas: 19 A
2019/2020
Sumber Daya Alam (Mineral dan Energi)
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable resources). Jumlahnya sumber daya tersebut sangat terbatas dan
proses pembentukan serta pemulihannya membutuhkan waktu lama. Untuk itu,
pemanfaatannya harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Sumber daya
mineral (mineral resource) adalah endapan mineral yang diharapkan dapat
dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral sendiri menurut keyakinan
geologi dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan
tambang dan memenuhi kriteria layak tambang (Nugraha, 2014:1)
Sumber daya energi sangat penting, karena sumber daya energi merupakan segala
sesuatu yang berguna dalam membangun nilai didalam kondisi dimana kita
menemukannya. Untuk itu sumber daya energi adalah aset untuk pemenuhan
kepuasan dan utilitas manusia. Selain itu sesuatu dapat dikatakan sebagai sumber
daya harus memiliki 2 kriteria, yaitu:
1. Sumber daya energi yang dapat diperbaharui Sumber daya energi yang dapat
diperbaharui atau dapat diisi kembali atau tidak terhabiskan (renewable) adalah
sumber daya energi yang bisa dihasilkan kembali baik secara alamiah maupun
dengan bantuan manusia.
2. Sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui Sumber daya energi yang
tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya energi yang habis sekali pakai.
Misalnya: minyak bumi, gas bumi, dan batu bara. Klasifikasi Sumber Daya
Mineral :
b. Sumber daya mineral tereka (inferred mineral resource) Sumber daya mineral
yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap prospeksi.
c. Sumber daya mineral terujuk (indicated mineral resource) Sumber daya mineral
yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.
d. Sumber daya mineral terukur (measured mineral resurce) Sumber daya mineral
yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci.
a. Peranan Energi dalam pembangunan di Indonesia Energi merupakan salah satu
faktor yang sangat menentukan bagi tercapainya sasaran pembangunan. Peranan
energi untuk pembangunan di Indonesia mencakup dua hal yaitu sebagai sumber
dana pembangunan (penerimaan pemerintah) yang berasal dari devisa (ekspor) dan
yang utama untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang dibutuhkan
dalam pembangunan. (Howard,2000)
c. Peranan energi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri. Dalam hal ini terlihat
bahwa hubungan perekonomian dengan energi sedemikian kuat, peningkatan
kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan meningkatnya konsumsi energi. Di
Indonesia tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per
tahun mengakibatkan pertumbuhan konsumsi energi meningkat sebesar 10%.
Hubungan tersebut disebut dengan elastisitas energi” terhadap kegiatan energi,
atau dapat didefenisikan sebagai
Perjanjian dan komitmen Internasional yang berlaku dan akan dibuat oleh
pemerintah juga berlaku bagi daerah otonom.” Ketentuan tersebut memperlihatkan
betapa pemerintah sangat melindungi pengusaha asing yang telah menanamkan
modalnya di Indonesia. Substansi tersebut akan membahayakan bagi daerah sebab
apabila pemerintah pusat mengadakan perjanjian internasional berkaitan dengan
pertambnagan batubara, maka daerah akan tunduk dengan apa yang dilakukan
pemerintah tersebut.
e. Semakin bertambahnya areal lahan kritis akibat dibiarkan begitu saja dan
terbakar setiap tahun.
g. Semakin besarnya perbedaan debit air sungai pada musim hujan dengan musim
kemarau.
i. Adanya penetrasi air asin pada sumur penduduk di beberapa kota pantai/pesisir.
j. Semakin kecilnya “Catchment Water Areas” (daya serap lahan terhadap curahan
air hujan).
m. Semakin luasnya HPH dan HTI yang kurang diimbangi dengan upaya reboisasi
yang berhasil (karena seringnya dimanipulasi).
Menyadari bahwa fungsi sumber daya alam mineral sebagai sumber daya alam
yang tidak terbaharui, masih memegang peranan penting didalam pembangunan
nasional di masa mendatang, maka perlu dikembangkan visi, misi kebijaksanaan,
strategi dan program pembangunan energi dan sumber daya mineral yang
berlandaskan paradigma dan konsep pembangunan berkelanjutan dalam
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. (Sillitoe,1999) Sehingga
pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang berwawasan kemasyarakatan
dan lingkungan hidup didasarkan pada empat faktor mendasar yaitu:
Pemanfaatan sumber daya alam dalam hal ini energi dan sumber daya mineral
untuk semaksimal mgkin untuk kemakmuran rakyat merupakan dasar
kebijaksanaan pembangunan energi dan sumber daya mineral yang berwawasan
kemasyarakatan dan lingkungan hidup. Konsep kemitraan dan eksistensi yang
bersinergi antara kegiatan pertambangan tradisional, skala kecil menengah dan
skala besar perlu dikembangkan, sehingga memberikan kepastian kepada
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah tentang arah, lingkup ruang gerak dan
tingkat keleluasaan didalam pelaksanaan pembanguann energi dan sumber daya
mineral yang berwawasan kemasyarakatan dan lingkungan hidup.
Pendekatan Integratif
Menghargai Keanekaragaman
Indonesia sebagai negara dan bangsa yang pluralistis, harus dapat menghargai
keanekaragamannya dan menjadikan basis pembangunan energi dan sumber daya
mineral karena keberhasilannya sangat ditentukan oleh kondisi sosial budaya
ekonomi dan ekologi sekitar wilayah kegiatan. (Darmoyo, 2001) Untuk dapat
melaksanakan pembangunan energi dan sumber daya mineral yang berwawasan
kemasyarakatan dan lingkungan hidup diperlukan keikutsertaan segenap
pelakunya (stakeholder) dalam suatu kemitraan yang sinergis. (Soeria-Atmadja,
2002).
Kemitraan yang sinergis dapat dilaksanakan berdasarkan beberapa hal dibawah ini: