Anda di halaman 1dari 9

KEMARITIMAN

(ORDE BARU)

KELOMPOK 4 :
LATAR BELAKANG MUNCULNYA ORDE BARU

• Terjadinya peristiwa
Gerakan 30 September
• Reaksi keras dan meluas
1965.
dari masyarakat yang
• Inflasi mencapai 600% mengutuk peristiwa
• TRITURA(Tri Tuntutan pembunuhan besar-
Rakyat). besaran yang dilakukan
• Upaya reshuffle kabinet oleh PKI
Dwikora pada 21 Februari
1966 • Kesatuan aksi
(KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb)
• Presiden mengeluarkan
yang ada di masyarakat
Surat Perintah Sebelas bergabungmembentuk
Maret 1966 (SUPERSEMAR) Kesatuan Aksi berupa
³Front Pancasila´
Tujuan orde baru  menegakkan tata kehidupan
bernegara yang didasarkan atas
kemurnian pelaksanaan Pancasila
dan Undang- undang Dasar 1945

Trilogi pembangunan orde baru


Sidang Umum IV MPRS 
:
membentuk kabinet baru, yaitu
kabinet ampera
1)pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya yang menuju pada
Tugas :
terciptanya keadilan sosial bagi
untuk menciptakan stabilitas
seluruh rakyat
politik dan ekonomi sebagai
2)pertumbuhan ekonomi yang
persyaratan dalam
cukup tinggi
melaksanakan pembangunan
3)stabilitas nasional yang sehat
nasional.
dan dinamis.
Politik Dalam Negeri Era Order Baru

• Penyederhanaan dan
Pengelompokan Partai
• Pembentukan Kabinet Politik
Pembangunan Kabinet

program kabinet ampera :  dilakukan penyederhanakan jumlah


partai tetapi bukan berarti
- Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di menghapuskan partai tertentu
bidang sandang dan pangan sehingga
- Melaksanakan pemilihan Umum dalam dilakukan penggabungan (fusi)
batas
waktu yakni 5 Juli 1968. Penggabungan tersebut
- Melaksanakan politik luar negeri yang menghasilkan tiga
bebas kekuatan sosial-politik, yaitu:
aktif untuk kepentingan nasional. 1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
- Melanjutkan perjuangan anti imperialisme merupakan fusi dari NU, Parmusi, PSII,
danPartai Islam Perti yang dilakukan pada
dan kolonialisme dalam segala bentuk dan tanggal 5 Januari 1973 (kelompok partai
manifestasinya. politik Islam).
2. Partai Demokrasi Indonesia (PDI),
merupakan fusi dari PNI, Partai Katolik,
PartaiMurba, IPKI, dan Parkindo (kelompok
partai politik yang bersifat nasionalis).
3. Golongan karya (Golkar)
Pemilihan Umum Selama Orde Baru

1.  Pemilu 1971

•Pejabat negara harus bersikap netral berbeda


dengan pemilu 1955 dimana para pejabat
2. Pemilu 1977
negara termasuk perdana menteri yang berasal
dari partai peserta pemilu dapat ikut menjadi Sebelum dilaksanakan Pemilu
calon partai secara formal.
1977 pemerintah bersama
•Organisasai politik yang dapat ikut pemilu DPR mengeluarkan UU No.3
adalah parpol yang pada saat pemilu sudah ada tahun 1975 yang mengatur
dan diakui mempunyai wakil di DPR/DPRD.
mengenai penyederhanaan
•Pemilu 1971 diikuti oleh 58.558.776pemilih jumlah partai sehingga
untuk memilih 460 orang anggota DPR dimana ditetapkan bahwa terdapat 2
360 orang anggota dipilih dan 100 orang
diangkat. partai politik (PPP dan PDI)
serta Golkar. Hasil dari Pemilu
•Diikuti oleh 10 organisasi peserta pemilu yaitu 1977 yang diikuti oleh 3
Partai Golongan Karya (236 kursi), Partai
Nahdlatul Ulama (58 kursi), Partai Muslimin kontestan menghasilkan 232
Indonesia (24 kusi), Partai Nasional Indonesia kursi untuk Golkar, 99 kursi
(20 kursi), Partai Kristen Indonesia (7 kursi), untuk PPP dan 29 kursi untuk
Partai Katolik (3 kursi), Partai Islam Perti (2
kursi), Partai Murba dan Partai IPKI (tak satu PDI.
kursipun).
4. Pemilu 1987

3. Pemilu 1982 Pemilu tahun 1987 dilaksanakan


Pelaksanaan Pemilu ketiga pada tanggal 4 Mei
pada tanggal 23 April 1987.
1982. Hasilnya perolehan suara Golkar secara Hasil dari Pemilu 1987 adalah :
nasional meningkat. Golkar gagal memperoleh
kemenangan di Aceh tetapi di Jakarta dan
Kalimantan Selatan Golkar berhasil merebut
• PPP memperoleh 61 kursi
kemenangan dari PPP. Golkar berhasil mengalami pengurangan 33
memperoleh tambahan 10 kursi sementara PPP kursi dibanding dengan pemilu
dan PDI kehilangan 5 kursi.
1982 hal ini dikarenakan adanya
larangan penggunaan asas Islam
(pemerintah mewajibkan hanya
ada satu asas tunggal yaitu
Pancasila) dan diubahnya
5. Pemilu 1992
lambang partai dari kabah
Pemilu tahun 1992 diselenggarakan pada
menjadi bintang.
tanggal 9 Juni 1992 menunjukkan • Sementara Golkar memperoleh
perubahan yang cukup mengagetkan. tambahan 53 kursi sehingga
Hasilnya perolehan Golkar menurun dari menjadi 299 kursi.
299 kursi menjadi 282 kursi, sedangkan • PDI memperoleh kenaikan 40
PPP memperoleh 62 kursi dan PDI kursi karena PDI berhasil
meningkat menjadi 56 kursi.
membentuk DPP PDI sebagai
hasil kongres tahun 1986 oleh
Menteri Dalam Negeri Soepardjo
Rustam.
6. Pemilu 1997

Pemilu ke enam dilaksanakan pada 29 Mei


1997. Hasilnya:
•Golkar memperoleh suara mayoritas
perolehan suara mencapai 74,51 % dengan
perolehan kursi 325 kursi.
•PPP mengalami peningkatan perolehan suara
sebesar 5,43 % dengan perolehan kursi 27
kursi.
•PDI mengalami kemerosotan perolehan suara
karena hanya mendapat 11 kursi di DPR. Hal ini
disebabkan karena adanya konflik internal dan
terpecah antara PDI Soerjadi dan PDI Megawati
Soekarno Putri.
Mengadakan Penentuan Pendapat Rakyat (Perpera) di
Irian Barat pada tanggal 2 Agustus 1969

Kebijakan lain yang di ambil pemerintah Orde baru adalah


menetapkan peran ganda  ABRI  yang di kenal dengan Dwifungsi
ABRI.ABRI  tidak hanya  berperan dalam bidang pertahanan dan
keamanan Negara tetapi juga berperan di bidang politik.Hal terbukti
dari banyaknya anggota ABRI yang ternyata memegang jabatan
sipil  seperti walikota,bupati dan gubenur bahkan ABRI memiliki jatah di
keanggotaan MPR/DPR.Alasan yang mendasari kebijakan tersebut
tertuang dalam pasal  27 ayat (1)UUD 1945. Pasal tersebut
mengemukakan bahnwa “segala warga Negara  bersama
kedudukankannya di dalam hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak  ada kecualinya.Bukan hanya pada bidang
politik  pemerintahan,ternyata kedudkan ABRI dalam masyarakat
Indonesia juga merambat di sector ekonomi.Banyak anggota ABRI
menjadi kepala skepala BUMN maupun komisaris  di berbagai
perusahaan swasta.
UPAYA-UPAYA PEMBARUAN POLITIK
LUAR NEGERI

Anda mungkin juga menyukai