Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

“KOMUNIKASI”

DISUSUN OLEH:

ITA SARI (19410003)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Kewirausahaan dengan judul “KOMUNIKASI” dengan sebaik-
baiknya.
Tulisan ini adalah hasil dari berbagai sumber dan media yang telah kami
kumpulkan yang disertai dengan analisa dan kesimpulan serta hal yang lain sesuai
dengan tugas.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bersama ini kami
juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentulah jauh dari sempurna, oleh karena
itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikin dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam
pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.

Baubau, 27 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

A. Definisi Komunikasi.....................................................................................6

B. Proses Komunikasi........................................................................................7

C. Bentuk-bentuk Komunikasi..........................................................................9

D. Hambatan-hambatan Komunikasi...............................................................11

E. Fungsi Komunikasi Verval dan Non Verbal...............................................13

BAB III PENUTUP..........................................................................................14

A. Kesimpulan..................................................................................................14

B. Saran............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kenyataan masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses
pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi,
yang berdampak kepada membangun budaya organisasi, yaitu nilai dan
kepercayaan yang menjadi titik pusat organisasi. Tujuan komunikasi dalam proses
organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual
understanding) . Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka referensi,
maupun dalam pengalaman.
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya
dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua
berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi
dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan
teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan
bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan
hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya
pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa
penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah
“dialog  antara orang satu”.
Komunikasi sangatlah penting bagi suatu kumpulan atau organisasi. Karena
dengan adanya komunikasi informasi yang akan kita sampaikan pada seseorang
itu tak sia-sia atau dalam artian lain informasi itu sampai pada sesuatu yang
dikehendaki. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena akan  berpengaruh pada
tercapai tidaknya tujuan suatu organisasi
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari komunikasi?
2. Bagaiman proses komunikasi terjadi ?
3. Apa Saja yang termasuk dalam bentuk-bentuk komunikasi ?
4. Apa saja hambatan-hambatan dalam komunikasi ?
5. Apa fungsi berkomunikasi verbal dan non verbal ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Komunikasi
2. Dapat mengetahui proses komunikasi
3. Dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk komunikasi
4. Dapat mengetahui hambatan-hambatan dalam komunikasi
5. Dapat mengetahui fungsi berkomunikasi verbal dan non verbal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin cum yaitu kata depan yang berarti
dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari
kedua kata- kata itu terbentuk kata benda cummunio yang dalam bahasa Inggris
menjadi cummunion yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan,
pergaulan, hubungan. Kata kerja communicare itu pada akhirnya dijadikan kata
kerja benda communicatio, atau yang dalam bahasa Inggris adalah
communication, dan dalam bahasa Indonesia diserap menjadi komunikasi.
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication”, dari bahasa latin
“communicatus” yang memounyai arti berbagi atau menjadi milik bersama,
komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak- pihak yang
melakukan aktifitas komunikasi tersebut. Menurut Lexicographer, komunikasi
adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua
orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling
dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster‟s New
Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi
adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui system
lambing- lambing, tanda- tanda, atau tingkah laku.
Definisi komunikasi menurut beberapa ahli itu sendiri salah satunya adalah
J.A Devito mengartikan bahwa komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu
orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh
gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan
ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
B. Proses Komunikasi
Dalam proses komunikasi tersebut kewajiban seorang komunikator adalah
mengusahakan agar pesan- pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai
dengan kehendak pengirim. Model proses komunikasi secara umum dapat
memberikan gambaran kepada pengelola organisasi, bagaimana mempengaruhi
atau mengubah sikap anggotanya melalui desain dan implementasi komunikasi.
Dalam hal ini pengirim atau sumber pesan bisa individu atau berupa organisasi.

su
mber : tipsserbaserbi.blogspot.com
Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek,
menjelaskan bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu:
1. Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran dan
perasaan seseorang kepada yang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media.
2. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
medua kedua setelah menggunakan lambang sebagai media pertama.
Contohnya seperti surat dan telepon.
Penegasan tentang unsur- unsur dalam proses komunikasiitu adalah sebagai
berikut:
1. Sender
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai
dengan yang dimaksudkan. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau
diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan
akan efektif bila diorganisisr secara baik dan jelas. Materi pesan dapatberupa
informasi, ajakan, rencana kerja, pertanyaan dan sebagainya. Komunikator
berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dalam penelitian ini
sender yang dimaksud yaitu orang tua yang ada dalam keluarga remaja “broken
home”.
2. Encoding
Penyajian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.
Maksudnya adalah bagaimana penyajian orang tua dalam memenuhi fungsinya
dalam mendidik.
3. Message
Pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan
merupakan seperangkat simbol verbal maupun non verbal yang mewakili
perasaan, nilai, gagasan dari orangtua kepada anak, atau malah sebaliknya.
4. Media
Media yaitu alat yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesannya
kepada komunikan. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang
akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi, dan lain sebagainya.Misalnya
orangtua mengungkapkan rasa sayangnya dengan memberika apa ysng anak
inginkan, atau orangtua lebih sering berbicara melalui telepon daripada tatap
muka.
5. Decoding
Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada
lambang yang disampaikan oleh komunikan kepadanya. Misalnya, seorang anak
mulai memaknai keluarganya hanya sebagai pemenuh kebutuhannya saja karena
sejak kecil ia mendapatkan apa yang ia mau, atau orang tua yang menetapkan
bahwa si anak nakal karena menjadi seorang pemberontak.
6. Receiver
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim
meskipun dalam bentuk kode/ isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim. Orang yang menerima pesan dari komunikator dalam penelitian ini
adalah remaja “broken home”.
7. Response
Respon yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan tersebut,
misalnya terhibur, perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku,
dan lain sebagainya.
8. Feedback
Feedback adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan
dalam bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa feedback seorang pengirim pesan
tidak akan tahu dampak pesannya terhadap si penerima pesan. Hal ini penting bagi
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan
pemahaman yang benar dan tepat. Feedback dapat disampaikan oleh penerima
pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan.
9. Noise
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetap
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir
selalu ada hal yang menganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat komunikasi sehingga penerima sala menafsirkan pesan yang
diterimanya. Noise merupakan gangguan tidak terencana yang terjadi dalam
proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang
berbeda dnegan pesan yang disampaiakn oleh komunikator.
C. Bentuk-bentuk Komunikasi
Dalam prosesnya komunikasi terbagi dalam dua macam komunikasi yaitu
komunkasi aktif dan komunkasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses
komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan
komunikan. Dimana diantara keduanya sama- sama aktif berkomunikasi, sehingga
terjadi timbal balik diantara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi
dimana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap khalayaknya atau
komunikan sebagai enerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mepunyai
kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.
Sedangkan dalam konteks pendidikan, teori dan fakta diatas membuat komunikasi
menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Komunikasi dapat dibagi menjadi
beberapa bentuk yaitu:
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini
menyangkut proses disaat diri menerima stimulus dari lingkungan untuk
kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses
ketika seseorang melakuka proses persepsi, yaitu roses ketika seseorang
menginterpretasikan dan memberikan makna pada stimulus atau objek yang
diterima panca inderanya. Adapun fungsi dari komunikasi intrapersonal adalah:
a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami, dan
mengendalikan diri, serta meningkatkan kematanan berpikir sebelum
mengambil keputusan.
b. Komunikasi ini akan membantu seseorang atau individu agar tetap sadar
akan kejadian sekitarnya.
2. Komunikasi Interepersonal
Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat
diartikan sebagai proses pertukaran makna orang- orang yang saling b
erkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi
kontak langsung dalam bentuk percakapan. Dapat berlangsung dengan nerhadapan
muka atau melalui media komunikasi, antara lain pesawat telpon, atau radio
kounikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator dan komunikan
yang saling bertukar fungsi.
3. Komunikasi kelompok
Adalah interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang
telah diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana
anggota- anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain
secara tepat.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi. Dari pengertian
tersebut maka kita dapat memahami bahwasannya komunkasi organisasi adala
proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun non formal dalam
sebuah system yang disebut organisasi.
5. Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan meyebarkan pesan
kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai
proses kmunikasi dimana pesan dari media dicari, digunakan dan dikonsumsi oleh
audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya
karakteristik utama komunikasi massa adalah adanya media massa sebagai alat
dalam penyebaran pesannya.
D. Hambatan-hambatan Komunikasi
Effendy menyebutkan ada beberapa hal yang dalam hal ini merupakan
hambatan komunikasi yang harus dijadikan perhatian penting bagi komunikator
jika ingin komunikasinya sukses yaitu:
1. Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya
dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan gangguan semantic.
a. Gangguan mekanik
Yang dimaksud dengan hambatan mekanik ialah hambatan yang
disebabkan salah satu alat dalam saluran komunikasi mengalami gangguan
sehingga tidak bekerja dengan baik. Dalam hal ini dapat kita contohkan
suara ganda (interferensi) pada pesawat radio disebabkan dua pemancar
yang berdempetan gelombangnya; atau gambar yang tidak terang pada
televisi, atau dapat pula kita contohkan pada surat kabar yang tulisannya
kabur. Dapat pula dicontohkan pada loudspeaker yang berdegung ketika
digunakan.
b. Gangguan semantic
Hambatan semantik merupakan hambatan karena kesalahan pada
bahasa yang digunakan. Cangara menyebutkan gangguan semantik sering
terjadi karena beberapa faktor:
 Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa
asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.
 Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang
digunakan oleh penerima.
 Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya
sehingga membingungkan penerima.
 Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap
simbol-simbol bahasa yang digunakan.
Ganguan semantik ini berakibat fatal jika terjadi, karenanya sebisa
mungkin dihindari, pada hakikatnya orang yang berkomunikasi memahami suatu
bahasa dengan berbagai cara. Sehingga mereka memiliki pengertian yang berbeda
dengan pengertian yang dimiliki oleh komunikator. Karena gangguan ini
komunikasi dapat gagal total.
2. Kepentingan
Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati suatu pesan. Orang akan hanya memperhatikan perangsang yang
ada hubungannya dengan kepentingannya.
3. Motivasi terpendam
Motivation atau motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang
sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan
dan kekurangan seseorang berbeda dengan orang lain dari waktu ke waktu dan
dari tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi itu berbeda intensitasnya.
Demikian pula intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.
Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar
kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang
bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan komunikasi yang tak
sesuai dengan motivasinya.
4. Prasangka
Predice atau prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat
bagi suatu kegiatan komunikasi, oleh karena orang yang mempunyai prasangka
belum apa-apa sudah curiga dan menerka. Emosi memaksa kita untuk menarik
kesimpulan atas dasar syak wasangka tanpa menggunakan pikiran yang rasional.
Emosi seringkali membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang
nyata. Bagaimanapun oleh karena sekali prasangka itu sudah mencekam, maka
seseorang tak akan dapat berpikir secara objektif dan segala apa yang dilihatnya
selalu akan dinilai secara negatif. Sesuatu yang objektif pun akan dinilai negatif.
Prasangka bukan saja dapat terjadi terhadap suatu ras, seperti sering kita dengar,
melainkan juga terhadap agama, pendidikan, politik dan kelompok. Pendek kata,
suatu perangsang yang dalam pengalaman pernah memberi kesan yang tidak enak.
5. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap
proses berlangsungnya komunikasi, sehingga hambatan ini datangnya dari
lingkungan. Contoh dalam hambatan ini adalah suara petir, suara kendaraan
bermotor pada saat seorang komunikator menyampaikan pesannya kepada
komunikan dan lain sebagainya.
E. Fungsi Komunikasi Verval dan Non Verbal
1. Memproduksi makna yang komunikatif
Secara historis, kode non verbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah
pesan verbal melalui enam fungsi yaitu pengulangan (repetition), berlawanan
(contradiction), pengganti (substitution), pengaturan (regulation), penekanan
(accentuation), dan pelengkap (complemention). Paul Eyckman menjelaskan
bahwa pesan non verbal alan mengulang atau meneguhkan pesan verbal. Misalnya
dalam suatu lelalng, kita mengacungkan satu jari untuk menunjukkan jumlah
tawaran yang akan kita minta, sementara secara verbal kita mengatakan “satu”.
2. Mengatur pesan verbal
Pesan- pesan non verbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi
dalam suatu cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama
percakapan berlangsung. Selain itu, komunikasi non verbal juga memberi
penekanan kepada pesan verbal, seperti mengacungkan kepalan tangan. Dan
akhirnya fungsi komunikasi non verbal adalah pelengkap pesan verbal dengan
mengubah pesan verbal, seperti tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia kita.
Sementara komunikasi berdasarkan perilaku dibagi menjadi:
a. Komunikasi formal; Komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi
diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam
struktur organisasinya.
b. Komunikasi informal; Komunikasi informal yaitu komunikasi yang terjadi
pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tdak ditentukan dalam
struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin
tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan.
c. Komunikasi non formal; Komunikasi non formal yaitu komunikasi yang
terjadi antarakomunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu
komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi atau perusahaan dengan kegiatab yang bersifat pribadi anggota
organisasi atau perusahaan tersebut.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau
lebih untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan
komunikasi karena karakteristiknya yang unik, merupakan suatu proses dinamis,
terikat konteks, simbolik. Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul
bersamaan. Dengan kata lain, setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi
atau lebih. Proses konumikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung
terus –menerus. Kegiatan itu meliputi penyandian atau pengkodean, pengiriman
kode, serta penerimaan dan pemahaman kode.
Unsur –unsur yang terlibat dalam komunikasi adalah komunikastor dan
komunikan, pesan, saluran,konteks, balikan, serta gangguan. Agar komunikasi
dapat berhasil dengan baik, Dalam berkomunikasi, suatu kondisi yang berbeda
menutut perlakuan yang berlainan.Atas dasar itu maka komunikasi dapat
dikelompokkan atas beberapa jenis sesuai sudut pandangnya. Ditinjau ditinjau
dari situasinya, komunikasi terbagi atas komunikasi formal, informal, dan
semiformal. Dilihat dari simbol yang dipakainya, komunikasi dapat
dikelompokkan atas komunikasi verbal dan nonverbal.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini  penulis menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dan kekhilafan. Kritik dan saran membangun penulis harapkan
untuk  penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ammariah, H. (2020, November 8). jenis-jenis komunikasi. Retrieved Juni 28,


2021, from www.ruangguru.com: https://www.ruangguru.com/blog/jenis-
jenis-komunikasi
Tipsserbaserbi. (2014, Desember). Proses Komunikasi dan Penjelasannya.
Retrieved Juni 27, 2021, from tipsserbaserbi.blogspot.com:
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2014/12/proses-komunikasi-dan-
penjelasannya.html
unkown. (n.d.). Downloads\Documents\1KOM03922.pdf. Retrieved Juni 27, 2021,
from repository.uinsu.ac.i: http://repository.uinsu.ac.id/1208/4/BAB%20I-
V.pdf
Wiki. (2021, Maret 28). Komunikasi. Retrieved Juni 28, 2021, from
id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai