Anda di halaman 1dari 21

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM KONSERVASI PRIMATA

Dr. MOH. HARYONO


DIREKTORAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
INDONESIA, Mega Biodiversity Country

FLORA (spermaophyta, MAMALIA


tumbuhan berspora) 110483 720 jenis (13% jumlah jenis
jenis
dunia)

KUPU INVERTEBRATA ( insekta


151.847 jenis, hymenoptera30 ribu
1.900 jenis (10 % dari jumlah
dan moluska 5.170 jenis)
jenis dunia)

REPTILIA
723 (6.69% jumlah jenis BURUNG
dunia) 1.605 jenis (16 % jumlah
jenis dunia)
AMPHIBIA
409 jenis (5.04% dari jumlah
jenis dunia)

Sumber :
IBSAP 2015-2020
PRIMATA di INDONESIA

❑ Jumlah Primata di dunia sekitar 500 jenis


❑ Sekitar 61 Jenis Primata ada di Indonesia

"Jumlah jenis primata di Indonesia menempati urutan


ke-3 di dunia setelah Brazil dan Madagascar”

(Sumber : Checklist of the Mammals of Indonesia-LIPI, 2019)


Peta Sebaran Orangutan

Foto: TN Kutai
Peta Sebaran Bekantan
Monitoring Populasi Owa Jawa

Banten Jawa Barat


300 - 560 indv 1.748 - 4.537 indv

Jawa Tengah
124 - 389 indv

LK Nasional : 102 indv

LK Internasional : 58 indv

Sumber : SRAK Owa Jawa 2016-2026


1. Strategi Konservasi
Keanekaragaman Hayati

Foto: Romy Sahbudin Putra


STRATEGI KONSERVASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENDUKUNG
PENGAWETAN PEMANFAATAN
PERLINDUNGAN

EKOSISTEM SPESIES GENETIK

KONSERVASI IN SITU KONSERVASI EK SITU


KONSERVASI DI HABITAT ALAMINYA
(IN SITU)

❑ Tujuan : menjaga agar keanekaragaman jenis beserta ekosistemnya


yang berada di dalam habitatnya tidak punah.

❑ Dilaksanakan melalui kegiatan :


1. Pengelolaan populasi tumbuhan & satwa
2. Pembinaan habitat shg dapat dihasilkan keseimbangan
antara populasi dan habitatnya,
3. Kegiatan Pengkajian dan Litbang.

Pengelolaan populasi dan pembinaan habitat merupakan kegiatan


dgn tujuan untuk menjaga keberadaan populasi satwa tertentu dlm
keadaan seimbang dgn daya dukungnya.
KONSERVASI DI LUAR HABITAT ALAMINYA
(EX SITU)

❑Tujuan : Mendukung Konservasi In Situ


❑Dilakukan melalui kegiatan pengawetan jenis tumbuhan/ satwa yg
dilakukan di luar habitat alaminya.
Contoh : Lembaga konservasi, Penangkaran

Pengawetan jenis
--> kegiatan mengembangbiakkan tumbuhan/ satwa dengan tetap
menjaga keaslian dan kemurnian jenis/genetiknya.
2. Perlindungan Jenis Satwa

Foto: Romy Sahbudin Putra


PERATURAN PERUNDANGAN
DIBIDANG PERLINDUNGAN SATWA LIAR

1. UU No. 5 /1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati


dan Ekosistemnya
2. PP No. 7 /1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa
3. PP No. 8 /1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa
Liar
4. Permen LHK No. P 2 / 2018 tentang Akses pada SDG Spesies
Liar dan Pembagian Keuntungan Atas Pemanfaatannya
5. Permen LHK No. P 106 / 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar dilindungi
PENETAPAN JENIS DILINDUNGI
(PP Nomor 7 Tahun 1999)

❑ KRITERIA Jenis dilindungi (Pasal 5)


1. Mempunyai populasi yang kecil
2. Adanya penurunan yang tajam pada jumlah individu di alam
3. Daerah penyebaran yang terbatas (endemik).
❑ PERUBAHAN dari jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi
menjadi tidak dilindungi dan sebaliknya ditetapkan dengan
Keputusan Menteri setelah mendapat pertimbangan Otoritas
Keilmuan/Scientific Authority (Pasal 4)
PERMEN LHK P.106/2018
Tentang Jenis TSL dilindungi

Mamalia 137
Burung 557
Amphibi 1
Reptil 37
Ikan 20
Serangga 26
Crustacea 1
Molusca 5
Xiphosura 3
Tumbuhan 117
Jumlah 904
Jenis Primata Dilindungi
(PermenLHK No. P. 106/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi)
Cercopithecidae Hylobatidae
1. Macaca maura (Monyet Darre) 20. Hylobates agilis (Owa Ungko)
2. Macaca nigra (Monyet Yaki) 21. Hylobates albibarbis (Owa Jenggot Putih)
3. Macaca ochreata (Monyet Digo) 22. Hylobates klosii (Owa Bilau)
4. Macaca pagensis (Beruk Mentawai) 23. Hylobates lar (Owa Serudung)
5. Macaca tonkeana (Monyet Boti) 24. Hylobates moloch (Owa Jawa)
6. Nasalis larvatus (Bekantan) 25. Hylobates muelleri (Owa Kalawat)
7. Presbytis comata (Lutung Surili) 26. Symphalangus syndactylus (Owa Siamang)
8. Presbytis frontata (Lutung Jirangan)
Tarsiidae
9. Presbytis melalophos (Lutung Simpai)
27.Tarsius bancanus (Krabuku Ingkat)
10. Presbytis natunae (Kekah)
28.Tarsius dentatus (Krabuku Diana)
11. Presbytis potenziani (Lutung Joja)
29.Tarsius lariang (Tarsius Lariang)
12. Presbytis rubicunda (Lutung merah)
30.Tarsius pelengensis (Krabuku Peleng)
13. Presbytis thomasi (Lutung Kedih)
31.Tarsius pumilus (Krabuku Kecil)
14. Simias concolor (Lutung Simakobu)
32.Tarsius sangirensis (Krabuku Sangihe)
15. Trachypithecus auratus (Lutung Budeng)
33.Tarsius tarsier (Krabuku Tangkasi)
16. Trachypithecus cristatus (Lutung Kelabu)
34.Tarsius tumpara (Tarsius Siau)
Hominidae Lorisidae
17. Pongo abelii (Orangutan Sumatera) 35. Nycticebus coucang (Kukang)
18. Pongo pygmaeus (Orangutan Kalimantan) 36.Nycticebus javanicus (Kukang Jawa)
19. Pongo tapanuliensis (Orangutan Tapanuli) 37.Nycticebus menagensis (Kukang Kalimantan)
Daftar Jenis Primata
Yg Diusulkan Sebagai Jenis Dilindungi
1. Macaca nemestrina (Beruk)
2. Macaca fascicularis (Monyet Ekor Panjang)
3. Macaca siberu (Beruk Siberut)
4. Presbytis sumatrana (Lutung Sumatera Hitam)
5. Presbytis siberu (Mentawai Langur)
6. Presbytis chrysomelas (Sarawak Surili)
7. Presbytis canicrus (Langur hosei)
8. Hylobates abbotti (Owa Kelempiau Barat)
9. Hylobates funereus (Owa kelempiau Utara)
10. Presbytis percura (Langur berikat Sumatera)
11. Presbytis comata (Surili Jawa)
3. Strategi dan Rencana Aksi
Konservasi (SRAK) Jenis Primata

Foto: Romy Sahbudin Putra


SRAK (Strategi dan Rencana Aksi Konservasi)

Tujuan :
Sebagai acuan bagi para pihak dalam melaksanakan kegiatan
konservasi in situ dan ex situ, serta pembangunan yang
mendukung kelestarian populasi satwa, sehingga kondisi satwa di
alam menjadi lebih baik dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

SRAK primata yang telah ada saat ini:


1. Bakantan (Nasalis larvatus)
2. Owa Jawa (Hylobates moloch)
3. Orangutan
HAMBATAN PELAKSANAAN
SRAK (Strategi dan Rencana Aksi Konservasi)

Kendala:
• Perburuan Liar terhadap Primata (diburu seluruh
anggota kelompok)
• Anggapan masyarakat bahwa beberapa primata
merupakan hama pengganggu ladang
• Konflik Satwa dan Manusia
• Ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya
Primata bagi lingkungan
• Minimnya anggaran pengelolaan
Program Prioritas Konservasi Jenis Primata

1. Perlindungan jenis primata di habitat alaminya


2. Restorasi / pemulihan habitat primata yang rusak
3. Penanganan konflik satwa primata dg manusia
4. Pelepasliaran satwa primata ke habitat alaminya
5. Repatriasi satwa primata
Terima Kasih

DIREKTORAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI


DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

CALL CENTER : +62 813 1500 3113


EMAIL : DIT.KKH@GMAIL.COM

Anda mungkin juga menyukai