Khoiruddin
NIM: 071711433015
UAS Pembangunan Masyarakat dan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
NOMOR 1
Jawab:
NOMOR 2
Salah satu unsur terpenting di dalam pembuatan program CSR adalah adanya kegiatan social
mapping, jelaskan a) aspek-aspek dalam social mapping, b) tujuan dilakukan social mapping,
c) metodologi penelitian dalam social mapping, c) bagaimana proses penelitian dalam social
mapping (Bobot Nilai 30)
Jawab:
Beberapa aspek sosial demografis yang akan dieksplorasi dalam Social Mapping:
1. Sistem Nilai, Adat dan Tradisi adalah kondisi eksistensi yang dijunjung tinggi dan
menjadi acuan ideologi masyarakat. Selain itu pola perilaku masyarakat yang
diwariskan secara turun-temurun, baik dalam penggunaan, folkways, adat istiadat
maupun adat istiadat.
2. Kewarganegaraan: tingkat perubahan yang ada yang dapat dilacak pada perubahan
sikap warganya dalam 10 tahun terakhir. Termasuk di sini adalah tingkat kesuburan,
urbanisasi, migrasi penduduk lokal (yang sering pindah dan menetap karena berbagai
alasan) dll.
4. Struktur Sosial: model hierarki sosial yang didasarkan pada status dari nilai-nilai
sosial yang ada serta sistem status dan peran sosial dalam masyarakat dan juga
mengenai ada tidaknya pergeseran struktur sosial dan penyebab terjadinya.
5. Model Komunikasi Sosial: model komunikasi sosial komunitas yang sudah ada baik
dalam masyarakat lokal maupun asing, yang meliputi opini pribadi, komunal dan
publik mengenai suatu subjek tertentu.
6. Sirkulasi Jaringan Informasi dan Komunikasi: kondisi yang ada tentang arus
informasi yang beredar di suatu komunitas, kemudahan akses masyarakat dalam
mengumpulkan informasi dari luar, dan sarana atau prasarana untuk mobilitas sosial,
dan sebagainya.
10. Organisasi Politik: kondisi yang ada pada kegiatan (dan partisipasi) politik berupa
pemilihan kepala desa, pemilihan Badan Pengawas Daerah yang tepat, Pemilihan
Kepala Daerah serta Pemilihan Umum dan kecenderungan dinamika politik tingkat
lokal.
11. Modal Sosial: kondisi yang ada pada pola hidup berbasis komunalitas dan solidaritas
sosial yang mengedepankan semangat kebersamaan melalui diskusi terbuka (nilai-
nilai demokrasi) untuk mencari solusi atas setiap masalah bersama dan ada tidaknya
polarisasi sosial akibat munculnya usaha pribadi dan segmental.
2) Data sekunder diperoleh dengan mencatat, merekam, atau mengadopsi data statistik,
monografi desa, kecamatan, atau kabupaten yang ada, dan dengan mendokumentasikan
keadaan sebenarnya dalam sebuah foto.
Ada beberapa tahapan dalam penelitin Social Mapping seperti a) mengurus izin penelitian,
biasanya melingkupi Bakerbang- linmas propinsi hingga tingkat desa (b) mengumpulkan data
sekunder dari BPS, Kecamatan atau lembaga terkait. (c) penyusunan instrumen di mana
peneliti diwajibkan untuk membuat pedoman wawancara atau kuisioner sesuai dengan aspek-
aspek social mapping di atas. (d) mengumpulkan data primer dengan melakukan wawancara
secara langsung kepada informan kunci, atau melakukan observasi kepada kepala desa atau
pemimpin informal dalam komunitas, Atau jika menggunakan metode kuantitatif melakukan
survey dan mewawancari sampel dari popolasi komunitas (e) melakukan analisis data primer
dan sekunder dalam rangka memberikan penjabaran mengenai pemetaan sosial secara akurat.
NOMOR 3
Jawab:
a) Tahapan Perencanaan
Seperti halnya setiap program, pelaksanaan CSR juga dimulai tahap perencanaan untuk
merancang program yang hendak diterapkan. Dalam hal ini ada tiga langkah utama yang
harus diperhatikan dalam proses perencanaan program, diantaranya: (1) awareness building
yang merupakan langkah awal dari proses perencanaan program CSR, dimana dalam proses
ini menitik beratkan terhadap pembangunan kesadaran mengenai arti penting dari CSR bagi
perusahaan dan masyarakat serta komitmen manajemen. (b) CSR assessment adalah upaya
untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek aspek yang perlu
mendapatkan prioritas perhatian dan langkah langkah yang tepat dan efiseien untuk
membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR. (c) CSR manual
building yakni hasil dari assessement merupakan dasar untuk menyusun pedoman
implementasi program CSR, dalam proses penyusunan manual ini dapat dilakukan dengan
meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan.
b) Tahapan pelaksanaan
Ketika memulai aktivitas CSR ada tiga pertanyaan yang mesti dijawab, yakni siapa orang
yang menjalankan? Apa yang mesti dilakukan? Dan bagaimana cara melakukan sekaligus
alat apa yang diperlukan? Dalam istilah manajemen populer, pertanyaan tersebut
diterjemahkan menjadi: a) Pengorganisasian sumber daya yang diperlukan; b) Penyusunan
untuk menempatkan orang yang sesuai dengan jenis tugas atau pekerjaan yang dilakukannya;
c) Pengarahan yang terkait dengan bagaimana cara melakukan tindakan; d) Pengawasan atau
koreksi terhadap pelaksanaan; e) Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana; f) Penilaian
untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan.
c) Tahapan Evaluasi
d) Tahapan Pelaporan
Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi, baik untuk keperluan
proses pengambilan kepututsan, maupun keperluan keterbukaan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan.
NOMOR 4
Uraikan secara singkat hasil dari artikel yang telah saudara buat tentang CSR. (Bobot Nilai
20)
Jawab:
Pandemi, seperti yang sudah jamak diketahui, berdampak besar pada berbagai aspek
kehidupan manusia. Tersendatnya roda perekonomian, macetnya produksi perusahaan dan
tentu saja adaptasi ketika melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Memang sangat baik secara moral jika perusahaan tetap melakukan CSR selama pandemic.
Tetapi kerugian yang dialami perusahaan bisa menjadi alasan untuk tidak melakukan
kegiatan CSR. Bertolak dari hal itu saya mencari landasan rasional bagi perusahaan untuk
tetap melakukan tanggung jawabnya saat pandemi.
Saya menemukan jika dalam teori Piramida CSR kebijakan perusahaan untuk tidak
menghentikan CSR dan justru mengadaptasinya dengan kondisi pandemic tidak bertentangan
dengan tanggung jawab mendasar perusahaan, yakni tanggung jawab ekonomi untuk
mengejar keuntungan. Hal ini dikarenakan dalam jangka panjang CSR justru menguntungkan
perusahaan karena perusahaan mendapat kepercayaan dari pelanggan dan komunitas serta
dapat menjalin hubungan yang baik dengan komunitas yang pada akhirnya dapat
meminimalisasi terjadinya konflik di masya yang akan datang. Selain itu berlandarkan teori
Pemangku kepentingan (Stakeholders), masyarakat setempat dapat menjadi sasaran dalam
program CSR. Hal ini dikarenakan program CSR dapat membantu menangani pandemi
Covid-19 dengan menyediakan alat kesehatan dan membantu UMKM yang menyediakan
atau memproduksi barang yang berguna dalam penanganan Covid-19 seperti yang dilakukan
oleh PT. Pertamina pada tahun 2020.