NIM :
c. Person Bias
Kelompok elite dalam masyarakat, tokoh masyarakat, kaum lelaki, para penerima, dan
pengguna inovasi serta orang-orang yang aktif dalam kegiatan pembangunan adalah mereka
yang kerap menerima program dan berkah pembangunan.Sementara kelompok masyarakat
kelas bawah yang kurang memiliki akses terhadap jaringan sumber-sumber yang ada.
e. Profesional Bias
Bias ini timbul terutama oleh konsepsi yang memandang bahwa kelompok
masyarakat kurang beruntung sebagai kelompok lemah, memiliki pengetahuan rendah, pasif,
malas, fatalis, serta ciri-ciri lain budaya kemiskinan (culture of proverty).Sementara itu para
ahli, penguasa, dan pengusaha adalah raja yang memegang hegemoni dan kendali
pembanguan.
f. Physical Bias
Umumnya masyarakat hanya mengenal dan mengakui program atau proyek yang
bersifat fisik, seperti pembangunan, gedung, jembatan, dll.
g. Financial Bias
Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh suatu departemen kerapkali dipandang sebagai
bukti keberhasilan suatu progam.Fiunancial Bias disebabkan oleh kesalahan pemikiran yang
membaurkan prinsip efisiensi vis a vis prinsip efektivitas sebagai tolak ukur keberhasilan
proyek.
h. Indicator Bias
Bias ini terutama berkaitan dengan aspek uncountability pada program yang
berorientasi sosial.Dampak keberhasilan program sulit diukur secara langsung dan kuantitatif,
serta banyaknya eksternal variabel yang terkontaminasi kedalammainstream proyek.
Kaderisasi
Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi karena merupakan inti dari
kelanjutan perjuangan organisasi kedepan. Fungsi kaderisasi adalahh mempersiapkan
calon yang siap melanjutkan estafet perjuangan sebuah organisasi. Kader suatu organisasi
adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan
disiplin ilmu.
Peran kaderisasi :
1. Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik
2. Penjamin keberlangsungan organisasi
3. Sarana belajar bagi anggota
4. Menjalankan proses pembinaan, penjagaan dan pengembangan anggota
A. Poskesdes
Poskesdes adalah Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk
didesa dalam rangka mendekatkan atau menyedikan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat desa. Tujuan Poskesedes :
1. Terwujudnya masyarakat desa yang siaga
2. Terselanggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
ksiapsiagaan masyarakat atas resiko dan bahaya kesehatan
3. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan
dibidang kesehatan
4. Terselengaranya pelayanan kesehatan dasar
5. Terkoordinasina penyelengaaraan UKBM yang ada didesa
Manfaat Poskesdes :
1. Bagi masyarakat
a. Permasalahan didesa terdeteksi dini, cepat ditangani
b. Memperoleh pelayanan kesehatan dasar
2. Bagi kader
a. Mendapat informasi awal dibidang kesehatan
b. Mendapat kebanggaan atas karya nya dalam masyarakat
3. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jaringan pelayanan kesehatan
b. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata
pertama
Pengorganisasian Poskesdes :
a. Tenaga Poskesdes
b. Tenaga masyarakat
c. Tenaga poskesdes
d. Tenaga kesehatan
e. Tenaga sukarela
Kepengurusan Poskesdes :
Kepengurusan dipilih secara mufakat musyawarah desa serta ditetapkan oleh kepala
desa. Struktur terdiri dari Pembina Ketua, Sekrestaris, Bnedahara da Anggota.
Kedudukan dan hubungan kerja Poskesdes sebagai berikut :