Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UTS AGREGATE KOMUNITAS

Di susun oleh :
Nivti Aini
NPM 08210100208

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN EKSTENSI 2C


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
TAHUN 2022
JAWABAN UTS DGN PAK BUDI KOMONITAS

NO 1:
Definisi
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu sama lain untuk
mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan komunitas merupakan suatu
sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan
komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita
penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit
yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015)
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan
Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok
yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah
yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni,
& Supriyono, 2017).

Area Keperawatan Komunitas


Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan
populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. Praktik
yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah
penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa
menjadi sehat. Meskipun praktik yang dilakukan berada pada berbagai jenis organisasi dan
masyarakat, semua perawat kesehatan komunitas berfokus pada populasi. Populasi dapat
didefinisikan pada mereka yang hidup pada area geografis yang spesifik (contoh : tetangga,
komunitas, kota atau negara) atau mereka kelompok etnik atau ras khusus yang mengalami
beban berlebihan dari outcome kesehatan yang rendah. 10 Populasi juga dapat berpartisipasi
dalam progra khusus seperti perawatan maternitas untuk remaja yang hamil, atau mereka yang
terkena penyakit-penyakit khusus seperti HIV/AIDS atau tuberkulosis; atau faktor resiko seperti
hipertensi, kurangnya akses terhadap erawatan. Meskipun perawat kesehatan komunitas
melayani indvidu dan keluarga, fokus utama adalah populasi. Perawat kesehatan komunitas bisa
bekerja sama dengan komunitas dan populasi untuk mengurangi resiko kesehatan dan
meningkatkan, mempertahankan serta memperbaiki kembali kesehatan. Perawat kesehatan
komunitas melakukan advokasi pada tingkat sistem untuk merubah kesehatan. Perawat
kesehatan komunitas harus memahami dan menerapkan konsep dari berbagai area. Perawat
komunitas juga harus mengaplikasikan konsep pengorganisasian dan pengembangan komunitas,
koordinasi perawatan, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ilmu kesehatan
masyarakat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan populasi dan berbagai kelompok
meliputi
a) Anggota dari tim kesehatan masyarakat seperti epidemiologis, pekerja sosial, nutrisionis
dan pendidik kesehatan
b) Organisasi kesehatan pemerintah
c) Penyedia layanan kesehatan
d) Organisasi dan koalisi masyarakat
e) Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga bantuan hukum dan unit gawat
darurat
f) Industri dan bisnis
g) Institusi penelitian dan pendidikan
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan
pengembangan. Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan komprehensif. Proses
pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan populasi dan dipandu dengan
metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi, advokasi pada penyedia layanan
kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan layanan yang dikehendaki populasi,
koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung pelayanan. Srategi asuransi meliputi
ketersediaan, bisa diterima, dapat diakses dan kualitas layanan. Kebijakan ditetapkan
berdasarkan hasil pengkajian, prioritas ditentukan oleh populasi dan dengan pertimbangan dari
subpopulasi dan komunitas pada resiko terbesar, seperti bukti keefektifan dari berbagai aktivitas
atau strategi.
JAWABAN NO 2 :
PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN DALAM KEPERAWATAN
Dalam pelaksanaan, promosi kesehatan terdapat prinsip-prinsip yang berguna
sebagaidasar-dasar dari pelaksanaan program promosi kesehatan. Prinsip-prinsip tersebut
meliputi:
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang merupakan Proses pemberdayaan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process
of enabling people to control over and improve their health), lebih luas dari pendidikan
atau Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/Penyuluhan
Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/Pendidikan Kesehatan merupakan bagian penting
dari Promosi Kesehatan.
2. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan
disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat
berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
3. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
4. Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif yang
selanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, juga perlu dibarengi dengan
upaya advokasi dan bina suasana (social support).
5. Promosi kesehatan berpatokan pada lima tatanan yaitu di rumah/tempat tinggal (where
we live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja (where we work), di tempat-tempat
umum (where we play and do everything) dan di sarana kesehatan (where we get health
services).
6. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh
kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual
benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk
swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.
7. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan
tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah
untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku individu dan
masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekuensi kegiatan seperti:
advokasi, bina suasana, gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap ruang
lingkup promosi kesehatan atau setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga,
fasilitas layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.
a) Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga
Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat,
sehingga promosi kesehatan yang dilakukan harus bisa lebih spesifik juga.
Pendidikan kesehatan yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif karena
fokus pada satu keluarga sebagai satu sasaran.
2) Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama lain,
yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila promosi kesehatan yang dilakukan
sudah baik akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-
masing anggota keluarga tersebut, dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke
lingkungan diluarnya.
3) Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya,
yang masing-masing anggota keluarga sudah anut sejak lama, biasanya berupa
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan
harus mampu menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut
bsia lebih terbuka dalam menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.
b) Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan
Promosi kesehatan di fasilitas layanan kesehatan mempunyai prinsip-prinsip dasar yaitu:
1) Ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan dan atau perawatan,
pengunjung, keluarga pasien.
2) Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan
yang diderita pasien.
3) Memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan,
4) Menerapkan “proses belajar” di fasilitas pelayanan kesehatan.
c) Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja
sama dengan berbagai sektor yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi
masyarakat yang ada sehingga lebih mantap serta berkesinambungan. Dalam ruang
lingkup tempat kerja, promosi kesehatan juga mempunyai prinsip-prinsip, diantaranya :   
1) Komprehensif.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa
disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai yaitu
berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan
lingkungan kerja yang mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku
individu dan kelompok kearah yang positif sehingga dapat menjaga lingkungan
agar tetap sehat.
2) Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara aktif
mengindetifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pemecahannya dan
meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil
keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para
pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam
merubah gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan
peningkatan terhadap penyakit.
3) Keterlibatan berbagai sektor terkait.
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung. Berbagai
upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja hendaknya harus melalui
pendekatan yang integrasi yang mana penekanannya pada berbagai faktor tersebut
bila memungkinkan.
4) Kelompok organisasi masyarakat
Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua
anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi wanita dan laki-laki yang ada,
termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan
berbagai organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli
dalam membantu mengembangkan Promosi kesehatan di Tempat kerja hendaknya
di perhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya
5) Berkesinambungan atau Berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan dan
keselamatan kerja mempunyai arti penting pada lingkungan tempat kerja dan
aktivitas manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan pencegahan
hendaknya terus menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila
pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja ingin lebih mentap, program
hendaknya sesuai dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang
berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja.

d) Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah


Sedangkan dalam ruang lingkup atau setting sekolah, promosi kesehatan juga memiliki
prinsip, diantara yaitu :
1) Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi
di masyarakat
2) Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
a) Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik
yang positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai
ketrampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan social
b) Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun
orangtua.
3) Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk di laksanakannya pelayanan
kesehatan di sekolah, yaitu :
a. Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
b. Kerjasama dengan Puskesmas setempat
c. Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan
“keamanan” makanan.
e) Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum
Sebagai lingkup yang sangat luas dan tidak tentu maka hal yang perlu diperhatikan dalam
penerapannya antara lain: bahwa tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh
banyak orang, sehingga dapat dikatakan sasaran dari tindakan promosi kesehatan ini juga
tidak tetap. Misalnya di tempat-tempat umum seperti halte, stasiun, dan lain-lain maka
penerapan yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan media berupa poster,
spanduk, dan lain-lain. Dengan ini maka orang-orang yang saat itu berada di tempat itu
akan membaca dan mencoba memahami apa isi pesan yang ada.
JAWABAN NO 3.

Pengertian Aggregat
Adalah kelompok-kelompok yang ada di masyarakat atau individu yang karena keadaan
fisik,mental maupun sosial budaya dan ekonominya perlu mendapatka bantuan,bimbingan dan
pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan
mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan
kelompok khususnya adalah upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tsb yang dilaksanakan
secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat
kesehatannya,mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipantai dan kepada
kelompok-kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan olih tenaga keperawatan dengan
pendekatan pemecahahan masalah melalui proseskeperawatan.

Pengertian Aggregat tumbuh kembang


Adalah kelompok sesuai tumbuh kembang,tidak mempunyai masalah kesehatan, prinsip
pelayanan kesehatan adalah prevensi primer.
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan
menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan
kompleks melalui peroses maturasi dan pembelajaran (whalex dan wone 2000).
Tumbuh kembang Adalah suatu kesatuan proses dimanaseseorang anak tidak hanya
tumbuh menjadi besar tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Usia 1-4 bulan,
tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat badan. Bila gizi anak
baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi
badan agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
2. Usia 4-8 bulan,
pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat benda pada waktu lahir.
Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang
baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak mengalamikecepatan dan stabil
berdasarkan pertambahan umur.
3. Usia 8-12 bulan,
pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali berat badan lahir,
pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350
gram pada usia 10- 12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan
sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan
masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.

Pengertian Aggregat risiko

 adalah kelompok yang berisiko mendapatkan masalah kesehatan


 prinsip pelayanan kesehatan adalah prevensi sekunder
 model pelayanan kesehatan di masyarakat: skrining, deteksi dini, pemberian imunisasi
1. Masa Bayi adalah Permulaan Sosialisasi Egosentrisme.
Yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian
dari kelompok sosial dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri selama beberapa waktu
dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain.
2. Masa Bayi adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran Seks.
Masa ini merupakan masa dimana bayi dididik untuk dikenalkan dengan kebiasaan
menurut jenis kelaminnya masing-masing.sehingga bagi bayi perempuan terlihatlah
secara otomatis kelemahanya yaitu suka menangis dan tanda lainnya. Sedangkan anak
laki-laki, diberi pakaian warna biru, diselimuti dengan selimut biru dan kamarnya tidak
diberi hiasan jumbai-jumbai dan karet-karet seperti kamar anak perempuan. Mainan
mereka juga dipilihkan sesuai dengan jenis kelamin mereka masing-masing.

3. Masa Bayi adalah Permulaan Kreativitas.


Bayi memang lemah namun ia selalu belajar mengembangkan minat dan memulai
kreativitas kemudian menyesuaikan diri dalam lingkungan.

Aggegate Rentan
Masa Bayi adalah Masa Berbahaya. Bahaya bisa terjadi kapan saja terutama pada masa
bayi, karena bahaya ini dapat berupa fisik dan psikologis yang berakibat sangat fatal bagi
perkembangn si bayi. Di antara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah adalah penyakit dan
kecelakaan karena sering menyebabkan ketidakmampuan atau bahkan kematian. Karena pola
perilaku, minat, dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka bahaya psikologis dapat terwujud
kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.

JAWABAN NO 4
1. Karakteristik perawat sekolah antara lain sebagai berikut :
1) Sebagai aplikasi pengetahuan keperawatan yang ditujukan pada siklus kehidupan
manusia umumnya serta pada anak dan remaja khususnya.
Mengutamakan pada health promotion, health maintenance, dan diseaseprevention.
2) Merupakan praktik keperawatan non klinis, yaitu di sekolah, rumah, komunitas.
3) Praktik mandiri dan merupakan pelayanan kesehatan profesional di sekolah.
4) Penerima pelayanannya adalah individu, orang tua, kelompok, dan yang ada
disekitarnya.
5) Berpraktik sepanjang waktu dan episodik tanpa batasan jam sekolah.
6) Selama praktik selalu profesional, menggunakan prinsip manajemen, berkolaborasi,
dengan disiplin ilmu lain, dan berkolaborasi denga tempat pelayanan kesehatan.

2. Fokus Keperawatan Komunitas Anak Sekolah

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan


pengetahun dan keterampilan, membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan, dan perilaku hidup sehat sehingga
mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.
Satu di antara pelayanan kesehatan komunitas adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
dan kelompok khusus. Keduanya merupakan bagian penting dalam keperawatan komunitas.
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagi sasaran utama.
Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehatUsaha kesehatan sekolah
(UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan
juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik
beserta lingkungan sekolahnya sebagi sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga
berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan
diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku dan juga memperoleh
pendidikan seks yang sehat.

JAWABAN NO 5

Konsep Remaja
1. Pengertian
Remaja merupakan masa transisi yang dibagi menjadi 3 periode:
a. Usia 12-13 tahun (remaja awal)
b. Usia 14-16 tahun (remaja pertengahan)
c. Usia 17-20 tahun (remaja akhir)
Yang mana merupakan kelompok yang berisiko terhadap masalah kesehatan yang
memerlukan dan membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus.
2. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada remaja
a. G3 gizi: kelebihan atau kekurangan nutrisi menjadi masalah penting bagi
pertumbuhan remaja, dan anemia remaja putri ↑
b. Peningkatan penyalahgunaan napza dimulai dengan kebiasaan merokok di usia dini
yaitu usia 10-14 th, diperkirakan yang menjadi perokok terbesar usia 15-19 th sebesar
59%.
c. Peningkatan PMS dan HIV/AIDS
d. Kehamilan remaja, kehamilan tak di inginkan dan abortus
e. Kecelakaan, penyebab kematian nomer 1 laki-laki, dan nomer 3 perempuan
f. Kenakalan remaja, tawuran, corat/coret, kebut-kebutan
g. Kekerasan pada perempuan seperti penjualan wanita, kekerasan rumah tangga,
pemerkosaan, pembunuhan dll
h. Kesehatan mental RBD BD

3. Penyebab masalah kesehatan remaja


a. Kurangnya pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku remaja terhadap
kesehatannya
b. Kurangnya kepedulian orang tua, masyarakat, serta pemerintah dalam mengatasi
masalah remaja
c. Belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja

4. Strategi yang digunakan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan remaja


a. Peningkatan partisipasi aktif remaja dalam meningkatkan kesehatannya
b. Peningkatan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan
remaja
c. Peningkatan kemitraan antar institusi, lembaga, organisasi dan sector swasta dalam
upaya meningkatkan kesehatan remaja
d. Peningkatan penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang berkwalitas
kepada remaja

Anda mungkin juga menyukai