Anda di halaman 1dari 19

Metodologi Penelitian

Oleh

Ns.Rhona Sandra,MKep
Tujuan
1. Mahasiswa memahami desain penelitian
2. Mahasiswa memahami kerangka kerja
3. Mahasiswa memahami variabel
penelitian dan defenisi operasional
4. Mahasiswa mampu menentukan jumlah
populasi dan sampel penelitian
5. Pengumpulan data,Etika penelitian,
Keterbatasan penelitian
Desain Penelitian
 Rencana penelitian yang disusun
sehingga peneliti dapat memperoleh
jawaban terhadap pertanyaan
penelitian.
 Membantu peneliti untuk
mendapatkan jawaban dari
pertanyaan penelitian dengan sahih,
objektif, dan akurat.
 Peneliti harus menentukan apakah akan
dilakukan intervensi (eksperimental) atau
hanya melakukan pengamatan saja
(observasional)
 Pemilihan studi observasional perlu
ditentukan apakah akan mengadakan:
1.Pengamatan sewaktu (crossectional)
2. Follow up jangka waktu tertentu
(longitudinal)
 Apakah akan dilakukan studi retrospektif
atau prospektif
Frame Work/Kerangka
kerja/Kerangka peneliti
C:\Documents and Settings\INTEL\My D
ocuments\kerangka operasional peneliti
an mhs syedza.docx
Populasi
1. Populasi: sejumlah besar subyek yang
mempunyai karakteristik tertentu
(manusia, hewan, data lab dll)
2. Populasi Target (ranah/ domain):
gambaran populasi umum. Dalam
penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik
klinis/kondisi subyek terpilih, demografis/
subyek.
3. Populai Terjangkau: bagian dari populasi
target yang bisa dijangkau peneliti yang
dibatasi tempat dan waktu
Sampel
1. Sampel: bagian (sub set) dari populasi
yang dipilih dengan cara tertentu hingga
dianggap dapat mewakili populasinya.
2. Sampel terpilih: bagian dari populasi
terjangkau yang direncanakan untuk
diteliti langsung yang memenuhi kriteria
pemilihan.
3. Sampel yang diteliti: subyek yang benar
mengikuti penelitian sampai selesai
(subyekterpilih dikurangi DO)
4. Mewakili populasi, lebih spesifik
Sampel (lanjut)
Pertanyaan yang perlu dikaji:
1. Apakah subyek mewakili subyek terpilih?
(penelitian klinis drop out 5-10% bisa
diterima,penelitian komunitas 15-20% DO
bisa diterima
2. Penerapan hasil ke populasi target dapat
diperoleh dengan uji hipotesis
(memperoleh nilai p) atau estimasi
(menghitung interval kepercayaan)
Cara pengambilan/Memilih Sampel
A. Probability Sampling (berdasarkan
peluang)setiap subyek dalam
populasi terjangkau memiliki
kesempatan sama untuk terpilih atau
dipilih
B. Non probability sampling
(berdasarkan bukan peluang)
A. Probability Sampling
1. Simple random sampling: menghitung
subyek dalam populasi yang akan
dipilih ,tiap subyek diberi nomor dan dipilih
sebagian dari mereka dg tabel angka
random
2. Systematic sampling
Pada sampling sistematik ditentukan bahwa
dari seluruh subyek yang dapat dipilih,
setiap subyek nomor ke sekian dipilih
sebagai sampel. Bila akan mengambil 1/n
dari populasi maka tiap pasien nomor ke-n
dipilih sebagai sampel
A. Probability Sampling(lanjut)
3. Stratified random sampling
Pemilihan berdasarkan strata, sampel
dipilih secara acak untuk setiap strata
kemudian hasilnya digabung menjadi
satu sampel yg terbebas dari setiap
strata. Contoh: jenis kelamin,umur,
ras, kondisi sosek, status gizi, tempat
penelitian
A. Probability Sampling(lanjut)
4. Cluster Sampling
Proses penarikan sampel secara acak
pd kel individu dalma populasi yg
terjadi alamiah.Contoh: berdasarkan
wilayah (kodya, kecamatan,
kelurahan dll). Sangat efisien untuk
populasi yg tersebar luas.
B.Non-probability sampling
 Cara pemilihan sampel yg lebih
praktis dan mudah dilakukan, paling
sering digunakan dalam penelitian
klinik.
 Kesohihan terletak pada bagaimana
pemilihan dilakukan menyerupai
probability sampling (asumsi
penghitungan statistik berdasarkan
prob sampling)
B.Non-probability sampling
1. Porposive sampling
Pengambilan sampel didasarkan pada
suatu pertimbangan tertenu yang dibuat
oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau
sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
B.Non-probability sampling
2. Quota sampling
Pengambilan sampel berdasarkan
jumlah anggota sampel secara
quotum / jatah.
3. Accidental sampling
dilakukan dengan mengambil kasus
atau responden yang kebetulan ada
atau tersedia.
Perkiraan Jumlah Sampel
 Jumlah subyek menentukan manfaat
penelitian
 Penelitian klinis bermanfaat bila hasil
secara klinik penting dan ditunjang
secara statistik bermakna
 Jumlah sampel bisa menentukan
tingkat kemaknaan
Perkiraan Jumlah Sampel
 Dasar yg digunakan bergantung pada
tujuan penelitian serta disain yg
dipilih
 Ditetapkan: dipilih nilai yg
dikehendaki peneliti
 Dari pustaka: nilai diperoleh dari
pustaka atau pengalaman
 Clinical judgment: nilai yg secara
klinis penting
 Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai