POPULASI Populasi dalam penelitian sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu Dibagi menjadi 2 yaitu: a. Populasi target b. Populasi terjangkau/ sumber
POPULASI TARGET
Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan akhir penelitian Bersifat umum Pada penelitian klinis karakteristik demografis (usia, JK) dan karakteristik klinis (sehat, DM, pneumonia, dll) Contohnya : penelitian pemberian TABURIA dengan kejadian diare pada bayi usia 1-2 tahun populasi target adalah bayi berusia 1-2 tahun pada populasi inilah hasil penelitian kelak diterapkan.
POPULASI TERJANGKAU
Populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti Bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu Contoh; pop target: bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare Pop terjangkau bayi berusia 1-2 tahun yang menderita diare yang berobat di puskesmas Kedaton pada tahun 2012. Dari populasi terjangkau ini dipilihlah SAMPEL penelitian --. Subyek yang langsung akan diteliti.
SAMPEL
Bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Sampel yang dikehendaki/ subyek terpilih: bagian dari populasi terjangkau yang direncanakan untuk diteliti langsung memenuhi kriteria pemilihan (inklusi dan eksklusi)
SAMPEL (2)
Subyek yang benar diteliti: mengikuti penelitian dari awal sampai selesai merupakan bagian dari subyek terpilih dikurangi dengan drop out, loss to follow up dll hasil penelitian merupakan hasil penelitian pada kelompok ini
KELOMPOK SUBYEK
KARAKTERISTIK
CONTOH
Dibatasi karakt klinis & demografis Dibatasi oleh tempat & waktu Dipilih secara random dr pop terjangkau
Pasien DM tipe 2 Pasien DM tipe 2 di RSUAM tahun 2011 (400 orang) 100 pasien DM tipe 2
Validitas eksternal I
SAMPEL YANG DIKEHENDAKI Validitas internal
95 pasien DM tipe 2
VALIDITAS INTERNA
Menunjukkan apakah hasil penelitian bebas dari kesalahan acak, bias, dan perancu ( confounding) Apakah hubungan yang didapatkan benarbenar hanya dipengaruhi oleh variabelvariabel yang diteliti Faktor yang berperan penting ketepatan desain, seleksi subyek dan pengukuran
VALIDITAS EKSTERNA
Menunjukkan berapa baik hasil penelitian tersebut dapat diterapkan pada kelompok yang lebih luas Sampel populasi terjangkau populasi target Validitas eksterna baik BILA validitas interna baik
KRITERIA INKLUSI
Karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau Harus relevan dengan masalah penelitian Kendala memperoleh kriteria yang sesuai Pertimbangan ilmiah dikorbankan karena alasan praktis . Misal; diagnosis pasti ulkus duodenum dgn endoskopi alat tdk tersedia diagnosis berdasarkan klinis dan radiologis
KRITERIA EKSKLUSI
Kriteria eksklusi BUKAN kebalikan inklusi Merupakan kriteria yang ditetapkan untuk mengeluarkan subyek dari penelitian. Keadaan yang biasanya menjadi kriteria eksklusi: a. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran dan interpretasi b. Terdapat keadaan yang mengganggu jalannya penelitian (domisili tdk tetap) c. Hambatan etis d. Subyek menolak berpartisipasi
SYSTEMATIC SAMPLING
Merupakan sistem pencuplikan random Bukan random murni Pemilihan subyek secara random hanya satu kali yaitu ketika memilih subyek pertama Pemilihan subyek berikutnya tidak secara random, tetapi secara berurutan sesuai dengan interval yang telah ditentukan.
Keuntungan: 1. Kelompok dari populasi yang dipandang penting oleh peneliti dapat terwakili secara proporsional 2. Peneliti dapat memperoleh sampel yang representatif 3. Peneliti dapat memperkirakan sampling error
CLUSTER SAMPLING
Sampel dipilih secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah Contohnya: wilayah kabupaten, kecamatan, kelurahan, dst Cara ini sangat efisien bila populasi tersebar luas sehingga tidak mungkin membuat daftar seluruh populasi tersebut Keuntungan: menghemat biaya cukup mengamati klaster-klaster terpilih
MULTI-STAGE SAMPLING
Merupakan pencuplikan bertingkat Unit pencuplikan dipilih secara random di tiap tingkat multi stage random sampling Bila unit pencuplikan merupakan klaster multi stage random cluster sampling Contoh: meneliti status gizi bayi Propinsi Lampung Kabupaten Lampung Tengah Puskesmas Posyandu
CONSECUTIVE SAMPLING
Pemilihan subyek subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. Merupakan jenis non-probability sampling yang paling baik dan seringkali termudah Sebagian besar pen klinis (termasuk uji klinis) dilakukan dgn teknik ini Disarankan waktu pemilihan subyek jangan telalu pendek agar hasilnya menyerupai probability sampling
CONVENIENT SAMPLING
Sampel diambil tanpa sistematika tertentu Cara termudah dan terlemah Jarang dapat mewakili populasi terjangkau apalagi populasi target Contoh: meneliti pasien hipertensi di puskesmas sebanyak 100 orang - 1 minggu pertama dpt 10 org - 1 bulan berikutnya cuti - 2 mg berikutnya 12 org - Krn dinas luar cuti 1 mg - 2 mg berikutnya pengambilan data hanya pada pukul 10.00-12.00
PURPOSIVE SAMPLING
Pencuplikan sampel dengan tujuan eksplisit tertentu Berdasarkan pertimbangan subyektif dan praktis responden dapat memberikan jawaban yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pen kuantitatif bertujuan mendapatkan sampel yang memiliki karakteristik tertentu atau mendapat kelompok penelitia yang sebanding dalam karakteristik tt data yg diperoleh dpt dianalisis dgn valid
VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL BEBAS
Independent variable Predictor Risiko Determinan Kausa Variabel yang mempengaruhi variabel lain Variabel yang apabila ia berubah mengakibatkan perubahan pada variabel lain
VARIABEL TERGANTUNG
Dependent variable Efek Hasil Outcome Respons Event Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain Variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas
VARIABEL ANTARA
Terletak di antara variabel bebas dan variabel tergantung Dipengaruhi oleh variabel bebas Mempengaruhi variabel tergantung
VARIABEL LUAR
Variabel yang berada di luar variabel bebas dan tergantung Ikut diperhitungkan dalam penelitian berdasarkan alasan teoritis Bisa dianalisis sebagai variabel bebas terhadap variabel tergantung atau variabel bebas itu sendiri Bisa berhubungan dengan variabel bebas saja, variabel tergantung saja, atau tidak berhubungan dengan variabel bebas ataupun tergantung Biasanya berupa data sosiodemografi, sosioekonomi, edukasi, dsb.
VARIABEL PERANCU
Confounding variable Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel bebas dan variabel tergantung TIDAK terletak di antara variabel bebas dan variabel tergantung Mempengaruhi validitas penelitian Mempengaruhi interpretasi hasil penelitian membawa pada kesimpulan yang salah. Variabel ini harus dikontrol
Variabel bebas
Variabel antara
Variabel tergantung
Variabel luar
Variabel perancu
Variabel luar
Variabel luar
Variabel luar
SKALA VARIABEL
Skala pengukuran variabel penelitian: 1. Skala kategorikal 2. Skala numerik Ad.1 . Skala Kategorikal a.Skala nominal - hanya nama atau label variabel - tidak mempunyai peringkat - terdiri dari 2 yaitu dikotom (binomial) dan polikotom - contoh: laki-laki-perempuan, sakit-sehat, golongan darah (A , B, AB, O), Agama (Islam, kristen, katolik, hindu, budha)
DEFINISI OPERASIONAL
DEFINISI OPERASIONAL
Penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti Mengacu pada kepustakaan Bisa dimodifikasi atau didefinisikan sesuai keinginan peneliti asalkan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan DO bisa berbeda antara satu peneliti dengan peneliti lain walaupun dlm judul yang sama DO merupakan acuan keseluruhan penelitian
REFERENSI
Murti, B. (2010). Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi 2. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Sastroasmoro, S., Ismael, S. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4. CV Sagung Seto: Jakarta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Penerbit Alfabeta : Bandung.
SELAMAT MENELITI
TERIMAKASIH.