ABSTRACT
High Flow Nasal Cannule is a high flow oxygen therapy using specific equipment so that it
can give high flow oxygen using nasal cannule. High flow nasal cannule can achieve FiO2
100%. High flow nasal cannule reduce airway resistance so that improve ventilation and
oxygenation. Application of high flow nasal cannule is high cost and a special training is
needed, however its effectivity is proven in several studies. In COVID-19 cases, HFNC is
effective and also can improve patient’s survival. Moreover, HFNC can provide comfort to
the patient.
ABSTRAK
High flow nasal cannule (HFNC) merupakan salah satu terapi oksigen aliran tinggi namun
dengan menggunakan alat khusus sehingga mampu memberikan aliran tinggi meskipun den-
gan kanula nasal. High flow nasal cannule dapat memberikan fraction of inspired oxygen
(FiO2) sampai 100%. High flow nasal cannule menurunkan resistensi jalan napas pasien seh-
ingga memperbaiki ventilasi dan oksigenasi. High flow nasal cannule mahal dan memerlukan
pelatihan khusus, namun efektivitasnya telah terbukti di berbagai penelitian dalam menangani
berbagai masalah oksigenasi dan pernapasan. Pada kasus COVID-19, HFNC terbukti efektif
dan memperbaiki kesintasan pasien. Selain itu, HFNC terbukti memberikan rasa nyaman bagi
pasien yang menjalaninya
2323
Indonesia Journal Chest | Vol.8 No.2 July-December. 2021
Terapi Oksigen HFNC oksigenasi dengan cara membuat
Komponen-komponen dasar HFNC lingkungan tekanan positif dimana
antara lain generator aliran yang bisa HFNC menekan bagian inferior
mengalirkan oksigen hingga 60 liter per nasofaring ke luar. Hal ini mendilatasi
menit, blender udara-oksigen yang bisa radius jalan napas dan menurunkan
memberikan FiO2 mulai dari 21 – 100% resistensi aliran jalan napas, sehingga
tanpa dipengaruhi kecepatan alirannya, meningkatkan potensial ventilasi dan
dan juga pelembab (humidifier) yang oksigenasi. Ada beberapa studi
melarutkan campuran gas pada suhu 31 – fisiologi yang menunjukkan perbaikan
37oC. Untuk meminimalisasi mekanika respirasi yang sesuai dengan
pengembunan, gas yang terhumidifikasi hipotesis yang sudah disebutkan di
dan terpanaskan ini diantarkan melalui atas dengan cara menurunkan
tuba yang terpanaskan melalui wide- frekuensi napas dan meningkatkan
bore nasal prong. Saat ini terdapat 5 TV.1,2
mekanisme fisiologis yang diyakini
berperan terhadap efektivitas HFNC High flow nasal cannule juga
sebagai berikut.1 membuat PEEP (positive end-
1. Pembuangan gas-gas termasuk CO2 expiratory pressure) ke jalan-jalan
di dead space fisiologis napas bagian bawah sehingga
2. Penurunan frekuensi pernapasan mencegah kolapsnya alveolus akibat
3. Positive end-expiratory pressure peningkatan tekanan permukaan ketika
(PEEP) ekshalasi. Sebagai tambahan, hal ini
4. Peningkatan Tidal Volume (TV) meningkatkan rekrutmen alveolus,
5. Peningkatan volume akhir ekspirasi meningkatkan ketersediaan permukaan
saluran napas yang efektif di paru
dalam hal difusi baik ke darah ataupun
Dead space fisiologis mencakup dari darah. Namun untuk memperoleh
sekitar sepertiga dari TV. Hal ini keuntungan maskimal dari PEEP pada
mengakibatkan akumulasi CO2 dan HFNC, mulut pasien harus tertutup.
berkurangnya O2 untuk difusi ketika Psositive end-expiratory pressure
ventilasi tidak efektif dalam cycling ketika mulut tertutup sekitar 1 cmH2O
udara inspirasi dengan air yang untuk aliran 10 liter. Terdapat
tertahan di dead space. Tingginya peningkatan volume akhir ekspirasi
kecepatan aliran yang terlibat dalam dengan adanya peningkatan PEEP.3,4
pengantaran HFNC mengantarkan
volume udara melebihi ventilasi Sistem HFNC umumnya yang telah
fisiologis pasien, sehingga terjadi didesain dengan penghangatan dan
peningkatan ventilasi dan juga humidifikasi yang cukup
mengakibatkan pemindahan kelebihan sehingga tidak mengiritasi mukosa,
CO2 dengan kelebihan O2. Hal ini sehingga tentunya lebih nyaman bagi
mengakibatkan peningkatan tekanan pasien (suhu 31 – 37oC). Kenyamanan
O2 alveolar (PaO2) sehingga terjadi ini tentunya berpengaruh terhadap
gradien difusi O2 yang lebih besar dan perbaikan kepatuhan dan juga keluaran
berpotensi memperbaiki oksigenasi yang lebih baik.5,6
pasien.1
Keterbatasan HFNC adalah mahal
Selain itu HFNC menurunkan dibandingkan dengan terapi oksigen
resistensi jalan napas nasofaring LFNC (low flow nasal cannule), lebih
sehingga memperbaiki ventilasi dan kompleks dan memerlukan pelatihan
2525
Indonesia Journal Chest | Vol.8 No.2 July-December. 2021
(ΔROX) <0,5 harus dipertimbangkan FiO2 untuk mempertahankan kadar
intubasi, dan ΔROX >0,5, lanjutkan SpO2 92 – 98%. Lalu ulangi proses
pemantauan. Apabila skor ROX kembali.9
setelah HFNC berjalan 2 jam lebih
dari 4,88, maka kondisi pasien dinilai Penyapihan Ventilator ke LFNC
aman.9 Kriteria untuk penyapihan antara lain
klinis stabil, frekuensi nafas <24,
Pada penggunaan HFNC selama 6 jam frekuensi nadi <110, pH darah >7,35,
dengan skor ROX <3,47, harus saturasi oksigen >90% dengan fraksi
dipertimbangkan intubasi, sementara oksigen 50%, PEEP <10 cmH2O,
skor 3,47 – 4,87 harus di lakukan sekresi terkontrol, pasien mampu
penambahan fraksi oksigen dan re- meproteksi jalan napas, batuk pasien
evaluasi dalam 30 menit kemudian. adekuat, dan pasien sadar. asien yang
Pada penggunaan HNFC selama 12 memenuhi kriteria dapat diturunkan
jam terapi HFNC dengan skor ROX turun IPAP (inspiratory positive
<3,85, harus dipertimbangkan intubasi. airway pressure) 2 – 3 cmH2O secara
Bila skor 3,47 – 4,87, harus dilakukan bertahap sambil dipantau tanda
penambahan fraksi oksigen dan re- distress nafas.9
evaluasi dalam 30 menit.9
Pasca ekstubasi, pasien diberikan
Beberapa hal yang harus diperhatikan aliran tertinggi yang dapat ditoleransi
antara lain: 50 – 60 liter per menit dengan FiO2
1. Apakah pasien tampak lebih 100% selama hari pertama
nyaman? pascaekstubasi. Lalu dititrasi turun
2. Apakah usaha bernapas pasien dengan pemantauan frekuensi napas.
berkurang?
Titrasi turun dilakukan bila takipnea
3. Apakah kebutuhan O2 sudah dan dispnea membaik. Selanjutnya,
berkurang?
untuk penyaphan dari HFNC ke LFNC
4. Pemantauan HR, RR, SpO2, dan dapat dilihat di pembahasan
juga usaha bernapas sebelumnya.9
5. Komunikasi yang baik antar tim
2727
Indonesia Journal Chest | Vol.8 No.2 July-December. 2021
8. Ricard J. Use of nasal high flow
oxygen during acute respiratory
failure. In: Intensive Care
Medicine 46. 2238-47. 2020)
9. Malik I. High Flow Nasal
Cannula HFNC IN COVD-19
Patients (HFNC19LGH). In:
Herbert M. Emergency
Medicine: Reviews and
Perspective 2020. 18(12): 13
10. Calligaro GL, Lalla U, Audley
G, Gina P, Miller MG,
Mendelson M, et al. The utility
of high-flow nasal oxygen for
severe COVID-19 pneumonia
in resource-constrained setting:
A multi-centre prospective
observational study. In: The
Lancet Volume 28, November
2020