Anda di halaman 1dari 3

NAMA : REZA ANISSYA SYAFITRI

NIM : 043431907

Soal

1. Sebut dan jelaskan beberapa nilai dalam ukuran pemusatan ? (Modus,


Median dan Mean)
2. Uraikan beberapa teknik penarikan sampel probabilita ?
3. Apa Pengertian panarikan sampel secara bergulir (snowball sampling) ?
seperti apa contohnya ?

Jawaban

1. Sekumpulan data biasanya digambarkan dengan suatu nilai pusat (central


tendency). Nilai tersebut disebut dengan Ukuran Pemusatan Data. Nilai
ukuran pemusatan data (average) merupakan nilai yang mewakili suatu
kumpulan data sehingga nilai tersebut harus memiliki sifat-sifat berikut.

1. Harus mempertimbangkan semua data dalam kelompok


data.
2. Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim atau pencilan
(outlier).
3. Harus stabil dari sampel ke sampel.
4. Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut.

Ada tiga ukuran pemusatan data yang sering digunakan, yaitu Rata-rata,
Median dan Modus. Dari ketiga ukuran pemusatan data tersebut, rata-rata
(mean) memenuhi semua sifat di atas, kecuali sifat yang kedua. Rata-rata
sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim atau pencilan (outlier). Sebagai contoh,
misalkan suatu kumpulan data adalah

2; 4; 5; 6; 6; 6; 7; 7; 8; 9

Rata-rata, median dan modus dari kumpulan data tersebut memiliki nilai yang
sama, yaitu 6. Jika nilai terakhir yang semula bernilai 9 diganti menjadi 90,
maka rata-ratanya akan berubah menjadi 14,10, sedangkan nilai median dan
modus masih tetap sama yaitu 9. Dalam kasus ini menunjukkan bahwa nilai
median dan modus lebih baik dari rata-rata, tapi tetap saja nilai median dan
modus tersebut tidak memenuhi sifat yang lainnya.

2. 1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Sampel acak atau probability sampling adalah suatu teknik


pengambilan sampel yang menggunakan kaidah peluang dalam
proses penentuan sampel. Untuk dapat menerapkan kaidah peluang
dalam proses penentuan sampel maka diperlukan suatu kerangka
sampel (sampling frame). Kerangka sampel adalah suatu daftar yang
berisi kumpulan elemen-elemen populasi beserta informasinya.
Elemen-elemen populasi dapat berupa benda atau makhluk hidup
yang bersifat nyata dan dapat diidentifikasi untuk dijadikan objek
sampel. Contoh, jika objek penelitian adalah mahasiswa pada suatu
perguruan tinggi, katakanlah perguruan tinggi A, maka dibutuhkan
suatu daftar nama mahasiswa dari perguruan tinggi beserta
karakteristik yang dibutuhkan untuk selanjutnya dilakukan penarikan
sampel. Selain nama karakteristik yang dibutuhkan bisa berupa jenis
kelamin umur, tinggi badan, nim, berat badan, nilai semester, alamat,
dan lain sebagainya yang dapat bermanfaat untuk penelitian.

2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random


Sampling)

Pengambilan sampel acak sistematis (systematic random sampling)


ialah suatu metode pengambilan sampel, dimana hanya unsur
pertama saja dari sampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur
selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu. Sampel
sistematis seringkali menghasilkan kesalahan sampling (sampling
error) yang lebih kecil, disebabkan anggota sampel menyebar secara
merata di seluruh propinsi. Ada pendapat bahwa pengambilan sampel
dengan metode ini tidak acak, karena yang diambil secara acak unsur
pertama saja, sedangkan unsur selanjutnya diurutkan berdasarkan
interval yang sudah tertentu dan tetap. Karena itu, untuk dapat
mempergunakan metode ini, harus dipenuhi beberapa syarat yakni
(1) populasi harus besar, (2) harus teredia daftar kerangka sampel,
(3). populasi harus bersifat homogen.

3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Stratified random sampling yaitu metode pengambilan sampel yang


digunakan pada populasi yang memiliki susunan bertingkat atau
berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi memiliki
anggota/unsur yang tidak bersifat homogen dan berstrata secara
proporsional sehingga setiap strata harus terwakili dalam sampel.

4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random


Sampling)

Pengambilan sampel acak berdasarkan area atau cluster random


sampling adalah salah satu metode pengambilan sampel yang
digunakan dimana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok individu atau cluster. Sehingga unit
yang terpilih menjadi sampel bukan individu, namun kelompok
individu yang telah tertata. Cluster sampel ini harus dipilih secara
random dari populasi cluster juga. Teknik sampling ini digunakan
untuk penelitian mengenai suatu hal terhadap bagian-bagian yang
berbeda di dalam sebuah instansi bila objek yang akan diteliti sangat
luas.

5. Area Sampling atau sampel wilayah Bertingkat (Multi Stage


Sampling)
Multistage sampling disebut juga sebagai teknik sampling acak
bertingkat. Secara singkat, multistage sampling adalah penggunaan
beberapa metode random sampling secara bersamaan dalam suatu
penelitian secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, salah satu kunci
yang perlu diketahui adalah adanya beberapa metode sampling
berbeda yang digunakan.

3. Teknik Sampling Snowball adalah suatu metode untuk


mengidentifikasi, memilih dan mengambil sampel dalam suatu jaringan
atau rantai hubungan yang menerus. Peneliti menyajikan suatu
jaringan melalui gambar sociogram berupa gambar lingkaran-lingkaran
yang dikaitkan atau dihubungkan dengan garis-garis. Setiap lingkaran
mewakili satu responden atau kasus, dan garis-garis menunjukkan
hubungan antar responden atau antar kasus (Neuman, 2003).
Pendapat lain mengatakan bahwa teknik sampling snowball (bola
salju) adalah metoda sampling di mana sampel diperoleh melalui
proses bergulir dari satu responden ke responden yang lainnya,
biasanya metoda ini digunakan untuk menjelaskan pola-pola sosial
atau komunikasi (sosiometrik) suatu komunitas tertentu.

Contohnya Teknik Sampling snowball:

- Pengguna narkoba
Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang
perilaku pengguna narkoba. Jumlah sampel sementara
yang didapatkan hanya 3 orang berdasarkan dari data
rumah sakit ketergantungan obat.

Untuk tujuan penelitian tersebut, peneliti telah melakukan


penelitian tentang perilaku dari 3 orang pengguna narkoba
tersebut. Selanjutnya, peneliti juga menggali informasi dari
3 orang pengguna narkoba tersebut tentang pengguna
yang lainnya. Informasi tentang pengguna yang lain
kemudian dijadikan sampel tambahan. Dari sampel
tambahan tersebut digali kembali informasi siapa saja yang
menggunakan narkoba. Begitu seterusnya sampai dengan
sampel yang digunakan dirasa cukup mengenai perilaku
pengguna narkoba.

Anda mungkin juga menyukai