Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Arga Makmur, 18 Juni 2022
1. A. Aspek Politik
sharing untuk satu urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada daerah
B. Aspek Ekonomi
memiliki ciri-ciri tertentu yang terkait erat dengan kondisi dan potensi dari
diserahkan kepada daerah itu dapat berdaya guna dan berhasil guna.
tertentu pula.
penyelenggaraan dan pengembangan pemerintah daerah. Karakter sosial suatu masyarakat sangat mempengaruhi
2. A. Menurut pandangan saya terkait hal tersebut menyambut positif karena Berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 (UU
Desa) Pasal 72 ayat 1, sumber pendapatan desa diperoleh melalui: Pendapatan Asli Desa (PAD); Alokasi APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dalam bentuk Dana Desa; Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi
daerah kabupaten/kota.
Pengelolaan sumber pendapatan desa merupakan bagian yang terintegrasi dengan proses perencanaan dan
pengganggaran keuangan desa. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari target-target pertumbuhan perekonomian
B. menurut saya pengelolaan sumber pendapatan desa oleh pemerintahan supradesa merupakan wujud dari
implementasi kebijakan desentralisasi fiskal karena Sumber pendapatan daerah yang berada di desa baik pajak
maupun retribusi yang sudah dipungut oleh Provinsi atau Kabupaten/Kota tidak dibenarkan adanya pungutan
tambahan oleh Pemerintah Desa. Sumber pendapatan desa dari perolehan bagian pajak dan retribusi daerah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dan pengalokasiannya ditetapkan dengan Peraturan
Bupati/Walikota.
Perencanaan dan penganggaran Keuangan Desa merupakan proses yang terintegrasi sehingga output dari
perencanaan keuangan adalah penganggaran. Proses perencanaan arah dan kebijakan pembangunan desa
tahunan dan rencana anggaran tahunan (APBDes) pada hakikatnya merupakan perencanaan instrumen kebijakan
publik sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena pentingnya anggaran tersebut
maka perencanaan anggaran/penyusunan anggaran juga menjadi sesuatu yang penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa.
Pengelolaan sumber pendapatan desa merupakan bagian yang terintegrasidengan proses perencanaan dan
pengganggaran keuangan desa. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari target-target pertumbuhan perekonomian
desa secara keseluruhan. Karena itulah pengelolaan sumber pendapatan desa menjadi faktor mendasar dan
penting dalam upaya mensejahterakan desa.Desentralisasi fiskal memberikan kewenangan kepada daerah
3. A. Upengembangan kapasitas pemerintahan desa, salah satunya adalah dengan cara melalukan penikatan
Perencanaan di arahkan pada upaya menentukan kegiatan yang akan datang. Rencana yang disusun dengan
baik akan memberikan kontribusi besar dalam penyelesaian masalah dan tuntutan, selain tentunya
mempermudah implementasi.
Dalam konteks perencanaan, dikenal konsep perencanaan partisipatif, yakni suatu proses penyusunan
partisipatif diperlukan agar pengelolaan pembangunan desa dapat berjalan secara efektif, efisien, optimal,
Perubahan berbagai kebijakan yang terkait dengan aspek keuangan desa juga menghendaki kemampuan
aparatur desa untuk mengelola keuangan dan kekayaan desa sejalan dengan tuntutan kebijakan yang
berlaku dalam hal ini adalah Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Atas dasar tersebut, aspek manajemen keuangan dan kekayaan desa menjadi salah satu aspek yang
penting dalam peningkatan kapasitas aparatur desa. Diharapkan bahwa penguatan pada aspek kemampuan
aparatur desa dalam manajemen keuangan dan kekayaan desa ini dapat meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi pemerintah desa dalam hal keuangan dan kekayaan desa. Hal yang lebih utama dari
peningkatan kapasitas ini adalah untuk mewujudkan kemampuan manajemen keuangan dan kekayaan yang
lebih baik guna membiayai program dan kegiatan yang menjadi kewenangan desa, Penyelenggaraan
Dari perspektif organisasi pemerintahan dan kemasyarakatan desa, unsur kepemimpinan ini menjadi mutlak
adanya karena merupakan inti dari manajemen. Pemimpin yang berkualitas diyakini akan mendukung
Kepemimpinan dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk
menjalankan visi-misi dan program organisasi, demikian halnya untuk kepemimpinan di tingkat desa.
Paradigma Baru mengenai Desa sejalan dengan peran kepala Desa dalam memimpin Desa di era
pembaharuan Desa seperti sekarang ini. Penjelasan UU nomor 6 tahun 2014 menyatakan Kepala Desa/Desa
Adat atau yang disebut dengan nama lain mempunyai peran penting dalam kedudukannya sebagai
kepanjangan tangan negara yang dekat dengan masyarakat dan sebagai pemimpin masyarakat.
Tipe kepemimpinan kepala Desa dibagi menjadi tiga tipe Kepemimpinan, yakni Kepemimpinan regresif,
Urgensi aspek kebijakan desa dapat dilihat dari 3 (tiga) hal : Pertama,bahwa penyusunan kebijakan di
tingkat desa merupakan amanat undangundang dan peraturan pemerintah, khususnya UU No 6 Tahun
2014tentang Desa, PP 43 Tahun 2014 diubah dengan PP 47 Tahun 2015. Kedua,penyusunan kebijakan desa
Menurut Pasal 1 ayat (6) Permendagri 111 tahun 2014 tentang Pedoman teknis peraturan di desa disebutkan
bahwa “Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
Memberikan pelayanan yang baik guna meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan bagi warga
masyarakat merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan pemerintah desa dalam konteks UU Desa.
Untuk menciptakan dan menjamin kualitas pelayanan maka perlu disusun Standard operating Procedures
(SOP) sehingga akan terdapat kejelasan waktu dan biaya yang diperlukan (mudah, murah, cepat). Standard
pelayanan ini merupakan sebuah kontrak sosial antara aparatur pemerintah (desa) dengan masyarakatnya.
Karena pelayanan yang baik merupakan gambaran pemerintahan yang baik dan tanggap terhadap keinginan
semua lapisan masyarakatnya.Maka penting kiranya bagi aparatur desa untuk dapat meningkatkan
Pentingnya peningkatan kapasitas di bidang pelayanan ini sebagai penunjang upaya meningkatkan kualitas
pelayanan pemerintah desa, baik pelayanan yang bersifat internal maupun eksternal kepada masyarakatnya,
baik fisik maupun adminsitratif. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa
4. Asas fungsional adalah suatu asas yang menghendaki tiap urutan kepentingan
umum diserahkan kepada para ahli untuk diselenggarakan. Sehingga dapat dilihat dari
fungsi pengelolaan tanah kas desa tersebut bagi masyarakat. Tanah kas desa
diserahkan kepada perangkat desa untuk dikelola dan dimanfaatkan sehingga hasil dari
masyarakat.