Anda di halaman 1dari 18

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Reza Anissya syafitri

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043431907

Tanggal Lahir : 15 Mei 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4340 / ADMINISTRASI PEMERINTAH DESA

Kode/Nama Program Studi : 50 / ADMINISTRASI NEGERA - SI

Kode/Nama UPBJJ : 19 / Bengkulu

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu, 19 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Reza Anissya syafitri


NIM : 043431907
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4340 / ADMINISTRASI PEMERINTAH DESA
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ADMINISTRASI NEGERA - SI
UPBJJ-UT : Bengkulu

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Arga Makmur, 18 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Reza Anissya Syafitri


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. Aspek Politik

Pemerintah daerah dipandang mempunyai hubungan langsung dengan

aspek-aspek atau merupakan bagian dari sistem politik negara yang

bersangkutan. Dalam mengimplementasikan fungsinya, pemerintah daerah

merupakan agen /pelaksana pemerintah pusat. Dengan kata lain, pemerintah

daerah merupakan satu mekanisme yang terintegrasi dalam satu

pemerintahan negara yang berbentuk sebagai badan hukum publik. Dalam

kaitan ini, pemerintah daerah sekalipun menyelenggarakan kewenangan

pemerintahan sendiri tetapi tidak dalam artian kemutlakan, ada power

sharing untuk satu urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada daerah

bukan berarti secara keseluruhannya, namun ada aspek-aspek tertentu yang

tetap menjadi urusan pemerintah pusat.

Bentuk pemerintahan suatu negara juga mempengaruhi sistem

pemerintahan daerah. Bentuk pemerintahan monarki, aristokrasi, oligarki,

demokrasi, polity, dan tirani akan mempengaruhi pembuatan kebijakan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah, misalnya di Indonesia proses

penyelenggaraan pemerintahan di tingkat pusat dan daerah akan selalu

bertumpu pada sistem pemerintahan demokratis, kedaulatan di tangan rakyat.

Di Inggris berdasarkan sejarah pemerintahan daerah yang telah berlangsung

lama telah menerapkan secara penuh asas devolusi dalam sistem

pemerintahan daerah dan telah berkembang secara baik hingga sekarang


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

B. Aspek Ekonomi

Pemerintah daerah dipahami sebagai organisasi pemerintahan yang

memiliki ciri-ciri tertentu yang terkait erat dengan kondisi dan potensi dari

daerah tertentu. Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan khususnya

dalam pembangunan pemerintahan daerah, potensi ekonomi daerah menjadi

satu indikator penting baik untuk pemekaran daerah maupun untuk

penyerahan urusan daerah. Setiap penyerahan urusan pemerintahan kepada

pemerintah daerah seharusnya memperhatikan potensi ekonomi daerah. Hal

ini penting agar dalam kelanjutan pengelolaan urusan pemerintahan yang

diserahkan kepada daerah itu dapat berdaya guna dan berhasil guna.

Demikian pula dengan pemekaran daerah (pembentukan daerah otonom

baru), potensi ekonomi daerah menjadi indikator utama dalam

mempertimbangkan bisa tidaknya daerah itu dimekarkan.

Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah, tingkat pengangguran,

tingkat perkembangan sektor perdagangan dan sektor jasa sangat

berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok pemerintahan daerah dalam

pembinaan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pelaksanaan

pembangunan. Semakin tinggi kemampuan ekonomi dan kapasitas keuangan

pemerintah daerah, semakin tinggi pula kemampuan pemerintah daerah untuk

melaksanakan pembangunan di daerahnya. Kemampuan masyarakat suatu

daerah yang tinggi dalam ekonomi akan mendukung perkembangan yang

lebih maju dalam pelaksanaan pemerintahan daerah di masa depan.


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

C. Aspek Sosial Budaya

Konsep pemerintahan daerah dipandang sebagai suatu kelompok

masyarakat yang terorganisasi yang mendiami/bertempat tinggal dalam satu

wilayah tertentu dengan batasan geografis tertentu serta memiliki ciri-ciri

tertentu pula.

Kondisi sosial ikut memberikan dasar yang penting dalam

penyelenggaraan dan pengembangan pemerintah daerah. Karakter sosial suatu masyarakat sangat mempengaruhi

pelaksanaan tugas pembinaan

masyarakat, pelaksanaan pembangunan, demikian pula pelaksanaan tugas

pemerintahan itu sendiri. Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan

daerah, perkembangan masalah-masalah sosial seperti masalah pendidikan,

kesehatan, mobilitas sosial masyarakat dan masalah perubahan sosial lainnya

menuntut perlunya perubahan pendekatan dan strategi dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. A. Menurut pandangan saya terkait hal tersebut menyambut positif karena Berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 (UU

Desa) Pasal 72 ayat 1, sumber pendapatan desa diperoleh melalui: Pendapatan Asli Desa (PAD); Alokasi APBN

(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dalam bentuk Dana Desa; Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi

daerah kabupaten/kota.

Pengelolaan sumber pendapatan desa merupakan bagian yang terintegrasi dengan proses perencanaan dan

pengganggaran keuangan desa. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari target-target pertumbuhan perekonomian

desa secara keseluruhan.

B. menurut saya pengelolaan sumber pendapatan desa oleh pemerintahan supradesa merupakan wujud dari

implementasi kebijakan desentralisasi fiskal karena Sumber pendapatan daerah yang berada di desa baik pajak

maupun retribusi yang sudah dipungut oleh Provinsi atau Kabupaten/Kota tidak dibenarkan adanya pungutan

tambahan oleh Pemerintah Desa. Sumber pendapatan desa dari perolehan bagian pajak dan retribusi daerah

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dan pengalokasiannya ditetapkan dengan Peraturan

Bupati/Walikota.

Perencanaan dan penganggaran Keuangan Desa merupakan proses yang terintegrasi sehingga output dari

perencanaan keuangan adalah penganggaran. Proses perencanaan arah dan kebijakan pembangunan desa

tahunan dan rencana anggaran tahunan (APBDes) pada hakikatnya merupakan perencanaan instrumen kebijakan

publik sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena pentingnya anggaran tersebut

maka perencanaan anggaran/penyusunan anggaran juga menjadi sesuatu yang penting dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa.

Pengelolaan sumber pendapatan desa merupakan bagian yang terintegrasidengan proses perencanaan dan

pengganggaran keuangan desa. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari target-target pertumbuhan perekonomian
desa secara keseluruhan. Karena itulah pengelolaan sumber pendapatan desa menjadi faktor mendasar dan

penting dalam upaya mensejahterakan desa.Desentralisasi fiskal memberikan kewenangan kepada daerah

untukmengelola keuangan daerahnya. Daerah diberikan kewenangan dalamenggali sumber-sumber penerimaan

sesuai dengan potensi yang dimiliki.


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. A. Upengembangan kapasitas pemerintahan desa, salah satunya adalah dengan cara melalukan penikatan

kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan dalam beberapa bidang, diantaranya:

1. Peningkatan Kapasitas dalam Perencanaan dan Penganggaran

Perencanaan di arahkan pada upaya menentukan kegiatan yang akan datang. Rencana yang disusun dengan

baik akan memberikan kontribusi besar dalam penyelesaian masalah dan tuntutan, selain tentunya

mempermudah implementasi.

Dalam konteks perencanaan, dikenal konsep perencanaan partisipatif, yakni suatu proses penyusunan

dokumen perencanaan yang mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Perencanaan

partisipatif diperlukan agar pengelolaan pembangunan desa dapat berjalan secara efektif, efisien, optimal,

berkelanjutan dan kesetaraan.

2. Peningkatan Kapasitas dalam Pengelolaan Keuangan Desa

Perubahan berbagai kebijakan yang terkait dengan aspek keuangan desa juga menghendaki kemampuan

aparatur desa untuk mengelola keuangan dan kekayaan desa sejalan dengan tuntutan kebijakan yang

berlaku dalam hal ini adalah Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Atas dasar tersebut, aspek manajemen keuangan dan kekayaan desa menjadi salah satu aspek yang

penting dalam peningkatan kapasitas aparatur desa. Diharapkan bahwa penguatan pada aspek kemampuan

aparatur desa dalam manajemen keuangan dan kekayaan desa ini dapat meningkatkan akuntabilitas dan

transparansi pemerintah desa dalam hal keuangan dan kekayaan desa. Hal yang lebih utama dari

peningkatan kapasitas ini adalah untuk mewujudkan kemampuan manajemen keuangan dan kekayaan yang

lebih baik guna membiayai program dan kegiatan yang menjadi kewenangan desa, Penyelenggaraan

Pemerintahan, Pembangunan, Pembinaan, dan Pemberdayaan masyarakat.


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Peningakatan Kapasitas dalam Kepemimpinan Desa

Dari perspektif organisasi pemerintahan dan kemasyarakatan desa, unsur kepemimpinan ini menjadi mutlak

adanya karena merupakan inti dari manajemen. Pemimpin yang berkualitas diyakini akan mendukung

pencapaian tujuan organisasi.

Kepemimpinan dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk

menjalankan visi-misi dan program organisasi, demikian halnya untuk kepemimpinan di tingkat desa.

Paradigma Baru mengenai Desa sejalan dengan peran kepala Desa dalam memimpin Desa di era

pembaharuan Desa seperti sekarang ini. Penjelasan UU nomor 6 tahun 2014 menyatakan Kepala Desa/Desa

Adat atau yang disebut dengan nama lain mempunyai peran penting dalam kedudukannya sebagai

kepanjangan tangan negara yang dekat dengan masyarakat dan sebagai pemimpin masyarakat.

Tipe kepemimpinan kepala Desa dibagi menjadi tiga tipe Kepemimpinan, yakni Kepemimpinan regresif,

Kepemimpinan konservatif-involutif dan Kepemimpinan inovatif-progresif.

4. Peningkatan Kapasitas dalam Bidang Penyusunan Kebijakan Desa

Urgensi aspek kebijakan desa dapat dilihat dari 3 (tiga) hal : Pertama,bahwa penyusunan kebijakan di

tingkat desa merupakan amanat undangundang dan peraturan pemerintah, khususnya UU No 6 Tahun

2014tentang Desa, PP 43 Tahun 2014 diubah dengan PP 47 Tahun 2015. Kedua,penyusunan kebijakan desa

harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketiga, penyusunan kebijakan

desamengindikasikan kepekaan pemerintah desa terhadap hajat hidup masyarakat desa.

Menurut Pasal 1 ayat (6) Permendagri 111 tahun 2014 tentang Pedoman teknis peraturan di desa disebutkan

bahwa “Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah

dibahas dan disepakati bersama BPD”.

5. Peningakatan Kapasitas dalam Manajemen Pelayanan Desa

Memberikan pelayanan yang baik guna meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan bagi warga

masyarakat merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan pemerintah desa dalam konteks UU Desa.

Karena pelayanan merupakan fungsi utama organisasi pemerintahan.


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Untuk menciptakan dan menjamin kualitas pelayanan maka perlu disusun Standard operating Procedures

(SOP) sehingga akan terdapat kejelasan waktu dan biaya yang diperlukan (mudah, murah, cepat). Standard

pelayanan ini merupakan sebuah kontrak sosial antara aparatur pemerintah (desa) dengan masyarakatnya.

Karena pelayanan yang baik merupakan gambaran pemerintahan yang baik dan tanggap terhadap keinginan

semua lapisan masyarakatnya.Maka penting kiranya bagi aparatur desa untuk dapat meningkatkan

kapasitasnya di bidang manajemen pelayanan desa.

Pentingnya peningkatan kapasitas di bidang pelayanan ini sebagai penunjang upaya meningkatkan kualitas

pelayanan pemerintah desa, baik pelayanan yang bersifat internal maupun eksternal kepada masyarakatnya,

baik fisik maupun adminsitratif. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa

perlu pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana pemerintah desa.

4. Asas fungsional adalah suatu asas yang menghendaki tiap urutan kepentingan

umum diserahkan kepada para ahli untuk diselenggarakan. Sehingga dapat dilihat dari

fungsi pengelolaan tanah kas desa tersebut bagi masyarakat. Tanah kas desa

diserahkan kepada perangkat desa untuk dikelola dan dimanfaatkan sehingga hasil dari

pengelolaan dapat bermanfaat dan berfungsi untuk mempertahankan hidup

masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai