Anda di halaman 1dari 14

MK.

Gizi Olahraga

Penatalaksanaan Asuhan
Gizi Atlet
Linda Riski Sefrina, SKM, M.Si.
Program Studi Gizi, Universitas Singaperbangsa Karawang
E-mail: linda.riski@fkes.unsika.ac.id
Referensi
• Penggalih, MSHT. 2021. Pedoman Penatalaksanaan Gizi Atlet. UGM Press:
Yogyakarta

Sefrina LR – Gizi Olahraga -2


Penatalaksanaan Gizi Atlet
Pengkajian Pencatatan Asesmen Asesmen
Pengkajian Asesmen Asesmen
Latihan atlet Identitas, fisik- klinis asupan
Gizi Antropometri biokimia
anamnesis gizi

Monitoring &
evaluasi berkala, Status Gizi dan
Pencatatan &
Pelaporan, Riset & Performa Atlet
Pengembangan
Edukasi &
konseling
Periodisasi Pengkajian Diagnosis Intervensi gizi Bentuk Penyelenggaraan
Latihan Latihan atlet
Gizi makanan:
Penyelenggaraan 1. asrama/ pusat
makanan 2. Di perjalanan
3. Lokasi pertandingan

Keamanan Pemberian makanan


Pangan Individu:
Etiket makan individu
saat Latihan, tanding,
pemulihan

Sefrina LR – Gizi Olahraga -3


SOP Pelayanan Gizi Atlet
Pengertian Sebuah proses pelayanan gizi kepada atlet untuk memperbaiki dan meningkatkan status gizinya melalui suatu rangkaian
aktivitas yang meliputi pengumpulan data, identifikasi kebutuhan gizi, implementasi berupa pemberian layanan gizi
untuk pemberian layanan gizi dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi, monev untuk mencapai status Kesehatan optimal
untuk menunjang performa atlet.
Tujuan Menciptakan proses pelayanan gizi dan penyelenggaraan makanan yang aman, efektif, efisien serta berbasis bukti
Sasaran 1. Atlet
2. Penyelenggaraan makanan atlet
3. Pelatih
4. Manajerial
5. Organisasi olahraga
Prosedur Pengkajian Gizi
1. Pencatatan identitas & anamnesis atlet
2. Asesmen Antropometri : TB, BB, Komposisi tubuh, Somatotype
3. Asemen Biokimia: Kolesterol/profil lipid, Hb, Asam Urat, Gula darah, Kadar Laktat, Profil Urin, Status Hidrasi
4. Asesmen Klinis (Pengukuran saat istirahat, sebelum, dan sesudah Latihan): tekanan darah, denyut jantung
5. Asesmen asupan makanan: Fodd recall 1x24 jam, SQ-FFQ, Visual Comstock

Sefrina LR – Gizi Olahraga -4


SOP Pelayanan Gizi Atlet
Prosedur Pengkajian Aktivitas Fisik
1. Recall akt.fisik dan pola Latihan atlet
2. Pengkajian energy expenditure Latihan
3. Pengukuran performa terkait health-related fitness dan skill-related fitness yang disesuaikan dengan cabang
olahraga

Rencana Tindak Lanjut


1. Penetapan diagnose gizi
2. Penetapan program intervensi gizi:
a. Pemberian diet individu berupa etiket makan saat Latihan, tanding dan recovery
b. Edukasi dan konseling gizi dalam bentuk nutrition profile atlet, leaflet individu, dan leaflet BMP
c. Pelayanan makanan atlet mulai dari perencanaa menu, koordinasi catering, distribusi makanan dan penyajian
makanan

Monitoring dan Evaluasi


1. Movitoring dan Evaluasi berkala
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Riset dan pengembangan

Sefrina LR – Gizi Olahraga -5


SOP Pelayanan Gizi Atlet
Unit terkait 1. Katering
2. Tim produksi
3. Tim distribusi
4. Tim Kesehatan/medis lain
5. Tim informasi dan teknologi
6. Tim pengadaan alat
Dokumen 1. Formulir anamnesis
terkait 2. Formulir penilaian asupan makanan dan minuman
3. Nutrition profile
4. Leaflet edukasi dan konseling individu
5. BMP
Alat 1. Alat penilaian status gizi atlet: timbangan BB, BIA, metline, microtoise, skinfold caliper, alcohol swab, lancet, Glucose
pendukung test kit, profil urin, kolesterol, tensimeter, dietary assessment questionnare
kinerja 2. Komputer / laptop
3. Software

Sefrina LR – Gizi Olahraga -6


Anamnesis
a. Data Identitas Atlet Anamnesis data Riwayat penyakit atlet
• Data identitas atlet yang dikumpulkan yaitu Masalah Kesehatan a. Masalah pencernaan
nama, usia, jenis kelamin cabang olahraga dan b. Jantung / hipertensi
Pendidikan. c. Paru-paru
d. Ginjal
• Dikumpulkan juga data tentang waktu lama
e. Diabetes melitus
bermain, lama bergabung di klub dan rata-rata f. Cedera
kompetisi atau pertandingan yang diikuti dalam g. Menstruasi
periode waktu tertentu. h. Penyakit lainnya
b. Data Riwayat penyakit Alergi makanan/ pantangan
makanan
• Intervensi gizi yang dilaksanakan
Obat/suplemen yang dikonsumsi
menyesuaikan dengan kondisi Kesehatan para
atlet.
Riwayat penyakit keluarga
• Apabila tidak dalam kondisi fit maka tujuan
intervensi gizi adalah untuk mempercepat masa Riwayat cedera
penyembuhan.

Sefrina LR – Gizi Olahraga -7


Anamnesis
c. Data Riwayat gizi Anamnesis Data Riwayat Gizi
Informasi yang diperoleh dari seperti kondisi Aktifitas fisik Fase Latihan :
Latihan terkini, gaya hidup dan perubahan berat
Jumlah jam kerja:
badan
Jumlah jam tidur sehari:
Jenis Latihan:
Frekuensi Latihan:
Durasi Latihan:
Frekuensi bertanding:

Perubahan berat badan Bertambah/ berkurang:


Lamanya:
Alasan:
Kebiasaan merokok Ya/ tidak:
Lama telah merokok:

Sefrina LR – Gizi Olahraga -8


Diagnosis Gizi
• Prinsip PES (Problem, Etiologi, Sign/symptom)
• Tentukan profil gizi atlet → dapat digunakan saat edukasi dan konseling
• Langkah diagnosis gizi:
1. Identifikasi bentuk dan komposisi tubuh atlet (dilihat dari hasil asesmen antropometri) dan bandingkan dengan
referensi cabor yang sama
2. Identifikasi masalah gizi melalui hasil asesmen biokimia darah dan urin (hidrasi)
3. Identifikasi masalah gizi melalui hasil pemeriksaan fisik klinis
4. Identifikasi masalah gizi melalui hasil interpretasi asupan makan dan minum
5. Identifikasi periodisasi Latihan pada atlet (dilihat dari hasil anamnesis terkait gizi) karena kebutuhan zat gizi pada
setiap fase Latihan akan berbeda sehingga dibutuhkan penyesuaian pengaturan diet

Sefrina LR – Gizi Olahraga -9


Intervensi Gizi Atlet
• Intervensi t/d proses perencanaan intervensi dan implementasi gizi
• Langkah-Langkah intervensi gizi:
1. Menetapkan jenis diet yang akan diberikan pada atlet
2. Menetapkan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan
3. Melakukan perhitungan kebutuhan gizi atlet
• Atlet merupakan orang normal dengan aktivitas fisik yang lebih tinggi → perbedaan perhitungan zat gizi atlet
dibandingkan orang normal terletak pada aktivitas Latihan atau perlombaan
• Perhitungan kebutuhan energi:
1. Menghitung REE
2. Menentukan faktor aktivitas (konstanta: 1,2-2,3)
3. Menentukan energi aktivitas. Energi aktivitas=REE x Faktor Aktivitas
4. Menentukan energi faktor pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhan pada usia 10-19 tahun= 10cm/tahun →
membutuhkan penyimpanan energi 32 kkal/hari.
5. Menentukan energi untuk absorpsi makanan. TEF ±10% dari REE.
6. Menentukan energi Latihan. Energi Latihan = Lama Latihan (menit atau jam) x besarnya energi

Sefrina LR – Gizi Olahraga -10


Perhitungan protein, lemak dan Karbohidrat

Protein:
• Pada umumnya berkisar 10-15% dari kebutuhan energi
• Pada Latihan ringan: 0,8-1,0 gr/kg BB/hari
• Pada Latihan berat: 1,4-1,8 gr/kg BB/hari
• Pada atlet dengan kategori weight sport : 1,7 gr/kg
BB/hari

Lemak:
• Kebutuhan lemak pada atlet : 20-25%

KH:
• Kebutuhan KH pada atlet : 60-75%

Sefrina LR – Gizi Olahraga -11


Pembagian Jadwal, Porsi dan Etiket Makan Atlet
ETIKET MAKAN LATIHAN BERAT – NAMA ATLET
• Pembagian jadwal makan atlet dipengaruhi oleh
frekuensi atlet berlatih dalam sehari No Sumber Massa (gr) URT Porsi
• Pusat pelatihan atlet umumnya memiliki jadwal Latihan 1 KH (nasi merah) 100 1 centong 3.5
2x/hari 2 PH 1 (daging/ikan) 50 1 ptg 2.0
• Pembagian waktu makan dapat dibagi 5: 3 PH 1 (telur) 60 1 btr 1.0
a. Makan pagi 4 PN 1 50 2 ptg 2.0
b. Selingan pagi 5 Sayur kuah 100 1 gelas 1.0
c. Makan siang 6 Buah 100 1 buah 2.0
d. Selingan sore 7 Minuman segar 200 1 gelas 2.0
e. Makan malam 8 Yogurt (merk….) 100 1 btl kcl 1.0
• Proporsi pembagian energi: 70-80% dari makanan utama 9 Minyak 5 ½ sdm 4.0
(3x) dan 10-15% dari makanan selingan (2x)
• Etiket makan: panduan pemorsian pada masing-masing
atlet
• Pemorsian mencantumkan jumlah setiap bahan makanan
pada setiap waktu makan
• Etiket makan pada setiap individu atlet dapat berbeda

Sefrina LR – Gizi Olahraga -12


Monitoring dan Evaluasi Gizi Atlet
Monitoring intervensi gizi yang diberikan

• Dapat dilakukan 1x/minggu → penerimaan oleh atlet


• Perlu koordinasi dengan petugas catering dan follow-up dengan pelatih

Mengukur tujuan intervensi gizi

• Ahli gizi harus menentukan indicator yang digunakan untuk mengukur ketercapaian asuhan gizi
• Pengukuran dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan target waktu yang ditemukan

Evaluasi antara hasil dan tujuan gizi

• Merupakan kelanjutan dari monitoring indicator


• Jika terdapat hambatan, ahli gizi dapat berkoordinasi dengan pelatih dan memberikan edukasi tentang
progress asuhan gizi pada atlet
• Edukasi juga dapat diberikan kepada atlet agar ketercapaian asuhan gizi dapat disepakati bersama

Sefrina LR – Gizi Olahraga -13


Pedoman Terapi Diet bagi Atlet

Suppelement

Sport food

Balanced diet

Sefrina LR – Gizi Olahraga -14

Anda mungkin juga menyukai