Anda di halaman 1dari 15

Bontang, 5 Juli 2019

Perihal : Laporan Perjalanan Dinas Kota Bontang Kepada :


Yth.Direktur RSUD Taman Husada
Bontang
An. Annaafi’ Annuur Utoro, S.Gz
Runduth Novalina Pardede STr.Gz
Di-
Bontang

1. Dasar : Surat Perintah Tugas No.090.1/040/DIKLAT-BLUD/RSUD/2019


2. Waktu: 26 – 30 Juni 2019
3. Maksud dan Tujuan : Mengikuti Pelatihan Nutrition Care Proses (NCP) Basic
4. Tempat : Hotel Novotel Balikpapan
5. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi Kasus
6. Jadwal/Agenda Acara (Terlampir)
7. Hasil Perjalanan Dinas :

MATERI I

KONSEP DASAR PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

Tujuan :
- Umum : memahami konsep proses asuhan gizi terstandar
- Khusus : memahami konsep dasar, 4 langkah terstandar, Bahasa terstandar dan hubungan tiap langkah.

PAGT
• Metode pemecahan masalah gizi yang sistematik, berpikir kritis dan membuat keputusan
• Memberikan struktur dan kerangka kerja yang konsisten bagi profesi gizi ketika memberikan
pelayanan gizi
• Manfaat : meningkatkan konsistensi & mutu asuhan pasien secara individual/kelompok tengan
kerangka berpikir kritis dan hasilnya bisa lebih diprediksi

Perbedaan PAGT dengan MNT

Medical Nutrition Terapi (MNT) Standar Asuhan


Rencana atau rangkaian tahapan terapi yang didasarkan pada bukti dan secara jelas menggambarkan
content, dan frekuensi asuman gizi sesuai dengen penyakit atau kondisi setting implementasi.

Nutrition Care Proses (NCP/PAGT) Standar Proses


Rencana atau rangkaian tahapan terapi yang didasarkan pada bukti dan secara jelas menggambarkan
content, dan frekuensi asuman gizi sesuai dengen penyakit atau kondisi setting implementasi.
Bila PAGT dikombinasikan dengan content of care yang berdasarkan evidenced base akan menghasilkan
peningkatan kualitas asuhan dan perbaikan status Gizi.

Pelayanan pre-PAGT & PAGT

PRE PAGT
 Asesmen gizi
 Intervensi
 Monitoring & evaluasi
 Dokumentasi asuhan gizi
 Berkomunikasi dengan profesi kesehatan lain

PAGT
 Mengenali masalah gizi
 Menyelesaikan masalah dengan cara terstandar (penggunaan istilah yang sama, memberi nama
problem gizi yang ditentukan)
 Mengkaitkan intervensi dengan etiologi
 Mengidentifikasi signs dan symptoms
 Menerangkan apakah problem teratasi sesuai dengan rencana, jika belum mengulangi langkah
asesmen
SISTEM PENUNJANG PAGT
1. Sistem skrining-rujukan (proses identifikasi pasien/klien/kelompok yang berisiko malnutrisi)
2. Outcome management (monitor keberhasilan asuhan gizi, evaluasi dampak dan identifikasi
kendala yang menyebabkan kegagalan intervensi

LANGKAH TERSTANDAR PAGT

Langkah 1. Pengkajian/asesmen Gizi


Mengumpulkan, verifikasi, interpretasi data
yang relevan untuk identifikasi problem gizi

Langkah 2. Diagnosa Gizi


Menyimpulkan dengan pernyataan PES

Problem (P) Etiologi (E) Signs/symptom (S)


Penamaan masalah gizi Data yang menunjukkan
Akar penyebab masalah
sesuai terminology adanya problem dan
diagnosis gizi dapat diukur secara
kualitatif dan kuantitatif

Etiologi (E) Signs/symptom (S)


Ukuran keberhasilan
Sasaran intervensi
intervensi

Langkah 3. Langkah 4.
Intervensi Gizi Monitoring & evaluasi

Re-asesmen

ASESMEN GIZI
Tujuan : Identifikasi satu atau lebih problem gizi dan membuat keputusan mengenai penyebab yang
mendasari problem
Problem : Mengumpulkan, memverifikasi, dan interpretasi data

5 Komponen asesmen gizi


• FH Domain riwayat terkait makanan dan zat Gizi
• AD Domain Antropometri
• BD Domain Biokimia, tes dan prosedur terkait gizi
• PD Domain Pemeriksaan fisik kilns terkait gizi
• CH Domain Riwayat klien/personal

DIAGNOSIS GIZI
Tujuan : mengidentifikasi dan mengungkapkan problem gizi spesifik yg dapat ditangani/diperbaiki
melalui intervensi gizi
Proses : mengidentifikasi dan memberi nama problem gizi yang diungkapkan dengan pernyataan PES

PERNYATAAN DIAGNOSA GIZI/PES


P (PROBLEM) : Menggambarkan perubahan/issue berhubungan dengan gizi klien (masalah
actual)
E (ETIOLOGI) : keyakinan-sikap, perilaku, akses, terapi, social-personal, psikologi,
fisiologik-metabolik, fungsi fisik, pengetahuan, kultur
S (SIGNs & SYMTOMs)

INTERVENSI GIZI
Tujuan : Mengatasi/memperbaiki diagnosis gizi
Proses : Rencana dan implementasi intervensi gizi yang sesuai berdasar diagnosis gizi dan etiologi

Komponen Intervensi Gizi


Dua fase intervensi gizi
1. Perencanaan : memprioritaskan diagnosis gizi berdasar derajat problem, keamanan, dan
kebutuhan pasien
2. Implementasi : fase pelaksanaan dan aspek berkelanjutan

MONITORING & EVALUASI


Terdiri dari 3 komponen :
Monitoring, measuring dan evaluasi

PERANGKAT DALAM TERMINOLOGI GIZI


1. Daftar terminologi gizi : referensi untuk terminology sebagai bahasa terstandar
2. Lembar referensi : terdiri dari definifi, etiologi dan sign symptom

STRATEGI INTERVENSI GIZI


 Pemberian makanan
 Edukasi gizi
 Konseling gizi
 Koordinasi asuhan gizi
MATERI II

ASESMEN GIZI

Asesmen : metoda pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data yang dibutuhkan/relevan untuk
mengidentifikasi masalah terkait gizi, penyebab, tanda dan gejalanya secara sistematis

ASESMEN VS SKRINING GIZI


Skrining : identifikasi asal ada tidak resiko masalah gizi
Asesmen : evaluate lebih detail, lebih spesifik, lebin mendalam mengenai status gizi seseorang dan
dilakukan Setelah teridentifikasi berisiko gizi.

FUNGSI DATA ASESMEN


 Mengarahkan penentuan awal adanya masalah gizi
 Bila masalah gizi telah ditetapkan  menetapkan PES
 Bila masalah gizi tidak teridentifikasi, pengumpulan ulang data/informasi
 Bila asesmen gizi tidak menunjukkan masalah gizi, maka ditetapkan “NO DIAGNOSIS pada saat
ini”

HUBUNGAN ASESMEN, DIAGNOSIS, INTERVENSI, MONITORING & EVALUASI

Pengelolaan Data Asesmen Gizi


• Sumber Data : individual, kelompok
• Jenis & pengelompokan data : pencatatan medik, wawancara
• Bahasa terstandar/terminologi (5 domain, 30 klas, 338 terminologi)

5 KOMPONEN ASESMEN GIZI


• FH Domain riwayat terkait makanan dan zat Gizi
Asupan, pemberian, pengetahuan/kepercayaan/sikap, prilaku terkait makanan & gizi, pengobatan &
penggunaan obat komplemen/alternatif, ketersediaan suplai bahan makanan, aktifitas & fungsi, ukuran
fokus pasien/nilai-nilai terkait gizi
• AD Domain Antropometri
TB, BB, BMI, indikator/rangking percentil pola pertumbuhan, dan riwayat BB
• BD Domain Biokimia, tes dan prosedur terkait gizi
Data laboratorium (misal elektrolit, glukosa) & tes medis (misal waktu pengosongan lambung, resting
metabolik rate)
• PD Domain Pemeriksaan fisik kilns terkait gizi
Penampilan fisik, hilang otot dan lemak, fungsi menelan, nafsu makan
• CH Domain Riwayat klien/personal
Riwayat personal, riwayat medis/kesehatan/keluarga, pengobatan, terapi dan riwayat sosia
• CS Comparatif Standar/Standar Pembanding
Estimasi kebutuhan energi, makronutrien, cairan, mikronutrien, rekomendasi berat badan &
pertumbuhan

Bahasa Terstandar/TERMINOLOGI
DOMAIN KLAS TERMINOLOGI
Riwayat terkait gizi dan makanan 8 151
Data pengukuran antropometri 1 7
Data biokimia, tes medis dan prosedur 12 93
Pemeriksaan fisik fokus gizi 1 9
Riwayat klien 4 35
Standar komparatif 4 43
TOTAL 30 338

LANGKAH-LANGKAH ASESMEN GIZI


1. OBTAINING : mengumpulkan, memilih, validasi data
2. VERIVYING : data dikelola dengan 5 domain
3. INTERPRETING : membandingkan data dengan standar pembanding

Komponen asesmen gizi


1. Riview : Mengumpulkan dan memilih data / informasi
2. Cluster : Kelompokkan data berdasarkan kategori asesmen gizi
3. Identifikasi : Membandingkan data-data dengan standar rujukan/ regulasi nasional/ internasional
MATERI III

DIAGNOSIS GIZI

Pengertian :
Identifikasi dan memberi nama masalah gizi yang spesifik

Diagnosis gizi bukan merupakan diagnosis medis. Diagnosis gizi bersifat sementara dan berubah sesuai
respon pasien terhadap intervensi gizi yang diberikan. Diagnosis ini ditetapkan oleh dietisien atau
merupakan hasil diskusi dengan tim. Problem, Etiloogi dan Sign Symptom merupakan dasar untuk
menentukan hasil akhir, memilih intervensi dan perkembangan untuk mencapai target asuhan gizi.

KOMPONEN DIAGNOSIS GIZI


• PROBLEM : what (menggambarkan perubahan status Gizi, terminologi)
• ETIOLOGI : why (faktor penyebab masalah gizi)
• SIGN/SYMPTOM : how do we know (penentu adanya masalah gizi)

Katagori terminologi diagnosis gizi


• DOMAIN ASUPAN
• DOMAIN KLINIS
• DOMAIN PERILAKU-LINGKUNGAN
• MASALAH GIZI LAIN

PERNYATAAN DIAGNOSA GIZI/PES


P (PROBLEM)
E (ETIOLOGI)
S (SIGNs & SYMTOMs)

AGAR DIAGNOSIS GIZI TEPAT, DATA PENGKAJIAN GIZI HARUS :


• Tersedia/ lengkap untuk mendukung pemilihan diagnosis gizi
• Spesifik agar dapat memperlihatkan perkembangan
• Dapat menjadi signs dan symptoms untuk menunjukkan problem dan etiologi yang ditentukan

PENULISAN DIAGNOSA GIZI YANG BAIK :


 Sederhana, jelas dan ringkas
 Objektif dan faktual
 Spesifik untuk klien/ pasien
 Berkaitan dengan satu masalah gizi klien/pasien
 Akurat terkait dengan etiologi
 Berdasarkan data pengkajian gizi yang dapat dipercaya dan akurat
EVALUASI PES
• PROBLEM
Apakah Dietisien dpt memecahkan Diagnosis gizi
• ETIOLOGI
Apakah E benar2 akar masalah
Apakah Dietisien dpt memecahkan masalah berdasarkan E
Apakah intervensi dpt mengurangi sign dan simptoms?
• SIGN AND SYMPTOME
Apakah sign simptoms dpt menunjukkan perkembangan masalah?
Apakah sign dan simptoms cukup spesifik

DOMAIN ASUPAN
Terdiri dari 5 kelas
1. Keseimbangan Energi : Aktual atau estimasi asupan energi
2. Asupan Oral atau dukungan gizi : Aktual atau estimasi asupan makanan dan minuman melalui
oral atau dukungan gizi dibandingkan dengan “goal”
3. Asupan Cairan : Aktual atau estimasi asupan cairan dibandingkan dengan “goal”
4. Asupan substansi Bioaktif : Aktual atau estimasi asupan subtansi bioaktif seperti makanan
fungsional, suplemen, dan alkohol
5. Asupan zat gizi : Aktual atau estimasi asupan dari kelompok zat gizi atau zat gizi tunggal yang
spesifik dibandingkan kebutuhan yang diinginkan (“desired level”)

DOMAIN KLINIS
Terdiri dari 4 kelas
1. Fungsional : konsekuensi dari perubahan fungsi fisik atau mekanik yang mengganggu dengan atau
menghambat
2. Biokimia : Perubahan dalam kapasitas metabolisme zat gizi sebagai akibat pengobatan,
pembedahan atau di tunjukkan dengan perubahan nilai laboratorium
3. Berat Badan : status berat badan yg kronik atau perubahan status berat badan dibandingkan dengan
berat badan aktual atau yang diinginkan
4. Gangguan Malnutrisi : Konsekuensi kesehatan akibat dari kekurangan atau kelebihan asupan energi
dan atau zat gizi dibandingkan dengan kebutuhan fisiologiz dan atau utilisasi
DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN
Terdiri dari 3 kelas
1. Pengetahuan & Kepercayaan - NB.1 ( 7 terms)
2. Aktifitas & fungsi fisik – NB.2 ( 6 terms)
3. Keamanan dan akses makanan – NB.3 (2 terms)

LANGKAH PENETAPAN DIAGNOSIS GIZI


1. Integrasi Data Pengkajian Gizi
2. Penelusuran Diagnosis Gizi
3. Kategori etiologi
• Sikap – Kepercayaan
• Budaya
• Pengetahuan
• Fungsi fisik
• Fisiologis metabolik
• Psikologis
• Sosial – personal
• Perawatan
• Akses
• Perilaku
4. Tulis pernyataan diagnosis gizi
Problem Etiology Sign/symptom
NC.4.1.1. Malnutrisi ** Asupan makan yang kurang dalam  IMT 17,18
 Penurunan BB 8,3 % dlm 1 bln
waktu yang relatif lama dan adanya
 Kehilangan lemak sub kutan
peningkatan kebutuhan gizi akibat
penyakitnya  Asupan E 62 % keb, P 40 % keb
NI-2.1 Inadekuat oral * Penurunan nafsu makan - Asupan ½ dari penyajian ( E 47%,P
Intake Mual yang disebabkan karena 32%,L 39 %, KH 53 %)
penyakitnya
NB-1.1 Kurangnya *** Kurangnya edukasi/informasi terkait Tidak setiap hari konsumsi lauk
pengetahuan terkait gizi gizi hewani dan kurang suka buah dan
sayur.
MATERI IV

INTERVENSI GIZI

DEFINISI
Intervensi gizi adalah tindakan terencana yang dirancang untuk mengubah perilaku, kondisi lingkungan
terkait gizi atau aspek aspek kesehatan dari individu termasuk keluarga dan pengasuh ), kelompok sasaran
tertentu atau masyarakat tertentu ke arah yang positif.

Pemilihan tindakan intervensi gizi dilakukan berdasarkan diagnosis gizi dan etiologinya. Namun bila
etiologi tidak dapat dipecahkan oleh seorang dietisien, maka intervensi gizi diarahkan untuk meminimalkan
tanda/ gejala masalahnya.

Ada 2 Fungsi
1. PERENCANAAN
2. IMPLEMENTASI

Dalam melakukan proses intervensi gizi seorang dietisien berkolaborasi dengan pasien,keluarga dan atau
pengasuh pasien, petugas kesehatan dan atau institusi yang lain, Strategi intervensi terdiri dari domain
Pemberian makanan/ diet; Edukasi; Konseling; Koordinasi asuhan gizi. (5)

HUBUNGAN DIAGNOSIS GIZI DENGAN INTERVENSI GIZI

Domain intervensi gizi


1. Pemberian makan dan zat gizi
2. Edukasi gizi
3. Konseling gizi
4. Kordinasi asuhan
MATERI V

MONITORING DAN EVALUASI GIZI

MONITORING GIZI:
Mengkaji ulang mengukur secara terjadwal indikator asuhan gizi dari status pasien sesuai dengan
kebutuhan yang ditentukan, diagnosis gizi, intervensi dan hasil

EVALUASI GIZI:
Membandingkan secara sistematik data data saat ini dengan status sebelumnya, tujuan intervensi gizi,
efektifitas asuhan gizi secara umum dan atau rujukan standar

INDIKATOR ASUHAN GIZI :


Penanda (marker) yang dapat diukur dan dievaluasi untuk menentukan efektifitas asuhan gizi

TUJUAN MONEV GIZI


Untuk menentukan hasil spesifik dari untuk menentukan sampai dimana perkembangan yang ada serta
pencapaian tujuan dan outcome yang diharapkan.
Untuk menentukan hasil spesifik dari untuk menentukan sampai dimana perkembangan yang ada serta
pencapaian tujuan dan outcome yang diharapkan.

SUMBER DATA
Data yang telah ada/ tercantum dalam rekam medis : Misal : Lab, pemeriksaan fisik dari dokter
Data yang perlu ditambahkan setelah asuhan gizi terlaksana : Misal : perubahan asupan gizi serta terkait
pengetahuan gizi, Antropometri.

INSTRUMEN MONEV
1. Kuesioner pasien / klien
2. Survey-survey
3. Pre-test dan post-test
4. Interview pasien / klien atau dengan anggota keluarga
5. Pengukuran antropometri
6. Hasil tes biokimia atau tes medis
7. Instrumen asupan makanan dan gizi
8. Pemeriksaan fisik terkait gizi

OUTCOME/ keluaran asuhan gizi :


Hasil dari asuhan gizi yang secara langsung berkaitan dengan diagnosis gizi dan tujuan intervensi yg
direncanakan
Katagori outcome asuhan
 Riwayat terkait makanan & zat gizi
 Pengukuran antropometri
 Data biokimia, tes medis dan prosedur
 Pemeriksaan fisik fokus gizi
Pasien rawat jalan/masyarakat
• peningkatan pemahaman thd kebutuhan gizi
• peningkatan kemampuan dan motivasi utk memenuhi kebutuhan gizi

Pasien rawat inap :


• peningkatan parameter biokimia
• pemahaman thd preskripsi diet
Fasilitas pelayanan kesehatan jangka panjang :
• peningkatan kemampuan makan secara mandiri
• pengurangan dukungan makanan enteral

Karakteristik outcome asuhan gizi


 Menggambarkan hasil kinerja dietisien dan asuhan gizi secara independen
 Dapat dihubungkan dengan tujuan intervensi gizi
 Dapat diukur dengan instrumen dan sumber daya yang ada
 Terjadi pada periode waktu yang sesuai
 Bersifat logis dan secara biologis atau psikologis dapat membantu mencapai outcome pelayanan
kesehatan lain (seperti kesehatan dan penyakit; biaya, dan outcome pasien / klien)

Data yang digunakan untuk menentukan apa yang dimonitoring dan evaluasi
 Medical record
 Fase asesmen & re-asesmen gizi
 Diagnosis gizi
 Intervensi gizi
TAHAPAN OUTCOME ASUHAN GIZI

Outcome Asuhan Gizi Outcome Pelayanan Kesehatan


Riwayat terkait Data Biokimia, Tes Pemeriksaan Fisik Pengukuran Outcome Kesehatan Out-come Biaya Out-come Pasien / klien
Makanan dan Gizi Medis dan Prosedur Fokus Gizi Antropometri dan Penyakit

Hasil antropometri Menurun-kan tingkat


Peningkat-an Hasil Biokimia, tes Hasil Pemeriksaan normal Menurunkan resiko Menurun-kan biaya ketidak-mampuan
asupan gizi, Medis dan Prosedur Fisik Fokus Gizi Peningkatan kondisi diagnosis dan Menaik-kan kualitas
pengeta-huan, Normal penyakit. pengobatan. hidup
perilaku, akses, Pencegahan kejadian Menurun-kan jumlah
kemampu-an serta yang tidak pasien / klien rawat
kualitas hidup diharapkan. inap dan kunjung-an
Diagnosis gizi dan etiology

rawat jalan
Intervensi gizi yang tepat
INDIKATOR OUTCOME ASUHAN GIZI
1. Faktor yang berdampak langsung, seperti asupan makanan / gizi; pertumbuhan komposisi tubuh;
pengetahuan, sikap, perilaku terkait gizi; akses makanan
2. Nilai laboratorium, seperti HbA1c, hematokrit atau kolesterol darah
3. Kapasitas fungsional, seperti aktivitas fisik
4. Persepsi pasien thd proses dan hasil asuhan gizi. seperti kualitas hidup terkait gizi

KRITERIA UNTUK EVALUASI INDIKATOR ASUHAN GIZI


Dianjurkan :
 Preksripsi gizi atau goal
 Standar rujukan – standar pembanding
 Data dasar dari pengkajian gizi awal
Rujukan standar sesuai dengan :
 Practice setting ( rawat inap, rawat jalan, masyarakat, long term care)
 Umur pasien/ klien (pediatrik, geriatrik)
 Penyakit (ginjal, diabetes, sakit berat)

3 KOMPONEN MONEV GIZI


• MONITORING
Memperlihatkan data-data yang dipengaruhi oleh intervensi gizi, positif atau negatif
• MENGUKUR
Hasil pengukuran dari indikator asuhan gizi
• EVALUASI
• Membandingkan hasil saat ini dg sebelumnya atau tujuan dan atau referensi standar

ALUR MONEV
Fase 1 . Monitor Perkembangan :
1. Check pemahaman pasien / klien dan kesesuaian dengan intervensi gizi
2. Tentukan apakah intervensi dapat diimplementasi sesuai preskripsi gizi
3. Sediakan Instrumen (bukti) bahwa intervensi gizi tidak dapat atau dapat merubah perilaku atau kondisi
pasien / klien
4. Identifikasi pencapaian outcome (baik negaitif atau positif)
5. Mencari informasi yang mengindikasikan alasan untuk kurangnya perkembangan pasien / klien

Fase 2. Pengukuran Outcome :


1. Pilih indikator Asuhan Gizi untuk mengukur outcome yang diharapkan
2. Gunakan standar indikator asuhan gizi untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas pengukuran
perubahan yg terjadi

Fase 3. Evaluasi Outcome :


1. Bandingkan data monitoring dengan tujuan atau preskripsi gizi atau standar rujukan untuk asesmen
perkembangan dan menentukan tindak lanjutnya
2. Evaluasi dampak dari kesimpulan seluruh intervensi pada outcome kesehatan pasien / klien secara
keseluruhan
DOKUMENTASI MONITORING & EVALUASI GIZI

 Dokumentasi merupakan catatan proses yang sedang terjadi dimana hal ini mendukung seluruh langkah
pada Proses Asuhan Gizi Terstandar

Prinsip-prinsip
Dokumentasi yang bermutu harus mencantumkan beberapa hal sbb:
a. Waktu dan tanggal
b. Indikator yang diukur, hasil dan metode untuk pengukuran yang diperlukan
c. Kriteria indikator pembanding (contoh preskripsi gizi/tujuan intervensi atau standar referensi)
d. Faktor-factor yang mendukung atau menghambat perkembangan
e. Beberapa outcome positif atau negative
f. Rencana asuhan gizi selanjutnya, monitoring gizi serta tindak lanjut (follow-up) atau menghentikan
asuhan gizi

PELAKSANAAN MONEV GIZI


1. Sesuai tujuan INTERVENSI
Contoh : Pemberian Makanan dan Snack (ND-1) yaitu modifikasi bentuk makanan dan frekuensi
makan. Indikator Asuhan Gizi : Asupan makanan minimal ¾ porsi atau asupan Energi, Protein, Lemak
dan Karbohidrat minimal 75%
2. Sesuai DIAGNOSA
 Malnutrisi Indikator Asuhan Gizi : Peningkatan berat badan 0,5 kg / minggu
 Kurang Pengetahuan Gizi Indikator Asuhan Gizi : mengkonsumsi lauk hewani, sayur dan
buah yang disukai dengan frekuensi 1 kali per hari

Yang Membuat Laporan :

Annaafi’ Annuur Utoro, S.Gz Runduth Novalina Pardede STr.Gz

Mengetahui
Kepala Instalasi Gizi

dr. Wijayanto, Sp. GK

Anda mungkin juga menyukai