Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

“Dietetika Penyakit Infeksi”

NAMA : PUTU DEVYA AYU SAVITRI


NIM : P07131120022
SEMESTER : 4
KELAS : A

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA


POLTEKES KEMENKES MATARAM
TAHUN 2022
DIAGNOSIS GIZI

Diagnosis gizi adalah rangkuman masalah gizi dari pengkajian gizi dan bersifat sementara ,
sesuai dengan perubahan respon pasien/responden. Diagnosis gizi adalah Identifikasi dan
memberi nama masalah gizi yang spesifik dimana profesi dietetic bertanggung jawab untuk
merawatnya secara mandiri. Diagnosis Gizi merupakan “missing link” antara pengkajian gizi
dengan intervensi.

Agar diagnosis gizi tepat, data pengkajian gizi harus :

- Tersedia / lengkap untuk mendukung pemilihan diagnosis gizi

- Spesifik agar dapat memperlihatkan perkembangan

- Dapat menjadi signs dan symptoms untuk menunjukkan problem dan etiologi yang
ditentukan

Prioritas Diagnosis Gizi berdasarkan :

- Beratnya masalah

- Keamanan pasien

- Kebutuhan pasien

- Peluang dampak intervensi yang lebih besar

Hubungan Pengkajian dengan Diagnosis Gizi

1. Pengkajian gizi
- Food/ nutrition related history (FH) : riwayat makan/gizi
- Biodemical Data, medical tests, and Procedure ( BD) : hasil pemeriksaan biokimia/
lab
- Anthropometric measurement (AD) : Data Antropometri
- Nutrition-Focused Physical Findings ( PD) : pemeriksaan fisik/klinik
- Client History ( CH) : Riwayat klien
- Comparative standar (CS) : standar pembanding
2. Diagnosis Gizi : (P) problem (what) , (E) etiologi (why) , (S) Signs/Symptoms ( how
do I know)
3. Intervensi gizi
4. Monitoring dan Evaluasi Gizi
Domain terminologi pada Diagnosis Gizi

Penamaan pada Diagnosis Gizi yaitu dengan cara untuk menghubungkan masalah – masalah
gizi yang teridentifikasi pada pengkajian gizi dengan intervensi yang akan dilakukan dan
hasil yang diharapkan.

Pada saat penamaan pada diagnosis gizi lebih bak kesamaan bahasa agar dipahami oleh
sesame dietisien/ praktisi Kesehatan. Kesamaan intervensi dan hasil yang diharapkan.

Domain Masalah Gizi

a. Nutrition Intake (NI) : Domain Asupan adalah masalah terkait asupan energi , zat gizi,
cairan, bioaktif melalui oral maupun nutrition support. Domain asupan terdiri dari 10
kelas dan beberapa sub kelas.
b. Nutrition Klinis ( NC) : Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi fisik atau medis.
Domain klinis terdiri dari 4 kelas dan beberapa sub kelas.
c. Nutrotion Behavior (NB) : Domain Perilaku – Lingkungan adalah masalah gizi
terkaait dengan pengetahuan , perilaku/kepercayaan , fisik lingkungan atau
penyediaan dan keamanan makanan. Domain perilaku – lingkungan mempunyai 3
kelas.
d. Domain Lain (NO) : International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual mengembangkan domain saat ini tidak ada diagnosis gizi. Domain
ini didefinisikan sebagai tidak munculnya masalah gizi terkini karena adanya
intervensi gizi, hasil dari pengkajian gizi (NO-1.1)

Pernyataan Diagnosis Gizi

Pernyataan diagnosis gizi merupakan rangkaian kalimat yang saling berkaitan antara
komponen PES yaitu Problem dengan Etiologi serta Etiologi dengan Sign/Symptom.

P berkaitan dengan E dibuktikan dengan S

Pernyataan diagnosis gizi terdiri dari 3 bagian , yaitu :

1. Problem ( nama diagnosis): menggambarkan perubahan / issue berhubungan dengan


gizi klien ( masalah actual).
2. Etiologi : penyebab atau faktor resiko yang mempunyai kontribusi pada masalah
3. Signs & Symptoms adalah karakteristik penentu problem.
Pernyataan Problem dengan Etiologi dihubungkan dengan kata “berkaitan dengan“,
sedangkan komponen etiologi dengan sign/symptom dihubungkan dengan kata “ditandai
dengan”.
INTERVENSI GIZI

Intervensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk memperbaiki
status gizi dan kesehatan, merubah perilaku dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi
masalah gizi. Tujuan dari intervensi gizi adalah untuk mengatasi masalah gizi yang
teridentifikasi dalam diagnosis gizi dalam bentuk perencanaan dan penerapannya berkaitan
dg status kesehatan individu/pasien/klien, perilaku, dan kondisi lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. Sedangkan fungsi intervensi gizi adalah untuk standarisasi pelayanan
asuhan gizi sesuai dengan masalah gizi pasien yang spesifik dengan pendekatan individu.

Komponen intervensi gizi

Terdapat dua komponen yang saling berkaitan :

a) Perencanaan intervensi gizi (berisi informasi rekomendasi diet/gizi berdasarkan


pengkajian/assessment yang dibuat dietisien.

b) Implementasi gizi (kegiatan intervensi gizi dimana tenaga gizi mengomunikasikan


rencana intervensi gizi yang sudah ditetapkan kepada pasien/klien dan kepada pihak
lainnya misalnya kpd bagian produksi makanan, perawat, termasuk keluarga
pasien/klien.

Perencanaan Intervensi Gizi

a. Prioritas diagnosa gizi : menentukan masalah mana yang harus ditanggulangi terlebih
dahulu

b. Merujuk kepada pedoman , protocol , consensus dsb untuk menetapkan intervensi


atau target yang harus menjadi focus perhatian sesuai kondisu / sign symptoms saat
ini.

c. Bersama pasien/klien/ pengasuh menentukan hasil yang ingin dicapai ( tujuan ) dan
intervensi yang disepakati

d. Menyusun preskripsi gizi/diet dan identifikasi strategi intervensi

e. Menentukan waktu dan frekuensi asuhan

Preskripsi gizi / diet

Pernyataan singkat mengenai anjuran asupan energi dan zat gizi atau makanan tertentu untuk
pasien secara individu berdasarkan standar rujukan pedoman, kondisi pasien dan diagnosis
gizi. Di tentukan berdasarkan data pengkajian, PES ,kejadian saat ini, kebijakan dan
prosedur, nilai – nilai dan kesukaan pasien.

Preskripsi Gizi Merupakan intervensi gizi yang terpilih atau menunjukkan cara intervensi gizi
harus dilaksanakan. Preskripsi diet meliputi tujuan diet, prinsip diet,jenis diet, bentuk
makanan, syarat diet ( energi dan zat gizi makro-mikro), frekuensi makan, rute pemberian
makan. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi.

Implementasi

Sosialisasi  aplikasi  kolaborasi  verifikasi  revisi strategi

1. Fase Tindakan :

- Komunikasikan rencana asuhan

- Laksanakan rencana

- Teruskan pengumpulan data

2. Aspek lain ;

- Intervensi individual

- Kolaborasi dengan nakes lain

- Tindak lanjut dan verifikasi intervensi

- Sesuaikan strategi intervensi berdasarkan respon klien

Kategori Intervensi Gizi

1. Pemberian makanan/diet (ND-Nutrition Delivery).

a. Makanan dan Snack


b. Enteral dan Parenteral
c. Suplement
d. Bantuan makan
e. Lingkungan makan
f. Tata laksana gizi berkaitan dengan obat

2. Edukasi (E-Education)
a. Edukasi Gizi Awal/ Singkat : umumna dijelaskan tentang tujuan edukasi gizi,
prioritas modifikasi , survive skill

b. Edukasi Gizi Komprehensif : umumnya dijelaskan tentang tujuan, modifikasi


yang dianjurkan, topik lanjut/ dalam yang terkait, interpretasi hasil,
pengembangan keterampilan, dll.

3. Konseling (C-Counseling)
Perubahan perilaku yang tidak cukup melalui pemberian informasi saja tetapi harus
dengan pendekatan atau teori serta strategi

4. Koordinasi Asuhan Gizi (RC-Coordination of Nutrition Care)

a. Koordinasi dengan yang lain selama melakukan asuhan gizi , yaitu dengan
pertemuan team, merujuk ke Rumah Sakit, kolaborasi dengan provider lain,
merujuk ke pusat Kesehatan masyarakat/ program gizi

b. Menghentikan asuhan/merujuk /memindahkan asuhan ke tempat/provider lain :


kolaborasi dan merujuk ke pusat Kesehatan masyarakat/program gizi
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih, Retno. Powerpoint Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Diagnosis dan
Intervensi Gizi .

Anda mungkin juga menyukai