W Rade
Kelas : Gzn 18
c. Konseling gizi
Konseling gizi merupakan proses pemberian dukungan pada pasien/klien diwujudkan
dengan adanya hubungan kerja sama antara dietisien dengan pasien/klien untuk
mengatasi masalah gizi kesehatan yang dirasakan klien dengan menerapkan beberapa
perubahan perilaku (ketrpilan menerapkan anjuran diet/aktivitas). Perubahan perilaku
pasien/klien tersebut diharapkan menjadi perubahan yang berdampak pada status
kesehatan/gizi yang lebih baik. Melalui proses tersebut dietisien membantu klien
menetapkan prioritas masalah, tujuan perubahan yang akan dicapai, dan bagaimana
cara mengatasi hambatan dalam penerapannya.
d. Kordinasi asuhan gizi
Intervensi ini merupakan kegiatan dietisien melakukan konsultasi, rujukan atau
kolaborasi dan kordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam tim asuhan gizi dalam
merawat yang dapat membantu atau mengelola masalah gizi pasien.
Pada langkah intervensi gizi dietisien harus berpikir kritis dalam hal:
1) Menetapkan prioritas dan target/goals/tujuan.
2) Menentukan preskripsi gizi atau perencanaan intervensi gizi.
3) Menggalang hubungan interdisipliner.
4) Intervensi perilaku terkait gizi.
5) Memadukan strategi intervensi gizi dengan kebutuhan pasien/klien, diagnosis gizi,
dan nilai-nilai yang dimiliki pasien/klien.
6) Menentukan waktu dan frekuensi asuhan.
Gambar di atas menunjukkan bahwa intervensi gizi pada prinsipnya adalah untuk
mengatasi/menghilangkan etiologi seperti yang dicontohkan di bawah ini :
Contoh :
Gambar dibawah ini juga merupakan hubungan antara diagnosis gizi dan intervensi gizi yang
menggambarkan bahwa etiologi tidak dapat dikoreksi oleh intervensi gizi sehingga intervensi
gizi dilakukan untuk mengatasi etiologi sehingga tanda dan gejala dapat diperbaiki.