0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan22 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang metabolism zat gizi mikro pada olahraga. Zat gizi mikro seperti mineral, vitamin, dan zat besi sangat penting untuk metabolisme energi dan aktivitas fisik. Atlet membutuhkan asupan yang memadai dari zat gizi tersebut karena kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi dan kehilangan melalui keringat. Gangguan asupan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia dan oste
Dokumen tersebut membahas tentang metabolism zat gizi mikro pada olahraga. Zat gizi mikro seperti mineral, vitamin, dan zat besi sangat penting untuk metabolisme energi dan aktivitas fisik. Atlet membutuhkan asupan yang memadai dari zat gizi tersebut karena kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi dan kehilangan melalui keringat. Gangguan asupan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia dan oste
Dokumen tersebut membahas tentang metabolism zat gizi mikro pada olahraga. Zat gizi mikro seperti mineral, vitamin, dan zat besi sangat penting untuk metabolisme energi dan aktivitas fisik. Atlet membutuhkan asupan yang memadai dari zat gizi tersebut karena kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi dan kehilangan melalui keringat. Gangguan asupan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia dan oste
Mikro pada Olahraga Linda Riski Sefrina, SKM, M.Si. Program Studi Gizi, Universitas Singaperbangsa Karawang E-mail: linda.riski@fkes.unsika.ac.id Referensi • Kuswari M, Gifari N. 2021. Periodisasi Gizi dan Latihan. RajaGrafindo Persada: Depok. • Ongko, J. 2021. Sport Nutrition for Strength Training Ed.3. APKI: Jakarta. • Penggalih MHST. 2020. Sistem Energi, Antropometri dan Asupan Makan Atlet. UGM Press: Yogyakarta • Penggalih MHST. 2021. Respons, Adaptasi Biokimia dan Fisiologi Atlet. UGM Press: Yogyakarta
Sefrina LR – Gizi Olahraga -2
Mineral
Sefrina LR – Gizi Olahraga -3
Mineral • Fungsi: sebagai zat pembangun, peran dalam proses transmisi saraf, kontraksi otot, dan aktivitas enzim • 4-5% berat badan = 2,8-3,5 kg pada orang dewasa • 99% Kalsium dan Fosfor disimpan di tulang dan gigi • Pada darah dan cairan intersisial mengandung natrium dan klorida yang tinggi • Faktor yang mempengaruhi jumlah mineral yang disirkulasi oleh tubuh: absorpsi mineral dr makanan, sekresi dari jaringan, dan ekskresi melalui keirngat, urin dan feses
Sefrina LR – Gizi Olahraga -4
Mineral
Sefrina LR – Gizi Olahraga -5
Kalsium • Berperan besar dalam metabolism seluler di berbagai jaringan • Menyumbang 1,5-2% BB • 1% disimpan dalam darah (koagulasi), otot (kontraksi), jar. Saraf (konduksi) • Sebagai regulator (perantara eksitasi dan kotraksi) pada otot rangka • 30-50% kalsium dalam makanan diserap oleh tubuh • Oksalat dan asam fitat dapat berikatan dg kalsium → sulit diserap • Faktor lain yang mengganggu penyerapan: suasana asam lambung, laktosa (jika tersedia cukup enzim lactase), vitamin D • Sumber : susu, keju, udang, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, sayuran hijau,dsb • Asidosis & tinggi kons. Fosfor → kehilangan kalsium melalui urine → kekurangan kalsium → otot tidak bisa mengendur → tubuh kaku dan kejang • Kelebihan kalsium terjadi saat kons.melebihi 2500mg sehari → batu ginjal, konstipasi Sefrina LR – Gizi Olahraga -6 Kalsium
Sefrina LR – Gizi Olahraga -7
Kalsium • Atlet banyak kehilangan mineral (termasuk kalsium) melalui keringat • Pada atlet sangat berperan dalam kepadatan tulang dan mencegah kram otot • Wanita kehilangan massa tulang korteks (wanita 35%, pria 23%) dan tulang trabekula (wanita 50%, pria 33%) • Turunnya massa tulang disertai turunnya kadar estrogen, ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid (bahkan amenorea) pada atlet wanita • Amenorea olahraga → irreversible • Diagnosis : pemeriksaan fisik, darah, dan tes kepadatan tulang. Lakukan wawancara tentang siklus haid, jadwal Latihan, asupan makanan, dan Riwayat gangguan makan
Sefrina LR – Gizi Olahraga -8
Amenorea pada Atlet • Atlet banyak kehilangan mineral (termasuk kalsium) melalui keringat • Pada atlet sangat berperan dalam kepadatan tulang dan mencegah kram otot • Wanita kehilangan massa tulang korteks (wanita 35%, pria 23%) dan tulang trabekula (wanita 50%, pria 33%) • Turunnya massa tulang disertai turunnya kadar estrogen, ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid (bahkan amenorea) pada atlet wanita • Amenorea olahraga → irreversible • Diagnosis : pemeriksaan fisik, darah, dan tes kepadatan tulang. Lakukan wawancara tentang siklus haid, jadwal Latihan, asupan makanan, dan Riwayat gangguan makan
Sefrina LR – Gizi Olahraga -9
Magnesium • Simpanan magnesium dalam tubuh: 20-30 gram, 40%-nya terdapat di dalam sel (terutama sel otot) dan 60%-nya di tulang rangka • Lebih dari 300 enzim membutuhkan magnesium • Sebagai katalisator reaksi metabolism energi, KH, lemak, protein dan asam nukleat serta dalam proses sintesis, degradasi dan stabilitas DNA • Peran dalam sel extraseluler: transmisi saraf, kontraksi otot dan proses pembekuan darah • Peran Mg dalam aktivasi dan transmisi system saraf otot bertolak-belakang denga Ca • Magnesium berperan dalam Ca-channel blocker → merelaksasi otot halus pada pembuluh darah → ↓ tekanan darah • Magnesium pada atlet endurance cenderung rendah • Pemberian suplementasi Mg 500mg/hari dapat membantu mengurangi kram otot
Sefrina LR – Gizi Olahraga -10
Kalium • Kation intraseluler utama dengan konsentrasi 40x lebih tinggi dibandingkan konsentrasi pada cairan ekstraseluler • Fungsi: transmisi impuls saraf, potensial membrane, kontraksi sel otot, menjaga tekanan darah normal, metabolism energi, sintesis glikogen dan protein, pertumbuhan sel otot • Kalium dalam plasma memengaruhi kontraksi otot jantung dan otot rangka • Kalium pada kontraksi otot bekerja melalui system pompa elektrolit Na-K, yaitu perubahan gradien membrane sel Ketika ion Na berdifusi ke dalam sel dan ion K dieksitasi ke ruang ekstraseluler
Sefrina LR – Gizi Olahraga -11
Natrium • Kation utama pada extraseluler dg kadar normal dalam serum 136-145 mEq/L • 35-40% dari total natrium dalam tubuh berada di rangka tubuh • Mendominasi pengaturan tekanan osmosis yg menjada cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel-sel tubuh • Natrium juga berperan dalam mencegah kram • Keseimbangan konsentrasi natrium dilakukan oleh hormone aldosteron
Sefrina LR – Gizi Olahraga -12
Metabolism Natrium-Kalium
Sefrina LR – Gizi Olahraga -13
Zat Besi • Trace element yang paling banyak di dalam tubuh • Sebanyak 3-5 gram zat besi terdapat orang dewasa • Fungsi: 1. Pengangkutan oksigen dalam darah dan otot 2. Besi terlibat dalam system transport electron system ini mengontrol pelepasan energi dari sel 3. Produksi sel darah merah 4. Meningkatkan system kekebalan tubuh
Sefrina LR – Gizi Olahraga -14
Metabolisme Zat Besi • Penyerapan zat besi terbaik (15-18%) dari heme: daging merah, makanan laut, unggas • Penyerapan zat besi dari makanan yang mengandung zat besi non-heme <5%: sereal, sayuran hijau, dan kacang-kacangan • Penyerapan zat besi non-heme dapat ditingkatkan dengan kombinasi dengan makanan sumber zat besi non-heme, makanan sumber vitamin C • Kebutuhan paling tinggi pada atlet olahraga ketahanan, terutama pelari • Beberapa penelitian menyarankan: asupan 17,5 mg/hari untuk pria, 23 mg/hari untuk pelari perempuan yang rutin mengalami menstruasi
Sefrina LR – Gizi Olahraga -15
Metabolisme Zat Besi
Sefrina LR – Gizi Olahraga -16
Faktor Resiko Kekurangan Zat Besi Pada Atlet
Tingginya kebutuhan zat gizi
Kehilangan zat besi yang banyak
Masalah diet
Menstruasi rutin pada atlet wanita
Konsumsi makanan yang menghambat penyerapan
Sefrina LR – Gizi Olahraga -17
Pengaturan Makan dalam Pemulihan Anemia pada Atlet • Biasanya suplementasi melibatkan 100-300 mg zat besi/hari + vitamin C • Pemulihan anemia paling lambat memakan waktu selama 3 bulan • Pengaturan gizi atlet anemia: 1. Mengkonsumsi daging merah lebih sering. 2. Tambahkan makanan kaya vitamin C (buah, brokoli, kubis, kembang kol) 3. Untuk vegetarian, pilihlah makanan yang kaya zat besi seperti kacang-kacangan dan menambahkan makanan yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi non-heme 4. Batasi asupan inhibitor zat besi seperti serat salama pemulihan 5. Hindari minum teh dan kopi dekat dengan waktu makan. Lebih baik minum diantara waktu makan, tetapi tidak dengan makanan