Anda di halaman 1dari 298

KONSEP DASAR

NUTRISI
Yudiana Putra
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg
berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan
dengan makanan dan tubuh manusia.
Bbrp istilah dalam Gizi/Nutrisi
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.

Zat Gizi (Nutrients) adalah zat pada makanan yg dibutuhkan oleh tubuh
untuk tumbuh dan berkembang yg dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh
yg meliputi protein, vitamin, mineral, lemak, dan air.

Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan,
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
 Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat
dijadikan makanan.
 Pengertian pangan menurut UU No. 7 Tahun 1996 Tentang
Pangan,

adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
 Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi
dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi
zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam
tubuh.
 Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa
sekarang yaitu:
 Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh
(menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
 Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi
ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan
otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
 Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain:
pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku,
kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan
terhadap penyakit infeksi.

 Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah


makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat
gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan,
dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris
(peraturan food labeling dan batas keracunan).
Pengelompokan Zat Gizi
Menurut Kebutuhan
Komponen terbesar dari susunan gizi, berfungsi untuk
menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/
jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh:
1. Karbohidrat (hidrat arang),
2. lemak,
3. protein,
4. vitamin dan
5. mineral.
Pengelompokan Zat Gizi
Menurut Kebutuhan
 Makronutrien
Golongan makronutrien terdiri dari :
 Karbohidrat – Glukosa; serat.
 Lemak/lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
 Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin;
fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
………………………Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan

 Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari:
 Mineral: Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium;
zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom
fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
 Vitamin: Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E
(tokoferol); vitamin K; tiamin (B1); riboflavin (B2); niacin B(3);
biotin; folasin/folat; vitamin B6 (piridoksin); vitamin B12
(cianokobalamin); asam pantotenat (B5); vitamin C.
 Air
Fungsi Zat Gizi
• Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein,
merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat
dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan
kegiatan/aktivitas.
• Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) –
Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel
baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
Fungsi Zat Gizi
 Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air
dan vitamin.
 Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses
oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain
yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan
pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah,
pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain
Akibat Gangguan Gizi pada Fungsi Tubuh
A. Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan
kualitas)menyebabkan gangguan pada proses-proses:
1. Pertumbuhan
2. Produksi tenaga
3. Pertahanan tubuh
4. Struktur dan Fungsi Otak
5. Perilaku
B. Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan di dalam
jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan adalah salah
satu faktor terjadinya berbagai penyakit seperti:
hipertensi, diabetes melitus, jantung koroner, kerusakan
hati dan kandung empedu.
ENERGI
• Proses biokimia yang terjadi dalam tubuh kita dinamakan
metabolisme.
• Reaksi metabolisme sendiri terbagi dua, yaitu katabolisme dan
anabolisme.
• Katabolisme adalah proses memecah molekul-molekul kompleks
menjadi bentuk yang lebih sederhana, kebanyakan diubah menjadi
energi
• Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul
kompleks
BMR
• Basal Metabolisme Rate: suatu kondisi saat tubuh istirahat tanpa aktivitas
apapun, seperti saat bangun tidur di pagi hari ketika tubuh menggunakan
energi cadangan untuk melakukan proses aktivitas organ tubuh, seperti:
– jantung berdenyut,
– paru-paru berespirasi,
– otak berpikir,
– ginjal mengabsorbsi dan
– menyekresikan zat-zat dalam tubuh, saluran cerna mencerna makan
kemudian menyerap sari-sari makanan,
– rambut tumbuh menggantikan yang telah rontok, atau sel-sel kulit luar
mengelupas dan digantikan oleh lapisan baru di bawahnya.
AKG
• Angka kecukupan gizi merupakan suatu nilai yang digunakan
untuk menentukan jumlah zat yang baik dikonsumsi oleh tubuh
dan zat apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
• Angka kebutuhan gizi sangat bermanfaat untuk kelangsungan
hidup, dalam hal itu dibutuhkan suatu ilmu yang telah digunakan
untuk mengetahui dengan jelas bagaimana tata cara
perhitungan gizi tersebut.
MINERAL
• Bahan inorganic yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik
dlm bentuk ion ataupun elemen bebas
• Diperoleh murni dr makanan, karena tubuh tidak dpt
memperoduksi
• Berfungsi sebagai:
• Katalisator berbagai reaksi biokimia dlm tubuh
• Transmisi sinyal/pesan pada sel
• Produksi hormon
• Pencernaan dan penggunaan makanan
• Bagian dari organ vital spt tulang, darah, gigi
Mineral dibagi menjadi 2, yaitu
• Mineral makro
– Kebutuhan tubuh ≥ 100 mg sehari
– Natrium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, sulfur
• Mineral mikro
– Kebutuhan tubuh ≤ 100 mg sehari
– Peranan essensial untuk kesehatan, reproduksi
– Sangat tergantung pada konsentrasi mineral mikro
tanah
– Besi, seng, iodium, selenium
MINERAL MAKRO
1. Mineral Makro – Natrium (Na)
– Fungsi:
• 30-40% dalam tulang
• Kation utama cairan ekstraseluler
• Mengatur osmolaritas cairan
– Kebutuhan pada orang dewasa
• 500 – 2.400 mg sehari
– Kekurangan
• Kejang otot, apatis, nafsu makan berkurang
– Kelebihan
• Oedema, hipertensi akut
– Sumber
• Hasil laut, susu, telur, daging, garam dapur, makan yang diproses dengan garam
dapur
……………….MINERAL MAKRO

2. Mineral Makro – Klorida (Cl)


• Fungsi
• Anion utama cairan ekstraseluler
• Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
• Kebutuhan pada orang dewasa * 750 mg sehari
• Kekurangan :
– Jarang terjadi, biasanya diare, muntah, keringat berlebih
• Kelebihan :
– Muntah
• Sumber :
Hasil laut, susu, telur, daging, garam dapur, makanan yang
diproses dengan garam dapur
3. Makro Mineral – Kalium (K)
• Fungsi
– Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
– Katalisator dalam metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein
• Kebutuhan pada orang dewasa
– 2.000 mg sehari
• Kekurangan :
– Jarang terjadi selama cukup konsumsi sayur & buah
– Dapat terjadi jika penyakit ginjal kronis, muntah, diare kronis
• Kelebihan : Otot lemah, muntah, hiperkalemia akut – gagal jantung
• Sumber : buah, sayuran, serealia, kacang-kacangan, daging, susu
4. Makro Mineral – Kalsium (Ca)
• Fungsi
– 99% kalsium ada di gigi dan tulang
– Berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot, fungsi
saraf, dan penggumpalan darah
• Kebutuhan pada orang dewasa
– laki-laki 500 – 800 mg;
– perempuan 500-600 mg
• Kekurangan :
– Gangguan pertumbuhan pada anak-anak dan
osteoporosis/keropos tulang pada orang dewasa
• Kelebihan : Sembelit, batu ginjal, gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain
• Sumber : susu dan hasil olahannya, ikan, udang, kerang,
kacang-kacangan
5. Makro Mineral-Magnesium (Mg)
• lebih banyak ditemukan di intraseluler sel daripada
di serum darah.
• Mineral penting, selain Ca dan fosfor
• Di intraseluler selsering ditemukan berikatan
dengan ATP = berperan sebagai kofaktor
• ATP (Adenosina trifosfat) yang berikatan dengan
Mg = merupakan substrat yang lebih efektif bagi
ensim – ensim yang membutuhkan ATP.
• Mg penting bagi manusia krn berperan dlm reaksi
penghasilan energi
• Pompa Na/K yg mengatur konsentrasi elektrolit dlm
sel = dikontrol oleh ATPkeseimbangan elektrolit di
dalam sel tergantung pada Mg
• Food processing = menghilangkan Mg dalam makanan
MINERAL MIKRO
1. Mikro Mineral – Besi (Fe)
• Fungsi
- Alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
• Kebutuhan
– Bayi 3 - 5 mg
– Balita 8 - 9 mg
– Anak sekolah 10 mg
– Dewasa laki-laki 13 mg
– Dewasa perempuan 26 mg
• Kekurangan: Anemia
• Kelebihan: infeksi
• Sumber:
– hati, daging, kuning telur, kacang-kacangan, sayuran hijau
………..Besi (Fe)
• Fungsi utama:bergabung dgn protein dan tembaga
= membentuk hemoglobin (transport O2 dr paru-
paru ke jaringan yg membutuhkan)
• Penting pula untuk pembentukan myoglobulin
(pengangkut O2 di dlm otot)
• Penting untuk penderita thyroidism
• Keseimbangan antara Fe, Zn & Cupenting untuk
menjaga dan mencegah thyroidism
2. Mineral Mikro - Zinc (Zn) = seng
• Element essensial dalam makanan (tumbuhan, hewan
dan manusia)
• Dibutuhkan untuk pembentukan substansi genetik
dlm sel dan untuk reproduksi biologis
• Diperlukan dlm sintesis DNA dan RNA
• Merupakan bagian dari ± 200 metaloensim
• Kekurangan Zn : tidak spesifik krn banyaknya ensim
yg membutuhkan Zn
……………..Mikro Mineral – Zinc (Zn) /seng
• Fungsi
– Berperan dalam metabolisme asam nukleat
– Pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma
• Kebutuhan pada orang dewasa
– laki-laki dan perempuan 15 mg
• Kekurangan :
– Hambatan pertumbuhan, mengganggu pusat system saraf dan fungsi
otak
– Serious immunodeficiency
– increased numbers of infections
– stunted growth
– delayed sexual maturation
• Kelebihan : > 2 AKG menurunkan absorpsi tembaga
• Sumber : kerang, tiram, hati, kacang-kacangan, susu, dedak,
gandum
3. Mikro Mineral – Iodium (I)
• Fungsi
– Bagian dari tiroksin dan senyawa lain yang disintesis di
kelenjar tiroid
– Mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan laju
metabolisme
• Kebutuhan pada orang dewasa
– 150 μg
• Kekurangan :
– Gondok, kreatinisme, pembesaran kelenjar tiroid,
hambatan mental dan pertumbuhan
• Kelebihan : Pembesaran kelenjar tiroid
• Sumber : Garam fortifikasi iodium, ikan laut
Gizi seimbang pada Ibu Menyusui

Konsumsi makanan ibu menyusui harus memenuhi


untuk diri sendiri dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan bayi

Sesuatu yang penting bagi ibu menyusui karena


sangat erat kaitannya dengan produksi air susu

Ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih


banyak dibandingkan dengan keadaan tidak
menyusui dan masa kehamilan
Manfaat gizi seimbang pada ibu menyusui

Proses di Involusi
Aktivitas
dalam tubuh uteri

Cadangan Produksi
dalam tubuh ASI

Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan bayi juga akan berhasil dan
tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat serta kualitas dan kuantitas produksi ASI menjadi baik
Kebutuhan gizi seimbang saat menyusui

Makanan sebesar 330 kkal pada enam bulan pertama dan 400 kkal pada
enam bulan kedua

Tambahan 100-150 kkal dari lemak cadangan tubuh ibu sendiri

Tambahan protein enam bulan pertama dan kedua sebesar 25g/hari

Tambahan karbohidrat kira-kira 160-200 g/hari

Kebutuhan vitamin A, B, C, E lebih besar drpd bumil

Kebutuhan mineral lebih besar daripd bumil kecuali Ca, P, Mg, F dan Mo

Selama belum mengalami menstruasi pasca melahirkan kebutuhan Fe ibu lebih sedikit dari ibu yang tidak
hamil
• Sehingga total kebutuhan energy selama menyusui akan
meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang akan
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas
ibu.
• Ibu menjadi 6x makan (3x makan utama dan 3x makan
selingan)
• Untuk mengetahui terpenuhinya energy dg cara
menimbang berat badan
• Bila terjadi penurunan > 0,9kg per minggu setelah 3
minggu pertama menyusui berarti kebutuhan kalori tidak
Vitamin dan Mineral

Vitamin A Zat besi


Kekurangan vitamin A pada ibu
Makanlah makanan yang kaya zat besi setiap hari.
menyusui sangat umum. Dianjurkan
namun, karena tidak mungkin didapatkan dari makanan,
untuk mengonsumsi suplemen vitamin A
maka ibu perlu mendapat tambahan zat besi sedikitnya
sebanyak 200.000 IU
20-60 mg per hari untuk mengganti simpanan darah yang
hilang

Yodium Kalsium
Kebutuhan yodium saat menyusui sedikit Selama menyusui, kebutuhan kalsium akan meningkat.
lebih tinggi dari saat hamil. Bila saat Ibu menyusui dianjurkan mengonsumsi 3-4 sajian per
hamil ibu sudah direkomendasikan untuk hari dr produk susu. Bila kurang, disarankan
mengonsumsi suplemen Iodin, maka mengonsumsi suplemen kalsium
harus dilanjutkan saat menysusui
MITO FAKT
S A
Ibu dilarang makan ikan laut karena dianggap dapat
menyebabkan ASI berbau AMIS
MITOS
Faktanyaaaa….
Kandungan ikan laut seperti protein,
mineral dan lemak sangat bagus untuk
tumbuh kembang bayi
• Ibu menyusui tidak boleh minum es karena dapat
membuat bayi menjadi besar

MITOS
Faktanyaaaa….
Minum es tidak ada hubungan dengan
perkembangan bayi
• Ibu menyusui tidak boleh makan, makanan yang pedas karena
dapat menyebabkan alergi

MITOS
Faktanyaaaa….
Makanan pedas tidak ada hubungannya
dengan alergi atau daya tahan tubuh bayi.
Pada dasarnya tidak
ada makanan
tertentu yang harus dihindari pada ibu
menyusui. Beberapa bumbu dengan rasa yang kuat
seperti kare dapat mempengaruhi ASI namun tidak
memberikan efek buruk pada bayi. Bila ibu
merasakan kekecewaan pada bayinya tidak ada
ruginya bagi ibu untuk tidak mengonsumsi makanan
tersebut lagi
Yang dihindari ibu menyusui ….

Alkohol Obat kimia Rokok Kopi, teh,


soda
Dampak kekurangan gizi pada Busui

Bayi Ibu

1. Proses tumbuh kembang


terganggu 1. Gangguan pada mata
2. Daya tahan tubuh menurun 2. Kerusakan gigi dan tulang
sehingga bayi mudah sakit 3. Mengalami kekurangan gizi
3. Mudah terkena infeksi dan darah
4. Menimbulkan gangguan 4. Kualitas ASI menurun
pada mata ataupun tulang
Pendahuluan
• Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik
cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik dalam tubuh.
• Penyakit ginjal menyebabkan terjadinya gangguan pembuangan
kelebihan zat gizi yang diperoleh dari makanan.
• Penetapan terapi nutrisi diklasifikasikan berdasarkan jenis
gangguan ginjal yang ada.
• Mengingat fungsi ginjal telah terganggu, penatalaksanaan diet
difokuskan pada pengaturan dan pengendalian asupan energi,
protein, cairan dan elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fosfor.
Tujuan Diet
1. Meningkatkan asupan energy dan protein.
2. Mengontrol kadar kalium, natrium, kalsium, dan fosfor
darah.
3. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah.
4. Meningkatkan pengetahuan tentang pemilihan bahan
makanan sumber protein dan pemahaman tentang pola
makan tinggi protein.
5. Meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan
suplemen makanan.
Syarat Diet Gagal Ginjal dengan dialisis
a. Energi cukup, yaitu 30-35 kkal/kg BB ideal/hari pada
pasien Hemodialisis (HD) (Pernefri 2016). Energi 30
kkal/kg untuk usia < 60 tahun dan 35 kkal/kg untuk usia
≥ 60 tahun (Cornelia, dkk 2016). Bila diperlukan
penurunan berat badan, harus dilakukan secara
berangsur (250-500 g/minggu) untuk mengurangi risiko
katabolisme massa tubuh tanpa lemak (Lean Body
Mass) (Almatsier 2006).
b. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan
nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama
dialisis, yaitu 1-1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD. Sumber
protein dibagi menjadi 50% protein nabati dan 50%
protein hewani.
c. Karbohidrat cukup,sisa dari perhitungan untuk protein
dan lemak.
d. Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total.
e. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar
/24 jam, yaitu 1 g + penyesuaian menurut jumlah urin
sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (HD).
f. Kalium 17 mg/kg BB (Pernefri, 2011).
g. Kalsium tinggi, yaitu ≤ 2000 mg/hari. Bila perlu, diberikan
suplemen kalsium (Pernefri, 2011).
h. Fosfor dibatasi, yaitu 800-1000 mg/hari (Pernefri, 2011).
i. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin 24 jam ditambah 500-
750 ml
j. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin yang dapat
larut dalam air seperti:
• Piridoksin (B6) yaitu 10 mg/hari, defisiensi oiridosin dapat
terjadi pada pasien yang sedang menjalani dialysis.
• Asam folat (B9) yaitu 1 mg/hari
• Vitamin C yaitu 75-90 mg/hari, vitamin C terbuang saat
dialysis sehingga kadarnya rendah pada pasien PGK-HD yang
tidak diberikan suplementasi (Pernefri 2011).
• Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang
mengandung energi dan protein tinggi
(Almatsier 2006).
Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis
1. Diet Dialisis I
60 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan ± 50 kg
2. Diet Dialisis II
65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan ± 60 kg
3. Diet Dialisis III
70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan ± 65 kg
Preksripsi Diet
a. Cara Memesan Diet : Diet Dialisis (DD) 60/65/70 g
protein (secara spesifik menyatakan kebutuhan gizi
perorangan termasuk kebutuhan natrium dan cairan)
(Almatsier 2006).
b. Bentuk makanan bisa makanan saring, makanan lunak
makanan biasa tergantung kondisi pasien
c. Frekuensi pemberian makanan utama tiga kali dan
selingan 2-4 kali
(Cornelia,dkk 2016).
Bahan Makan Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat Nasi, bihun, jagung, kentang,


macaroni, mie, tepung-
tepungan, singkong, ubi, selai,
madu, permen
Sumber Protein Telor, daging, ikan, ayam, susu kacang-kacangan dan hasil
olahannya seperti tahu dan
tempe
Sumber Lemak Minyak jagung, minyak kacang kelapa, santan, minyak kelapa,
tanah, minyak kelapa sawit, margarin, mentega biasa
kedelai, margarin dan mentega
rendah garam

Sumber Vitamin dan mineral Semua sayuran dan buah sayuran dan buah tinggi kalium
rendah kalium
Prinsip diet tinggi protein, rendah natrium
dan diet rasional
• Pasien harus dianjurkan untuk makan 2-3 sajian daging, ikan, ayam
(untuk anak-anak 56,6-84,9 gr persajian, untuk remaja serta dewasa
113,2-141,5 gr),
• 3-4 sajian susu, keju, atau yoghurt setiap hari.
• Untuk mengurangi masukan kolesterol dan lemak jenuh dianjurkan
untuk makan daging tanpa lemak, ikan dan ayam yang sudah dibuang
kulitnya, dan menggunakan susu skim.
• Daging segar yang belum diproses dengan garam
• keju tidak asin ini dapat digunakan untuk mengurangi natrium pada diet.
• Pasien harus diterangkan bahwa keinginan akan makanan asin akan
menurun setelah 3 bulan mengikuti diet dengan pembatasan natrium.
Hasil yang diharapkan
a. Perubahan asupan protein sesuai preskripsi diet.
b. Perubahan asupan energy, natrium, kalium, kalsium, dan fosfor
sesuai dengan yang dianjurkan.
c. Perubahan BB (sesuai kondisi pasien bila oedema maka BB yang
diharapkan turun).
d. Perubahan nilai laboratorium (ureum, kreatinin, hemoglobin, LFG,
dan elektrolit) ke arah normal.
e. Berkurangnya keadaan asites dan oedema
f. Perubahan keluhan klinis yaitu berkurangnya keluhan mual/muntah
(Cornelia, dkk 2016).
Pengertian Diet Penyakit Jantung

• Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung)


adalah pengaturan pola makan khusus terhadap
penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun
jenis makanan.
Tujuan Diet Penyakit Jantung
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan
kerja jantung.
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau
air.
Jenis Diet Jantung
Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu :
1. Diet jantung 1, makanan yang diberikan dalam bentuk
cairan.
2. Diet jantung 2, makanan yang diberikan dalam bentuk
saring atau lunak.
3. Diet jantung 3, makanan yang diberikan dalam bentuk
lunak atau biasa.
4. Diet jantung 4, makanan yang diberikan dalam bentuk
biasa.
Prinsip Diet
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat
diuretic untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. volume cairan
ekstraseluler ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik
bekerja mencegah penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang-
kadang sebagai tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan
konsumsi natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan
oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika
kadar fraksi lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol
dari makanan harus di batasi.
Syarat Diet
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan
berat badan normal
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy
total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak
tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan
dislipidemia .
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan
supplement kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau
edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai kebutuhan.
10.Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
penyakit, di berikan dalam porsi kecil.
11.Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui
makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan
enteral, parenteral, atau supplement gizi.
Klasifikasi
Pemberian
Diet
Diet Jantung I
• Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung
akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio
Kordis berat.
• Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2
hari pertama bila pasien dapat menerimanya.
• Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi,
sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.
Diet Jantung II
• Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring
atau lunak.
• Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I,
atau setelah fase akut dapat teratasi.
• Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai
diet jantung II rendah garam.
• Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin.
Diet Jantung III
• Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak
atau biasa.
• Diet ini diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II
atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak
terlalu berat.
• Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai
diet jantung III rendah garam.
• Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi
lain.
Diet Jantung IV
• Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa.
• Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III
atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan.
• Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai
diet jantung IV rendah garam.
• Diet ini cukup energi dan zat gizi lain kecuali kalsium.
Klasifikasi hipertensi menurut WHO

Jenis hipertensi Sistolik Diastolik Kadar Garam


Normal < 120 < 80 > 7,5 gr
Hipertensi Ringan 120-139 80-89 3,75 – 7,5 gr
Hipertensi Sedang 140-159 90-99 1,25 – 3,75 gr
Hipertensi Berat > 160 >100 < 1,25 gr
Jenis-Jenis Diet Penyakit Jantung
1. Diet rendah garam
2. Diet rendah kolesterol lemak terbatas
1. Diet Rendah Garam
• Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi primer,
khususnya hipertensi ringan.
• Pada sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan
dengan konsumsi garam yang tinggi.
• Sebagian besar preparat diuretik akan mendorong ekskresi
kalium disamping ekskresi natrium.
• Untuk mencegah terjadinya deplesi kalium selama
pengobatan dengan preparat diuretik, diperlukan
suplementasi kalium.
Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal:
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari setengah
sendok teh atau 2 gr garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun
bahan penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak,
kecap, saus tomat dan lain&lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari.
Kalau mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu
kedelai) yang kandungan natriumnya sangat sedikit.
d. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan
penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula,
cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan
lain&lain.
e. Makanan berikut ini harus dihindari:
• Makanan asin (ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju,
dendeng, abon, kornet, sardens, dan sebagainya)
• Sayuran dan buah yang diasinkan (sayur asin, sawi asin, asinan
sayuran dan buah, acar dan sebagainya)
• Sebagai bahan penyedap dan aditif (garam dapur, bumbu asin,
vetsin, soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan
lain&lain).
• Makanan camilan (roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah
dengan soda kue atau garam dapur).
• Makanan nabati yang diasinkan (mentega kacang, kacang asin,
margarin dan lain-lain).
2. Diet Rendah Kolesterol Lemak
Terbatas
• Kadar kolestrol darah yang tinggi merupakan salah satu
diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan
peningkatan insidensi penyakit jantung koroner
• Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan
cara mengurangi konsumsi lemak hewani.
• Konsumsi lemak jenuh dalam berbagai produk susu, telur
dan daging,
• Konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat didalam minyak
nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai.
Cara mengendalikan konsumsi
kolesterol
1. Membatasi makan kuning telur hanya sampai 2 butir
selama seminggu (1 kuning telur=250 gr kolesterol)
2. Mengganti kebiasan minum susu full krim
3. Mengganti lemak hewani dengan lemak nabati
4. Menghindari jenis makanan yang kaya akan kolesterol
(mentega, margarine, minyak goreng, keju, dll)
5. Daging diusahakan daging unggas (ayam, bebek) dan
bagian tertentu dihilangkan seperti kulit, jeroan, otak.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak
Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras ditim atau disaring/ Makanan yang mengandung gas
roti, mi, kentang, makaroni, atau alkohol, seperti : ubi,
biskuit, tepung beras/terigu/ singkong, tape singkong, dan
sagu aren/sagu ambon, tape ketan
kentang gula pasir, gula
merah, madu, dan sirup
Sumber protein hewani Daging sapi, ayam dengan Daging yang berlemak tinggi,
lemak rendah, ikan, telur, susu sosis, ham, hati, limpa, babat,
rendah lemak dalam jumlah otak, kepiting dan kerang-
yang ditentukan kerangan, keju dan susu penuh
Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering, Kacang-kacangan kering yang
seperti: kacang kedelai dan hasil mengandung lemak cukup tinggi
olahannya, seperti tahu dan seperti kacang tanah, kacang
tempe mete, dan kacang bogor
Bahan Makan Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang


mengandung gas, seperti mengandung gas, seperti kol,
bayam, kangkung, kacang kembang kol, lobak, sawi, dan
bunci, kacang panjang, wortel, nangka muda
tomat, labu siam, dan tauge
Buah-buahan Semua buaha-buahan segar, Buah-buahan segar yang
seperti pisang, pepaya, jeruk, mengandung alkohol atau gas,
apel, melon, semangka, dan seperti durian dan nangka
sawo matang
Lemak Minyak jagung, minyak kedelai, Minyak kelapa dan minyak
margarin, mentega dalam kelapa sawit, santan kental
jumlah terbatas dan tidak untuk
menggoreng tetapi untuk
menumis, kelapa atau santan
encer dalam jumlah terbatas
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Minuman The encer, coklat, sirup Kopi/teh kental, minuman yang


mengandung soda dan alcohol

Bumbu Semua bahan bumbu selain Lombok, cabe rawit, dan bumbu-
bumbu tajam dalam jumlah bumbu lain yang tajam
terbatas
Pencegahan
• Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskular akhir
akhir ini menjadi subjek sebagian besar penelitian.
• Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah cukup
untuk membenarkan tindakan memodifikasi makanan
atau diet dalam upaya mencegah penyakit
kardiovaskular.
• Rekomendasi:
1.Mempertahankan BB ideal
2.Mengurangi konsumsi lemak
3.Mengurangi konsumsi garam
MENGUKUR BERAT BADAN
Menggunakan Detectometer/Dacin
1. Pasang alat bantu Detecto meter (sarung
detecto, besi pengait dan tali penggantung)
pada tempat yang aman
2. Kalibrasi alat detecto meter sampai jarum
detecto meter menunjukan angka nol “0”.
3. Atur pakaian yang digunakan oleh anak
seminimal mungkin
4. Anak dinaikan ke sarung detecto meter
5. Tunggu hingga angka berat yang ditunjukkan
tidak bergerak
6. Baca angka penunjukkan jarum dengan mata
sejajar jarum penunjuk
7. Catat angka penunjukan jarum
8. Turunkan anak dari detectometer
Menggunakan Bathroom Scale (Timbangan injak)
1. Letakkan alat timbangan injak tersebut pada lantai yang
datar dan keras
2. Kalibrasi alat dengan memutar alat kalibrasi yang ada pada
bagian belakang alat sampai menunjukkan angka “0”
3. Catat data klien
4. Minta klien melepaskan alas kaki dan pakaian yang dipakai
secukupnya
5. Mintalah klien untuk naik di atas timbangan tersebut dengan
berdiri tegap ditengah-tengah timbangan
6. Tunggu hingga jarum atau angka berhenti
7. Baca hasil penimbangan dengan pandangan mata berada
tepat sejajar dengan jarum penunjuk hasil penimbangan
8. Catat hasil penimbangan pada kertas
Menggunakan Baby Scale untuk Bayi
1. Letakkan alat timbangan baby scale pada
meja yang datar
2. Kalibrasi alat dengan memutar alat kalibrasi
yang ada pada bagian belakang alat
sampai jarum menunjukkan angka “0”
3. Catat data bayi
4. Siapkan bayi dengan pakaian seminim
mungkin
5. Posisikan bayi dalam keadaan
tidur/berbaring dan usahakan tidak terlalu
banyak gerak
6. Tunggu jarum berhenti bergetar
7. Pembaca hasil penimbangan harus berada
tepat sejajar dengan jarum penunjuk hasil
penimbangan
8. Catat hasil penimbangan pada kertas
timbangan harus kokoh dan akurat. Timbangan harus memiliki sebuah baki
atau lekukan tempat membaringkan bayi dengan aman, sebaiknya tidak
memiliki bagian-bagian tajam atau kasar yang dapat melukai bayi Anda.
timbangan dapat menahan beban sampai kira-kira 18 kg.
Pastikan pembacaan skala berada pada angka 0 ketika timbangan tidak
digunakan. Jika saat menimbang meletakkan bayi dalam selimut maka
letakkan selimut di atas timbangan, tekanlah kunci tara (tare key—tombol untuk
membuat penunjuk kembali ke angka 0).
Baringkan bayi di atas timbangan, lebih baik jika bayi tidak berpakaian. Biarkan
satu tangan Anda berjaga di atas tubuh bayi, tetapi tidak menempel pada
dadanya. Anda harus dapat menangkap seandainya bayi tergelincir. Bacalah
berat bayi, kemudian tulis dalam buku catatan.
Menimbang Berat Anda dan Bayi Bersamaan
MENGUKUR TINGGI DAN PANJANG BADAN
Menggunakan Microtoise
1. Microtoise ditarik sampai 2 meter sesuai dengan
penanda pada mocrotoise,
2. Pasang mocrotoise didinding yang datar dengan
perekat atau pasang permanen membentuk siku-
siku 90 derajat
3. Catat data klien
4. Minta klien melepas alas kaki atau hiasan dikepala
5. Klien yang akan diukur diminta berdiri di bawah
microtoise, dengan berdiri tegak lurus, bagian
tumit telapak kaki menempel pada tembok dan
pandangan lurus kedepan
6. Pengukuran dilakukan saat mengambil nafas
dalam
7. Pengukur menarik microtoise sesuai tinggi badan
klien yang diukur
8. Pengukur membaca hasil pengukuran dengan
mata tepat lurus di depan microtoise dengan
melihat angka yang terdapat dalam microtoise
Menggunakan Meteran
1. Pasang pita meteran pada dinding yang datar pastikan meteran
menempel dengan tepat, angka 0 berada tepat dilantai dan
angka 150 berada diatas
2. Catat data klien
3. Minta klien melepas alas kaki atau hiasan dikepala (topi, pita
rambut,dll)
4. Klien yang akan diukur diminta berdiri di bawah Standing Meter,
dengan berdiri tegak lurus dengan sikap biasa, tangan
menggantung bebas
5. Atur bagian kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit telapak
kaki menempel pada dinding
6. Pandangan klien lurus kedepan
7. Pengukur mengatur besi pembatas atau segitiga siku-siku
hingga berada tepat menempel diatas puncak kepala klien dan
didinding
8. Pengukur membaca hasil pengukuran dengan mata tepat lurus
di depan meteran dengan melihat angka yang tertera pada
meteran sebelum segitiga atau besi pembatas digerakkan
9. Catat hasil pada formulir yang disediakan
Menggunakan Lengthboard
1. Lengthboard/ papan pengukur panjang badan
diletakkan di lantai/ meja yang datar
2. Klien (bayi atau anak kecil) yang diukur dibaringkan
lurus diatas papan lalu dipegang oleh rekan lain
kakinya supaya lurus dan kepala mentok dipapan batas
kepala
3. Pengukur menarik papan bagian bawah menyesuaikan
dengan tinggi subyek terukur, lalu membaca hasil ukur
pada bagian papan lengthboard
Pengukuran Tinggi Lutut
1. Pasien yang akan diukur tinggi lututnya duduk
pada kursi
2. Posisi duduk sempurna (badan tegak, tangan
bebas kebawah, dan wajah menghadap kedepan)
3. Lutut kedua kaki membentuk sudut siku-siku (90°)
4. Telapak kaki kiri yang diukur juga membentuk
sudut siku-siku (90°)
5. Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki kiri
bagian tumit dan lutut
6. Baca angka (panjang lutut) pada alat secara teliti
7. Cacat angka hasil pengukuran
Selanjutnya dihitung menggunakan rumus :
• Laki-laki            = 64,19 + (2,02 TL) – (0,04
U)
• Perempuan      = 84,88 + (1,83 TL) – (0,24
U)
MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS

1. Dilakukan pada tengah lengan kiri atas (kecuali orang yang


kidal diukur dilengan kanan)
2. Alat : pita meter fleksibel dari kertas dilapisi plastik atau fiber
3. Tetapkan posisi bahu dan siku
4. Letakkan pita antara bahu dan siku lalu tentukan titik tengah
lengan
5. Lingkarkan pita pada titik tengah lengan
6. Pita jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
7. Catat hasil pengukuran pada pita

• AMBANG BATAS (Cut of Points) LILA Wanita Usia Subur :


• a. risiko KEK bila LILA < 23.5 cm
• b. Bukan risiko KEK bila LILA > 23,5
MENGUKUR LINGKAR KEPALA
1. Digunakan pada bayi , mencerminkan volume
intrakranial Hanya untuk mengukur
pertumbuhan kepala hingga usia 2 tahun
2. Mendeteksi apabila ada kelainan pertumbuhan
dan perkembangan otak (e.g : hidrosefalus)
3. Alat yang digunakan adalah pita meteran
fiberglass/baja fleksibel
4. Syarat dan Cara Pengukuran :
5. Anak melihat posisi lurus ke depan, dagu
membentuk 90 derajat dengan leher
6. Lingkar diambil pada protubernia, posisi diatas
alis dan melalui atas belakang daun telinga
7. Pita meteran dilingkarkan dengan pas
8. Catat angka yang ditunjukkan oleh meteran
9. Pengukuran selalu dilakukan pada tempat
yang sama pada pengukuran berikutnya
Status Gizi
• Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan
dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
metabolisme tubuh.
• Setiap individu membutuhkan asupan zat gizi yang
berbeda antarindividu, hal ini tergantung pada usia orang
tersebut, jenis kelamin, aktivitas tubuh dalam sehari, dan
berat badan (Par’I, Holil M. dkk, 2017).
Status Gizi
• dibedakan mjd:
• gizi lebih,
• gizi baik,
• gizi kurang, dan
• gizi buruk.
• Status gizi tersebut dapat dipengaruhi oleh 2 hal pokok yaitu konsumsi
makanan dan keadaan kesehatan tubuh atau infeksi
Status Gizi
• Dalam ilmu gizi baik kondisi gizi lebih maupun gizi kurang
atau gizi buruk dimasukkan dalam Malnutrisi ( Gizi
Salah).
• Malnutrisidisini merupakan suatu keadaan patologis
akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif ataupun
absolut satu atau lebih zat gizi.
Bentuk Malnutrisi
• Under nutrition yaitu kekurangan konsumsi
pangan secara relatif atau absolut untuk
periode tertentu,
• Specific defisiency yaitu kekurangan zat
gizi tertentu,
• Over nutrition yaitu kelebihan konsumsi
pangan dalam periode tertentu,
• Imbalance, yaitu disporporsi zat gizi
misalnya masalah kolesterol terjadi karena
ketidakseimbangan fraksi lemak tubuh.
METODE PENILAIAN STATUS GIZI
(PSG)

PSG LANGSUNG PSG TIDAK LANGSUNG

ANTROPOMETRI SURVEI KONSUMSI MAKANAN

KLINIS
STATISTIK VITAL

BIOKIMIA
FAKTOR EKOLOGI

BIOFISIK
PSG Langsung
1. Antropometri
• gizi berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi.
• Parameter yang diukur antara lain BB, TB,
LLA, Lingkar kepala, Lingkar dada, Lemak
subkutan.
PSG Langsung
2. Klinis
• Metode ini, didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi.
• Hal tersebut dapat dilihat pada jaringan
epitel seperti kulit, mata, rambut, dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang
dekat dengan permukaan tubuh seperti
kelenjar tiroid
PSG Langsung
3. Biokimia
• Adalah suatu pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh.
• Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: urine, tinja,
darah, beberapa jaringan tubuh lain seperti hati dan otot
4. Biofisik
• Penentuan gizi secara biofisik adalah suatu metode
penentuan status gizi dengan melihat kemampuan
fungsi, khususnya jaringan, dan melihat perubahan
struktur jaringan.
PSG Tidak Langsung
1. Survei
• Konsumsi Makanan Adalah suatu metode
penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi.
2. Statistik vital
• cara menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan
umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan dengan gizi. .
PSG Tidak Langsung
3. Faktor ekologi
• Berdasarkan ungkapan dari Bengoa
dikatakan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa faktor fisik, biologis, dan
lingkungan budaya.
• Jumlah makanan yang tersedia sangat
tergantung dari keadaan ekologi seperti
iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.
Alat dan Fungsi Untuk
Menilai Status Gizi
Yudiana Putra
Mengukur BB

1. Detectometer/Dacin
Mengukur BB

2. Bathroom Scale/Timbangan Injak


Mengukur BB

3. Baby Scale/Timbangan Bayi


Mengukur Tinggi dan Panjang Badan

1. Lengthboard
Mengukur Tinggi dan Panjang Badan

2. Mikrotoise
Mengukur Tinggi dan Panjang Badan

3. Alat Tinggi Lutut


Mengukur Tinggi dan Panjang Badan,
Lingkar Kepala, LILA, Lingkar
Dada/Perut
4. Meteran
Mengukur Tebal Jaringan Bawah Kulit
DIET PENYAKIT HEPAR
Sekilas tentang Hepar/Hati
dan Fungsinya
• Hati berperan pada metabolisme KH,
protein, lemak
• Hati penyimpanan Fe, Cu, dan Vit A, D,
E, K
• Hati mengatur volume dan sirkulasi
darah, detoksifikasi obat dan racun
• Gangguan pada hati Gangguan Nutrisi
• Penyakit hati tersering misalnya HEPATITIS
dan SIROSIS HEPATITIS
• Hepatitis merupakan peradangan sel hati yg
disebabkan oleh keracunan toksin tertentu
atau karena infeksi virus
• Sirosis Hepatis ialah kerusakan jaringan hati
menjadi jaringan fibrotik dan pengerutan yg
mengakibatkan terganggunya fungsi hati
• Penyebab sirosis hepatis : Hepatitis Kronis,
Alkohol, Penyumbatan Saluran Empedu
Tujuan Diet Penyakit Hepar
Prinsip diet yang paling utama yaitu Energi yang
tinggi akan protein namun dengan pemberian
secara bertahap.

a. Meringankan beban fungsi hati


b. Mempercepat pemulihan fungsi hati
c. Mencegah katabolisme protein
d. Mencegah penurunan BB atau meningkatkan
BB bila kurang
e. Mencegah koma hepatikum
Syarat Diet Penyakit Hepar
a. Energi tinggi 40-45 kkal/kg BB (mencegah
pemecahan protein)
b. Protein bertahap sesuai perkembangan klinis
c. Lemak cukup 20-25 dari kebutuhan energy total
d. Bila mengalami steatorhea gunakan lemak
dengan asam lemak rantai sedang
e. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan
tingkat defisiensi
f. Bila perlu diberikan suplay vit. B kompleks, C dan
K, mineral seng dan zat besi bila terjadi anemia.
g. Na/garam diberikan rendah tergantung
tingkat edema dan acites.
h. Bila pasien mendapat diuretic, garam dapat
diberikan leluasa.
i. Mudah cerna dan tidak merangsang
j. Hindari bahan makanan yang menimbulkan
gas
k. Porsi makanan diberikan sedikit tetapi sering.
DIET HEPAR I
a. Indikasi :
• keadaan akut
• prekoma sudah tertasi
• nafsu makan mulai membaik
b. Bentuk makanan : cincang atau lunak
c. Protein dibatasi hanya 930 gr/hr
d. Lemak diberikan dalam bentuk yang mudah
dicerna
e. Jika ada ascites dan dierusis blm sempurna
maka cairan maks 1 L/hari
f. Diberikan beberapa hari saja ika rendah
energi, protein, kalsium, zat besi, tiamin
g. Diet Hepar I Garam Rendah diberikan
jika terdapat retensi garam dan air
h. Diet Rendah Garam I diberikan jika
ascites hebat dan tanda2 diuresis blm
membaik
i. Cairan glukosa dapat diberikan untuk
menambah energi
DIET HEPAR II
a. Indikasi :
• perpindahan Diet Hepar I dengan nafsu makan cukup
b. Bentuk makanan lunak atau biasa (tergantung
keadaan pasien)
c. Protein yang diberikan 1 g/kg BB
d. Lemak 20-25% dari kebutuhan energi total, dlm bentuk
mudah dicerna
e. Diet Hepar II Rendah Garam diberikan jika terdapat
retensi garam dan air
f. Ascite hebat dan diuresis blm membaik maka kembali
lagi ke Diet Rendah Garam I
DIET HEPAR III
a. Indikasi
• Perpindahan Diet Hati II
• Hepatitis Akut dan Sirosis Hepatis dengan nafsu
makan baik, sudah dapat menerima protein, dan
tidak ada tanda sirosis aktif
b. Bentuk makanan lunak atau Biasa (tergantung
toleransi pasien)
c. Nilai gizi (Diet ini cukup energi, protein, lemak,
mineral, vitamin)
d. Diet Hati III Rendah Garam diberikan jika terdapat
retensi air dan garam
Bahan Makanan Yang
Dibatasi

1.Bahan makanan sumber lemak


(semua makanan dan daging yang
banyak mengandung lemak dan santan)
2.Bahan makanan yang banyak
menimbulkan gas
(ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian, Nangka)
Bahan Makanan yang Tidak
Dianjurkan

Bahan makanan yang mengandung:


1.alkohol
2.teh
3.kopi kental
DIET PENYAKIT KANDUNG
EMPEDU
Sekilas tentang Kandung
Empedu
• Fungsi kandung empedu ialah mengkonsentrasikan dan
menyimpan cairan empedu yang diproduksi oleh hati
• Cairan empedu (garam empedu dan kolesterol)
• Empedu membantu pencernaan serta absorbsi lemak
dan vitamin larut lemak ( A, D, E, K), mineral, besi, dan
kalsium
• Penyakit Kolelitiasi dan kolesistitis harus membutuhkan
diet khusus
• Kolelitiasis atau batu empedu terjadi karena terjadi
obstruksi dan colik yang akan mengakibatkan gangguan
absorbsi lemak
• Kolesistitis disebut juga peradangan kandung empedu
Tujuan Diet Penyakit
Kandung Empedu
Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal dan memberi istirahat pada
kandung empedu :

a. Menurunkan BB bila terjadi kegemukan


b. Membatasi makanan yang
menyebabkan kembung atau nyeri
abdomen
c. Mengatasi malabsorbsi lemak
Syarat Diet Penyakit
Kandung Empedu
a. Energi sesuai kebutuhan, jika terdapat kegemukan
Diet Rendah Energi
b. Protein agak tinggi yaitu 1-1,25 g/kgBB
c. Akut : lemak tidak boleh diberikan
d. Kronis : lemak 20 – 25% dari kebutuhan energi
e. Bila Stetorea (lemak feces > 25 g/24 jam)
Suplementasi vitamin A, D, E, dan K
f. Tinggi serat diberikan terutama pektin untuk
mengikat kelebihan asam empedu saluran
pencernaan
g. Hindari makanan yang menimbulkan gas
DIET LEMAK RENDAH I

a. Indikasi : kolelitiasis dan kolesistitis dengan kolik akut


b. Makanan berupa buah-buahan dan minuman manis
c. Nilai gizi harus rendah energi dan semua zat gizi
kecuali vitamin A dan C
d. Sebaiknya hanya diberi 1-2 buah/hari saja
DIET LEMAK RENDAH II
a. Indikasi :
• kolelitiasis dan kolesistitis kronis
• keadaan akut teratasi, mual berkurang

b. Bentuk makanan : cincang, lunak, atau


biasa (tergantung kondisi pasien)
c. Nilai gizi : rendah energi, kalsium, dan
tiamin
DIET LEMAK RENDAH III

a. Indikasi :
• pasien yang tidak gemuk
• mempunyai nafsu makan baik

b. Bentuk makanan : Lunak atau biasa

c. Nilai gizi : cukup energi dan semua zat gizi


Bahan Makanan yang Tidak
Dianjurkan

• Bahan makanan sumber lemak


(semua makanan dan daging yang banyak
mengandung lemak dan santan)

• Bahan makanan yang banyak menimbulkan


gas
(ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian, Nangka)
1. KEBUTUHAN NUTRISI BAYI
Kebutuhan zat gizi bayi berbeda2 sesuai dgn umurnya

Umur Bulan BB Rata-rata (Kg) Kebutuhan Kalori per Kebutuhan Protein per
Hari Hari
0-3 4,1 492 kal 10 gr
4-6 6,4 735 kal 15 gr
7-9 7,7 850 kal 18 gr
10-12 9,2 970 kal 19 gr
• Perkembangan otak sangat erat hub.dgn perkembangan mental
dan kemampuan berpikir.
• Jaringan otak anak yg tumbuh normal akan mencapai 80%
berat otak orang dewasa, sebelum berumur 3 th
• Shg jika pada masa ini terjadi gangguan gizi, maka dpt
menimbulkan kelainan fisik maupun mental
– Gangguan pembentukan antibodi
– Gangguan produksi enzime
• Gizi seimbang perlu diterapkan ketika bayi mulai bisa makan makanan
selain ASI yaitu setelah bayi berumur 6 bulan
• Sebelum 6 bln, kecukupan gizi untuk bayi sebaiknya hanya diperoleh
melalui ASI
• ASI mengandung zat DHA-ARA Docosahexaenoic acid dan arachinoid acid (membantu
perkembangan otak dan ketajaman penglihatan
• Bayi yg memperoleh ASI memiliki kelebihan:
– Memiliki tingkat IQ dan kecerdasan yg lebih baik
– Memiliki kematangan imun yg lebih baik
ASI
1. Kolostrum
• Rendah kadar karbo dan lemak, tinggi protein
• Mengandung sel darah putih dan protein immunoglobulin dlm jumlah yg tinggi (zat antibody 10-
17 x lebih tinggi dr ASI matang)
2. ASI transisi
• Keluar setelah kolostrum, sampai sebelum ASI matang
• Kadar protein semakin rendah
• Karbo dan lemak meningkat
• Volume miningkat
3. ASI matang
• Keluar sekitar hari ke 14
• Komposisi relative konstan
Bagaimana dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula?

Terdapat 3 jenis susu formula


1.Formula Adaptasi
2.Formula Awal Lengkap
3.Formula Lanjutan
Formula Adaptasi
Adapted → disesuaikan dengan kebutuhan bayi baru lahir.
Formula ini untuk bayi baru lahir sampai umur 6 bulan.
Susunan formula adaptasi sangat mendekati susunan ASI dan
sangat baik bagi bayi baru lahir sampai umur 4 bulan.
Pada umur di bawah 3-4 bulan fungsi sal pencernaan dan ginjal
blm sempurna hingga pengganti ASI-nya harus mengandung zat-
zat gizi yang mudah dicerna dan tidak mengandung mineral yang
berlebihan.
Komposisi yang dianjurkan yaitu :
a. Lemak c. Karbohidrat
b.Protein d. Mineral
Formula Awal Lengkap

● Kadar protein lebih tinggi dan rasio antara fraksi proteinnya tidak
disesuaikan dengan rasio yg terdpat dalam susu ibu.
● Kadar mineralnya lebih tinggi dibandingkan dengan formula
adaptasi.
● Susu formula awal lengkap diberikan untuk bayi berusia 4-6
bulan.
Formula lanjutan
• Formula ini untuk bayi berumur 6 bulan ke atas yaitu usia 6
bulan - 3 tahun.
• Memerlukan protein yang ekstra untuk perkembangan dan
mineral yang lebih banyak
Makanan tambahan
Mengapa pemberian makanan tambahan bagi bayi penting?
a) Melengkapi zat gizi yang kurang terdapat pada ASI
b)Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-
macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur
c) Mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan
d) Melakukan adaptasi thd makanan yang
mengandung kadar energi yang tinggi
• 6 bulan pertama bayi cukup diberi ASI sj
– Protein yg diperlukan dr ASI🡪 4-5% dr total kadar kalori dalam ASI
– Lemak 58% dr total kadar kalori dlm ASI
– Vit 🡪 bervariasi sesuai dgn diet ibu
– Mineral🡪 kalsium, fosfor, klor, kalium, natrium
• Setelah 6 bulan dpt diberikan MP ASI, dgn prinsip:
1. Tinggi nilai energi (kalori) maupun protein
2. Tinggi nilai vit dan mineral
3. Penerimaan baik
4. Diperoleh dr bahan alami dan segar
5. Mudah didapat, mudah disimpan, dan praktis pengolahannya
6. Ringkas tetapi maksimum nilai gizi nya
Komposisi ASI
• Asam lemak esensial
• Karbohidrat
• Protein
• Vit B Kompleks
• Kolin
• Iodium
• Zat besi
• Zinc
Perbandingan kandungan zat gizi dari jenis susu

Zat Gizi Formula Adaptasi ASI Susu Sapi


Lemak (gr) 3.4 – 3.64 3.0 – 5.5 3.2
Protein (gr)
Whey 0.9 – 0.96 0.7 – 0.9 0.6
Kasein 0.6 – 0,64 0.4 – 0.5 2.5
Karbohidrat (gr) 7.2 – 7.4 6.6 – 7.1 4.4
Energi (kkal) 67 – 67.6 65 - 70 61
Mineral (gr) 0.25 – 0.3 0.2 0.8
MP ASI

• MP-ASI adl makanan/minuman yg mengandung zat gizi yg diberikan pd bayi atau


anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI
• MP-ASI mrpk proses transisi dari asupan yang berbasis susu/cair menuju makanan
yang semi padat
• Pemberian MP-ASI yang tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan
gizi bayi, namun juga merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya
diri pada bayi
• Pemberian makanan tambahan harus bervariasi :
– bubur cair
– bubur kental,
– sari buah,
– buah segar,
– makanan lumat,
– makanan lembek
– makanan padat
Kebutuhan gizi pada bayi
a. Gizi bayi usia 0-6 bulan
Makanan yg tepat adalah ASI → ASI Eksklusif
b. Gizi bayi usia 9-12 bulan
makanan tambahan sebagai zat gizi utama, ASI sebagai
pelengkap.
makanan terdiri dari campuran: bahan makanan pokok sumber
kalori, bahan makanan sumber protein nabati dan sumber
protein hewani, serta sayuran hijau
Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Bayi
• Gizi memiliki keterkaitan yg erat dgn perkembangan bayi
• Apabila bayi terkena defisiensi gizi maka kemungkinan untuk
terserang peny infeksi semakin tinggi
• Peny infeksi dpt menghambat reaksi imunologis yg normal dgn
menghabiskan sumber2 energi tubuh
2. Kebutuhan Gizi Anak Balita
Pertumbuhan → masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur
dan berdampak pada aspek fisik

Perkembangan → bertambahnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur
• Faktor tumbang:
– Genetik
– Perilaku
– Lingkungan
• Kebutuhan gizi balita&anak meliputi:
• 10-15% kalori
• 20-35% lemak
• Sisanya karbohidrat
• Setiap kg BB balita dan anak memerlukan asupan energi 100 kkal
Gangguan gizi pada anak
a. Faktor risiko yang bersumber dari masyarakat (struktur politik,
kebijakan pemerintah, ketersediaan pangan, prevalensi
berbagai penyakit, pelayanan kesehatan, tingkat sosial
ekonomi serta pendidikan dan iklim
b. Faktor risiko yang bersumber dari keluarga (tk pendidikan,
status pekerjaan penghasilan, keadaan rumah, besarnya keluarga
dan karakteristik khusus setiap keluarga)

c. Faktor risiko yang bersumber pada individu anak ( usia ibu,


jarak lahir thd kakak, berat lahir, laju pertumbuhan, pemanfaatan
ASI, imunitas dan penyakit infeksi)
WARNING!!!
● Lupakan penggunaan gula garam pada menu bayi
● Jika sdh diatas 1 tahun, batasi penggunaanya.
● konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari ⅙ jumlah maksimum org
dewasa sehari atau kurang dari 1 gram
● Hindari junk food, makanan berminyak dan makanan berpengawet
● Biasakan mengolah telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang
mengganggu pencernaan
3. Gizi pada Anak Usia Sekolah
1.Pola makan anak usia TK (4-6 tahun)
→ anak sdh mpy sifat konsumen aktif, sudah bisa memilih
makanan yang disukainya.
2.Pola makan anak usia 7-9 tahun
→ anak pandai menentukan makanan yang disukai, lebih suka
jajanan yg mengurangi nafsu makan anak → perlu
pengawasan
3. Pola makan anak usia 10-12 tahun
→ kebutuhan makan dibagi dalam jenis kelamin.
• Anak laki-laki lebih banyak aktivitas fisik shg memerlukan energi yg
banyak dibandingkan anak perempuan
• Anak perempuan sudah mengalami masa haid shg lebih banyak protein,
zat besi dari usia sebelumnya.

Note : pentingnya sarapan pagi utk menjaga konsentrasi belajar


4. Upaya pemeliharaan gizi anak mrpk upaya pemeliharaan gizi
paripurna
a. Pemeliharaan gizi pada masa prenatal
b.Pengawasan tumbuh kembang anak sejak lahir
c. Pencegahan dan penanggulangan dini penyakit infeksi melalui
imunisasi dan pemeliharaan sanitasi
d.Pengaturan makanan yang tepat dan benar
e. Pengaturan jarak kehamilan
• Hamil adl salah satu periode dlm siklus hidup manusia yg
hanya dialami perempuan
• Periode ini akan sangat menentukan kualitas bayi yg
dilahirkan
• Kualitas ini ditentukan salah satunya oleh makanan atau zat
gizi yg dikonsumsi oleh ibu selama hamil
• Kehamilan terjadi setelah proses konsepsi
• Kehamilan normal berlangsung 38 – 40 minggu
• Kepastian hamil, yaitu berhenti haid, mendengar suara detak
jantung , dapat dilihat dg USG, meraba bentuk janin, uji
hormon HCG dlm urine.
• Perubahan fisiologis bumil:
– Peningkatan produksi estrogen berpengaruh pada pembesaran uterus,
mammae, organ genital: hal ini menyebabkan retensi cairan yg
pertabahan natrium; perubahan disposisi lemak dan factor pembekuan
darah: relaksasi persendian, penurunan produksi HCL dan pepsin
dalam lambung
Perubahan Fisiologis Bumil

– Progesteron memacu pertumbuhan endometrium, penumpukan lemak


ibu, peningatan retensi natrium, dan pelemasan jaringan otot polos
– Kelenjar hipofisis dan tiroid membesar, laju metabolism basal
meningat (akibat dr peningkatan konsumsi oksigen serta luas
permukaan tubuh ibu dan bayi)
– Kelenjar paratiroid membesar 🡪 peningkatan kebutuhan vit D dan
mineral
Perubahan Fisiologis Bumil
- Volume plasma naik 40-50% → anemia pada kehamilan
walaupun RBC bertambah 33%
- Ginjal akan membesar untuk kompensasi kerja yang
lebih keras
- Konsumbi O2 meningkat → cardiac output naik shg
jantung membesar 12%
- Vasodilatasi perifer → tekanan diastolik menurun shg
memicu munculnya edema, BMR naik 15-20%
- Saluran pencernaan diawal kehamilan perubahan
hormon→ mual muntah, shg nafsu makan menurun,
kmdian secara bertahap nafsu makan akan meningkat,
daya serap usus meningkat, gerakan peristaltik
melambat shg sering muncul masalah konstipasi
Energi tambahan bagi bumil Energi tambahan
pada trimester II dibutuhkan bagi bumil pada
untuk; pemekaran jaringan
ibu yaitu penambahan trimester III,
volume darah, pertumbuhan dipergunakan untuk
uterus dan payudara
pertumbuhan janin
dan placenta
Pertambahan BB ibu selama hamil

• BB sebelum konsepsi, dan pertambahan BB selama hamil


mrpk indikator memperkirakan laju pertumbuhan janin
• Berat lahir berkorelasi positif dg pertambahan BB total
selama hamil
Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu sewaktu konsepsi :
1. keadaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil
2. keadaan kesehatan dan gizi ibu
3. jarak kelahiran
4. paritas
5. usia kehamilan pertama
Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu waktu melahirkan :
1. keadaan sosial dan ekonomi ibu waktu hamil
2. derajat pekerjaan fisik
3. asupan pangan
4. pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi
Makanan bumil
disesuaikan dg keluhan

Trimester II; Trimester III;


Trimester I;
kebuth kalori nafsu makan
nafsu makan
meningkat, BB baik →
menurun, mual
mulai naik → makanan porsi
muntah →
makanan kecil tp sering,
makanan kering
seimbang, byk byk buah dan
dan tinggi KH
buah dan sayur sayur
Indeks Masa Tubuh Total Tambahan BB Tambahan BB Tambahan BB perminggu
(IMT) Pra Hamil (kg) Trimester I Trimester II dan II (kg)

< 18,5 12,5 - 18 2,3 0,5

18,5 - 23 11,5 - 16 1,6 0,4

23 - 27 7,0 – 11,5 0,9 0,3

> 27 6,0
Kenaikan BB tersebut karena selama hamil
terjadi perubahan antara lain :

janin
2 mgg terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat,
setelah konsepsi plasenta terbentuk.

sebagian besar organ mulai dibentuk seperti:


Mgg II - VIII jantung, ginjal, paru, hati dan rangka.

penelitian (pada tikus) pd tahap ini bila Def.Vit. A, B2, B6, B12
atau asam folat---cacat bawaan.

Mgg VIII - lahir • pertum. janin yg cepat + terbentuk cadangan pd ibu utk persiapan kelahiran
dan produksi ASI.
• terjadi hiperplasi & hipertropi sel2 dan suplemen nutrisi sangat penting
terutama dalam bentuk energi dan protein
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

• Kebutuhan gizi pada bumil lebih tinggi dibandingkan kondisi


normal
• Krn tjd perubahan fisiologis selama kehamilan mulai dari
trimester I s.d trimester III
• Laju pertambahan BB pada trimester I sebaiknya 1 – 2 Kg
(350 – 400 gr/mg) kemudian Trimester II dan III sekitar 0,34
– 0,50 Kg tiap minggu
Kebutuhan gizi

• Kehamilan – metabolism meningkat🡪 kebutuhan


energi & zat gizi lainnya meningkat
• Peningkatan energi & zat gizi tsb utk tumbuh
kembang janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi & met. tubuh ibu.
• Kekurangan zat gizi tertentu saat hamil dpt
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi

• Kehamilan normal perlu tambahan ± 80.000 kkal


selama hamil atau ±280/hari.
• Kebutuhan energi pd trimester I meningkat scr minimal,
trimester II - III kebutuhan energi trs meningkat sampai
akhir kehamilan.
• tidak termasuk peningkatan akibat perubahan temperatur
ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan.
Kebutuhan protein

• Kebutuhan protein meningkat, mencapai 68% dari sebelum hamil.


• sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yg bernilai biologi
tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil
olahannya.
• Protein yg berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup
1/3 bagian.
Kebutuhan zat besi (Fe)

• Jumlah Fe pd bayi baru lahir ± 300 mg & jumlah yg diperlukan


ibu u/ mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah
adalah 500 mg.
• Def. Fe dpt menimbulkan gangguan pd pertumb. janin baik sel
tubuh maupun sel otak.
Kebutuhan As. folat

• Kecukupan folat pd mgg I - VI kehamilan memainkan peran


sangat penting dlm pertumbuhan janin.
• Def. folat pd masa itu 🡪 cacat lahir pd otak dan syaraf tulang
belakang bayi atau Neural Tube Defects (NTD).
• United States Centers for Desease Control & Prevention (CDC) --
makanan kaya folat dpt mencegah NTD s.d 70%.
Kebutuhan Yodium

• Def. Yodium : janin mengalami Hipotiroidisme 🡪


Kretinisme.
• Hormon tiroid berperan utk perkembangan &
pematangan otak.
• Kehamilan trimester I ibu Def. Yodium🡪Σ sel otak
bayi akan kurang dan setelah lahir mempengaruhi
kecerdasan (kehilangan 5 – 10 IQ poin ).
Kebutuhan Kalsium
(Ca)

✔Metabolisme Ca selama kehamilan berubah mencolok.


✔Ca untuk perkembangan otot, jantung, dan saraf,
pembekuan darah dan kegiatan enzim.
✔Defisiensi Ca dimobilsasi dari tulang ibu 🡪Osteoporosis.
✔Intake Ca tinggi mencegah hipertensi kehamilan (pre-
ekslamsia) dan tekanan darah tinggi.
Kebutuhan Zinc (Zn)
• Def. Zn dihub dg kenaikan risiko kelahiran premature
• Pd trimester II & III diperlukan utk pertumbuhan bibir
dan palatum, shg defisiensi Zn berat maka bayinya akan
menderita bibir sumbing (Palato Szicis).
Kebutuhan Energi, Protein dan Vitamin Larut Lemak pada Ibu Hamil

Zat Pra Hamil Hamil Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan

Energi (kkal) Tergantung BB Peningkatan rata-rata metabolisme basal,Pertambahan kebutuhan


Trimester I +0 Simpanan
Trimester II + 340
Trimester III + 452
Protein 0,8/KgBB + 25gr Pertumbuhan janin, plasenta, cairan amnion, jar. uterus, payudara
dan peningkat volume darah, Cadangan ibu untuk persalinan dan
laktasi

Vitamin A (µgRE) 700 770 (> 18 th) Esensial untuk pertumbuhan sel, Pertumbuhan tulang dan gigi,
750 (≤ 18 th) Mencegah kelainan bawaan

Vitamin D (µg)*AI 5 5 perbaikan absorbsi kalsium dan fospor, proses mineralisasi


tulang dan gigi

Vitamin E (mg ∝ - TE) 15 15 Membantu mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk


kepada janin

Vitamin K (µg)* 90 90 (>18 th) Untuk membantu proses pembekuan darah


75 (≤18 th)
Kebutuhan Vitamin Larut Air Selama Hamil
Zat Pra Hamil Hamil Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan

Vit C (mg) 75 85 (>18 th) Pembentukan dan integrasi jaringan dan Zat semen dalam jaringan ikat dan
80 (≤ 18 th) vaskuler
Vit B1/Thiamin (mg) 1,1 1,4 Koenzim metabolisme energi dan protein

Vit B2/Riboflavin (mg) 1,1 1,4 Koenzim metabolisme energi dan protein

Vit B3/Niacin (mg NE) 14 18 Koenzim metabolisme energi dan protein

Vit B6/Piridoksin (µg) 1,3 1,9 Koenzim metabolisme energi dan protein, Pertumbuhan janin

Folat (µg) 400 600 peningkatan kebutuhan metabolic, mencegah anemia megaloblastik, produksi
hem/hemoglobin, produksi materi sel inti (RNA – DNA)

Vit B12/ kobalamin (µg) 2,4 2,6 Koenzim metabolisme asam nukleat dan protein,Pembentukan sel darah merah

Biotin (µg)*AI 30 30 pertumbuhan dan juga kesehatan kulit, rambut, mata, ginjal,
serta sistem saraf pusat
Vit. B5/ As Pantotenat 5 6 koenzim A (CoA) yang berperan vital dalam banyak metabolisme
(mg)*AI pelepasan energi

Kolin (mg)*AI 425 450 membantu fungsi sel otak serta berperan penting untuk
Kecukupan gizi (mineral )yang dianjurkan untuk ibu hamil

Zat Pra Hamil Hamil Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan
Kalsium (mg)*AI 1000 1000 (>18 th) Pembentukan tulang dan gigi janin, peningkatan metabolisme
1300 (≤ 18 th)
ibu
Fosfat (mg) 700 700 (>18 th) Pembentukan tulang & gigi janin, peningkatan metabolisme
1250 (≤ 18 th)
forpor ibu
Besi (mg) 18 350 (>18 th) Peningkatan vol. darah dan sirkulasi darah ibu dan Hb,
400 (≤ 18 th)
Cadangan besi janin serta Cadangan persalinan dan laktasi

Iodium (µg) 150 220 Metabolisme meningka dan Produksi tiroksin meningkat

Magnesium (mg) 310 27 Koenzim met. energi dan protein, Aktivator enzim,Pertumbuhan
jaringan dan met. sel dan Fungsi otot optimal

Seng (mg) 8 11 (>18 th) Mencegah kelainan bawaan, Pertumbuhan otak normal, Cegah
12 (≤ 18 th)
retardasi pertumbuhan janin (intra uterin)

Selenium (µg) 55 60 Membantu metabolisme


yang harus dihidari selama hamil

• Alkohol
– Fetal Alcohol Syndrom (FAS) : bayi lahir kecil, biasanya
cacat mental, kelainan fisik (terutama kepala, wajah,
tangan, kaki, jantung & susunan syaraf pusat)
– Risiko keguguran tinggi, BBLR, lahir mati
– Komplikasi kelahiran & persalinan
– Kelainan pertumbuhan & perkembangan
Merokok

– Meningkatkan risiko komplikasi kehamilan


(perdarahan, keguguran, tertanamnya plasenta
ditempat yg tidak normal, pelepasan plasenta yg
terlalu dini, pecah ketuban terlalu dini (KPD),
persalinan premature
– BBLR
• Kokain dan obat – obatan lainnya
– Mengurangi aliran darah kejanin shg menghambat
pertumbuhan
– Komplikasi kehamilan (keguguran, lahir premature & lahir
mati)
– Bila hidup akan mengalami = diare kronis, cepat marah,
menangis berlebihan, masalah tingkah laku & gelombang
otak yang tidak normal
• Ganja
– Peningkatan BB tidak memadai, Hiperemesis, Proses
persalinan yang tidak normal, BBLR & Gejala FAS
• Kafein
– minum kopi selama hamil dlm Σ sedang tdk mengganggu ibu
dan janin (300 mg kafein/hr = 3 cangkir kopi.
– Kafein -- meningkatkan detak jantung & metabolisme pada
tubuh ibu, yg akibatnya dapat terjadi stress yg mengganggu
perkembangan janin.
– Kafein dpt juga menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit
kepala, merasa tegang & lekas marah.
Dampak kurang gizi selama hamil :
1. Pada Ibu :Meningkatkan risiko & komplikasi al: anemia,
pendarahan, BB ibu tdk ber+ dg normal, dan terkena peny.
infeksi.

2. Pada Janin : gangguan tumbang janin, dpt menimbulkan


keguguran, lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pd bayi, asfiksia intra partum (mati dlm kandungan),
BBLR, FAS
Kebutuhan nutrisi pada ibu
dengan gangguan kehamilan:
Anemia
– Angka kejadian anemia ibu hamil
• trimester I kehamilan adalah 20%,
• trimester II dan III sebesar 70%,
• Hal ini disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan
sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.
• Menginjak trimester II hingga III, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat
sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi sel-sel darah
merah.
• Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin.
• Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300 – 350 mg akibat kehilangan
darah.
• Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau
dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil
– Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada setiap umur kehamilannya,
🡪 trimester I naik dari 0,8 mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III
– Dengan demikian kebutuhan zat besi pada trimester II dan III tidak dapat
dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan cukup baik
kualitasnya dan bioavailabilitas zat besi tinggi, namun zat besi juga harus
disuplai dari sumber lain agar supaya cukup.
Akibat anemia pd bumil
Pada kehamilan : Pada persalinan : Terhadap bayi :
- persalinan lama - abortus
- lemah dan anoreksia - persalinan premature - lahir mati
- Perdarahan - perdarahan pasca - kematian neonatal
persalinan - cacat bawaan
- Pre-eklamsi dan eklamsi - persalinan seksio - anemi pada bayi
- Infeksi dan sepsis cendrung meningkat - asfiksia intra partum
- BBLR
Pre Eklampsia

• Preeklampsia 🡪timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan ≥20 minggu atau
segera setelah persalinan.

• Eklampsia 🡪 peristiwa terjadinya kejang pd kehamilan ≥20 minggu disertai atau tanpa penurunan
tingkat kesadaran bukan karena epilepsi maupun gangguan neurologi lainnya (Kejang eklampsia
hampir selalu didahuluioleh preeklampsia)
• Etiologi pasti dari pre-eklampsi/eklampsia belum diketahui. 
• Dianggap sebagai "maladaptation syndrome" akibat penyempitan pembuluh darah secara
umum yang mengakibatkan iskemia plasenta sehingga berakibat kurangnya pasokan darah
yang membawa nutrisi ke janin
⮚ Pre-eklampsi ringan, bila keadaan sebagai berikut :
⮚ Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada
posisi terlentang/tidur berbaring, atau kenaikan diastolik 15
mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 x
pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
⮚ Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan
berat badan 1 kg atau lebih perminggu.
⮚ Pre-eklampsi berat
⮚ Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
⮚ Proteinuria 5 gr atau lebih perliter
⮚ Oliguria, jmlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam
⮚ Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa
nyeri di epigastrium
⮚ Ada edema paru dan sianosis
SYARAT DIET
▪ Energy dan semua zat gizi cukup.
▪ Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien
menerima makanan.
▪ Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
▪ Garam diberikan sesuai dengan berat – ringannya retensi garam atau air. Asupan garam mulai
dari yang terendah atau sama sekali tanpa garam.
▪ Protein  tinggi  1,5  -  2 gr / kg BB
▪ Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
▪ Vitamin cukup ; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
▪ Mineral cukup, terutama kalsium dan kalium
▪ Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
▪ Cairan diberikan 2500 ml sehari disesuaikan dengan metabolisme tubuh pasien.
PEMILIHAN MAKANAN
o Hindari makanan yang di awetkan Misalnya : dendeng, ikan asin,
telur asin, ebi, abon, pindang, dan makanan kaleng lainnya.
o   Hindari makanan yang di yang diproses dengan garam, Misalnya
: margarine, kecap asin, terasi, petis, tauco, dll.
o Pilihlah makanan yang segar
Hiperemesis gravidarum (HG)

• Adlh kondisi morning sickness yang ekstrem di masa kehamilan,


menyebabkan mual dan muntah yang parah. Kondisi ini
menyebabkan dehidrasi, gangguan metabolisme (tingkat zat kimia
yang disebut elektrolit dan keton yang tidak normal), dan
penurunan berat badan yang cepat.
• Asupan harian yang dibutuhkan oleh ibu hamil yang
mengalami kondisi ini adalah 25 mg vitamin B6 yang harus
didapatkan tiga  kali sehari
• Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat
• Pilihlah makanan yang tinggi energi dan protein, produk susu
Definisi Diet

• Muda (2003)
Diet merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya
atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu
untuk kesehatan, mengatur kuantitas, dan jenis makanan untuk mengurangi berat
badan atau karena penyakit.
• Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat
terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
• Penderita dapat mengalami gangguan pencernaan
walaupun penyebab dan mekanisme terjadinya
gangguan tersebut secara pasti belum diketahui secara
pasti, namun gangguan tersebut sangat dipengaruhi
oleh faktor psikologis.
Diet Saluran Cerna Atas

1. Diet Disfagia
Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan
pada saluran cerna. Hal ini dapat terjadi karena kelainan sistem saraf menelan,
pascastoke dan adanya massa atau tomor yang menetupi saluran cerna.
Tujuan diet disfagia adalah :
a. Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya
makanan ke dalam saluran pernapasan.
b. Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan
cairan.
Syarat-syarat diet disfagia adalah:
a. Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.
b. Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan sering diberikan.
c. Cukup cairan.
d. Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan,
diberikan secara bertahap,dimulai dari makanan cair penuh
atau cair kental, makanan saring dan makanan lunak.
e. Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering
menyebabkan tersedak atau aspirasi.
f. Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa
(selang) atau sonde.
2. Diet Pasca-Hematemesis-Melena
Hematemesis-melena adalah keadaan muntah dan
buang air besar berupa darah akibat luka atau
kerusakan pada saluran cerna.
Tujuan diet pasca-hematomesis-melena adalah:
a. Memberikan makanan secukupnya yang
memungkinkan istirahat pada saluran cerna,
mengurangi risiko perdarahan tulang dan mencegah
aspirai.
b. Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.
Syarat diet pasca-hematomesis-melena :
a. Tidak merangsang saluran pencernaan
b. Tidak meninggalkan sisa
c. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja
selama 24-48 jam untuk memberikan istirahat pada
lambung
d. Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau
duodenum sudah tidak ada
e. Diet pasca-hematemesis-melena diberikan dalam bentuk
makanan cair jernih, tiap 2-3 jam pasca perdarahan. Nilai
gizi makanan ini sangat rendah, sehingga diberikan
selama 1-2 hari saja.
3. Diet Penyakit Lambung
• Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis
akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung
yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan
kanker lambung.
• Gangguan gastrointestinal sering di hubungkan dengan
emosi atau psikoneurosis dan makan terlalau cepat
karena kurang di kunyah serta terlalu banyak merokok.
• Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma
distepsia, yaitu kumpulan gejaa yang terdiri dari mual,
muntah, nyeri efigastrium, kembung, nafsu makan
berkurang dan rasa cepat kenyang.
Tujuan Diet Penyakit Lambung
• Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk
memberikan makan dan cairan secukupnya yang
tidak meberatkan lambung serta mencegah dan
menetralakn sekresi asm lambung yang berlebihan.
Syarat Diet Penyakit Lambung
a. Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan.
b. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
c. Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang ditingkatkan
secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
d. Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara bertahap.
e. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara
termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan daya terima perorangan).
g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan
minum susu terlalu banyak.
h. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
i. Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam
untuk memberikan istirahat pada lambung.
Jenis Diet Lambung
a. Diet Lambung I
• Diet lambung I diberikan pada pasien ulkus
peptikum akut, ulkus peptikum perdaarahan,
oeseophagitis dan gastritis akutserta penderita tifus
abdominalis berat.
• Makanan diberikan berupa susu dan bubur susu
dan hanya diberikan selama 2 hari saja karena
membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin,
dan vitamin C.
• Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 3 jam.
b. Diet Lambung II
• Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari
diet lambung I, setelah fase akut dapat diatasi
kepada pasien tifus abdominalis dengan suhu tubuh
tinggi dan sesudah operaasi saluran pencernaan.
• Makanan berbentuk saring atau cincang, tiap 3 jam.
• Sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja
karena membosankan.
Diet saluran Cerna Bawah

1. Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)


Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum
dan usus besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri
abdomen, berat badan berkurang, demam dan kemungkinan terjadi
streatorea (adanya lemak dalam feses). Penyakit ini dapat berupa
Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease.
Tujuan diet penyakit inflamatorik
a. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit.
b. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki
status gizi kurang.
c. Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.
d. Mengistirahatkan usus pada masa akut.
Syarat-syarat diet penyakit usus inflamatorik
a. Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara
parenteral saja.
b. Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara
bertahap, mulai dari bentuk cair (peroral maupun enteral),
kemudian meningkat menjadi siet sisa rendah dan serat
rendah.
c. Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa.
d. Menghindari makanan yang mengandung gas.
e. Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan
biasa
f. Kebutuhan gizi, yaitu :
• Energi dan protein tinggi.
• Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A,
C, D asm folat, vitamin B12, kalsium, zat besi,
magnesium dan seng.
f. Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan
mengandung asam lemak rantai sedang (medium chain
trygliceride = MTC) dapat diberikan karena sering terjadi
intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak.
g. Cukup cairan dan elektrolit.
2. Diet Penyakit Divertikular
• Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan
Divertikulitis.
• Penyakit Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil
yang terbentuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan
intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik.
• Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya
rendah serat.
• Penyakit Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan
pada divertikular menyebabkan peradangan.
• Gejala-gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut,
mual, kembung, muntah, konstipase atau diare, menggigil dan
demam.
Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis
a. Meningkatkan volume dan konsistensi feces.
b. Menurunkan tekanan intra luminal.
c. Mencegah infeksi.
d. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.
e. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat
tinggi.
Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis
a. Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.
b. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari.
c. Serat tinggi.
d. Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi
cukup sesuai dengan batasan diet yang ditetapkan.
e. Bila ada pendarahan, dimuali dengan makanan cair
jernih.
f. Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet
sisa rendah I kediet sisa rendah II dengan konsistensi
yang sesuai.
g. Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji
kecil, seperti tomat, jambu biji dan stroberi yang dapat
menumpuk dalam divertikular.
h. Bila perlu diberi makanan enteral rendah atau bebas
laktosa.
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Gizi RS Dr.Cipto Mangunkusumo. 1997. Penuntun Diit. Jakarta : PT


Gramedia Pustaka Utama
Beck, Mary E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet – Hubungannya Dengan Penyakit – penyakit
untuk Perawat dan Dokter. Jakarta: Andi Publisher
Hartono, Andry dan Kristiani. 1995. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan
Penyakit-Penyakit untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta : Yayasan Essentia
Medica
Masalah gizi
• Umumnya disebebkan oleh :
a. Kemiskinan
b. Kurangnya persediaan pangan
c. Kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi)
d. Kurangnya pengetahuan masyarakat ttg gizi, menu
seimbang dan kesehatan
e. Adanya daerah miskin gizi

241
Masalah gizi kurang di indonesia
• Kurang Energi Protein (KEP)
• Anemia Defisiensi Besi
• Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
• Kurang Vitamin A (KVA)

242
a. Kurang Energi Protein (kep)
• KEP merupakan masalah atau penyakit gizi akibat
defisiensi makanan sumber energy dalam jangka
waktu yang cukup lama
• Prevalensi tinggi pada Balita, Bumil, Buteki
• KEP ada 3 jenis yaitu kwashiorkor, marasmus,
marasmic-kwasiorkor

243
Marasmus
• Defisiensi kalori dalam diet yang berlangsung lama karena
ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori dalam makanan, kebiasaan
makanan yang tidak layak dan penyakit infeksi saluran pencernaan
• Tanda : kadar albumin rendah, kadar hb rendah
• Gejala: pertumbuhan terhenti, rewel, sering bangun waktu malam,
konstipasi/diare, feses bercak hijau dan berlendir, jar lemak bawah kulit
hilang, turgor jelek & keriput, old face, vena superfisialis tampak jelas, UUB
cekung, tl pipi da dagu menonjol, mata tampak besar & dalam, akral dingin,
sianosis, perut buncitatau cekung dg gambaran usus yg jelas, otot atropi,
anak penakut & apatis

244
Kwashiorkor
• Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada
usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi
• Gejala : pertumbuhan tertanggu, TB dan BB kurang, perubahan mental
apatis, edema ringan sampai berat, anoreksia, mual, muntah, diare,
ditemukan khas crazy pavement sermatosis berupa bercak putih atau merah
muda dg tepi hitam yang ditemukan pada bagisn tubuh yang mendapat
tekanan, perdarahan kulit, hepatomegaly, perlemakan hati, anemia.

245
Prinsip penatalaksanaan kep
• Memberikan makanan yang mengandung banyak protein
bernilai hayati tinggi
• Memberikan makanan banyak kalori, cukup cairan,
citamin dan mineral yang mudah dicerna dan bertahap
Cara membedakan jenis KEP
1. BB diatas 60% dari normal + edema = Kwasiorkor
2. BB dibawah 60% dari normal + edema = Marasmic-
kwarsiokor
3. BB dibawah 60% dari normal tanpa edema = marasmus246
b. Anemia defisiensi besi
• Anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau
beberapa bahan yang diperlukan utk pematangan
eritrosit, dimana kadar Hb, Ht, RBC lebih rendah dari
normal.
• Penyebab : perdarahan kronik, diet tidak cukup
mengandung zat besi, mengkonsumsi makanan yg
menghambat penyerapan zat besi, hamil, menstruasi,
donor darah, hemoglobinuria.
• Tanda dan gejala : perubahan kulit&mukosa yg progresif,
pucat, lemah, lesu, hb rendah, atropi papil lidah, takikardi,
247
c. Gangguan akibat kekurangan iodium
• GAKI adalah sekumpulan gejala yg dapat ditimbulkan
dakrena tubuh seseorang kekurangan unsur iodium
secara terus menerus dalam waktu cukup lama
• Iodium merupakan zat esensial bagi tubuh, karena
merupakan komponen dari hormone tiroksin. Iodium
diserap dalam btk iodide, yg didalam kel tiroid dioksidasi
dg cepat mjd iodium, terikat pada molekul tirosin dan
tiroglobulin menghasilkan tiroksin dan asam amino
beryodium, tiroksin terikat oleh protein. Asam amino
beryodium selanjutnya dipecag dan menghasilkan asam 248
• Gejala : gondok, perkembangan fisik terhambat, lemas,
cepat lelah, hipotiroidisme, hipertiroidisme

Penanggulangan GAKI
1. Garam beryodium
2. Suplementasi yodium
3. Suntikan minyak beryodium
4. Kapsul minyak beryodium
249
d. Kurang vitamin a
• Penyakit yang disebabkan karena kurangnya pemasukan
vitamin A
• Penyebab : kurang konsumsi vitamin A, tingginya angka
infeksi (diare dan campak)
• Vitamin A (retinol) merupakan nutrisi esensial penting yg
dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh manusia utk fungsi
pertumbuhan dan perkembangan, pemeliharaan integritas
sel epitel, fungsi kekebalan tubuh serta fs reproduksi.
• Sumber vit A : dari hewan (bentuk aktif vit A, dari
250
tumbuhan berupa karoten /provit A
3 cara intervensi kva
• Meningkatkan kemudahan dan pemasokan vit A
• Meningkatkan konsumsi makanan yg mengandung vit A
• Mengontrol KVA pada daerah risiko tinggi

Utk pencegahan: pemberian vit A 2x setahun (februari dan


agustus)
Kapsul merah dosis 100.000 IU utk bayi 6-11 bulan
Kapsul biru dosis 200.000 IU utk 12-59 bulan
251
Peran perawat

Pemberi
Koordinator asuhan
peran keperawa
tan

Advokat Konsultan

Pembah Edukat
aru or

Kolabo
rator

252
tujuan diet?

RUMAH
UMUM
SAKIT
253
Diet secara umum
Diet secara umum
digunakan masyarakat
luas yang dianggap
sehat dan tidak
membutuhkan diet
khusus dengan tujuan
meningkatkan status
kesehatan dan gizi 254
Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi
seimbang : tumpeng gizi seimbang

Gizi seimbang bertujuan mencegah


permasalahan gizi ganda

255
256
Diet rumah sakit
Diet bagi orang sakit yang
bertujuan meningkatkan
status gizi dan membantu
kesembuhan, serta
mencegah permasalahan
lain misal diare atau
intoleransi terhadap jenis
makanan
257
Dasar pelayanan gizi di rumah sakit
• Makan makanan secara beragam dan seimbang untuk
menjamin kecukupan energy, KH, P dan lemak
• Makan dengan memperhatikan BB optimal untuk
menghindari terkena tekanan darah tinggi, jantung,
stroke, DM, dll

258
Tujuan diet di rumah sakit
• Meningkatkan atau mempertahankan daya tahan tubuh
• Membantu kesembuhan pasien dari penyakit/cedera
• Memperbaiki jaringan yang aus atau rusak
• Memulihkan keseimbangan dalam tubuh

259
Pedoman diet rs
• Makanan dengan kandungan nutrient yang baik dan seimbang
menurut keadaan penyakit dan status gizi masing-masing
• Makanan dg tekstur dan konsistensi yang sesuai menurut kondisi
GI dan penyakit
• Makanan yang mudah cerna dan tidak merangsang, misal tidak
mengandung bahan yang bisa menimbulkan intoleransi, tidak
menghasilkan gas, tidak terlalu pedas, manis, asin atau asam

260
Pedoman diet rs
• Makanan yang bebas unsur aditif berbahaya (pengawet,
pewarna, dll). Makanan alami yang segar lebih dianjurkan
daripada yang dikalengkan
• Makanan dengan citarasa enak dan penampilan menarik
untuk menggugah selera makan yang umumnya
terganggu oleh penyakit dan kondisi indra
pengecap/pembau

261
Standar makanan di rs
• Standar makanan umum (hanya berdasarkan
konsistensi)
• Standar makanan khusus (berdasarkan jenis
penyakit)

262
Standar makanan umum RS
• Makanan biasa
 Sama dengan makanan sehari-hari yang
beraneka ragam, diberikan kepada pasien yang
penyakitnya tidak memerlukan makanan
khusus. Sebaiknya mudah cerna dan tidak
merangsang saluran cerna.

263
Standar makanan umum RS

• Makanan lunak
 Makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan,
dan dicerna dibandingkan dengan makanan biasa.
• Makanan saring
 Makanan semi padat yang mempunyai tektur lebih halus
daripada makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan
dicerna.
• Makanan cair
 Makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental
264
Standar makanan khusus di rs
Diet TKTP
Diet DM
Diet Rendah Lemak
Diet Rendah Kalori
Diet Tinggi Serat
Diet Rendah Serat
dll

265
Monitoring pelaksanaan diet
• Mengamati perkembangan pasien dalam hal ketaatan
pasien, perubahan status gizi pasien dan mengidentifikasi
hasil
• Mengevaluasi hasil dengan cara membandingkan data
terbaru dengan data sebelumnya
• Melihat perubahan hasil secara langsung, klinis, hasil
laboratorium dan kualitas hidup pasien

266
Membantu dalam pemenuhan diet
• Memberikan makan per oral
• Memberikan makan melalui sonde

267
PEMBERIAN MAKANAN SECARA ORAL
• Pengertian
Pemberian makan secara oral adalah pemberian makanan
dan minuman pada klien secara langsung melalui mulut
• Tujuan
Pemenuhan kebutuhan gizi dan pemulihan kesehatan
pasien

268
Hal yang perlu diperhatikan
• Sebelum di hidangkan, makanan di periksa terlebih dahulu,
apakah sudah sesuai dengan diet pasien
• Berikan makanan dalam keadaan hangat
• Perhatikan apakah makanan di makan habis atau tidak
• Keluhan pasien pada saat makan dan reaksinya setelah makan
• Pada anak-anak, berikan makanan dalam bentuk menarik dan
gunakan peralatan yang menarik perhatian

269
Pemberian makanan melalui sonde
• Pengertian
Memberikan makanan melalui sonde adalah proses memberikan makanan
melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT
• Tujuan
• Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
• Mempertahankan fungsi usus
• Mempertahankan integritas mukosa sal cerna
• Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna

270
Hal yang perlu diperhatikan
• Identifikasi bising usus
• Cek residu makanan/aspirasi NGT
• Catat warna, jumlah dan konsistensi residu
• Selalu menutup atau klem selang NGT jika tidak
memasukkan cairan untuk menghindari masuknya udara
• Setelah selesai memberikan makanan/obat, selalu bilas
dengan air putih

271
KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKURANGAN VITAMIN

Pengertian
● Vitamin merupakan senyawa organik kompleks yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit
● Vitamin merupakan komponen minor tetapi penting bagi
bahan pangan
● Vitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal,
memelihara, dan menjaga fungsi tubuh
● Vitamin yang dibutuhkan tubuh dipenuhi dari asupan yang
cukup dalam diit
● Defisiensi vitamin menyebabkan hipovitaminosis, sebaliknya
kelebihan vitamin menyebabkan hipervitaminosis
LANJUTAN….

●Vitamin diperoleh terutama pada buah


dan sayur
●Dalam makanan vitamin terdapat dalam
bentuk provitamin (prekursor) yg dapat
diubah menjadi vitamin
●Vitamin larut lemak : A, D, E, K
●Vitamin larut air : B, C
Lanjutan….

Vitamin larut lemak Vitamin larut air


○ Larut lemak dan pelarut ●Larut dlm air
lemak ●Sedikit disimpan tubuh
○ Kelebihan disimpan tubuh ●Dikeluarkan melalui urin
○ Dikeluarkan dlm jml kecil ●Gejala defisiensi cepat
mell empedu ●Hrs selalu ada dlm
○ Gejala defisiensi lambat makanan
○ Tdk selalu perlu ada dlm ●Diabsorpsi mell vena porta
makanan ●Bersifat toksik jk dlm jml
○ Diabsorpsi mell sistem megadosis
limfe
LANJUTAN…

Vitamin A (retinol)
●Vitamin A berasal dari sumber hewani seperti
daging, kuning telur, susu, minyak ikan
●Tanaman tidak mengandung vitamin A, tetapi
mengandung karotenoid yang akan menghasilkan
vitamin A (provitamin A)
●Karotenoid terdapat dalam semua sayuran,
terutama sayuran hijau, kuning, dan sayuran
berdaun
●Sumber karotenoid dalam buah-buahan yang
utama adalah labu kuning, aprikot, jeruk dan sawit
●Defisiensi vitamin A : rabun senja, kulit kering dan
bersisik, keratomalacia (infeksi pd bagian luar
kornea)
●Kelebihan vitamin A: penimbunan vitamin A dalam
organ tubuh yang akan mengakibatkan nafsu
makan menjadi menurun, rambut rontok, kulit
menjadi gatal, tulang pada tangan dan kaki berasa
sakit.
●Kebutuhan vitamin A : Laki-laki = 700 RE, Pr : 500
RE
Vitamin D (Kalsiferol)
●Kolekalsiferol (vitamin D3) merupakan bentuk kolesterol
dalam kulit yang terbentuk dari 7- dehydrocholesterol
(provitamin D3) oleh sinar uv
●Sumber vitamin D yang paling utama dalah minyak ikan
terutama minyak hati ikan
●Fungsi vitamin D : penyerapan kalsium dlm usus halus,
mengatur kalsium dan fosfor.
●Defisiensi vitamin D : menimbulkan rakhitis dengan gejala
yang paling ringan yaitu tungkai berbentuk X atau O.
Pada penyakit yang lebih berat mengakibatkan kelainan
pada tulang seperti tulang belakang membengkok, tulang
dada seperti dada ayam, tulang pinggul sempit.
●Kelebihan vitamin D : Gejala keracunan
vitamin D yaitu nafsu makan hilang,
muntah-muntah, berasa sangat haus,
mengalami sembelit, dapat mengalami
diare, kehilangan berat dan bersifat mudah
marah. Apabila overdosis berlangsung
terus menerus, anak dapat mengalami
koma dan akhirnya mati.
●Kebutuhan vitamin D : Lk = 5 µg, Pr = 5
µg
Vitamin E (Tokoferol)
●Fungsi utama : antioksidan kuat, sintesis DNA,
merangsang reaksi kekebalan, mencegah PJK,
melindungi sel darah merah dari hemolisis, reproduksi,
mencegah keguguran.
●Kekurangan : kerusakan sel darah merah, anemia,
degenerasi, sindrome neurologik, gangguan
penglihatan dan berbicara
●Sumber : minyak nabati, kecambah, kacang-kacangan
●Kebutuhan : Lk = 10 α-TE, Pr = 8 α-TE
Vitamin K (Menadion)
●Fungsi utama : membantu pembentukan
protombin (senyawa untuk penggumpalan darah)
●Kekurangan : pendarahan dan darah sukar
membeku
●Sumber : sintesis dlm saluran cerna, hati, minyak
kedele dan nabati, dedak gandum, sayuran hijau
●Kebutuhan : Lk =80 μg, Pr = 65 μg
Vitamin C (Ascorbic Acid)
●Fungsi utama : membantu sintesa kolagen,
menguatkan pembuluh darah, penyembuhan luka,
fungsi kekebalan, mencegah reaksi alergi, membantu
penyerapan zat besi.
●Fungsi vit C banyak berkaitan dg pembentukan
kolagen, pd pembentukan kolagen vit C berfungsi utk
hidroksilasi prolin & lisin yg merpk 2 bahan penting
pembentukan kolagen.
●Konsumsi berlebihan dikeluarkan mell urin dlm bentuk
as.oksalat, as. Askorbat dan sebagai CO2 mell
pernapasan
●Kekurangan : perdarahan bwh kulit,
mudah infeksi, kulit kasar, sakit
persendian, luka sukar sembuh
●Sumber : buah dan sayuran
●Kebutuhan : Lk = 60 mg, Pr = 60 mg
Vitamin B1 (Thiamin)
●Fungsi utama : bagian koenzim yg berperan pd
metabolisme energi, diperlukan utk pertumbuhan,
nafsu makan, pencernaan dan fungsi saraf.
●Kekurangan : lemah, capek, tdk ada nafsu makan,
otot lemah, pembengkakan jantung, denyut
jantung tdk normal, gagal jantung, beri-beri
●Sumber : serealia, kacang-kacangan
●Kebutuhan : Lk = 1,2 mg, Pr = 1,0 mg
Vitamin B2 (Riboflavin)
●Fungsi utama : bagian koenzim, berperan dlm
metabolisme energi, pernafasan, dan penting
utk kesehatan kulit.
●Kekurangan : sudut mulut merah, pecah-
pecah, kelopak mata meradang, memerah,
tidak tahan cahaya
●Sumber : susu dan hasil olahnya
●Kebutuhan : Lk=1,5 mg, Pr=1,2 mg
Vitamin B3 (Niasin)
●Fungsi utama : sistem saraf dan
pencernaan, kesehatan kulit, sintesis
lemak
●Kekurangan : pelagra, diare, dermatitis
●Sumber : susu, telur, daging, serealia
tumbuk
●Kebutuhan : Lk=12 mg, Pr=9 mg
Vitamin B6 (Piridoksin)
●Fungsi utama : membantu metabolisme asam
amino dan asam lemak, membentu
pembentukan sel darah merah
●Kekurangan : anemia, dermatitis, lidah licin,
otot kejang
●Sumber : daging, uning telur, havermut,
serealia
●Kebutuhan : Lk = 2,0 mg, Pr=1,6 mg
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
●Fungsi utama : sintesis asam amino dan
asam lemak, membantu sistem jaringan,
dan berperan dalam pertumbuhan
●Kekurangan : anemia. Lidah licin, lelah,
kulit sensitif
●Sumber : makanan hewani
●Kebutuhan : Lk=1,0 mg, Pr=1,0 mg
SOLUSI PENCEGAHAN & UPAYA
PENANGGULANGAN VITAMIN
●Menyediakan vitamin yang cukup untuk tubuh
●Meningkatkan konsumsi sumber vitamin alami
melalui penyuluhan
●Menambahkan vitamin pada bahan makanan yang
dimakan oleh golongan sasaran secara luas
●Distribusi kapsul vitamin dosis tinggi secara berkala
●Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan
sumber vitamin melalui proses komunikasi-informasi-
edukasi (KIE)
KONSEP PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN ANEMIA

Pengertian
●Anemia adalah suatu keadaan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari
normal
●Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi
adalah status gizi yang dipengaruhi oleh
pola makanan, sosial ekonomi keluarga,
lingkungan dan status kesehatan.
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Defisiensi Besi :
●Perbanyak makanan yang mengandung zat besi, vitamin
B12, vitamin C, dan asam folat. Zat tersebut banyak
terdapat pada daging, kacang, sayuran berwarna hijau,
jeruk, pisang, sereal, susu, melon dan buah beri.
●Hindari minum kopi, teh, atau susu sehabis makan karena
dapat mengganggu proses penyerapan zat besi dalam
tubuh.
●Transfusi darah.
●Konsumsi suplemen. Pilih suplemen yang mengandung
zat besi dan vitamin lengkap lainnya sebagai penunjang
pembentukan sel darah merah.
KONSEP PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN KECACINGAN

Pengertian
●Kecacingan merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing.
●Kecacingan dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi,
kecerdasan dan produktivitas penderita
Kebiasaan hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan
:
●Mencuci tangan sehabis bermain, sebelum makan, dan
setelah buang air
●Memotong kuku selama dua hari sekali
●Memakai alas kaki jika berada di luar rumah ataupun
ruangan
●Menjaga kebersihan makanan ataupun minuman.
●Biasakan makan daging yang sudah benar-benar matang
dan bukan yang mentah atau setengah matang.
●Biasakan makan lalap mentah yang sudah dicuci dengan
air bersih yang mengalir.
KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KURANG KALORI PROTEIN (KKP)

Pengertian
●Keadaan kurang kalori protein/gizi yg
disebabkan rendahnya konsumsi energi dan
protein dlm makanan sehari-hari, shg tdk
memenuhi angka kecukupan gizi.
●Penyakit KKP terutama menyerang anak-
anak yg sedang tumbuh & dpt pula
menyerang org dewasa yg biasanya
kekurangan makanan secara menyeluruh.
Penanganan
●Porsi diet fase stabilisasi
○Porsi kecil, sering, rendah serat dan rendah laktosa
○Energi : 100 kkal/kg/hari
○Protein : 1-1,5 gr/kgbb/hari
○Cairan : 130ml/kg bb/hari
○Bila anak mendapatkan ASI teruskan
○Pemberian makanan hrs disusun sesuai kebutuhan
anak
●Porsi diet fase transisi
○Ganti formula khusus awal (energi 75 kkal & protein
0,9-1,0 per 100 ml) dgn formula khusus lanjutan
(energi 100 kkal & protein 2,9 gram per 100 ml)

●Porsi diet fase rehabilitasi


○Energi : 150-220 Kkal/Kg bb/hari
○Protein : 4-6 gr/kg bb/hari
Pencegahan
●Pemberian ASI secara baik & tetap disertai
pengawasan BB secara teratur & terus menerus
●Menghindari pemberian makanan buatan ke anak utk
mengganti ASI semasih ibu mampu menghasilkan ASI
terutama dibawah usia 6bln
●Dimulainya pemberian makanan tambahan
mengandung berbagai macam zat gizi (kalori, protein,
vitamin, & mineral) secara lengkap sesuai kebutuhan
mulai bayi mencapai usia 6bln
●Imunisasi utk mencegah kemungkinan penyakit
tertentu
●Melindungi anak dari kemungkinan
menderita diare dan kekurangan cairan dgn
jalan menjaga kebersihan menggunakan air
masak untuk minum, mencuci alat pembuat
susu dan makan bayi serta penyediaan
oralit
●Mengatur jarak kehamilan agar ibu cukup
waktu untuk merawat dan mengatur
makanan bayi terutama pemberian ASI

Anda mungkin juga menyukai