NUTRISI
Yudiana Putra
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg
berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan
dengan makanan dan tubuh manusia.
Bbrp istilah dalam Gizi/Nutrisi
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
Zat Gizi (Nutrients) adalah zat pada makanan yg dibutuhkan oleh tubuh
untuk tumbuh dan berkembang yg dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh
yg meliputi protein, vitamin, mineral, lemak, dan air.
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi
dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi
zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam
tubuh.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa
sekarang yaitu:
Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh
(menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi
ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan
otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain:
pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku,
kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan
terhadap penyakit infeksi.
Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari:
Mineral: Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium;
zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom
fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
Vitamin: Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E
(tokoferol); vitamin K; tiamin (B1); riboflavin (B2); niacin B(3);
biotin; folasin/folat; vitamin B6 (piridoksin); vitamin B12
(cianokobalamin); asam pantotenat (B5); vitamin C.
Air
Fungsi Zat Gizi
• Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein,
merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat
dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan
kegiatan/aktivitas.
• Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) –
Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel
baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
Fungsi Zat Gizi
Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air
dan vitamin.
Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses
oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain
yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan
pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah,
pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain
Akibat Gangguan Gizi pada Fungsi Tubuh
A. Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan
kualitas)menyebabkan gangguan pada proses-proses:
1. Pertumbuhan
2. Produksi tenaga
3. Pertahanan tubuh
4. Struktur dan Fungsi Otak
5. Perilaku
B. Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan di dalam
jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan adalah salah
satu faktor terjadinya berbagai penyakit seperti:
hipertensi, diabetes melitus, jantung koroner, kerusakan
hati dan kandung empedu.
ENERGI
• Proses biokimia yang terjadi dalam tubuh kita dinamakan
metabolisme.
• Reaksi metabolisme sendiri terbagi dua, yaitu katabolisme dan
anabolisme.
• Katabolisme adalah proses memecah molekul-molekul kompleks
menjadi bentuk yang lebih sederhana, kebanyakan diubah menjadi
energi
• Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul
kompleks
BMR
• Basal Metabolisme Rate: suatu kondisi saat tubuh istirahat tanpa aktivitas
apapun, seperti saat bangun tidur di pagi hari ketika tubuh menggunakan
energi cadangan untuk melakukan proses aktivitas organ tubuh, seperti:
– jantung berdenyut,
– paru-paru berespirasi,
– otak berpikir,
– ginjal mengabsorbsi dan
– menyekresikan zat-zat dalam tubuh, saluran cerna mencerna makan
kemudian menyerap sari-sari makanan,
– rambut tumbuh menggantikan yang telah rontok, atau sel-sel kulit luar
mengelupas dan digantikan oleh lapisan baru di bawahnya.
AKG
• Angka kecukupan gizi merupakan suatu nilai yang digunakan
untuk menentukan jumlah zat yang baik dikonsumsi oleh tubuh
dan zat apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
• Angka kebutuhan gizi sangat bermanfaat untuk kelangsungan
hidup, dalam hal itu dibutuhkan suatu ilmu yang telah digunakan
untuk mengetahui dengan jelas bagaimana tata cara
perhitungan gizi tersebut.
MINERAL
• Bahan inorganic yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik
dlm bentuk ion ataupun elemen bebas
• Diperoleh murni dr makanan, karena tubuh tidak dpt
memperoduksi
• Berfungsi sebagai:
• Katalisator berbagai reaksi biokimia dlm tubuh
• Transmisi sinyal/pesan pada sel
• Produksi hormon
• Pencernaan dan penggunaan makanan
• Bagian dari organ vital spt tulang, darah, gigi
Mineral dibagi menjadi 2, yaitu
• Mineral makro
– Kebutuhan tubuh ≥ 100 mg sehari
– Natrium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, sulfur
• Mineral mikro
– Kebutuhan tubuh ≤ 100 mg sehari
– Peranan essensial untuk kesehatan, reproduksi
– Sangat tergantung pada konsentrasi mineral mikro
tanah
– Besi, seng, iodium, selenium
MINERAL MAKRO
1. Mineral Makro – Natrium (Na)
– Fungsi:
• 30-40% dalam tulang
• Kation utama cairan ekstraseluler
• Mengatur osmolaritas cairan
– Kebutuhan pada orang dewasa
• 500 – 2.400 mg sehari
– Kekurangan
• Kejang otot, apatis, nafsu makan berkurang
– Kelebihan
• Oedema, hipertensi akut
– Sumber
• Hasil laut, susu, telur, daging, garam dapur, makan yang diproses dengan garam
dapur
……………….MINERAL MAKRO
Proses di Involusi
Aktivitas
dalam tubuh uteri
Cadangan Produksi
dalam tubuh ASI
Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan bayi juga akan berhasil dan
tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat serta kualitas dan kuantitas produksi ASI menjadi baik
Kebutuhan gizi seimbang saat menyusui
Makanan sebesar 330 kkal pada enam bulan pertama dan 400 kkal pada
enam bulan kedua
Kebutuhan mineral lebih besar daripd bumil kecuali Ca, P, Mg, F dan Mo
Selama belum mengalami menstruasi pasca melahirkan kebutuhan Fe ibu lebih sedikit dari ibu yang tidak
hamil
• Sehingga total kebutuhan energy selama menyusui akan
meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang akan
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas
ibu.
• Ibu menjadi 6x makan (3x makan utama dan 3x makan
selingan)
• Untuk mengetahui terpenuhinya energy dg cara
menimbang berat badan
• Bila terjadi penurunan > 0,9kg per minggu setelah 3
minggu pertama menyusui berarti kebutuhan kalori tidak
Vitamin dan Mineral
Yodium Kalsium
Kebutuhan yodium saat menyusui sedikit Selama menyusui, kebutuhan kalsium akan meningkat.
lebih tinggi dari saat hamil. Bila saat Ibu menyusui dianjurkan mengonsumsi 3-4 sajian per
hamil ibu sudah direkomendasikan untuk hari dr produk susu. Bila kurang, disarankan
mengonsumsi suplemen Iodin, maka mengonsumsi suplemen kalsium
harus dilanjutkan saat menysusui
MITO FAKT
S A
Ibu dilarang makan ikan laut karena dianggap dapat
menyebabkan ASI berbau AMIS
MITOS
Faktanyaaaa….
Kandungan ikan laut seperti protein,
mineral dan lemak sangat bagus untuk
tumbuh kembang bayi
• Ibu menyusui tidak boleh minum es karena dapat
membuat bayi menjadi besar
MITOS
Faktanyaaaa….
Minum es tidak ada hubungan dengan
perkembangan bayi
• Ibu menyusui tidak boleh makan, makanan yang pedas karena
dapat menyebabkan alergi
MITOS
Faktanyaaaa….
Makanan pedas tidak ada hubungannya
dengan alergi atau daya tahan tubuh bayi.
Pada dasarnya tidak
ada makanan
tertentu yang harus dihindari pada ibu
menyusui. Beberapa bumbu dengan rasa yang kuat
seperti kare dapat mempengaruhi ASI namun tidak
memberikan efek buruk pada bayi. Bila ibu
merasakan kekecewaan pada bayinya tidak ada
ruginya bagi ibu untuk tidak mengonsumsi makanan
tersebut lagi
Yang dihindari ibu menyusui ….
Bayi Ibu
Sumber Vitamin dan mineral Semua sayuran dan buah sayuran dan buah tinggi kalium
rendah kalium
Prinsip diet tinggi protein, rendah natrium
dan diet rasional
• Pasien harus dianjurkan untuk makan 2-3 sajian daging, ikan, ayam
(untuk anak-anak 56,6-84,9 gr persajian, untuk remaja serta dewasa
113,2-141,5 gr),
• 3-4 sajian susu, keju, atau yoghurt setiap hari.
• Untuk mengurangi masukan kolesterol dan lemak jenuh dianjurkan
untuk makan daging tanpa lemak, ikan dan ayam yang sudah dibuang
kulitnya, dan menggunakan susu skim.
• Daging segar yang belum diproses dengan garam
• keju tidak asin ini dapat digunakan untuk mengurangi natrium pada diet.
• Pasien harus diterangkan bahwa keinginan akan makanan asin akan
menurun setelah 3 bulan mengikuti diet dengan pembatasan natrium.
Hasil yang diharapkan
a. Perubahan asupan protein sesuai preskripsi diet.
b. Perubahan asupan energy, natrium, kalium, kalsium, dan fosfor
sesuai dengan yang dianjurkan.
c. Perubahan BB (sesuai kondisi pasien bila oedema maka BB yang
diharapkan turun).
d. Perubahan nilai laboratorium (ureum, kreatinin, hemoglobin, LFG,
dan elektrolit) ke arah normal.
e. Berkurangnya keadaan asites dan oedema
f. Perubahan keluhan klinis yaitu berkurangnya keluhan mual/muntah
(Cornelia, dkk 2016).
Pengertian Diet Penyakit Jantung
Bumbu Semua bahan bumbu selain Lombok, cabe rawit, dan bumbu-
bumbu tajam dalam jumlah bumbu lain yang tajam
terbatas
Pencegahan
• Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskular akhir
akhir ini menjadi subjek sebagian besar penelitian.
• Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah cukup
untuk membenarkan tindakan memodifikasi makanan
atau diet dalam upaya mencegah penyakit
kardiovaskular.
• Rekomendasi:
1.Mempertahankan BB ideal
2.Mengurangi konsumsi lemak
3.Mengurangi konsumsi garam
MENGUKUR BERAT BADAN
Menggunakan Detectometer/Dacin
1. Pasang alat bantu Detecto meter (sarung
detecto, besi pengait dan tali penggantung)
pada tempat yang aman
2. Kalibrasi alat detecto meter sampai jarum
detecto meter menunjukan angka nol “0”.
3. Atur pakaian yang digunakan oleh anak
seminimal mungkin
4. Anak dinaikan ke sarung detecto meter
5. Tunggu hingga angka berat yang ditunjukkan
tidak bergerak
6. Baca angka penunjukkan jarum dengan mata
sejajar jarum penunjuk
7. Catat angka penunjukan jarum
8. Turunkan anak dari detectometer
Menggunakan Bathroom Scale (Timbangan injak)
1. Letakkan alat timbangan injak tersebut pada lantai yang
datar dan keras
2. Kalibrasi alat dengan memutar alat kalibrasi yang ada pada
bagian belakang alat sampai menunjukkan angka “0”
3. Catat data klien
4. Minta klien melepaskan alas kaki dan pakaian yang dipakai
secukupnya
5. Mintalah klien untuk naik di atas timbangan tersebut dengan
berdiri tegap ditengah-tengah timbangan
6. Tunggu hingga jarum atau angka berhenti
7. Baca hasil penimbangan dengan pandangan mata berada
tepat sejajar dengan jarum penunjuk hasil penimbangan
8. Catat hasil penimbangan pada kertas
Menggunakan Baby Scale untuk Bayi
1. Letakkan alat timbangan baby scale pada
meja yang datar
2. Kalibrasi alat dengan memutar alat kalibrasi
yang ada pada bagian belakang alat
sampai jarum menunjukkan angka “0”
3. Catat data bayi
4. Siapkan bayi dengan pakaian seminim
mungkin
5. Posisikan bayi dalam keadaan
tidur/berbaring dan usahakan tidak terlalu
banyak gerak
6. Tunggu jarum berhenti bergetar
7. Pembaca hasil penimbangan harus berada
tepat sejajar dengan jarum penunjuk hasil
penimbangan
8. Catat hasil penimbangan pada kertas
timbangan harus kokoh dan akurat. Timbangan harus memiliki sebuah baki
atau lekukan tempat membaringkan bayi dengan aman, sebaiknya tidak
memiliki bagian-bagian tajam atau kasar yang dapat melukai bayi Anda.
timbangan dapat menahan beban sampai kira-kira 18 kg.
Pastikan pembacaan skala berada pada angka 0 ketika timbangan tidak
digunakan. Jika saat menimbang meletakkan bayi dalam selimut maka
letakkan selimut di atas timbangan, tekanlah kunci tara (tare key—tombol untuk
membuat penunjuk kembali ke angka 0).
Baringkan bayi di atas timbangan, lebih baik jika bayi tidak berpakaian. Biarkan
satu tangan Anda berjaga di atas tubuh bayi, tetapi tidak menempel pada
dadanya. Anda harus dapat menangkap seandainya bayi tergelincir. Bacalah
berat bayi, kemudian tulis dalam buku catatan.
Menimbang Berat Anda dan Bayi Bersamaan
MENGUKUR TINGGI DAN PANJANG BADAN
Menggunakan Microtoise
1. Microtoise ditarik sampai 2 meter sesuai dengan
penanda pada mocrotoise,
2. Pasang mocrotoise didinding yang datar dengan
perekat atau pasang permanen membentuk siku-
siku 90 derajat
3. Catat data klien
4. Minta klien melepas alas kaki atau hiasan dikepala
5. Klien yang akan diukur diminta berdiri di bawah
microtoise, dengan berdiri tegak lurus, bagian
tumit telapak kaki menempel pada tembok dan
pandangan lurus kedepan
6. Pengukuran dilakukan saat mengambil nafas
dalam
7. Pengukur menarik microtoise sesuai tinggi badan
klien yang diukur
8. Pengukur membaca hasil pengukuran dengan
mata tepat lurus di depan microtoise dengan
melihat angka yang terdapat dalam microtoise
Menggunakan Meteran
1. Pasang pita meteran pada dinding yang datar pastikan meteran
menempel dengan tepat, angka 0 berada tepat dilantai dan
angka 150 berada diatas
2. Catat data klien
3. Minta klien melepas alas kaki atau hiasan dikepala (topi, pita
rambut,dll)
4. Klien yang akan diukur diminta berdiri di bawah Standing Meter,
dengan berdiri tegak lurus dengan sikap biasa, tangan
menggantung bebas
5. Atur bagian kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit telapak
kaki menempel pada dinding
6. Pandangan klien lurus kedepan
7. Pengukur mengatur besi pembatas atau segitiga siku-siku
hingga berada tepat menempel diatas puncak kepala klien dan
didinding
8. Pengukur membaca hasil pengukuran dengan mata tepat lurus
di depan meteran dengan melihat angka yang tertera pada
meteran sebelum segitiga atau besi pembatas digerakkan
9. Catat hasil pada formulir yang disediakan
Menggunakan Lengthboard
1. Lengthboard/ papan pengukur panjang badan
diletakkan di lantai/ meja yang datar
2. Klien (bayi atau anak kecil) yang diukur dibaringkan
lurus diatas papan lalu dipegang oleh rekan lain
kakinya supaya lurus dan kepala mentok dipapan batas
kepala
3. Pengukur menarik papan bagian bawah menyesuaikan
dengan tinggi subyek terukur, lalu membaca hasil ukur
pada bagian papan lengthboard
Pengukuran Tinggi Lutut
1. Pasien yang akan diukur tinggi lututnya duduk
pada kursi
2. Posisi duduk sempurna (badan tegak, tangan
bebas kebawah, dan wajah menghadap kedepan)
3. Lutut kedua kaki membentuk sudut siku-siku (90°)
4. Telapak kaki kiri yang diukur juga membentuk
sudut siku-siku (90°)
5. Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki kiri
bagian tumit dan lutut
6. Baca angka (panjang lutut) pada alat secara teliti
7. Cacat angka hasil pengukuran
Selanjutnya dihitung menggunakan rumus :
• Laki-laki = 64,19 + (2,02 TL) – (0,04
U)
• Perempuan = 84,88 + (1,83 TL) – (0,24
U)
MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS
KLINIS
STATISTIK VITAL
BIOKIMIA
FAKTOR EKOLOGI
BIOFISIK
PSG Langsung
1. Antropometri
• gizi berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi.
• Parameter yang diukur antara lain BB, TB,
LLA, Lingkar kepala, Lingkar dada, Lemak
subkutan.
PSG Langsung
2. Klinis
• Metode ini, didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi.
• Hal tersebut dapat dilihat pada jaringan
epitel seperti kulit, mata, rambut, dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang
dekat dengan permukaan tubuh seperti
kelenjar tiroid
PSG Langsung
3. Biokimia
• Adalah suatu pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh.
• Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: urine, tinja,
darah, beberapa jaringan tubuh lain seperti hati dan otot
4. Biofisik
• Penentuan gizi secara biofisik adalah suatu metode
penentuan status gizi dengan melihat kemampuan
fungsi, khususnya jaringan, dan melihat perubahan
struktur jaringan.
PSG Tidak Langsung
1. Survei
• Konsumsi Makanan Adalah suatu metode
penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi.
2. Statistik vital
• cara menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan
umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan dengan gizi. .
PSG Tidak Langsung
3. Faktor ekologi
• Berdasarkan ungkapan dari Bengoa
dikatakan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa faktor fisik, biologis, dan
lingkungan budaya.
• Jumlah makanan yang tersedia sangat
tergantung dari keadaan ekologi seperti
iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.
Alat dan Fungsi Untuk
Menilai Status Gizi
Yudiana Putra
Mengukur BB
1. Detectometer/Dacin
Mengukur BB
1. Lengthboard
Mengukur Tinggi dan Panjang Badan
2. Mikrotoise
Mengukur Tinggi dan Panjang Badan
a. Indikasi :
• pasien yang tidak gemuk
• mempunyai nafsu makan baik
Umur Bulan BB Rata-rata (Kg) Kebutuhan Kalori per Kebutuhan Protein per
Hari Hari
0-3 4,1 492 kal 10 gr
4-6 6,4 735 kal 15 gr
7-9 7,7 850 kal 18 gr
10-12 9,2 970 kal 19 gr
• Perkembangan otak sangat erat hub.dgn perkembangan mental
dan kemampuan berpikir.
• Jaringan otak anak yg tumbuh normal akan mencapai 80%
berat otak orang dewasa, sebelum berumur 3 th
• Shg jika pada masa ini terjadi gangguan gizi, maka dpt
menimbulkan kelainan fisik maupun mental
– Gangguan pembentukan antibodi
– Gangguan produksi enzime
• Gizi seimbang perlu diterapkan ketika bayi mulai bisa makan makanan
selain ASI yaitu setelah bayi berumur 6 bulan
• Sebelum 6 bln, kecukupan gizi untuk bayi sebaiknya hanya diperoleh
melalui ASI
• ASI mengandung zat DHA-ARA Docosahexaenoic acid dan arachinoid acid (membantu
perkembangan otak dan ketajaman penglihatan
• Bayi yg memperoleh ASI memiliki kelebihan:
– Memiliki tingkat IQ dan kecerdasan yg lebih baik
– Memiliki kematangan imun yg lebih baik
ASI
1. Kolostrum
• Rendah kadar karbo dan lemak, tinggi protein
• Mengandung sel darah putih dan protein immunoglobulin dlm jumlah yg tinggi (zat antibody 10-
17 x lebih tinggi dr ASI matang)
2. ASI transisi
• Keluar setelah kolostrum, sampai sebelum ASI matang
• Kadar protein semakin rendah
• Karbo dan lemak meningkat
• Volume miningkat
3. ASI matang
• Keluar sekitar hari ke 14
• Komposisi relative konstan
Bagaimana dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula?
● Kadar protein lebih tinggi dan rasio antara fraksi proteinnya tidak
disesuaikan dengan rasio yg terdpat dalam susu ibu.
● Kadar mineralnya lebih tinggi dibandingkan dengan formula
adaptasi.
● Susu formula awal lengkap diberikan untuk bayi berusia 4-6
bulan.
Formula lanjutan
• Formula ini untuk bayi berumur 6 bulan ke atas yaitu usia 6
bulan - 3 tahun.
• Memerlukan protein yang ekstra untuk perkembangan dan
mineral yang lebih banyak
Makanan tambahan
Mengapa pemberian makanan tambahan bagi bayi penting?
a) Melengkapi zat gizi yang kurang terdapat pada ASI
b)Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-
macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur
c) Mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan
d) Melakukan adaptasi thd makanan yang
mengandung kadar energi yang tinggi
• 6 bulan pertama bayi cukup diberi ASI sj
– Protein yg diperlukan dr ASI🡪 4-5% dr total kadar kalori dalam ASI
– Lemak 58% dr total kadar kalori dlm ASI
– Vit 🡪 bervariasi sesuai dgn diet ibu
– Mineral🡪 kalsium, fosfor, klor, kalium, natrium
• Setelah 6 bulan dpt diberikan MP ASI, dgn prinsip:
1. Tinggi nilai energi (kalori) maupun protein
2. Tinggi nilai vit dan mineral
3. Penerimaan baik
4. Diperoleh dr bahan alami dan segar
5. Mudah didapat, mudah disimpan, dan praktis pengolahannya
6. Ringkas tetapi maksimum nilai gizi nya
Komposisi ASI
• Asam lemak esensial
• Karbohidrat
• Protein
• Vit B Kompleks
• Kolin
• Iodium
• Zat besi
• Zinc
Perbandingan kandungan zat gizi dari jenis susu
> 27 6,0
Kenaikan BB tersebut karena selama hamil
terjadi perubahan antara lain :
janin
2 mgg terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat,
setelah konsepsi plasenta terbentuk.
penelitian (pada tikus) pd tahap ini bila Def.Vit. A, B2, B6, B12
atau asam folat---cacat bawaan.
Mgg VIII - lahir • pertum. janin yg cepat + terbentuk cadangan pd ibu utk persiapan kelahiran
dan produksi ASI.
• terjadi hiperplasi & hipertropi sel2 dan suplemen nutrisi sangat penting
terutama dalam bentuk energi dan protein
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Zat Pra Hamil Hamil Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan
Vitamin A (µgRE) 700 770 (> 18 th) Esensial untuk pertumbuhan sel, Pertumbuhan tulang dan gigi,
750 (≤ 18 th) Mencegah kelainan bawaan
Vit C (mg) 75 85 (>18 th) Pembentukan dan integrasi jaringan dan Zat semen dalam jaringan ikat dan
80 (≤ 18 th) vaskuler
Vit B1/Thiamin (mg) 1,1 1,4 Koenzim metabolisme energi dan protein
Vit B2/Riboflavin (mg) 1,1 1,4 Koenzim metabolisme energi dan protein
Vit B6/Piridoksin (µg) 1,3 1,9 Koenzim metabolisme energi dan protein, Pertumbuhan janin
Folat (µg) 400 600 peningkatan kebutuhan metabolic, mencegah anemia megaloblastik, produksi
hem/hemoglobin, produksi materi sel inti (RNA – DNA)
Vit B12/ kobalamin (µg) 2,4 2,6 Koenzim metabolisme asam nukleat dan protein,Pembentukan sel darah merah
Biotin (µg)*AI 30 30 pertumbuhan dan juga kesehatan kulit, rambut, mata, ginjal,
serta sistem saraf pusat
Vit. B5/ As Pantotenat 5 6 koenzim A (CoA) yang berperan vital dalam banyak metabolisme
(mg)*AI pelepasan energi
Kolin (mg)*AI 425 450 membantu fungsi sel otak serta berperan penting untuk
Kecukupan gizi (mineral )yang dianjurkan untuk ibu hamil
Zat Pra Hamil Hamil Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan
Kalsium (mg)*AI 1000 1000 (>18 th) Pembentukan tulang dan gigi janin, peningkatan metabolisme
1300 (≤ 18 th)
ibu
Fosfat (mg) 700 700 (>18 th) Pembentukan tulang & gigi janin, peningkatan metabolisme
1250 (≤ 18 th)
forpor ibu
Besi (mg) 18 350 (>18 th) Peningkatan vol. darah dan sirkulasi darah ibu dan Hb,
400 (≤ 18 th)
Cadangan besi janin serta Cadangan persalinan dan laktasi
Iodium (µg) 150 220 Metabolisme meningka dan Produksi tiroksin meningkat
Magnesium (mg) 310 27 Koenzim met. energi dan protein, Aktivator enzim,Pertumbuhan
jaringan dan met. sel dan Fungsi otot optimal
Seng (mg) 8 11 (>18 th) Mencegah kelainan bawaan, Pertumbuhan otak normal, Cegah
12 (≤ 18 th)
retardasi pertumbuhan janin (intra uterin)
• Alkohol
– Fetal Alcohol Syndrom (FAS) : bayi lahir kecil, biasanya
cacat mental, kelainan fisik (terutama kepala, wajah,
tangan, kaki, jantung & susunan syaraf pusat)
– Risiko keguguran tinggi, BBLR, lahir mati
– Komplikasi kelahiran & persalinan
– Kelainan pertumbuhan & perkembangan
Merokok
• Preeklampsia 🡪timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan ≥20 minggu atau
segera setelah persalinan.
• Eklampsia 🡪 peristiwa terjadinya kejang pd kehamilan ≥20 minggu disertai atau tanpa penurunan
tingkat kesadaran bukan karena epilepsi maupun gangguan neurologi lainnya (Kejang eklampsia
hampir selalu didahuluioleh preeklampsia)
• Etiologi pasti dari pre-eklampsi/eklampsia belum diketahui.
• Dianggap sebagai "maladaptation syndrome" akibat penyempitan pembuluh darah secara
umum yang mengakibatkan iskemia plasenta sehingga berakibat kurangnya pasokan darah
yang membawa nutrisi ke janin
⮚ Pre-eklampsi ringan, bila keadaan sebagai berikut :
⮚ Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada
posisi terlentang/tidur berbaring, atau kenaikan diastolik 15
mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 x
pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
⮚ Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan
berat badan 1 kg atau lebih perminggu.
⮚ Pre-eklampsi berat
⮚ Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
⮚ Proteinuria 5 gr atau lebih perliter
⮚ Oliguria, jmlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam
⮚ Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa
nyeri di epigastrium
⮚ Ada edema paru dan sianosis
SYARAT DIET
▪ Energy dan semua zat gizi cukup.
▪ Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien
menerima makanan.
▪ Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
▪ Garam diberikan sesuai dengan berat – ringannya retensi garam atau air. Asupan garam mulai
dari yang terendah atau sama sekali tanpa garam.
▪ Protein tinggi 1,5 - 2 gr / kg BB
▪ Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
▪ Vitamin cukup ; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
▪ Mineral cukup, terutama kalsium dan kalium
▪ Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
▪ Cairan diberikan 2500 ml sehari disesuaikan dengan metabolisme tubuh pasien.
PEMILIHAN MAKANAN
o Hindari makanan yang di awetkan Misalnya : dendeng, ikan asin,
telur asin, ebi, abon, pindang, dan makanan kaleng lainnya.
o Hindari makanan yang di yang diproses dengan garam, Misalnya
: margarine, kecap asin, terasi, petis, tauco, dll.
o Pilihlah makanan yang segar
Hiperemesis gravidarum (HG)
• Muda (2003)
Diet merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya
atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu
untuk kesehatan, mengatur kuantitas, dan jenis makanan untuk mengurangi berat
badan atau karena penyakit.
• Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat
terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
• Penderita dapat mengalami gangguan pencernaan
walaupun penyebab dan mekanisme terjadinya
gangguan tersebut secara pasti belum diketahui secara
pasti, namun gangguan tersebut sangat dipengaruhi
oleh faktor psikologis.
Diet Saluran Cerna Atas
1. Diet Disfagia
Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan
pada saluran cerna. Hal ini dapat terjadi karena kelainan sistem saraf menelan,
pascastoke dan adanya massa atau tomor yang menetupi saluran cerna.
Tujuan diet disfagia adalah :
a. Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya
makanan ke dalam saluran pernapasan.
b. Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan
cairan.
Syarat-syarat diet disfagia adalah:
a. Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.
b. Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan sering diberikan.
c. Cukup cairan.
d. Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan,
diberikan secara bertahap,dimulai dari makanan cair penuh
atau cair kental, makanan saring dan makanan lunak.
e. Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering
menyebabkan tersedak atau aspirasi.
f. Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa
(selang) atau sonde.
2. Diet Pasca-Hematemesis-Melena
Hematemesis-melena adalah keadaan muntah dan
buang air besar berupa darah akibat luka atau
kerusakan pada saluran cerna.
Tujuan diet pasca-hematomesis-melena adalah:
a. Memberikan makanan secukupnya yang
memungkinkan istirahat pada saluran cerna,
mengurangi risiko perdarahan tulang dan mencegah
aspirai.
b. Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.
Syarat diet pasca-hematomesis-melena :
a. Tidak merangsang saluran pencernaan
b. Tidak meninggalkan sisa
c. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja
selama 24-48 jam untuk memberikan istirahat pada
lambung
d. Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau
duodenum sudah tidak ada
e. Diet pasca-hematemesis-melena diberikan dalam bentuk
makanan cair jernih, tiap 2-3 jam pasca perdarahan. Nilai
gizi makanan ini sangat rendah, sehingga diberikan
selama 1-2 hari saja.
3. Diet Penyakit Lambung
• Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis
akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung
yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan
kanker lambung.
• Gangguan gastrointestinal sering di hubungkan dengan
emosi atau psikoneurosis dan makan terlalau cepat
karena kurang di kunyah serta terlalu banyak merokok.
• Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma
distepsia, yaitu kumpulan gejaa yang terdiri dari mual,
muntah, nyeri efigastrium, kembung, nafsu makan
berkurang dan rasa cepat kenyang.
Tujuan Diet Penyakit Lambung
• Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk
memberikan makan dan cairan secukupnya yang
tidak meberatkan lambung serta mencegah dan
menetralakn sekresi asm lambung yang berlebihan.
Syarat Diet Penyakit Lambung
a. Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan.
b. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
c. Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang ditingkatkan
secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
d. Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara bertahap.
e. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara
termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan daya terima perorangan).
g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan
minum susu terlalu banyak.
h. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
i. Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam
untuk memberikan istirahat pada lambung.
Jenis Diet Lambung
a. Diet Lambung I
• Diet lambung I diberikan pada pasien ulkus
peptikum akut, ulkus peptikum perdaarahan,
oeseophagitis dan gastritis akutserta penderita tifus
abdominalis berat.
• Makanan diberikan berupa susu dan bubur susu
dan hanya diberikan selama 2 hari saja karena
membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin,
dan vitamin C.
• Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 3 jam.
b. Diet Lambung II
• Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari
diet lambung I, setelah fase akut dapat diatasi
kepada pasien tifus abdominalis dengan suhu tubuh
tinggi dan sesudah operaasi saluran pencernaan.
• Makanan berbentuk saring atau cincang, tiap 3 jam.
• Sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja
karena membosankan.
Diet saluran Cerna Bawah
241
Masalah gizi kurang di indonesia
• Kurang Energi Protein (KEP)
• Anemia Defisiensi Besi
• Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
• Kurang Vitamin A (KVA)
242
a. Kurang Energi Protein (kep)
• KEP merupakan masalah atau penyakit gizi akibat
defisiensi makanan sumber energy dalam jangka
waktu yang cukup lama
• Prevalensi tinggi pada Balita, Bumil, Buteki
• KEP ada 3 jenis yaitu kwashiorkor, marasmus,
marasmic-kwasiorkor
243
Marasmus
• Defisiensi kalori dalam diet yang berlangsung lama karena
ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori dalam makanan, kebiasaan
makanan yang tidak layak dan penyakit infeksi saluran pencernaan
• Tanda : kadar albumin rendah, kadar hb rendah
• Gejala: pertumbuhan terhenti, rewel, sering bangun waktu malam,
konstipasi/diare, feses bercak hijau dan berlendir, jar lemak bawah kulit
hilang, turgor jelek & keriput, old face, vena superfisialis tampak jelas, UUB
cekung, tl pipi da dagu menonjol, mata tampak besar & dalam, akral dingin,
sianosis, perut buncitatau cekung dg gambaran usus yg jelas, otot atropi,
anak penakut & apatis
244
Kwashiorkor
• Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada
usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi
• Gejala : pertumbuhan tertanggu, TB dan BB kurang, perubahan mental
apatis, edema ringan sampai berat, anoreksia, mual, muntah, diare,
ditemukan khas crazy pavement sermatosis berupa bercak putih atau merah
muda dg tepi hitam yang ditemukan pada bagisn tubuh yang mendapat
tekanan, perdarahan kulit, hepatomegaly, perlemakan hati, anemia.
245
Prinsip penatalaksanaan kep
• Memberikan makanan yang mengandung banyak protein
bernilai hayati tinggi
• Memberikan makanan banyak kalori, cukup cairan,
citamin dan mineral yang mudah dicerna dan bertahap
Cara membedakan jenis KEP
1. BB diatas 60% dari normal + edema = Kwasiorkor
2. BB dibawah 60% dari normal + edema = Marasmic-
kwarsiokor
3. BB dibawah 60% dari normal tanpa edema = marasmus246
b. Anemia defisiensi besi
• Anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau
beberapa bahan yang diperlukan utk pematangan
eritrosit, dimana kadar Hb, Ht, RBC lebih rendah dari
normal.
• Penyebab : perdarahan kronik, diet tidak cukup
mengandung zat besi, mengkonsumsi makanan yg
menghambat penyerapan zat besi, hamil, menstruasi,
donor darah, hemoglobinuria.
• Tanda dan gejala : perubahan kulit&mukosa yg progresif,
pucat, lemah, lesu, hb rendah, atropi papil lidah, takikardi,
247
c. Gangguan akibat kekurangan iodium
• GAKI adalah sekumpulan gejala yg dapat ditimbulkan
dakrena tubuh seseorang kekurangan unsur iodium
secara terus menerus dalam waktu cukup lama
• Iodium merupakan zat esensial bagi tubuh, karena
merupakan komponen dari hormone tiroksin. Iodium
diserap dalam btk iodide, yg didalam kel tiroid dioksidasi
dg cepat mjd iodium, terikat pada molekul tirosin dan
tiroglobulin menghasilkan tiroksin dan asam amino
beryodium, tiroksin terikat oleh protein. Asam amino
beryodium selanjutnya dipecag dan menghasilkan asam 248
• Gejala : gondok, perkembangan fisik terhambat, lemas,
cepat lelah, hipotiroidisme, hipertiroidisme
Penanggulangan GAKI
1. Garam beryodium
2. Suplementasi yodium
3. Suntikan minyak beryodium
4. Kapsul minyak beryodium
249
d. Kurang vitamin a
• Penyakit yang disebabkan karena kurangnya pemasukan
vitamin A
• Penyebab : kurang konsumsi vitamin A, tingginya angka
infeksi (diare dan campak)
• Vitamin A (retinol) merupakan nutrisi esensial penting yg
dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh manusia utk fungsi
pertumbuhan dan perkembangan, pemeliharaan integritas
sel epitel, fungsi kekebalan tubuh serta fs reproduksi.
• Sumber vit A : dari hewan (bentuk aktif vit A, dari
250
tumbuhan berupa karoten /provit A
3 cara intervensi kva
• Meningkatkan kemudahan dan pemasokan vit A
• Meningkatkan konsumsi makanan yg mengandung vit A
• Mengontrol KVA pada daerah risiko tinggi
Pemberi
Koordinator asuhan
peran keperawa
tan
Advokat Konsultan
Pembah Edukat
aru or
Kolabo
rator
252
tujuan diet?
RUMAH
UMUM
SAKIT
253
Diet secara umum
Diet secara umum
digunakan masyarakat
luas yang dianggap
sehat dan tidak
membutuhkan diet
khusus dengan tujuan
meningkatkan status
kesehatan dan gizi 254
Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi
seimbang : tumpeng gizi seimbang
255
256
Diet rumah sakit
Diet bagi orang sakit yang
bertujuan meningkatkan
status gizi dan membantu
kesembuhan, serta
mencegah permasalahan
lain misal diare atau
intoleransi terhadap jenis
makanan
257
Dasar pelayanan gizi di rumah sakit
• Makan makanan secara beragam dan seimbang untuk
menjamin kecukupan energy, KH, P dan lemak
• Makan dengan memperhatikan BB optimal untuk
menghindari terkena tekanan darah tinggi, jantung,
stroke, DM, dll
258
Tujuan diet di rumah sakit
• Meningkatkan atau mempertahankan daya tahan tubuh
• Membantu kesembuhan pasien dari penyakit/cedera
• Memperbaiki jaringan yang aus atau rusak
• Memulihkan keseimbangan dalam tubuh
259
Pedoman diet rs
• Makanan dengan kandungan nutrient yang baik dan seimbang
menurut keadaan penyakit dan status gizi masing-masing
• Makanan dg tekstur dan konsistensi yang sesuai menurut kondisi
GI dan penyakit
• Makanan yang mudah cerna dan tidak merangsang, misal tidak
mengandung bahan yang bisa menimbulkan intoleransi, tidak
menghasilkan gas, tidak terlalu pedas, manis, asin atau asam
260
Pedoman diet rs
• Makanan yang bebas unsur aditif berbahaya (pengawet,
pewarna, dll). Makanan alami yang segar lebih dianjurkan
daripada yang dikalengkan
• Makanan dengan citarasa enak dan penampilan menarik
untuk menggugah selera makan yang umumnya
terganggu oleh penyakit dan kondisi indra
pengecap/pembau
261
Standar makanan di rs
• Standar makanan umum (hanya berdasarkan
konsistensi)
• Standar makanan khusus (berdasarkan jenis
penyakit)
262
Standar makanan umum RS
• Makanan biasa
Sama dengan makanan sehari-hari yang
beraneka ragam, diberikan kepada pasien yang
penyakitnya tidak memerlukan makanan
khusus. Sebaiknya mudah cerna dan tidak
merangsang saluran cerna.
263
Standar makanan umum RS
• Makanan lunak
Makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan,
dan dicerna dibandingkan dengan makanan biasa.
• Makanan saring
Makanan semi padat yang mempunyai tektur lebih halus
daripada makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan
dicerna.
• Makanan cair
Makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental
264
Standar makanan khusus di rs
Diet TKTP
Diet DM
Diet Rendah Lemak
Diet Rendah Kalori
Diet Tinggi Serat
Diet Rendah Serat
dll
265
Monitoring pelaksanaan diet
• Mengamati perkembangan pasien dalam hal ketaatan
pasien, perubahan status gizi pasien dan mengidentifikasi
hasil
• Mengevaluasi hasil dengan cara membandingkan data
terbaru dengan data sebelumnya
• Melihat perubahan hasil secara langsung, klinis, hasil
laboratorium dan kualitas hidup pasien
266
Membantu dalam pemenuhan diet
• Memberikan makan per oral
• Memberikan makan melalui sonde
267
PEMBERIAN MAKANAN SECARA ORAL
• Pengertian
Pemberian makan secara oral adalah pemberian makanan
dan minuman pada klien secara langsung melalui mulut
• Tujuan
Pemenuhan kebutuhan gizi dan pemulihan kesehatan
pasien
268
Hal yang perlu diperhatikan
• Sebelum di hidangkan, makanan di periksa terlebih dahulu,
apakah sudah sesuai dengan diet pasien
• Berikan makanan dalam keadaan hangat
• Perhatikan apakah makanan di makan habis atau tidak
• Keluhan pasien pada saat makan dan reaksinya setelah makan
• Pada anak-anak, berikan makanan dalam bentuk menarik dan
gunakan peralatan yang menarik perhatian
269
Pemberian makanan melalui sonde
• Pengertian
Memberikan makanan melalui sonde adalah proses memberikan makanan
melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT
• Tujuan
• Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
• Mempertahankan fungsi usus
• Mempertahankan integritas mukosa sal cerna
• Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna
270
Hal yang perlu diperhatikan
• Identifikasi bising usus
• Cek residu makanan/aspirasi NGT
• Catat warna, jumlah dan konsistensi residu
• Selalu menutup atau klem selang NGT jika tidak
memasukkan cairan untuk menghindari masuknya udara
• Setelah selesai memberikan makanan/obat, selalu bilas
dengan air putih
271
KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKURANGAN VITAMIN
Pengertian
● Vitamin merupakan senyawa organik kompleks yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit
● Vitamin merupakan komponen minor tetapi penting bagi
bahan pangan
● Vitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal,
memelihara, dan menjaga fungsi tubuh
● Vitamin yang dibutuhkan tubuh dipenuhi dari asupan yang
cukup dalam diit
● Defisiensi vitamin menyebabkan hipovitaminosis, sebaliknya
kelebihan vitamin menyebabkan hipervitaminosis
LANJUTAN….
Vitamin A (retinol)
●Vitamin A berasal dari sumber hewani seperti
daging, kuning telur, susu, minyak ikan
●Tanaman tidak mengandung vitamin A, tetapi
mengandung karotenoid yang akan menghasilkan
vitamin A (provitamin A)
●Karotenoid terdapat dalam semua sayuran,
terutama sayuran hijau, kuning, dan sayuran
berdaun
●Sumber karotenoid dalam buah-buahan yang
utama adalah labu kuning, aprikot, jeruk dan sawit
●Defisiensi vitamin A : rabun senja, kulit kering dan
bersisik, keratomalacia (infeksi pd bagian luar
kornea)
●Kelebihan vitamin A: penimbunan vitamin A dalam
organ tubuh yang akan mengakibatkan nafsu
makan menjadi menurun, rambut rontok, kulit
menjadi gatal, tulang pada tangan dan kaki berasa
sakit.
●Kebutuhan vitamin A : Laki-laki = 700 RE, Pr : 500
RE
Vitamin D (Kalsiferol)
●Kolekalsiferol (vitamin D3) merupakan bentuk kolesterol
dalam kulit yang terbentuk dari 7- dehydrocholesterol
(provitamin D3) oleh sinar uv
●Sumber vitamin D yang paling utama dalah minyak ikan
terutama minyak hati ikan
●Fungsi vitamin D : penyerapan kalsium dlm usus halus,
mengatur kalsium dan fosfor.
●Defisiensi vitamin D : menimbulkan rakhitis dengan gejala
yang paling ringan yaitu tungkai berbentuk X atau O.
Pada penyakit yang lebih berat mengakibatkan kelainan
pada tulang seperti tulang belakang membengkok, tulang
dada seperti dada ayam, tulang pinggul sempit.
●Kelebihan vitamin D : Gejala keracunan
vitamin D yaitu nafsu makan hilang,
muntah-muntah, berasa sangat haus,
mengalami sembelit, dapat mengalami
diare, kehilangan berat dan bersifat mudah
marah. Apabila overdosis berlangsung
terus menerus, anak dapat mengalami
koma dan akhirnya mati.
●Kebutuhan vitamin D : Lk = 5 µg, Pr = 5
µg
Vitamin E (Tokoferol)
●Fungsi utama : antioksidan kuat, sintesis DNA,
merangsang reaksi kekebalan, mencegah PJK,
melindungi sel darah merah dari hemolisis, reproduksi,
mencegah keguguran.
●Kekurangan : kerusakan sel darah merah, anemia,
degenerasi, sindrome neurologik, gangguan
penglihatan dan berbicara
●Sumber : minyak nabati, kecambah, kacang-kacangan
●Kebutuhan : Lk = 10 α-TE, Pr = 8 α-TE
Vitamin K (Menadion)
●Fungsi utama : membantu pembentukan
protombin (senyawa untuk penggumpalan darah)
●Kekurangan : pendarahan dan darah sukar
membeku
●Sumber : sintesis dlm saluran cerna, hati, minyak
kedele dan nabati, dedak gandum, sayuran hijau
●Kebutuhan : Lk =80 μg, Pr = 65 μg
Vitamin C (Ascorbic Acid)
●Fungsi utama : membantu sintesa kolagen,
menguatkan pembuluh darah, penyembuhan luka,
fungsi kekebalan, mencegah reaksi alergi, membantu
penyerapan zat besi.
●Fungsi vit C banyak berkaitan dg pembentukan
kolagen, pd pembentukan kolagen vit C berfungsi utk
hidroksilasi prolin & lisin yg merpk 2 bahan penting
pembentukan kolagen.
●Konsumsi berlebihan dikeluarkan mell urin dlm bentuk
as.oksalat, as. Askorbat dan sebagai CO2 mell
pernapasan
●Kekurangan : perdarahan bwh kulit,
mudah infeksi, kulit kasar, sakit
persendian, luka sukar sembuh
●Sumber : buah dan sayuran
●Kebutuhan : Lk = 60 mg, Pr = 60 mg
Vitamin B1 (Thiamin)
●Fungsi utama : bagian koenzim yg berperan pd
metabolisme energi, diperlukan utk pertumbuhan,
nafsu makan, pencernaan dan fungsi saraf.
●Kekurangan : lemah, capek, tdk ada nafsu makan,
otot lemah, pembengkakan jantung, denyut
jantung tdk normal, gagal jantung, beri-beri
●Sumber : serealia, kacang-kacangan
●Kebutuhan : Lk = 1,2 mg, Pr = 1,0 mg
Vitamin B2 (Riboflavin)
●Fungsi utama : bagian koenzim, berperan dlm
metabolisme energi, pernafasan, dan penting
utk kesehatan kulit.
●Kekurangan : sudut mulut merah, pecah-
pecah, kelopak mata meradang, memerah,
tidak tahan cahaya
●Sumber : susu dan hasil olahnya
●Kebutuhan : Lk=1,5 mg, Pr=1,2 mg
Vitamin B3 (Niasin)
●Fungsi utama : sistem saraf dan
pencernaan, kesehatan kulit, sintesis
lemak
●Kekurangan : pelagra, diare, dermatitis
●Sumber : susu, telur, daging, serealia
tumbuk
●Kebutuhan : Lk=12 mg, Pr=9 mg
Vitamin B6 (Piridoksin)
●Fungsi utama : membantu metabolisme asam
amino dan asam lemak, membentu
pembentukan sel darah merah
●Kekurangan : anemia, dermatitis, lidah licin,
otot kejang
●Sumber : daging, uning telur, havermut,
serealia
●Kebutuhan : Lk = 2,0 mg, Pr=1,6 mg
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
●Fungsi utama : sintesis asam amino dan
asam lemak, membantu sistem jaringan,
dan berperan dalam pertumbuhan
●Kekurangan : anemia. Lidah licin, lelah,
kulit sensitif
●Sumber : makanan hewani
●Kebutuhan : Lk=1,0 mg, Pr=1,0 mg
SOLUSI PENCEGAHAN & UPAYA
PENANGGULANGAN VITAMIN
●Menyediakan vitamin yang cukup untuk tubuh
●Meningkatkan konsumsi sumber vitamin alami
melalui penyuluhan
●Menambahkan vitamin pada bahan makanan yang
dimakan oleh golongan sasaran secara luas
●Distribusi kapsul vitamin dosis tinggi secara berkala
●Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan
sumber vitamin melalui proses komunikasi-informasi-
edukasi (KIE)
KONSEP PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN ANEMIA
Pengertian
●Anemia adalah suatu keadaan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari
normal
●Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi
adalah status gizi yang dipengaruhi oleh
pola makanan, sosial ekonomi keluarga,
lingkungan dan status kesehatan.
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Defisiensi Besi :
●Perbanyak makanan yang mengandung zat besi, vitamin
B12, vitamin C, dan asam folat. Zat tersebut banyak
terdapat pada daging, kacang, sayuran berwarna hijau,
jeruk, pisang, sereal, susu, melon dan buah beri.
●Hindari minum kopi, teh, atau susu sehabis makan karena
dapat mengganggu proses penyerapan zat besi dalam
tubuh.
●Transfusi darah.
●Konsumsi suplemen. Pilih suplemen yang mengandung
zat besi dan vitamin lengkap lainnya sebagai penunjang
pembentukan sel darah merah.
KONSEP PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN KECACINGAN
Pengertian
●Kecacingan merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing.
●Kecacingan dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi,
kecerdasan dan produktivitas penderita
Kebiasaan hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan
:
●Mencuci tangan sehabis bermain, sebelum makan, dan
setelah buang air
●Memotong kuku selama dua hari sekali
●Memakai alas kaki jika berada di luar rumah ataupun
ruangan
●Menjaga kebersihan makanan ataupun minuman.
●Biasakan makan daging yang sudah benar-benar matang
dan bukan yang mentah atau setengah matang.
●Biasakan makan lalap mentah yang sudah dicuci dengan
air bersih yang mengalir.
KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KURANG KALORI PROTEIN (KKP)
Pengertian
●Keadaan kurang kalori protein/gizi yg
disebabkan rendahnya konsumsi energi dan
protein dlm makanan sehari-hari, shg tdk
memenuhi angka kecukupan gizi.
●Penyakit KKP terutama menyerang anak-
anak yg sedang tumbuh & dpt pula
menyerang org dewasa yg biasanya
kekurangan makanan secara menyeluruh.
Penanganan
●Porsi diet fase stabilisasi
○Porsi kecil, sering, rendah serat dan rendah laktosa
○Energi : 100 kkal/kg/hari
○Protein : 1-1,5 gr/kgbb/hari
○Cairan : 130ml/kg bb/hari
○Bila anak mendapatkan ASI teruskan
○Pemberian makanan hrs disusun sesuai kebutuhan
anak
●Porsi diet fase transisi
○Ganti formula khusus awal (energi 75 kkal & protein
0,9-1,0 per 100 ml) dgn formula khusus lanjutan
(energi 100 kkal & protein 2,9 gram per 100 ml)