Anda di halaman 1dari 91

KEBUTUHAN NUTRISI

Aida Sri Rachmawati,M.Kep


DEFINISI
• Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting
(Nancy Nuwer
Konstantinides).
• Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan
makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).
• Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan
dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk
pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan
menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
• Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan
fungsi tubuh
Jenis-jenis Nutrien
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon,
hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa +
fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena
disusun banyak
molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak
menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
1. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan mem berika n
9 kal/gr.
2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3. Perlindungan.
4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari
tubuh.
5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan
lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
6. Vitamin larut dalam lemak.
3. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien
ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam
amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk
melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh
usus.

Fungsi protein :
• Protein menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
• Protein menghasilkan jaringan baru.
• Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru
dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan
haemoglobin.
• Protein sebagai sumber energi.
4. Vitamin

Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat


dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh.

Ada 2 jenis vitamin :


• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak
disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet
setiap harinya).
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian
enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan
tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak,
cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat
makanan.

Tiga fungsi mineral :


1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P
(intraseluler).
3. Bahan dasar enzim dan protein.
 Energi yang diperoleh dari bahan
makanan:
 1 g protein = 4,1 kKal
 1 g lemak = 9,3 kKal
 1 g hidrat arang = 4,1 kKal
 alkohol = 7 kKal
 Kebutuhan energi:
- pria (23 – 50 thn; BB = 70 kg) = 2900 kKal
- wanita (23 – 50 thn; BB = 55 kg) = 2200
kKal
FUNGSI NUTRISI
 Penyusun struktur tubuh
 Menghasilkan energi
 Memelihara dan memperbaiki sel
yang rusak
 Pengatur reaksi biokimia tubuh
 Memproduksi sel sel baru
Faktor faktor yang mempengaruhi diet
 Pola dan kebiasaan makan meliputi waktu,
jenis dan jumlah
 Makanan yang disukai dan tidak disukai
 Makanan yang menimbulkan alergi
 Makanan yang dianggap membahayakan /
menguntungkan
 Pembatasan makanan
 Intake cairan
 Penggunaan vitamin / mineral supply
Kebutuhan nutrisi

Remaja 60 – 80 / kg BB/hr
Laki laki 3000 kkal / hr
Wanita 2100 kkal/hr
Protein 16 / Kg BB/ hr
Laki laki 13 – 15 th 2200 kkal/hr
Wanita 13 – 15 th 1900 kkal/hr
16 – 19 th 1850 kkal/hr
Diet Pada Ibu Hamil
Perubahan Pada Fisiologis
 Ada pertumbuhan ibu dan bayi
 Perubahan hormonal
 Perubahan metabolisme

Makanan Ibu
 Untuk pertumbuhan
 Ditimbun Sebagai cadangan produksi ASI
waktu laktasi
Gizi Kurang
Awal Kehamilan
 Keguguran
 Malformasi

Akhir Kehamilan
 Lahir mati
 BBLR
 Kematian neonatal
Diet pada emesis dan hiperemesis
 Tinggi KH
 Makanan sedikit kuah
 Mudah dicerna dan tidak merangsang
Gizi pada Bayi dan anak anak
Gizi Pada Remaja
 Produksi hormon sex
 Kenaikan BB 2 kali
 Perubahan emosi
 Perkembangan seksual
 Mineralisasi tulang

Zat gizi dibutuhkan untuk


 Perkembangan psikososial
 Pertumbuhan dan perkembangan fisik
Perbedaan remaja
Laki Laki Perempuan
Pertumbuhan Cepat 13 – 15 tahun 11 – 14 tahun

Jumlah fat Jaringan otot lbh bsr 9 – 10 th meningkat 10


dari perempuan %, Awal menstruasi 20
%, usia 20 th 1,5 dari
fat laki laki
Awal pertumbuhan Dada bidang, bulu ketiak Perkembangan mamae
, kelamin tumbuh, dan rambut pada ketiak
pertumbuhan penis dan dan pubis
testis
Malnutrisi

Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan


karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan
dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.

Tipe-tipe malnutrisi :
• Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur
menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan
perdarahan pada gusi.
• Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya
pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot,
menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan,
perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
• Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein
atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis
(misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis,
hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan
pigmentasi pada kulit dan rambut.
Malnutrisi disebabkan
 Konsumsi nutrien yang tidak seimbang
 Rendahnya kemampuan memilih makanan
 Keinginan yang berlebih untuk menjaga BB
 Bulimia
 Anorexia nervosa
 Khawatir berjerawat
 Hamil kekurangan Fe, Vit A dan lain lain
Kebutuhan nutrisi
Remaja 60 – 80 / kg BB/hr
Laki laki 3000 kkal / hr
Wanita 2100 kkal/hr
Protein 16 / Kg BB/ hr
Laki laki 13 – 15 th 2200 kkal/hr
Wanita 13 – 15 th 1900 kkal/hr
16 – 19 th 1850 kkal/hr
Gizi pada Lansia
Penurunan fungsi organ dan metabolisme serta
perubahan komposisi tubuh

Asupan zat gizi menurun


 Proses degenerasi pada saluran cerna, sistem
jantung, pembuluh darah dan paru paru
 Daya indra dan reaksi menurun
 Komposisi air, protein, tulang menurun
Pengaruh umur tua terhadap kebutuhan
energi
 Perubahan BB dan komposisi badan
 BMR menurun
 Kegiatan fisik menurun
 Bertambahnya prevalensi penyakit

Kebutuhan energi
Laki laki28 – 30 kkal/kgBB/hr
Wanita 26 – 28 kkal/kgBB/hr
EFEK MALNUTRISI TERHADAP
SISTEM TUBUH
1. Neurologis/temperatur regulasi  Menurunkan metabolisme dan suhu basal tubuh.
2. Status mental  Apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kognitif,
kesulitan pengambilan keputusan.
3. Sistem imunpd Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila
leukosit turun.
4. Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan
ketangkasan.
5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun.
6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.
7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan,
penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan
pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi
peristaltik.
8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
9. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa, mengurangi produksi
glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein
SISTEM PENCERNAAN
 Nutrisi erat kaitannya dengan sistem
pencernaan
 Organ pencernaan yang berperan
adalah mulut, esophagus, gaster, usus
halus, colon, rektum, dan anus
 Organ asesoris pencernaan : kelenjar
saliva, hepar, pankreas, kandung
empedu
Perencanaan Makanan
Hidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran
berbagai jenis makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi
harus diterjemahkan dalam hal-hal praktis tersebut.

Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini :


• Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet
anda mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai.
• Mengurangi konsumsi gula.
• Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih
banyak beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan.
• Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan
hasil olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan.
• Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan mentega,
menggantikan cara menggoreng dengan membakar atau merebus.
Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembangan
Sistem digestivus terdiri dari
1. Saluran / canal alimentarius (mulut,
esofagus, lambung, duodenum,
jejenum, ileum, sekum, kolon, rektum)
2. Kelenjar eksokrin dan endokrin (hati,
kelenjar thiroid, pankreas, kelenjar
adrenal)
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
 PUSAT LAPAR DAN KENYANG
(HIPOTHALAMUS)
 PUSAT MUNTAH (MEDULA OBLONGATA)
 MOTILITAS SALURAN CERNA = GERAKAN
PERISTALTIK
 LAMBUNG :
 PROSES PENGHANCURAN MEKANIK TERBESAR
 MENGHASILKAN HCL
 MENGHASILKAN FAKTOR INTRINSIK → DISERAPNYA
VIT B 12
 USUS HALUS : PROSES ABSORPSI
 SISTEM PERSYARAFAN PADA SISTEM
PENCERNAAN :
SISTEM SYARAF PARASYMPATIS :
PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM SYARAF SYMPATIS : ISTIRAHAT
Proses pencernaan
 Kerja mekanik (menggigit, mengunyah,
menelan, gerakan peristaltik)
 Kerja kimiawi (enzim, pH cairan,
hormon)
 Kerja mikroorganisme
Proses pencernaan meliputi
 Ingesti
 Digesti
 Absorsi
 Transportasi
 Metabolisme
FUNGSI
 Menyediakan nutrien bagi kebutuhan sel
melalui proses :
a. Ingesti
b. Digesti
c. Absorpsi
• Menyediakan sarana eliminasi bagi
makanan yang tak dapat dicerna
melalui proses defekasi
INGESTI
 Proses masuknya makanan yang
berada di lingkungan masuk ke dalam
tubuh melalui penguyahan
 Kelenjar salivasaliva sehingga
makanan menjadi licin dan mudah
ditelan
 Makanan ditelan terjadi kerjasama otot
dan saraf X, IX dan XII
DIGESTI
 Perubahan fisik dan kimia dari makanan
dengan menggunakan bantuan enzim dan
ko enzim
 Enzim dan ko enzim pengeluarannya diatur
oleh hormon dan sarafsehingga menjadi
molekul yang dapat diabsorpsi ke dalam
aliran darah
 KHmonosakarida
 Lemakasam lemak dan gliserol
 Protein asam amino
ABSORPSI
 Proses menyerapan molekul makanan
pada saluran cerna melalui aliran darah
dan limfe
 Lemak dan zat yang larut dalam lemak
diabsorpsi melalui difusi sederhana ke
dalam airdiabsorpsi ke dalam aliran
darah melalui difusi difasilitasi dan
transpor aktif
 Proses ini berlangsung pada usus halus
PENILAIAN STATUS GIZI

‘ABCD’ (Anthropometric Biokimia Clinical


sign Dietary history).
1. Pengukuran Anthropometrik
Mengukur besar dan komposisi tubuh.
2. Efektif untuk mengetahui status protein dan
kalori.
3. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit
dan lingkar lengan.
1. Lingkar pertengahan lengan atas
Untuk mengetahui massa otot lengan bawah
horizontal, rileks (diletakkan pada paha). Diambil
garis tengah antara processus acromion (bahu)
dengan processus olecranon pada siku.
2. Lipatan kulit trisep
Indikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi.
Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di
bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas
bagian belakang, ditarik lurus sejajar dengan
tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di
bawah jari yang mencubit, baru diukur.
 3. Lingkar otot lengan
Indikasi indeks protein tubuh. Lingkar
otot lengan sama dengan lingkar
pertenghan lengan atas (mm) - (3,14 x
lipatan kulit trisep (mm).
Data Biokimia
Deteksi malnutrisi subklinis.
1. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau
metabolit (produk akhir enzim).
2. Yang sering digunakan sekarang adalah
• Indikator Hb dan Hematokrit
Hb turun " kekurangan Fe, anemia.
Hematokrit meningkat " dehidrasi.
• Albumin Serum
Merupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan
elektrolit, transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna
sebagai indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh
kita banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan
konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan
albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi, kanker,
gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya digunakan
sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.
• Transferin

Adalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke


seluruh tubuh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif
untuk menentukan kekurangan protein dari serum albumin karena
transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake protein
dan sedikit dalam tubuh. Transferin banyak diproduksi dalam hati.
Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah.
Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi
yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal
lanjut dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai
peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan
jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding Capacity
(TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif.
• Menghitung total Limfosit
Kurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan
sistem imun. Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein.
 Keseimbangan Nitrogen
Digunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang
digunakan dan diubah dalam tubuh.
 Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN),
Urine Urea Nitrogen (UUN).
 Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Urea adalah produk
akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari
detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi
melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi
oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-
rata urea di hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal.
 Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebihan intake protein,
dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat disebabkan
ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan penyakit ginjal
atau obstruksi urinary.
 Penurunan BUN dapat disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet.
 Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan berat.
 • Ekskresi Kreatinin
Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi
dilepaskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme
otot rangka. Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung
dengan total massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh
ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya.
Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot.
Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi
kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam.
Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB.
Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin
untuk menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam persen. Contoh
: CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira-kira 70 %
diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.
Clinical Sign / Gejala klinis
ORGAN TUBUH TANDA-TANDA NORMAL TANDA-
TANDA ABNORMAL

1. Rambut Mengkilat, tidak kering /berminyak, kering,


kusam, jarang
2. Kulit Halus, lembab, turgor baik Kering, berminyak,
ruam,
kasar, bersisik, memar / pecah-pecah
3. Mata Cemerlang, bersih Kering, merah
4. Lidah Pink, basah Merah terbelah-belah,bengkak
5. Membran mukosa Pink, merah, basah Merah,
kering, retak
6. Kardiovaskuler HR dan TD normal, irama jantung teratur
HR dan TD naik, irama jantung tidak teratur
7. Otot Pertumbuhan baik, kuat, tonus baik, lemak di bawah
kulit (+) Tonus buruk, gangguan tingkat perkembangan
8. Gastrointestinal Nafsu makan baik, eliminasi
teratur dan normal Manifestasi
anoreksia,ketidakmampuan mencerna, diare, konstipasi
9. Tenaga Semangat, energik, dapat tidur dengan baik
Energi menurun, lelah, apatis, kurang tidur
10. Neurologi Refleks normal, waspada,perhatian (+),
emosi stabil Refleks menurun, mudah marah, perhatian
menurun,
bingung, emosi labil BB Normal ; BB, TB seimbang
sesuai usia > BB / < BB
 Dietary History (latar belakang diet)
Umumnya terdiri dari
a. data tentang pola dan kebiasaan makan
b. pemilihan makanan
c. pembatasan-pembatasan
d. intake cairan setiap hari
e. penggunaan suplemen vitamin dan mineral
f. masalah diet seperti kesulitan mengunyah / meneguk, aktivitas fisik ,
riwayat kesehatan dan cara penyediaan / pengolahan makanan
untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makanan,
digunakan tipe diet selama 24 jam secara detail intake makanan lebih
dari 3 kali sehari dalam satu minggu.
Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien dapat
membandingkan daftar makanan dengan standar RDA atau dengan
menentukan apakah klien dapat menerima diet nutrisi seimbang.
Perawat mendapatkan sudut pandang klien dari status nutrisinya.
KEBUTUHAN ENERGI
 ENERGI : KEMAMPUAN UNTUK
MELAKUKAN ATAU MENGHASILKAN
PERUBAHAN SUATU ZAT/BAHAN
 KALORI : ∑ ENERGI PANAS YANG
DIBUTUHKAN 1 GRAM AIR UNTUK
↑SUHU 1◦c
1 GRAM PROTEIN = 4 KCAL
1 GRAM LEMAK = 9 KCAL
1 GRAM KARBOHIDRAT = 4 KCAL
METABOLISME BASAL (BMR)/BEE

 ENERGI MINIMUM YANG


DIBUTUHKAN TUBUH SAAT
ISTIRAHAT (BUKAN TIDUR) DAN
DALAM KEADAAN PUASA
KEBUTUHAN ??
 Kebutuhan Nutrisi didasarkan pada :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. TB : BB
4. Aktivitas
5. Keadaan Individu
Cara Menghitung Kebutuhan Energi

Cara I
 Tentukan BB ideal
 Tentukan BEE
 Pria 1 kcal/ kg BB ideal/ 24 jam
Wanita 0,95 kcal / kg BB ideal/ 24 jam
 Kurangi 0,1 kcal / kg BB Ideal / Jam tidur
 Ditambah dengan aktivitas
 Ditambah dengan SDA kurang lebih 10%
Cara II
 Kalori basal 25 – 30 kcal / Kg BB ideal
 Umur
Usia 40 th dikurangi 5%, untuk tiap dekade 40 – 59 th antara
60 – 69 th dikurangi 10% dan 70 th keatas dikurangi 20%
Aktifitas fisik
 Istirahat ditambah 10%
 Pekerjaan ringan (pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli
hukum, ibu rumah tangga ) ditambah 20%
 Pekerjaan sedang (pegawai industri, mahasiswa, militer yang
tidak sedang perang) ditambah 30%
 Pekerjaan berat (petani, buruh, militer dalam keadaan latihan,
atlit, penari) ditambah 40%
 Pekerjaan sangat berat ( tukang beca, tukang gali, pandai besi)
ditambah 50%
 Kehamilan
Trimester I ditambah 150 kcal /hr
Trimester II dan III ditambah 350 kcal / hr
Laktasi ditambah 550 kcal/ hr
 Komplikasi
Kenaikan suhu 10 C ditambah 13%
 Berat badan
Bila kegemukan atau terlalu kurus
ditambah atau dikurangi sekitar 20 – 30%
Cara III
Dewasa Ringan Sedang Berat

Gemuk 25 30 35

Normal 30 35 40

Kurus 35 40 45
Cara IV
Pasien kurus 2300 – 2500 kcal
Pasien normal 1700 – 2100 kcal
Pasien gemuk 1300 – 1500 kcal
PENGKAJIAN
Tujuan pengkajian nutrisi menurut Potter
dan Perrry adalah:

 Mengidentifikasi adanya defisiensi nutrisi dan


pengaruhnya terhadap status kesehatan
 Mengumpulkan informasi khusus untuk
membuat rencana asuhan keperawatan tentang
nutrisi
 Menilai efektifitas asuhan keperawatan dan
kemungkinan memodifikasi asuhan
keperawatan tentang nutrisi jika diperlukan
Tujuan pengkajian menurut Barkauskas,
adalah mengidentifikasi adanya
kelebihan nutrisi yang beresiko terhadap
obesitas, diabetes melitus, penyakit
jantung, hipertensi dan untuk
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
pasien.
Komponen komponen pengkajian nutrisi meliputi :

 Biodata

 Keluhan utama

 Riwayat kesehatan sekarang

 Riwayat kesehatan masa lalu


(Diabetes melitus, Heart problem, Ulcus, Batu
ginjal, Hiper/hipo thyroid , Anorexia, Nausea,
Vomiting, Diare, BB lebih tinggi 20% dari BB
ideal, BB 10% lebih rendah dari berat badan
ideal
Aktifitas Fisik
Meliputi penilaian status fisik seperti ukuran
tubuh , fleksibilitas, ketegangan otot.

 Riwayat Diet
Pengkajian riwayat diet dilakukan dengan
mengkaji jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi pasien selama 24 jam.
Yang dikaji dalam riwayat diet mencakup:
 Pola dan kebiasaan makan
○ Waktu
○ Jenis
○ Jumlah
 Makanan yang disukai dan tidak disukai
 Makanan yang menimbulkan alergi
 Makanan yang dianggap menguntungkan dan
membahayakan
 Pembatasan makanan
○ Diet khusus
○ Budaya
○ Keyakinan
 Intake cairan
 Penggunaan vitamin/mineral supply
○ Jenis
○ Frekuensi
○ Problem diet
○ Nafsu makan
○ Makanan yang menimbulkan diare, kembung
○ Kesulitan mengunyah
Jenis jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam pengkajian riwayat diet
(Barkaukas, 1995

 Ketika anda pergi ke RS, apakah anda telah makan


dirumah?
 Apa jenis rumah makan atau restoran yang sering
anda kunjungi?
 Siapa yang memasak makanan dirumah?
 Bagaimana cara memasak makanan seperti nasi,
sayur, lauk pauk?
 Apa makanan yang anda sukai dan tidak disukai?
 Apa makanan yang menyebabkan anda alergi?
 Apakah anda suka mengkonsumsi obat obat vitamin
dan mineral?
 Adakah obat alergi yang biasa anda gunakan?
 Apa penyakit yang sering anda derita
 Apakah anda mempunyai kesulitan menelan atau
mengunyah?
 Apakah anda suka mengeluh mual, muntah, diare atau
konstipasi?
 Bagaimana anda mengatasi masalah diatas?
 Apa aktivitas yang merupakan hobi anda?
 Apa jenis, frekwensi, intensitas dan lama aktivitas anda?
 Adakah peningkatan atau penurunan BB anda selama 6
bulan terakhir
 Apakah anda menjalani program diet khusus?
 Apakah anda pernah meminta nasehat tentang nutrisi dan
kepada siapa?
 Makanan apa yang dilarang agama anda
 Berapakah anggota keluarga dirumah anda?
 Apakah anda sukla mengkonsumsi makanan ringan
 Riwayat penggunaan obat
Aspirin, Antacid, Antidepresan antihipertensi,
Antiinflamasi, Digitalis, Laksatif, Diuretik
 Budaya
 Agama/kepercayaan
 Status ekonomi dan sosial
 Personal preforence
 Rasa lapar, nafsu makan dan rasa
kenyang
 Data psikologis
Emosi
Konsep diri

 Pengukuran Antropometri
Adalah pengukuran tentang ukuran,
berat badan, dan proporsi tubuh
manusia. Pengukuran antropometri
meliputi tinggi badan, berat badan, tebal
lipatan kulit dan lengan.
 Pemeriksaan Biokimia
(Total limposit,Tes antigen kulit, Serum
albumin,Transferrin, Keseimbangan
nitrogen, Hemoglobin dan Hematokrit,
Lipid serum, Glukosa serum)
 Pemeriksaan klinis
Tanda umum, rambut, kulit, mata, mulut,
gigi, neuromuskular, tulang,
gastrointestinal, endokrin,
kardiovaskuler, sistem syaraf
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
BARIUM ENEMA
TUJUAN : MENDETEKSI POLIP, TUMOR, DAN LESI LAIN DARI USUS
BESAR,ANATOMI ABNORMAL ATAU MALFUNGSI USUS
PERSIAPAN :
 DIET RENDAH SISA 1 – 2 HARI
 DIET CAIR JERNIH
 LAXATIF PADA MALAM HARI
 PUASA PADA TENGAH MALAM
 ENEMA
KONTRAINDIKASI : INFLAMASI AKTIF PADA COLON, PASIEN
DENGAN TANDA PERFORASI/OBSTRUKTIF
INDIKASI : BAB BERDARAH + MUKUS, PERUBAHAN POLA
BAB
PROSEDUR : BARIUM DIMASUKAN LEWAT ANUS
PERAWATAN POST : BANYAK MINUM
2. Manometri.
Manometri adalah suatu pemeriksaan dimana
sebuah tabung dengan alat pengukur tekanan
dimasukkan ke dalam kerongkongan.
Dengan alat ini (alatnya disebut manometer) dokter
bisa menentukan apakah kontraksi kerongkongan
dapat mendorong makanan secara normal atau
tidak.
3. Intubasi Nasogastrik dan intubasi nasoenterik
Pada intubasi nasogastrik, sebuah selang
dimasukkan melalui hidung menuju ke
lambung.Pada intubasi nasoenterik selang
dimasukan sampai usus
 (Intubasi nasogastrik)Prosedur ini digunakan untuk
mendapatkan contoh cairan lambung
 Intubasi nasogastrik juga bisa digunakan untuk
memperbaiki keadaan tertentu:
- Untuk menghentikan perdarahan dimasukkan air
dingin
- Untuk memompa atau menetralkan racun diberikan
karbon aktif
- Pemberian makanan cair pada penderita yang
mengalami kesulitan menelan.
 Intubasi nasoenterik untuk biopsi (mengambil contoh
jaringan usus halus untuk diperiksa secara mikroskopik
atau untuk analisa aktivitas enzim).
4. Endoskopi
Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam dengan
menggunakan selang/tabung serat optik yang disebut
endoskop.
Endoskop yang dimasukkan melalui mulut bisa digunakan
untuk memeriksa:
 kerongkongan (esofagoskopi)
 lambung (gastroskopi)
 usus halus (endoskopi saluran pencernaan atas).
Jika dimasukkan melalui anus, maka endoskop bisa digunakan
untuk memeriksa:
- rektum dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi)
- keseluruhan usus besar
 Dengan endoskop dapat melihat lapisan dari sistem
pencernaan, daerah yang mengalami iritasi, ulkus,
peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal.
Endoskop juga bisa digunakan untuk pengobatan
5. Laparoskopi

Laparoskopi adalah pemeriksaan rongga perut dengan


menggunakan endoskop

Laparoskopi biasanya dilakukan dalam keadaan


penderita terbius total.

Dengan laparoskopi dokter dapat:


- mencari tumor atau kelainan lainnya
- mengamati organ-organ di dalam rongga perut
- memperoleh contoh jaringan
- melakukan pembedahan perbaikan.
6. Parasentesis
Parasentesis adalah memasukkan jarum ke dalam
rongga perut dan mengambil cairannya.
7. USG Perut

USG menggunakan gelombang udara untuk


menghasilkan gambaran dari organ-organ
dalam.
USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk
berbagai organ (misalnya hati dan
pankreas) dan juga bisa menunjukkan
daerah abnormal di dalamnya.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Menurut Kozier & Erb, 1983 secara umum
masalah nutrisi dibedakan menjadi 4 yaitu
Masukan kurang dari kebutuhan tubuh :
kekurangan nutrisi
Masukan lebih dari kebutuhan tubuh : kelebihan
nutrisi
Potensial masukan yang lebih dari kebutuhan
tubuh
Potensial masukan yang kurang dari kebutuhan
tubuh
Diagnosa keperawatan lain antara lain sebagai
berikut (Tylor, dkk ,1989):
 Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan
masukan kalori yang tidak memadai, obesitas,
anemia karena defisiensi zat besi
 Kecemasan sehubungan dengan obesitas
 Perubahan eliminasi bowel: konstipasi
sehubungan dengan masukan cairan atau
makanan berserat yang tidak memadai
 Perubahan eliminasi bowel: diare sehubungan
dengan makan yang berlebih, masukan
makanan beraserat yang berlebih, makanan
sorbital yang berlebihan
 Kekurangan masukan cairan tubuh sehubungan
dengan masukan cairan yang tidak memadai
 Potensial infeksi sehungan dengan masukan
kalori dan protein yang tidak memadai
 Kurang pengetahuan sehubungan dengan
menu makanan baru, kurang informasi tentang
makanan
 Gangguan konsep diri sehubungan dengan
obesitas
 Gangguan integritas kulit sehubungan dengan
malnutrisi protein, defisiensi vit A
 Gangguan pola tidur sehubungan dengan
masukan kafein yang berlebihan
 Isolasi sehubungan dengan obesitas
PERENCANAAN

Tujuan utama asuhan keperawatan


adalah memelihara agar kebutuhan
nutrisi memadai. Tujuan asuhan
keperawatan untuk pasien dengan
gangguan nutrisi antara lain:
Mencegah komplikasi masalah masalah
nutrisi
Status nutrisi terpelihara
Menyusun menu yang disukai pasien
dengan jumlah kalori yang memadari
Beberapa intervensi keperawatan untuk
mengatasi masalah nutrisi antara lain

• Counseling nutrisi
• Meningkatkan nafsu makan
• Membantu pasien memenuhi
kebutuhan nutrisi oral, enteral dan
pareneteral
• Memberikan obat untuk menurunkan
nausea, vomiting (Antiemetik)
Makanan Oral
 Berikan sedikit tapi sering
 Berikan dalam keadaan hangat
 Sajikan dengan menarik
PEMBERIAN MAKANAN ORAL
 INDIKASI
Fungsi saluran cerna masih baik
Nausea dan Vomiting tidak terlalu berat

 KONTRAINDIKASI
Fungsi saluran cerna buruk
Vomiting berat
PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL

 INDIKASI :
1. Fungsi saluran cerna masih baik
2. Mempertahankan fungsi usus
3. Asupan oral tidak mencukupi
4. Kesulitan mengunyah (disfagia ,e.t : trauma
maxila dan mandibula)
5. Nausea dan Vomiting berat
6. Penurunan kesadaran (Coma)
7. Gangguan Psikologis (Depresi → Anorexia
Nervosa)
 KONTRAINDIKASI :
1. Perdarahan gastrointestinal berat
2. Muntah persisten
3. Ileus Obstruktif
4. Pasien Post Op dengan Bising Usus dan Flatus (-)

 EFEK SAMPING :
1. Aspirasi
2. Nausea
3. Diare
4. Distensi
NASOGASTRIC TUBE
(NGT)
PEMBERIAN MAKANAN
PARENTERAL
 INDIKASI :
1. Pemberian makanan oral tidak mencukupi
2. Ketidakmampuan saluran cerna dalam
mencerna dan menyerap makanan secara
memadai
3. Fungsi usus di istirahatkan (e.c Pasien
Thypoid)
4. Pasien dengan bising usus dan flatus (-)
5. Membutuhkan kalori lebih ↑ dalam waktu
relatif > cepat
FARMAKOLOGI
 a. Antitukak
 Tukak lambung adalah suatu kondisi
patologis pada lambung, deudenum,
esofagus bagian bawah, dan stoma
gastroenterostomi (setelah bedah lambung).
 Tujuan terapi tukak lambung adalah
meringankan atau menghilangkan gejala,
mempercepat penyembuhan, mencegah
komplikasi yang serius (hemoragi, perforasi,
obstruksi), dan mencegah kambuh.
 Golongan dari Antitukak adalah sebagai
berikut:
Zat Aktif
No Golongan Kode ICOPIM Brand Name
(Nama Generic)
1. Antasida Aluminuim Hidroksida · Dexanta
7-300
Antasida DOEN · Promag
7-309 · Waisan
· Simeco
    Magnesium Karbonat 7-301
· Saclon
· Neoglumin
    Magnesium Trisilikat 7-303 · Neomag
· Homag
· Sanmag
    Magnesium Hidrotalsit 7-302 · Talsit
· Waisan Forte
    Natrium Bikarbonat   · Antimaag

2. Antagonis Reseptor H2 Cimetidin 7-308 · Sanmetidin


· Tagamet
· Ulsikur
    Fomatidin   · Facid
· Famocid
· Gaster
    Nizatidin   · Axid
    Ranitidin  
· Graseric
· Radin
· Rantin
3. Antimuskarini k yang Pirenzepin   · Gastrozepin
Selektif · Pirenzepin
4. Khelator dan Senyawa Trikalium Disitratobismutat   · De-Nol
Kompleks

    Sukralfat   · Inpepsa
• Ulcron
        ·Ulcumaag

5. Analog Misoprostol  · Cytotec


Prostaglandin
6. Penghambat Omeprazole  · Lambuzol
· Loklor
Pompa Proton · Losec
    Lansoprazol  · Betalans
· Laz
· Prosogan
    Pantoprazol  · Pantozol
b. Antispasmodik
Antispasmodik merupakan dolongan obat yang memiliki sifat sebagai
relaksan otot polos. Termasuk dalam kelas ini adalah senyawa yang
memiliki efek antikolinergik (lebih tepatnya antimuskarinik) dan antagonis
reseptor­dopamin tertentu.
Golongan dari Antipasmodik adalah sebagai berikut:
Zat Aktif
No Golongan (Nama Generic) Kode ICOPIM Brand Name

1. Antimuskarinik Atropin Sulfat 7-110  


    Ekstrak Beladona 7-110  

    Hiosin Butilbromida 7-111 · Buskopan


· Buskopan Plus
· Gitas

    Propantelin Bromida 7-112 · ProBanthine

2. Antispasmodik lain Mebeverin 7-511 · Duspatalin


Hidroklorida

3. Stimulan Cisaprid    
Motilitas
c. Antidiare
Golongan dari Antidiare adalah sebagai berikut :

Zat Aktif
No Golongan Kode ICOPIM Brand Name
(Nama Generic)
1. Oralit Oralit   · Alphatrolit
· Aqualyte
· Bioralit
Adsorben dan Obat · Neo Diaform
2. Pembunuh Massa Kaolin, ringan  
· Neo Kaolana
· Neo Entrostop
· Neo Koniform
    Attapulgit 7-351
· Tapulrae
    Karbo Absorben   · Karbo Absorben
· Norit
3. Antimotilitas Codein 6-502  
    Co-Fenotrop   · Lomotil
· Imomed
    Loperamid Hidroklorida 7-352 · Lodia
· Lomodium
    Morfin 6-501  
4. Pengobatan Diare Sulfasalazin 6-105 · Sulcolon
Kronis
    Kolesteramin   · Questran
    Hidrokortison 6-200  
 d. Pencahar
 Pencahar adalah obat yang digunakan untuk memudahkan
pelintasan dan
 pengeluaran tinja dari kolon dan rektum. Pencahar umumnya
harus dihindari, kecuali bila ketegangan akan memperparah
suatu kondisi (seperti pada angina) atau meningkatkan resiko
pendarahan rektal (seperti pada hemoroid). Pencahar juga
bermanfaat pada konstipasi kerena obat, untuk pengeluaran
parasit setelah pemberian antelmenti, serta untuk membersihkan
saluran cerna sebelum pembedahan dan prosedur radiologi.
Penyelahgunaan pencahar dapat menyebabkan hipokalemia
dan atonia kolon sehingga tidak berfungsi.

Golongan dari Pencahar adalah sebagai berikut:
Zat Aktif
No Golongan Kode ICOPIM Brand Name
(Nama Generic)
· Metamucil
1. Pencahar Ishaghula Sekam 7-331 · Mucofalk
Pembentuk Massa · Mulax
2. Pencahar Bisakodil 7-319 · Dulcolax
· Laxamex
Stimulan · Melaxan
    Dantron 7-319  
    Natrium   · Laxatab
Dokusat
    Glyserin   · Glyserin Cap Gajah
· Proconsti
· Triolax

    Natrium Pikosulfat   · Laxoberon

3. Pelunak Tinja Parafin Liquidum 7-321 · Laxadin

4. Pencahar Osmotik Laktulosa 7-339 · Duphalac

    Magnesium Sulfat 7-330 · Garam Inggris


Cap Gajah
 e. Antihemoroid
 Gatal-gatal, rasa nyeri, dan ekskoriasi di anus dan perianus
yang lazim
 dijumpai pada pasien hemoroid, fistulas, dan proktitis sebaiknya
diobati dengan aplikasi salep dan supositoria. Pembersihan lokal
dengan hati-hati maupun penyesuaian diit guna menghindari
tinja yang keras, serta penggunaan pencahar pembentuk massa
seperti bran dan diet residu tinggi juga bermanfaat. Pada
proktitis, tindakan-tindakan ini dapat menambah pengobatan
Golongan
dengandari Antihemoroid adalah
kortikosteroid sebagai beriku t:
atau sulfasalazin.
Zat Aktif
No Golongan (Nama Generic) Kode ICOPIM Brand Name
· Anusol
1. Sediaan Pelembut Bismut   · Rako
· Boraginol-N

2. Sediaan Kombinasi Kortikostreroid 6-209 · Anusol HC


dengan · Ultraproct
Kortikosteroid · Boraginal-S

3. Sklerosan Rektal      
f. Obat dengan Gangguan Sekresi Pencernaan
Golongan dari obat dengan gangguan sekresi pencernaan adalah sebagai
berikut:
Zat Aktif
No Golongan (Nama Generic) Kode ICOPIM Brand Name

1. Obat yang Bekerja Asam Kenodeoksikolat 7-341 · Chenofalk


pada Kandung
Empedu

· Estazor
    Asam Ursodeoksikolat 7-703 · Pramur
· Urdafalk

2. Enzim Pencernaan Pankreatin 7-340 · Enzymfort


· Excelase
· Librozym

Anda mungkin juga menyukai