Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI DI RUANG ANGGREK

RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA

Oleh :
Nama : Nurul Kisna Kamalia Zulfa
Nim : 2008163

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrisi  berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan
energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangkadan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Gizi adalah substansi organic dan non organic yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (kozier,2013).

a. Komponen-Komponen Nutrient

1. Air

       Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan
bayi). Individu dewasa dapat kehilangan cairan kurang lebih 2-3 liter per hari
melalui keringat, urin, dan pernapasan.
       Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai komponen
penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam menyalurkan zat-zat makanan
menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah untuk membantu proses/ reaksi
kimia dalam tubuh serta berperan dalam mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada
satupun organ tubuh yang mampu berfungi tanpa air.

2. Karbohidrat
      Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk
glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa,
pecahan energi selama masa istirahat atau puasa. Kelebihan energi karbohidrat
berbentuk asam lemak. Metabolisme karbohidrat mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air    disebut
glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
glukoneogenesis.
3. Protein
       Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan
tubuh. Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein
adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan berbentuk hormone dan
enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh, tetapi harus
didapat dari makanan.
4. Lemak
       Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan menghasilkan 9
kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan tertentu, dimana
lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya asam
lemak disebut lipogenesis. Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot.
c. Aktivitas otak dan saraf.
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
h.Pengeluaran hasil metabolisme.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a. Basal Metabolisme meningkat
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit

5. Vitamin
      Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh dan
diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses metabolisme.
Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam :
a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu : vitamin A, vitamin D, vitamin E,
vitamin K.
b. Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih dari
100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida, dan sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinyasejumlah kurang
lebih 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium, tembaga, dan
klorida.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


a. Keseimbangan Metabolisme dan energi tubuh
1. Metablisme berarti perubahan yang menyangkut segala transportasi kimiawi
serta energi yang terjadi dalam tubuh.
2. Jumlah energi yang dibebaskan oleh katabolisme zat makanan dalam tubuh sama
dengan energi yang dibebaskan bila zat makanan dibakar di luar tubuh.
3. Energi output = kerja luar + Simpanan energi + Panas
Faktor yang mempengaruhi laju metabolisme adalah :
1. Kerja otot
2. Konsumsi Oksigen
3. Pemberian makanan
4. Lingkungan
b. Dampak gangguan pemasukan nutrisi
       Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada macam dan tipe nutrisi
yangmeliputi lamanya pemasukan yang inadekuat atau konsumsi yang berlebihan
dan juga umur seseorang.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet :
1) Kebudayaan
2) Agama
3) Kesukaan seseorang terhadap makanan
4) Sikap dan emosi
5) Letak geografi
6) Faktor ekonomi

5.  Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi,dengan kategori sebagai berikut :
a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.
b. PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB Normal.
c. PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.
2. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika
sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat :
retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh,
depigmentasi kulit, dermatitis.
3. Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat : kelaparan,
hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal, diare. PCM juga dapat
terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses perawatan
di berbagai fasilitas kesehatan.
c. PCM yang terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan :
a. Status defisiensi Protein
Keadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek pada klien yang
mengalami stres berat akibat berbagai gangguan tubuh (pembedahan penyakit akut,
dll)
Tanda klinis : lelah, apatis, edema, kadar protein menurun, penurunan berat badan,
kemunduran otot, wajah tampak tua.
b. Cachexia
Dapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intake nutrisi yang adekuat dalam
jangka panjang. Gejala klinis (menyerupai marasmus) : lapar, berat badan menurun
drastis, kemunduran otot, diare.
c. Mixed stated
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia dan stres yang akut.
Efek dari mixed state dapat berakibat buruk akibat hilangnya nutrisi-nutrisi vital,
vitamin, dan zat besi. Tanda klinis : defisit neurologis, gangguan kulit, gangguan
penglihatan.
d. Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal (20%-30%
> Normal)
e. Overweight
Suatu keadaan BB 10 % melebihi berat badan ideal.
E. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia
  a. Bayi
       Pada bayi pencernaan dan absorbsi masih sederhana sampai umur 6 bulan.
Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kal/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar
140-160-ml/kg/hari. Bayi sebelum usia 6 bulan pemberian nutrisi yang cocok
adalah ASI.
b. Anak Todler dan Pra Sekolah
       Kebiasaan yang perlu diajarkan pada usia ini antara lain:
1)      Penyediaan makanan dalam berbagai variasi
2)      Membatasi makanan manis
3)      Konsumsi diet yang seimbang.
4)      Penyajian waktu makanan yang teratur.
Kebutuhan kalori pada masing-masingusia:
1)      1 tahun = 100 kkal/hari
2)      3 tahun = 300-500 kkal/hari

c. Remaja (13-21 tahun)


       Kebutuhan kalori, protein, mineral dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan
berlanjutnya proses pertumbuhan. Lemak tubuh meningkat akan mengakibatkan
obesitas sehingga akan menimbulkan stress terhadap body image.
d. Dewasa Muda (23-30 tahun)
       Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa muda, selain untuk proses pemeliharaan
dan perbaikan tubuh dari pada pertumbuhan. Kebutuhan nutrisi pada umumnya
lebih diutamakan pada tipe dan kualitas daripada kuantitas.
e. Dewasa (31-45 tahun)
       Masa dewasa merupakan masa produktif khususnya terkait dengan aktivitas
fisik. Kebutuhan nutrisi pada masa ini perlu mendapatkan perhatian besar dan
harus di bedakan antara tingkatan pekerjaan.
B. Etiologi

1. Kekurangan Nutrisi

2. Kelebihan Nutrisi

3. Obesitas

4. Malnutrisi

5. Anoreksia

C. Tanda dan gejalah


 Penurunan berat badan.
 Mudah lelah.
 Konsentrasi menurun.
 Gusi dan mulut sering luka atau nyeri.
 Kulit dan rambut kering.
 Jaringan lemak dan otot di dalam tubuh berkurang.
 Pipi dan mata cekung.
 Pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti di perut, wajah atau kaki.
 Mudah terkena infeksi karena melemahnya sistem kekebalan tubuh.
 Proses penyembuhan luka menjadi lambat.
 Mudah kedinginan.
 Perubahan mood atau suasana hati.
 Kehilangan selera makan.
 Mudah terjatuh karena otot melemah.
D. Patofisiologi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sebagai akibat dari stimulasi
strees fisik dan psikis yang menyebabkan peningkatan asam lambung sehingga
meningkatkan gas-gas dalam lambung. peningkatan asam lambung ini memicu pusat
lapar di hipotalamus berespon mual, muntah dan anoreksia. pemenuhan kebutuhan
nutrisi lebih dari kebutuhan di stimulasi dari sters fisik, psikis dan banyaknya aktifitas
yang dilakukan memicu pusat lapar hipotalamus berespon peningkatan nafsu makan
dan kebutuhuan energi tubuh meningkat.
E. Patways

stress fisik dan psikis

peningkatan asam lambung


Informasi kognitif

meningkat gas-gas lambung

Kurang informasi pusat lapar di hipotalamus

mual, muntah, anoreksia

Ketidaksimbangan
Nutrisi : Kurang dari
kebutuhan tubuh
Kelemahan otot

F. Pemeriksaan penunjang
a. albumin (N: 4-5,5 mg/100ml)
b. transferin (N:170-25 mg/100ml)
c. Hb (N:12mg%)
d. BUN (N: 10-20 mg?100ml)
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100ml, wanita: 0,5-1,0
mg/100mg)
G. Pengkajian

1. Informasi Umum
terdiri atas: nama, usia, tanggal lahir, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal masuk
rumah sakit, waktu, dari dan diagnosa medis.

2. Riyawat Penyakit Dahulu


terdiri atas: riwayat penyakit sebelumnya, alergi, dan riwayat kesehatan keluarga
sebelumnya.

3. Pengkajian Fisik
a. Perhatikan keadaan umum apakah pasien tampak sakit, kesadaran dan keadaan
gizinya
1) Tidak tampak sakit, sakit ringan atau berat
2) Kesadaran
3) Status gizi
4) Inspeksi: proporsi atau postur tubuh
5) Tanda-tanda vital: Nadi, TD, BB, TB, dan suhu
b. Kepala : bentuk, besar, lingkar kepala, rambut
c. Mata : Ketajaman melihat, konjungtiva, katarak, kornea
d. Mulut : bibir, gigi, mukosa mulut, lidah
e. Hidung : bentuk, napas cuping, mukosa
f. Tenggorokan: suara, nyeri (laringitis), epliglotis, tonsil
g. Kulit : turgor, pigmentasi
4. Tinjauan Sistem
a. sistem gastrointestinal

1) Diit biasa, jumlah makan perhari


2) Pola diit, makan terakhir
3) Nafsu atau selera makan, mual muntah
4) nyeri ulu hati
5) alergi makanan
6) masalah menguyah/ menelan
7) BB, TB, Turgor kulit, tonus otot, edema/asites
8) bising usus
b. sistem integument

1) riwayat gangguan kulit


2) abnotmalitas kuku, rambut
3) penempilan lesi kulit, penyebab lesi kulit
c. sistem eliminasi

1) Pola BAB dan BAK


2) Kesulitan BAB
3) BAB terakhir
d. sistem pengecapan
e. sistem penciuman
H. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1. Diare berhubungan dengan Faktor fisiologis
2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Faktor psikologis
I. Rencana Keperawatan

No TUJUAN &Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan TTD


(SLKI) (SIKI)
.
DX
1. Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Diare Kisna
tindakan keperawatan selama 2 x 4 1. Identifikasi penyebab diare
jam maka masalah diare teratasi 2. Identifikasi riwayat pemberian
dengan kriteria hasil : makanan
Eliminasi Fekal (L.04033) 3. Monitor warna, volume, frekuensi
1. Konsistensi feses membaik dan konsistensi tinja
2. Frekuensi defekasi 4. Monitor tanda dan gejala
membaik hipovelemia
Keseimbangan Cairan (L.03020) 5. Monitor jumlah pengeluaran diare
1. Asupan makanan 6. Berikan cairan intravena
meningkat 7. Anjurkan makanan porsi kecil tapi
2. Berat badan membaik sering
3. Turgor kulit membaik
2. Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (1.03119) Kisna
tindakan keperawatan selama 2 x 4 1. Identifikasi makanan disukai
jam maka masalah defisit nutrisi 2. Monitor asupan makanan
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Monitor berat badan
Status Nutrisi (L.03030) 4. Sajikan makanan secara menarik
1. Porsi makan yang dan suhu yang sesuai
dihabiskan meningkat 5. Berikan makanan tinggi kalori dan
2. Diare menurun tinggi protein.
3. Berat badan membaik Promosi Berat Badan (1.03136)
4. Frekuensi makan membaik 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
5. Nafsu makan membaik BB kurang
6. Membran mukosa membaik 2. Monitor adanya mual dan muntah
3. Monitor berat badan
4. Hidangkan makanan secara
menarik
5. Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk peningkatan
yang dicapai
Pemantauan Nutrisi (1.03123)
1. Identifikasi faktor yang
mempengaruhi asupan gizi
2. Identifikasi perubahan berat badan
3. Identifikasi kelainan eliminasi
4. Monitor asupan oral
5. Monitor warna konjungtiva
6. Timbang berat badan
7. Hitung perubahan berat badan
8. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
9. Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai