Anda di halaman 1dari 18

hemostasis dan fibrinolisis

SAHIDAN
• Hemostatis adalah usaha tubuh agar tidak
kehilangan darah terlalu banyak bila terjadi
luka pada pembuluh darah dan agar darah
tetap cair serta aliran darah berlangsung
secara lancar. Pengertian lain dari hemostasis
adalah peristiwa berhentinya perdarahan
sebagai reaksi tubuh terhadap luka.
• Fibrinolisis merupakan proses degradasi dari
bekuan-bekuan fibrin secara enzimatis. Yang
memegang peranan pada sistem fibrinolisis
adalah sistem plasminogen – plasmin.
Fibrinolisis adalah proses penghancuran
deposit fibrin oleh sistem fibrinolitik sehingga
aliran darah akan terbuka kembali
• Sistem fibrinolisis terdiri atas 3 komponen yaitu:
• PlasminogenBentuk proenzim yg akn
diaktifkan menjadi plasmin, aktifator
plasminogen, dan inhibitor plasmin.
• Aktifator plasminogen substansi yg dapat
mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin.
• Inhibitor plasmin substansi yg dapat
menetralkan plasmin, mngontrol aktifitas
plasmin.
• Fibrinolisis adalah mekanisme fisiologis yang bekerja secara konstan
dengan sistim pembekuan darah untuk menjamin lancarnya aliran
darah ke organ perifer atau jaringan tubuh. Ada sejumlah faktor
yang dapat mempengaruhi fibrinolisis yaitu :
1. Usia
Proses fibrinolisis pada anak dan dewasa lebih cepat daripada
orangtua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis,
penurunan fungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor
pembekuandarah.

• 2. Merokok
Merokok dapat menaikkan fibrinogen darah, menambah
agregrasi trombosit, menaikkan hematokrit dan viskositas darah .
3. Aktivitas fisik
Pengaruh aktivitas fisik terhadap keseimbangan
hemostasis pertama kali diamati oleh John Hunter pada
tahun 1794 dimana ia menemukan darah hewan yang tidak
membeku setelah lari jarak jauh. 150 tahun kemudian
dilakukan penelitian ilmuah oleh Bigss dkk pada tahun 1947
dimana ditemukan bahwa latihan fisik memacu aktivitas
fibrinolisis darah. Darah akan mengalami hiperkoagulasi
(lebih encer) setelah seseorang mengadakan aktivitas fisik.
Ini disebabkan meningkatnya aktivitas 2 faktor yang dapat
membuat darah lebih encer yaitu : koagulan faktor VIII dan
APTT (Activated Partial Prothrombin Time). Untuk memacu
hiperkoagulasi, faktor VIII harus meningkat banyak,
sedangkan APTT harus mengalami pemendekan.
Mekanisme hemostasis dan
fibrinolisis
• Mekanisme hemostasis yang seimbang terjadi
oleh karena adanya interaksi dari 4 sistem:
• Vaskuler
• Trombosit
• Koagulasi
• Fibrinolisis
• Pembuluh darah yang terluka akan
mengadakan vasokontriksi dengan tujuan
memperlambat aliran darah yang keluar.
Dengan demikian kontak antara trombosit
dengan pembuluh darah ditingkatkan.
Vasokontriksi ini hanya berlangsung sebentar,
kurang dari 1 menit.
• Dalam beberapa detik setelah terjadinya luka
trombosit akan mengadakan adesi pada
jaringan kolagen. Untuk terjadinya adesi ini
dibutuhkan suatu glikoprotein dari membran
trombosit (Glikoprotein Ib) dan suatu faktor
yang ada didalam plasma yang dikenal dengan
von willebrand faktor. Setelah adesi
terombosit maka akan terjadi sekresi bahan-
bahan antara lain ADP.
• ADP dan trombosan A2 sebagai hasil sintesa
dari prostagladin yang berasal dari fosfolipid
membran trombosit, akan mempengaruhi
agregasi dari trombosit. Dipermukaan
trombosit yang mengadakan agregasi akan
dihasilkan fosfolipid membran (platelet faktor)
yang berperan pada pembekuan darah.
• Dengan adanya agregasi trombosit akan
terbentuk suatu trombosit yang tidak stabil,
sumbat trombosit ini kemudian menjadi stabil
dengan adanya fibrin sebagai hasil akhir
adanya proses koagulasi sehingga akhirnya
terbentuk sumbat menjadi stabil.
• Aktifasi menjadi plasmin dapat terjadi melalui tiga jalur
yaitu :
1. Jalur intrinsik, melibatkan aktifasi dari proaktifator
sirkulasi melalui faktor XIIa dan kalikrein, yang aktivatornya
berasal dari plasma (dalam darah).
2. Jalur ekstrinsik, dimana aktivator-aktivator dilepaskan ke
aliran darah dari jaringan yang rusak, endotel, sel-sel atau
dinding pembuluh darah ( semua aktifator juga protease).
3. Jalur eksogen, dimana plasminogen diaktifasi dengan
aktivator yang berasal dari luar tubuh seperti streptokinase
(bakteri) yang dibentuk oleh Streptokokkus-hemoliticus dan
urokinase (urin).
• Proses pembekuan darah terjadi oleh karena
aktivitas sistem intrinsik dan sistem ekstrinsik.
Pada permukaan membran sel trombosit
terdapat glikoprotein yang menyebabkan
trombosit dapat menghindari pelekatan pada
endotel normal dan justru melekat pada dinding
pembuluh yang terluka, terutama pada sel-sel
endotel yang rusak, dan bahkan melekat pada
jaringan kolagen yang terbuka di bagian dalam
pembuluh. Membran juga mengandung banyak
fosfolipid yang berperan dalam mengaktifkan
berbagai hal dalam proses pembekuan darah.
• Pada sistem intrinsik, semua bahan yang
diperlukan untuk proses pembekuan terdapat
dalam sirkulasi darah. Bahan-bahan ini beredar
dalam bentuk prekusor yang inaktif, beberapa
diantaranya merupakan proenzim dan yang
lainnya merupakan faktor.
• Sebalikya sistem ekstrinsik memerlukan
suatu bahan berupa faktor jaringan (tissue faktor
/ tissue tromboplastin) yang berasal dari jaringan
pembuluh darah yang rusak untuk aktivasinya.
• Fibrin yang dibentuk pada proses koagulasi
secara perlahan-lahan dihancurkan melalui
mekanisme bertahap analog dengan sistem
koagulasi. Dalam keadaan normal fibrinolisis
diperlukan untuk rekanalisasi pembuluh yang
tersumbat dan supaya pembentukan sumbat
dibatasi.
• Fibrinolisis terjadi oleh plasmin yang bersifat
enzim proteolitik (serin protease) yang memecah
fibrin menjadi fragmen-fragmen yang disebut
fragmen X-selain memecah fibrin, plasmin juga
memecah fibrinogen dan menghasilkan fragmen
yang sama. Pemecahan fragmen X selanjutnya
menghasilkan fragmen Y & D. Fragmen ini disebut
fibrin/fibrinogen degradation product (FDP).
Aktifitas plasminogen juga berlangsung dengan
perantaraan activator plasminogen yang berasal
dari berbagai jaringan diantaranya pembuluh
darah.
• Fungsi mekanisme hemostasis dan fibrinolisis
• 1. Fungsi mekanisme hemostasis :
 Mencegah keluarnya darah dari pembuluh darah yang
utuh. Hal ini tergantung dari :
 § integritas dari pembuluh darah
 § adanya fungsi trombosit yang normal
• menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang
terluka. Proses-proses yang terjadi setelah mengalami luka :
 Reaksi dari pembuluh darah
 Pembentukan sumbat trombosit
 Proses pembekuan darah
• 2. Fungsi mekanisme fibrinolisis :
Pembatasan pembentukan fibrin didaerah luka
 Penghancurann fibrin didalam sumbat
hemostasis

Anda mungkin juga menyukai