Anda di halaman 1dari 17

Dosen Pengampu : Dra. Ariyani Buang., M.Si., Apt.

MAKALAH
PREFORMULASI SEDIAAN TABLET

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DIAN PRATIWI AGUSTIKAWATI


NIM : 519 011 045
KELAS : B / 2019
MATA KULIAH : TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PREFORMULASI SEDIAAN TABLET”  ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan saya menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas perkuliahan Teknologi Sediaan Padat. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam menyusun makalah
ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Runusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................3

A. Pengertian Preformulasi ....................................................................3


B. Tujuan Preformulasi ..........................................................................4
C. Pengertian Sediaan Tablet .................................................................5
D. Preformulasi Sediaan Tablet ..............................................................7

BAB III PENUTUP .....................................................................................12

A. Kesimpulan ........................................................................................12
B. Saran ..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Preformulasi terdiri dari kata pre yang artinya sebelum dan
formulasi yangartinya perumusan atau penyusunan. dibidang farmasi
preformulasi dapat diartikansebagai langkah awal yang dilakukan ketika akan
membuat formula suatu obat.
Rancangan dari suatu bentuk sediaan obat yang tepat
memerlukan pertimbangan karakteristik fisika, kimia dan biologis dari semua
bahan-bahan obat dan bahan-bahan farmasetik yang akan digunakan dalam
membuat produk obat. Obat dan bahan-bahan farmasetik yang digunakan
harus tercampurkan satu sama lainnya untuk menghasilkan suatu produk obat
yang stabil, manjur, menarik, mudah dibuat dan aman. Produk harus dibuat di
bawah pengontrolan agar memiliki kualitas yang baik dan dikemas dalam
wadah yang membantu stabilitas obat.
Dalam hubungan dengan masalah memformulasi suatu zat obat
menjadi suatu bentuk sediaan yang tepat, maka sebagai tahap awal dari tiap
formulasi yang baru adalah berupa pengkajian untuk mengumpulkan
keterangan-keterangan dasar tentang karakteristik fisikokimia zat obat yang
dibuat menjadi bentuk sediaan farmasi tersebut. Pengkajian dasar ini
dirangkum dalam suatu penelitian yang disebut dengan preformulasi yang
dibutuhkan sebelum formulasi produk yang sebenarnya dimulai.
Preformulasi dimulai bila suatu obat yang baru menunjukkan
jaminan farmakologis yang cukup dalam model-model hewan untuk
menjamin penilaian pada manusia.
Praformulasi sangat penting dilakukan dalam setiap
pengembangan sediaan farmasi karena meliputi penelitian farmasetik dan
analitik bahan obat untuk menunjang proses pengembangan formulasi

1
2
3

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan praformulasi ?
2. Apa saja tujuan praformulasi ?
3. Apa yang dimaksud dengan sediaan tablet ?
4. Apa yang dimaksud dengan preformulasi sediaan tablet ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud praformulasi !
2. Untuk mengetahui tujuan praformulasi !
3. Untuk mengetahui maksud sediaan tablet !
4. Untuk mengetahuan maksud preformulasi sediaan tablet !
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Prefomulasi
Preformulasi terdiri dari kata pre yang artinya sebelum dan
formulasi yang artinya perumusan atau penyusunan. dibidang farmasi
preformulasi dapat diartikan sebagai langkah awal yang dilakukan ketika
akan membuat formula suatu obat. Preformulasi meliputi pengkajian tentang
karakteristik/sifat-sifat dari bahan obatdan bahan tambahan obat yang akan
diformulasi.
Praformulasi sangat penting dilakukan dalam setiap
pengembangan sediaan farmsi karena meliputi penelitian farmasetik dan
analitik bahan obat untuk menunjang proses pengembangan formulasi.
Teknologi sediaan adalah cara memformulasi atau merancang
suatu obat menjadi bentuk sediaan dengan menggunakan teknologi.
Sediaan Obat adalah adalah bentuk sediaan yang mengandung zat
aktif yang siap digunakan (dikonsumsi). Perkembangan teknologi
menyebabkan obat tidak lagi dikonsumsi dalam bentuk zat murninya. Ada
banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan membuat zat aktif dalam bentuk
sediaan, diantaranya adalah penerimaan oleh pasien lebih baik,
sehingga orang tidak akan segan lagi meminum obat.
Studi Praformulasi adalah langkah awal dalam memformulasi,
yang mengkaji, dan mengumpulkan keterangan-keterangan dasar tentang sifat
kimia fisika dari zat aktif bila dikombinasikan dengan zat atau bahan
tambahan menjadi suatu bentuk sediaan farmasi yang stabil, efektif dan aman.
Studi ini mengaharuskan seorang formulator harus mengetahui apakah zat
aktif tersebut cocok atau tidak incomp (ketidak bercampuran) dengan zat
aktif.

4
5

B. Tujuan Preformulasi
Tujuan utama dari desain bentuk sediaan adalah untuk mencapai
sebuah respon terapi yang diramalkan dari suatu formulasi yang mana bisa
dibuat dalam skala besar dengan menghasilkan produk yang berkualitas,
untuk memastikan kualitas produk, banyak ciri khas yang diperlukan.
Stabilitas kimia dan fisika, dengan pengawetan yang sesuai untuk melawan
kontaminasi mikroba jika diperlukan, keseragaman dosis obat, penerimaan
termasuk pembuat resep dan pasien, kemasan yang cocok dan pelabelan
idealnya, bentuk sediaan harus juga mandiri dari pasien untuk pasien.
Membuat formula yang tepat sehingga menghasilkan produk akhir berupa
sediaan farmasi yang stabil, berkhasiat, aman dan nyaman ketika digunakan.
Sifat suatu sediaan dapat mempengaruhi secara bermakna
kecepatan onset efek terapi dari suatu obat, lamanya efek tersebut, dan bentuk
pola absorbsi yang dicapai. Oleh karena itu pengembangan praformulasi dan
formulasi untuk suatu produk steril harus di intregasikan secara hat - hati
dengan pemberian yang dimaksud pada seorang pasien.
Beberapa alasan mengapa obat dibuat sediaan yaitu :
1. Untuk keamanan penggunaan zat aktif yang merangsang lambung.
2. Untuk menghilangkan atau mengurangi bau, rasa yang tidak enak.
3. Memudahkan penggunaan.
4. Aksebilitas (dapat diterima) oleh pasien
5. Zat aktif dilepas berlahan-lahan (Drug delivery system).

Faktor yang harus Dipertimbangkan sebelum Zat Aktif dapat Diformulasi


dengan Berhasil kedalam Bentuk Sediaan, yaitu :
1. Pertimbangan biofarmasetikal dalam mendesain bentuk dosis
Ilmu biofarmasetik, hubungannya dengan sifat fisika, kimia dan
ilmubiologi dapat diaplikasikan pada obat, entuk dosis dan penggunaan
obat.Dengan jelas, pemahamana prinsip ini sangat penting dalam
mendesainbentuk dosis untama dengan melihat penyerapan obat, baik
distribusi obat,metabolisme dan eksresi.
6

2. Faktor-faktor obat dalam mendesain bentuk sediaan


Masing-masing tipe dari bentuk sediaan memerlukan pembelajaran yang
hati-hati dari sifat fisika dan kimia dari bahan obat untuk mencapai suatu
kestabilan produk yang efisien. Sifat ini seperti disolusi, ukuran
partikel/Kristal, bentuk polimorf, stabilitas padatan dan interaksi bahan
tambahn obat, dapat memiliki efek yang berbobot dalam ketersediaan
fisiologi dan sifat fisika dan kimia dari obat. Dengan mengombinasikan
data-data tersebut, bentuk sediaan yang paling sesuai dan bahan tambahan
dapat diseleksi untuk formulasi dari bentuk sediaan yang dipilih.
3. Organoleptik
Obat modern memerlukan bentuk sediaan farmaseutikal yang
dapatditerima oleh pasien. Rasa dan warna berlaku terutama dalam
formulasitablet. Rasa dapat diatasi dengan menggunakan teknik
penyalutan sehingga dapat memungkinkan obat lebih mudah ditelan
karena menghindari rasa yang tidak enak. Pemilihan rasa bergantung pada
beberapa faktor tapi pada umumnya disesuaikan dengan rasa dari bahan
obat. Contoh, bahan-bahan manis digunakan untuk menyembunyikan rasa
bahan obat yang pahit.

C. Pengertian Sediaan Tablet


Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak,
dalam bentuk tabung pipih atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah atau zat lain yang cocok. Defenisi lain yang lebih sederhana tapi
menarik perhatian yakni: tablet adalah sediaan padat yang stabil, hasil dari
pencetakan serbuk yang irreversible.
Diperkenalkannnya sediaan tablet di dalam bidang farmasi adalah
dengan maksud untuk mendapatkan efek biologis obat yang optimal setelah
melalui berbagai pertimbangan ilmiah tentunya. Tablet yang baik harus
memiliki persyaratan berikut:
7

1. Memiliki kemampuan atau daya tahan terhadap pengaruh mekanis selama


proses produksi, pengepakan, transportasi, danpenggunaannya.
2. Bebas dari kerusakan seperti pecah-pecah, rompal pada sisi-sisinya,
warna yang memucat dan kontaminasi-kontaminasi baik dari bahan obat
lain ataupun dari pengotor lainnya.
3. Dapat menjamin kestabilan fisik maupun kimia dari khasiat yang
terkandung didalamnya.
4. Mampu untuk membebaskan zat khasiat dengan baik sehingga
memberikan efek biologis yang dikehendaki.
5. Sampai saat digunakan oleh pasien, penampilan, potensi efektifitas
terapeutiknya dapat dijamin.
6. Penampilan, rasa, dan bau harus menarik.
7. Tablet memiliki bobot dan dosis yang serba sama

Keuntungan sediaan tablet, antara lain :


1. Dosis serba sama untuk setiaptablet.
2. Pada umumnya mudah diberikan.
3. Pelepasan zat khasiat dapat diatur sesuai efek terapi yangdiinginkan.
4. Bau dan rasa tidak enak dari obat dapat ditutupi denganpenyalutan.
5. Tablet dapat dibuat dengan bentuk dan rasa sedemikian rupa sehingga
mudah diberikan pada anak-anak.
6. Tablet merupakan bentuk yang ideal untuk pengobatan secara oral
terutama untuk orang dewasa.
7. Pengemasan, pengepakan, dan transportasi tablet lebih mudah, sehingga
lebih ekonomis.
8. Sifat fisika dan kimia cukup stabil karena tablet merupakan sediaan
kering dan diharapkan aktivitas biologisnya stabil.
Kerugian sediaaan tablet :
1. Sukar diberikan pada anak-anak yang susahmenelan.
2. Umumnya efek terapi yang dihasilkan lebih lambat.
3. Pembuatan tablet relatif lebih sukar.
8

4. Bila bentuknya bagus dan rasanya dibuat enak, akan menarik perhatian
anak-anak untuk memakannya, jika sekiranya obat-obat tersebut berupa
golongan obat keras.

D. Prefomulasi Sediaan Tablet


1. Formulasi dari tablet membutuhkan pertimbangan  antara  lain :
 Ukuran dari dosis atau kuantias dari bahan aktif.
 Stabilitas dari bahan aktif.
 Kelarutan dari bahan aktif.
 Kerapatan dari bahan aktif.
 Kemampuan pengampaan dari bahan aktif.
 Penyeleksian bahan tambahan.
 Metode dari granulasi.
 Karakter dari granulasi.
 Kempa tablet, tipe, ukuran, dan kapasitas.
 Kondisi lingkungan (kontaminasi dan kontrol kelembaban).
 Stabilitas dari produk obat.

2. Hal Yang Diperhatikan Sebelum Membuat Formulasi Sediaan Tablets


a. Data yang harus disediakan pada studi preformulasi
Langkah pertama pada pemotongan tablet atau aktifitas
perumusan adalah pertimbangan yang teliti sebelum perumusan data
ini sangat penting karena mempunyai indentifikasi sifat kimia fisika
lengkap dari bahan aktif yang tersedia. Sebelum memulai
pengembangan kegiatan perumusan. Biasanya yang bertanggung
jawab pada penelitian kimia di daerah itu di tunjukkan untuk
menyediakan data-data zat obat adalah seperti dibawah ini :
1) Stabilitas (zat padat)    : cahaya, suhu, kelembaban
2) Stabilitas (zat larutan)  : stabilitas bahan tambahan obat
(Deferensial Thermal Analisis atau metode dipercepat lain)
9

3) Sifat fisika mekanis : ukuran partikel, curah dan tekanan densitas


bentuk kristal fotomikrograf, titik leleh, rasa, warna, bentuk dan
bau
4) Sifat fisika mekanis : kelarutan dan pH larutan/dispersi cair,
pelarut lainnya.
5) Disolusi in vitro : obat murni, obat pil murni, dialisis obat murni,
penyerapan obat, efek dari bahan tambahan dan surfaktan.
b. Studi organoleptik yang dilakukan pada preformulasi untuk sediaan
tablet
Program preformulasi yang khas harus dimulai sesuai dengan
bahan obat. Penggambaran istilah warna, bau, dan rasa pada obat baru
harus di cacat. Ini penting guna menetapkan standar istilah
penggambaran perintah kelengkapan guna menghindari kebingungan
yang berbeda antara ilmu pengetahuan yang digunakan dengan
beberapa istilah penggambaran kelengkapan.
c. Analisis kemurnian yang dilakukan pada preformulasi untuk sediaan
tablet
1) Kemurnian bahan obat adalah ada atau tidaknya bahan pengotor,
kebanyakan berupa sintetik, biasanya diuji dengan : Grade HPLC.
Tingkat kemurnian tingkat tinggi, Grade analisis atau Pro analisis
(PA), Pharmaceutical Grade (PG) sedang, Technical Grade (TG)
rendah.
2) Salah satu tingkat untuk melakukan studi adalah menguji tingkat
kemurnian dari bahan baku yang akan dijadikan sebagai zat aktif
sediaan tablet.
3) Pada pabrik-pabrik biasanya diuji terlebih dahulu tingkat
kemurnian bahan baku untuk membuat tablet dengan HPLC,
kromatografi lapis tipis.
4) Salah satu parameter yang menunjukkan kemurnian, yaitu titik
lebur dari bahan baku tersebut
10

d. Ukuran partikel yang dilakukan pada preformulasi untuk sediaan


tablet
Ukuran partikel sangat penting dan kecocokan ukuran partikel
preformulasi dapat menentukan fungsi preformulasi yang baik.
e. Bentuk dan luas permukaan partikel yang dilakukan pada preformulasi
untuk sediaan tablet
Pengetahuan  mengenai bentuk dan luas permukaan suatu
partikel dikehendaki bentuk partikel mempengaruhi aliran dan sifat-
sifat pengemasan dari suatu serbuk, juga mempunyai beberapa
pengaruh terhadap luas permukaan. Luas permukaan persatuan berat
atau volume merupakan suatu karakteristik serbuk yang penting jika
seorang mempelajari absorbsi permukaan dan laju disolusi.
Diketahui bahwa makin luas permukaan per gram partikel,
makin kecil dam partikel tersebut. Penurunan ukuran partikel
meningkatkan luas permukaan efektif dan bahan tersebut dalam
kontak dengan lapisan pelarut stasioner dan laju larutan. Makin tinggi
kelarutan, makin laju disolusi. Tapi penurunan ukuran atau
peningkatan luas permukaan efektif tidak selalu mengakibatkan lebih
cepatnya disolusi. Jika diserbukkan lebih dan bila obat bersifat
hidrofobik, agregasi mungkin dapat sesudah itu dan ini dapat
mengakibatkan kesulitan-kesulitan dari pembasah dan disolusi.
f. Sifat aliran serbuk yang dilakukan pada preformulasi unytuk sediaan
tablet
Sifat aliran serbuk sangat penting untuk operasi tablet yang
efisien. Aliran yang baik dari bubuk atau granulasi yang akan di
kompresi diperlukan untuk menjamin keseragaman bobot
pencamporan yang efisien dan dapat diterima untuk tablet kompresi.
Jika obat diindentifikasi pada tahap preformulasi “kurang mengalir”,
masalah ini dapat dipecahkan dengan memilih bahan pembantu
yang sesuai. Dalam beberapa kasus, serbuk obat sebelum pengempaan
harus diperbaiki sifat alirannya, selama evaluasi preformulasi
11

bahan obat. Oleh karena itu, segi karakteristiknya harus dipalajari


terutama ketika dosis besar obat harus diantisipasi.
g. Sifat higroskopitas yang dilakukan pada preformulasi untuk sediaan
tablet
Zat obat banyak menunjukkan kecenderungan untuk menyerap
kelembaban. Jumlah kelembaban tersebut tetap terabsorbsi oleh berat
pada sampel anhidrat dalam kesetimbangan dengan kelembaban di
udara pada suhu tertentu yang disebut sebagai kadar air. Pentingnya
kelembaban terabsorbsi untuk stabilitas padatan telah dibahas. Selain
itu, keseimbangan kadar air dapat mempengaruhi liran dan
karakteristik bubuk kompresi dan kerasnya tablet akhir dan granulasi.
Secara umum, senyawa higroskopis harus disimpan dalam
sebuah tempat tertutup.Sebaiknya dengan pengeringan. Absorbsi
isoterm menunjukkan keseimbangan kelembaban dari bahan obat dan
bahan tambahan sebagai fungsi dari tekanan uap yang relatif dapat
ditentukan dengan menempatkan sampel dalam desikator yang
memiliki kondisi kelembaban yang berbeda. Pengolahan yang tepat
dan kondisi penyimpanan sampel mungkin dipilih berdasarkan
absobsi isoterm. Studi preformulasi harus dilakukan dengan bentuk
bahan yang akan digunakan dalam perumusan akhir. Kelembaban dari
zat tambahan. Juga dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dari bentuk
sediaan padat. Analisis absorbsi isoterm terhadap bahan tambahan,
seperti turunan selulosa dan pati yang menunjukkan adanya air yang
mungkin ada dalam dua bentuk “terikat” (solid like) dan “bebas”.
h. Sifat kristal yang dilakukan pada preformulasi untuk sediaan tablet
Banyak bahan obat yang lebih dari satu kristal dengan ruang kiri
yang berbeda. Sifat ini dikenal degan polimorfisme. Perbedaan bentuk
kristal dapat disebut polimorp. Kadang-kadang, baik suatu kristal
padat, mengikat molekul pelarut yang berada dalam sebuah ruang kiri
yang berisi dalam sebuah stoikiometri tetap. Menghasilkan solvair
atau pseudo plomifulsune mungkin tersedia dalam bentuk polimorf
12

tertentu melalui manipulasi sesuai kondisi kristalisasi.Keadaan ini


termasuk sifat alami pelarut, temperatur, dan faktor lainnya.Biasanya,
zat terlarut mengendap dalam larutan, maka molekul dari hasil
padatan sudah tidak tergolong dalam kesatuan tetap.Tetapi kurang
lebih dalam susunan yang acak, keadaan ini dikenal dengan bentuk
amorf. Biasanya kristalnya, mendadak akan mengubah komposisi dari
pelarut pada proses kristalisasi, atau hasil proses liopilisasi dari sebuah
bentuk amorf.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi preformulasi adalah tahap pertama dalam pembentukan
tablet atauaktivitas formulasi dengan pertimbangan yang hati-hati dari data
preformulasi. Preformulasi penting bagi formulator untuk mendapatkan profil
fisika-kimia yang lengkap dari bahan-bahan aktif yang tersedia sebelum
memulai suatu aktifitas perkembangan formula seluruh informasi ini
diketahui sebagai preformulasi. Praformulasi sangat penting dilakukan dalam
setiap pengembangan sediaan farmasi karena meliputi penelitian farmasetik
dan analitik bahan obat untuk menunjang proses pengembangan formulasi.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
memahami tentang praformulasi obat sediaan tablet tersebut sehingga dapat
menambah pengetahuan mengenai materi tersebut. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alwahida. 2019. Makalah preformulasi. Diakses tanggal 29 maret 2021.


https://www.academia.edu/38108314/MAKALAH_PREFORMULASI.

Rasta, Ricky. 2016. Preformulasi sediaan tablet. Diakases tanggal 29 maret 2021.
https://gudangilmu691.wordpress.com/2016/11/16/preformulasi-
sediaan-tablet/

Studylibid.com. 2013. Makalah preformulasi sediaan padat tablet. Diakses


tanggal 29 maret 2021. https://studylibid.com/doc/984641/makalah-
preformulasi-sediaan-padat-teblet.

14

Anda mungkin juga menyukai