Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA

“Pengaruh Formulasi Terhadap Disolusi Tablet Dan Nilai AUC Obat ”

Dosen Pengampu : apt. Fith Khaira Nursal, M.Si.


Nama : Praditya Ananda Riyanto
NIM : 1904015192
Kelas : B2

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2022
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Nama Praktikan/NIM : Praditya Ananda Riyanto/1904015192


Kelas/Gelombang : B2/2
Judul Praktikum : Pengaruh Formulasi Terhadap Laju Disolusi Obat
Sampel : Tablet Generik & Dagang Paracetamol 500 mg

Perhitugan Kadar (Cp)


y = a ± bx
Kurva Kalibrasi PCT
Konsentrasi (x) ppm Absorbansi (y)
4 0,3506
6 0,4771
8 0,5659
10 0,6631
12 0,7336

0,8

0,7 y = 0,0476x + 0,1773


0,6
R² = 0,9905
0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0
0 2 4 6 8 10 12 14
Hasil Praktikum
Menit 5 10 15 20 30
Chamber
1 0,2593 0,3246 0,4343 0,4152 0,4612
2 0,2592 0.4354 0,4334 0,4372 0,4576
3 0,2489 0,3734 0,4575 0,4571 0,4611
4 0,2849 0,3786 0,3947 0,4291 0,4729
5 0,2375 0,3089 0,3351 0,3555 0,4149
6 0,3154 0,3803 0,4107 0,7894 0,4011

Tabel Pengamatan Chamber 1 (Generik)


Waktu X C FK Kadar obat (mg) % Kadar obat
(Menit) (ppm) (mg) Terdisolusi terdisolusi
5 1,722 155,042 0 155,042 31,0084
10 3,094 278,508 0,86134 279,37 55,8739
15 5,399 485,294 1,5472 486,841 97,368
20 4,9978 449,8109 2,69958 454,9191 90,98382
30 5,9642 536,7857 2,49895 544,3929 108,8786

Grafik AUC Chamber 1 (Generik)

Grafik AUC Chamber 1 (generik)


600
500
400
300
200
100
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Perhitungan AUC
AUC (0-5) = (a*t)/2
= (5*155,402)/2
= 388,505
AUC (5-10) = ((a+b)*t)/2
= ((155,402+279,3697)*5)/2
= 1086,9292
AUC (10-15) = ((a+b)*t)/2
= ((279,3697+488,333)*5)/2
= 1919,2567
AUC (15-20) = ((a+b)*t)/2
= ((488,333+454,9191)*5)/2
= 2358,1302
AUC(20-30) = ((a+b)*t)/2
= ((454,9191+544,3929)*10)/2
= 2949,4240
AUC total = AUC 1 + AUC 2 + AUC 3 + AUC 4 +AUC 5
AUC total = 388,505 + 1086,9292 + 1919,2567 + 2358,1302 + 2949,4240
AUC total = 8702,2451

Tabel Pengamatan Chamber 2 (Generik)


Waktu X C FK Kadar obat (mg) % Kadar obat
(Menit) (ppm) (mg) Terdisolusi terdisolusi
5 1,7205 154,8529
0 154,853 30,9706

10 5,4201 487,8151
0,86029 488,675 97,7351

15 5,3802 484,2227
2,71008 487,793 97,5586

20 5,4600 491,4076
2,69013 497,668 99,5336

30 5,8886 529,979
2,73004 538,97 107,794
Grafik AUC Chamber 2 (Generik)

Grafik AUC Chamber 2 (Generik)


600

500

400

300

200

100

0
0 5 10 15 20 25 30 35

AUC (0-5) = (a*t)/2


= (5*154,853)/2
= 387,1326
AUC (5-10) = ((a+b)*t)/2
= ((154,853+488,675)*5)/2
= 1608,82
AUC (10-15) = ((a+b)*t)/2
= ((488,675+487,793)*5)/2
= 2441,17
AUC (15-20) = ((a+b)*t)/2
= ((487,793+497,668)*5)/2
= 2463,6525
AUC(20-30) = ((a+b)*t)/2
= ((497,668+538,97)*10)/2
= 5183,19
AUC total = AUC 1 + AUC 2 + AUC 3 + AUC 4 +AUC 5
AUC total = 387,1326 + 1608,82 + 2441,17 + 2463,6525 + 5183,19
AUC total = 12083,9651
Tabel Pengamatan Chamber 3 (Generik)
Waktu X C FK Kadar obat (mg) % Kadar obat
(Menit) (ppm) (mg) Terdisolusi terdisolusi
5 1,5042 135,378 0 135,378 27,0756
10 4,1197 370,773 0,7521 371,5251 74,3050
15 5,8865 529,785 2,0598 532,5969 106,5193
20 5,8781 529,029 2,9432 534,7842 106,9568
30 5,9621 536,589 2,9390 545,2832 109,0566

Grafik AUC Chamber 3 (Generik)

Grafik AUC Chamber 3 (Generik)


600

500

400

300

200

100

0
0 5 10 15 20 25 30 35

AUC (0-5) = (a*t)/2


= (5*135,378)/2
= 338,445
AUC (5-10) = ((a+b)*t)/2
= ((135,378+371,5251)*5)/2
= 1267,2577
AUC (10-15) = ((a+b)*t)/2
= ((371,5251+532,5869)*5)/2
= 2260,28
AUC (15-20) = ((a+b)*t)/2
= ((532,5869+534,7842)*5)/2
= 2668,4277
AUC(20-30) = ((a+b)*t)/2
= ((534,7842+545,2832)*10)/2
= 5400,337
AUC total = AUC 1 + AUC 2 + AUC 3 + AUC 4 +AUC 5
AUC total = 338,445 + 1267,2577 + 2260,28 + 2668, 4277 + 5400,337
AUC total = 11934,7474

Tabel Pengamatan Chamber 4 (Dagang)


Waktu X C FK Kadar obat (mg) % Kadar obat
(Menit) (ppm) (mg) Terdisolusi terdisolusi
5 2,2605 203,445 0 203,445 40,689
10 4,2289 380,601 1,1302 381,7312 76,3462
15 4,5672 411,048 2,1144 414,2927 82,8585
20 5,2899 476,091 2,2836 481,6193 96,3238
30 6,2101 558,909 2,6449 567,0822 113,4164

Grafik AUC Chamber 4 (Dagang)

Grafik AUC Chamber 4 (Dagang)


600

500

400

300

200

100

0
0 5 10 15 20 25 30 35

AUC (0-5) = (a*t)/2


= (5*203,445)/2
= 508,6125
AUC (5-10) = ((a+b)*t)/2
= ((203,445+381,7312)*5)/2
= 1460,4405
AUC (10-15) = ((a+b)*t)/2
= ((381,7312+414,2927)*5)/2
= 2158,3627
AUC (15-20) = ((a+b)*t)/2
= ((414,2927+481,6139)*5)/2
= 2239,7665
AUC(20-30) = ((a+b)*t)/2
= ((481,6139+567,0822)*10)/2
= 5243,4805
AUC total = AUC 1 + AUC 2 + AUC 3 + AUC 4 +AUC 5
AUC total = 508,6125 + 1460,4405 + 2158,3627 + 2239,7665 + 5243,4805
AUC total = 11610,6627

Tabel Pengamatan Chamber 5 (Dagang)


Waktu X C FK Kadar obat (mg) % Kadar obat
(Menit) (ppm) (mg) Terdisolusi terdisolusi
5 1,2670 114,03 0 114,03 22,806
10 2,7647 248,823 0,6335 249,4565 49,8913
15 3,3151 298,359 1,3823 300,3748 60,0749
20 3,7436 336,924 1,6575 340,5974 68,1194
30 4,9915 449,235 1,8718 454,7802 90,9560

Grafik AUC Chamber 5 (Dagang)

Grafik AUC Chamber 5 (Dagang)


500

400

300

200

100

0
0 5 10 15 20 25 30 35

AUC (0-5) = (a*t)/2


= (5*114,03)/2
= 287,075
AUC (5-10) = ((a+b)*t)/2
= ((114,03+249,4565)*5)/2
= 908,7162
AUC (10-15) = ((a+b)*t)/2
= ((249,4565+300,3748)*5)/2
= 1374,5782
AUC (15-20) = ((a+b)*t)/2
= ((300,3748+340,5974)*5)/2
= 1602,4305
AUC(20-30) = ((a+b)*t)/2
= ((340,5974+454,7802)*10)/2
= 3976,688
AUC total = AUC 1 + AUC 2 + AUC 3 + AUC 4 +AUC 5
AUC total = 287,075 + 908,7162 + 1374,5782 + 1602,4305 + 3976,688
AUC total = 8147,4879

Tabel Pengamatan Chamber 6 (Dagang)


Waktu X C FK Kadar obat (mg) % Kadar obat
(Menit) (ppm) (mg) Terdisolusi terdisolusi
5 2,9012 261,1134 0 261,1134 52,2226
10 4,2647 383,8235 1,4506 385,2741 77,0548
15 4,9033 441,3025 2,1323 444,8855 88,9771
20 12,8592 1157,3319 2,4516 1163,3665 232,6733
30 4,7016 423,1512 6,4296 435,6155 87,1231

Grafik AUC Chamber 6 (Dagang)

Grafik AUC Chamber 6 (Dagang)


1400

1200

1000

800

600

400

200

0
0 5 10 15 20 25 30 35

AUC (0-5) = (a*t)/2


= (5*261,1134)/2
= 652,7835
AUC (5-10) = ((a+b)*t)/2
= ((261,1134+385,2741)*5)/2
= 1615,9687
AUC (10-15) = ((a+b)*t)/2
= ((385,2741+444,8855)*5)/2
= 2075,399
AUC (15-20) = ((a+b)*t)/2
= ((444,8855+1163,3665)*5)/2
= 4020,63
AUC(20-30) = ((a+b)*t)/2
= ((1163,3665+435,6155)*10)/2
= 7994,91
AUC total = AUC 1 + AUC 2 + AUC 3 + AUC 4 +AUC 5
AUC total = 652,7835 + 1615,9687 + 2075,399 + 4020,63 + 7994,91
AUC total = 16359,6912
PEMBAHASAN

Disolusi atau “transfer massa” merupakan suatu prosedur yang melibatkan pergerakan partikel dari
padatan menjadi larutan dimana partikel masuk kedalam pelarut untuk beberapa bahan aktif.
Namun demikian, fungsi awal disolusi untuk mengkonfirmasi kualitas dan kinerja untuk berbagai
macam obat. Uji disolusi ini vitro dijelaskan dalam farmakope sebagai pelepasan obat pada satu
atau lebih titik waktu dalam buffer (Stuart et al, 2015).

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disolusi


Faktor-faktor yang mempengaruhi laju disolusi dari bentuk sediaan biasanya diklasifikasikan atas
3 kategori (Shargel dkk., 2005), yaitu :

1. Sifat fisikokimia
Obat Sifat-sifat fisikokimia dari obat yang mempengaruhi laju disolusi meliputi kelarutan,
bentuk kristal, bentuk hidrat solvasi dan kompleksasi, ukuran partikel serta kekentalan.
2. Formulasi sediaan
Faktor formulasi yang dapat mempengaruhi laju disolusi diantaranya kecepatan
disintegrasi, interaksi obat dengan eksipien, kekerasan dan porositas.
3. Faktor alat uji disolusi dan parameter uji
Faktor ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan selama percobaan yang meliputi kecepatan
pengadukan, suhu medium, pH medium dan metode uji yang dipakai.

Jenis Uji Disolusi

1. Jenis Keranjang (Basket)

Dissolution tester jenis keranjang ini pada mulanya diusulkan oleh Pernarowski pada tahun
1968. Metode keranjang ini dapat menunjukkan suatu upaya dengan membatasi posisi
bentuk sediaan untuk memberikan hasil yang maksimum antara suatu permukaan solid
dengan cairan yang tetap. Namun, dissolution tester ini memiliki beberapa keterbatasan,
yaitu memiliki kemungkinan besar terjadinya penyumbatan pada zat menyumbat kasa
keranjang, sangat peka terhadap gas terlarut dalam media disolusi, kecepatan aliran yang
kurang memadai ketika partikel meninggalkan keranjang dan mengapung dalam media
disolusi, serta kesulitan dalam melakukan konstruksi saat proses disolusi. Metode
keranjang ini sering disebut sebagai metode alat 1.

2. Jenis Dayung (Paddle)


Dayung pertama kali dibuat oleh Peneliti asal Amerika Serikat yang bernama Poole pada
tahun 1969. Metode ini sangat berguna dalam mengatasi keterbatasan metode keranjang
saat berputar. Metode ini sangat baik digunakan pada sistem otomatis.
Alat Jenis dayung ini sama seperti jenis keranjang (basket), yang membedakan adalah pada
jenis dayung yang terdiri dari daun atau baling baling (propellor) dan batang sebagai
pengaduk.
Mekanisme Kerja Jenis Dayung

Proses kerja jenis dayung yaitu daun (propellor) melewati diameter batang sehingga dasar
baling baling dan batang posisinya rata. Jarak 25 mm ± 2mm antara daun dan bagian dalam
dasar wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Dan juga digunakan sepotong
kecil bahan inert seperti gulungan kawat berbentuk spiral yang bertujuan untuk mencegah
pengapungan pada sediaan. Adapun prosedur uji yang dilakukan pada dissolution tester
tipe ini, yaitu:

1. Masukkan air ke dalam wadah seperti water bath pada suhu 37°C.
2. Kemudian masukkan medium disolusi yang akan digunakan dengan volume yang
sudah diatur sekitar 900 atau 1000 mL dalam masing-masing chamber.
3. Setelah suhu dalam chamber sudah mencapai 37°C , masukkan sediaan tablet atau
kapsul yang akan diuji pada chamber, dan diamkan hingga tenggelam di dasar chamber.
KESIMPULAN

Disolusi atau “transfer massa” merupakan suatu prosedur yang melibatkan pergerakan partikel dari
padatan menjadi larutan dimana partikel masuk kedalam pelarut untuk beberapa bahan aktif.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disolusi : Sifat Fisikokimia, Formulasi Sediaan, dan Faktor
alat uji disolusi dan parameter uji

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, A. Villarroel., Y. Clement., P. Sealy., R. Löbenberg2,.L. MontaneJaime1., R. G.


Maharaj., and A. Maxwell. 2015. Comparing the Dissolution Profiles of Seven Metformin
Formulations in Simulated Intestinal Fluid. Dissolution Technologies,
dx.doi.org/10.14227/DT220115P1.

Kumar, Ashwini., Mayank Bansal. 2014. Formulation And Evaluation Of Antidiabetic Tablets:
Effect Of Absorption Enhancser. WJPS, 3(10).

Manca, ML., Manconi M, Valenti D, Lai F, Loy G, Matricardi P, Fadda AM. 2012. Liposomes
coated with chitosanxanthan gum (chitosomes) as potential carriers for pulmonary
delivery of rifampicin. J Pharm Sci. Vol. 101(2):566-75.

Anda mungkin juga menyukai