Linear
LUCIA VITA INANDHA.D
Apakah Farmakokinetika Non Linear ?
LINEAR vs NON LINEAR
Perubahan parameter
farmakokinetika karena adanya
perubahan dosis atau penumpukan
dosis yang terjadi
NON LINEAR
DISTRIBUSI
Absorbsi Kejenuhan ikatan protrin plasma
Kejenuhan transpor dinding usus Kejenuhan ikatan jaringan
Obat tidak larut Kejenuhan transpor masuk keluar
Jenuh pada first pass metabolism jaringan
= V max
Maka laju eliminasi = V max ===== order 0
𝒅𝑪𝒑 𝑽 𝒎𝒂𝒙 .𝑪 𝒑
❑
=
𝒅𝒕 𝑲 𝑴 +¿ 𝑪 ¿ 𝒑
𝒅𝑪𝒑 𝑽 𝒎𝒂𝒙 .𝑪 𝒑
❑
𝒅𝑪𝒑 ❑
𝑽 𝒎𝒂𝒙 .𝑪 𝒑
= =
𝒅𝒕 𝑲 𝑴 +¿ 𝑪 ¿ 𝒑 𝒅𝒕 𝑲 𝑴 +¿ 𝑪 ¿ 𝒑
12 mcg/ml ada di atas kadar jenuh (11,6 mcg/mL) , maka
kemungkinan eliminasi akan terjadi pada sekitar laju 0,5
mcg/ml per jam
Waktu yang diperlukan adalah :
= 16 jam
Eliminasi Obat Dengan Farmakokinetika non
Linear , kompartemen 1, injeksi iv bolus
𝒅𝑪𝒑 ❑
𝑽 𝒎𝒂𝒙 .𝑪 𝒑
=
𝒅𝒕 𝑲 𝑴 +¿ 𝑪 ¿ 𝒑
diperlukan Km dan V maks rendah, sehingga terhindar dari efek buruk obat.
Metode untuk menetapkan nilai Km dan Vmaks
Vmaks .C ss
R
K m C ss
R ( K m C ) Vmaks .C
R.K m R.C Vmaks .C
R
R Km Vmaks
C
Hubungan antara parameter michaelis-
Menten-kadar C- dan R/C
R
R K m Vmaks
C
Vmaks
Km
R/C
Jadi hubungan antara parameter michaelis-menten, kadar
obat dan dosis merupakan persamaan garis lurus. Jika
dibuat plot antara R dan R/C dengan slope Km dan
intersep pada sumbu y = V maks
Menghitung dosis maintenance dan kadar
tunak
R = dosis maintenance (Dm=Dinf=Dosis/ T ), maka
persamaan sebelumnya dapat disubstitusi menjadi :
Vmaks .C ss
Dm /
K m C ss
K m .DM /
C ss
Vmaks DM /
Jika kisar terapi obat jauh dibawah harga Km seperti pada proses eliminasi order
pertama maka persamaan diatas dapat dirubah menjadi :
Vmaks
DM / C ss
Km
Vmaks
CL
Km
Contoh
Seorang pasien mendapat obat Fenitoin dengan dosis
maintenance 300 dan 400 mg .
Kadar tunak diperoleh berturut-turut 9 dan 16 mg/L
Hitunglah rasio R/C
R1 300
Rasio 33,33L / hari
Css 9
R2 400
Rasio 25 L / hari
Css 16
Buat plot antara Rdan R/Css pada kertas grafik normal
R Vmaks=700
mg/hari
400
Km = 12 mg/L
300
25 33,33 R/Css
Slope = – Km = b
300 400
12mg / L
33,33 25
V maks = 700
Vmaks .Css
R
K m C ss
700.20
R 437mg / hari
12 20
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa obat tersebut dengan dosis
300, 400, dan 500 mg/hari menghasilkan keadaan tunak yang tidak proporsional
dengan kenaikan dosis.
Terjadi karena kadar dalam darah melebihi kapasitas enzim (Km), sehingga
terjadi saturasi enzim
Waktu untuk mencapai kadar tunak
Untuk obat-obat yang kapasitas metabolismenya terbatas, waktu paro eliminasi tidak
dapat lagi digunakan untuk memprediksi lama pencapaian kadar tunak, sebab
klirens brubah seiring dengan perubahan kadar obat. Jika dosis dinaikkan klirens
akan melambat, sehingga kadar obat di dalam darah dan AUC meningkat tidak
proporsional dengan kenaikan dosis
Berbeda pada order pertama, apabila dosis obat naik,
klirens dan waktu paroh tidak berubah
Jadi rumus untuk memperkirakan lama waktu mencapai
tunak 90% (t90) =
K m .Vd
t90
Vmaks DM
Semakin besar dosis, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar tunak semakin
lama
AUC dan klirens
Div C0
AUC K m
Vmaks 2
Vmaks Vmaks
Clav
C0 Div
Km Km
2 2.Vd
Latihan soal
Tiga macam dosis diberikan pada pasien, per oral dengan waktu yang berbeda
sampai tercapai keadaan tunak. Ketersediaan hayati obat = 100%, Vd 18 Liter.