Anda di halaman 1dari 10

FARMASI

Institut Sains & Teknologi Al-Kamal


2018

Tugas Kelompok : Metode Sample Probabilistic

STATISTIKA
FARMASI
Nama NIM Hari/tgl Waktu/ruangan
Amella Wyndasari 201651318 Minggu/18 Kamis 20.00/401
Dany Fauzan 201651338 Maret 2018
Linda Pratiwi 201651387
M.Iqbal 201651317
Ricoh Irvando 201651339

Statistik Farmasi Page 1


DAFTAR ISI

BAB I PROBABILISTIC SAMPLING ........................................... 3

1.1 Simple Random Sampling ................................................................ 3


1.2 Systematic Random Sampling.......................................................... 4
1.3 Stratified Random Sampling ............................................................. 5
1.4 Cluster Sampling ………………………………………………….. ........ 7

BAB II UKURAN SAMPLING ......................................................... 8

2.1 Rumus Slovin ................................................................................... 8


2.2 Table Isaac dan Michael .................................................................. 9

Daftar Pustaka .............................................................................................. 11

Statistik Farmasi Page 2


BAB I

TEKNIK SAMPLING PROBABILISTIK

Pengertian Teknik Sampling Probabilistik

Teknik sampling probabilitas (probability) merupakan teknik yang memberikan


peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Selain itu probability sampling merupakan pemilihan sampel tidak
dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata
pada keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang
terpilih dapat digunakan untuk mendug karakteristik populasi secara objektif..Teknik
Probilitas ini bertujuan mendapatkan data seakurat mungkin agar diketahui jarak pasti dari
kondisi ideal.

1. Metode Sampling Probability

Dalam Metode Sampling probability terdapat 4 metode yaitu :

- Simple random sampling


- Simple Random Sistematic (Sampel Acak Sistematis)
- Stratified Random Sampling
*(Proportionate Stratified Random Sampling)
*(Disproportionate Stratified Random Sampling)
- Cluster Sampling

1.1 Simple Random Sampling ( Sample Acak Sederhana )

Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling. Maka setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang
terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili
populasinya. Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik
tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling dalam suatu populasi tidak terlalu
besar. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling dapat dilakukan dengan
metode undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.

Statistik Farmasi Page 3


Contoh : Misalkan ukuran/jumlah populasi penelitian kalian 250, maka ketika
menggunakan tingkat kesalahan/ taraf signifikansi 5% (0,05), maka akan diperoleh
jumlah sampel sebesar 146. Jumlah sampel akan berbeda ketika kalian menggunakan
tingkat kesalahan yang berbeda. Kelemahan tabel ini, ketika jumlah populasi yang kita
punya tidak ada yang tepat sesuai dengan ukuran populasi yang disediakan oleh tabel,
sehingga peneliti cenderung akan menggunakan aturan pembulatan dalam menentukan
jumlah populasinya. Oleh sebab itu, peneliti cederung lebih memilih menggunakan Rumus
Slovin dalam menentukan ukuran sampel.

1.2 Systematic Random Sampling ( Sample Acak Sistematis )

Pada umumnya pengambilan sampel dengan metode acak sistematis (Systematic Random
Sampling) bagi populasi yang jumlah anggotanya terbatas dilakukan melalui tahapan
berikut:

 Menentukan ukuran sampel (n) yang akan diambil dari keseluruhan anggota populasi
(N).

 Membagi anggota populasi menjadi k kelompok dengan ketentuan k harus lebih kecil
atau sama dengan N/n. Nilai k lebih besar dari N/n akan menyebabkan ukuran sampel
yang diinginkan tidak dapat diperoleh (kurang dari n). Bila ternyata besarnya populasi (N)
tidak diketahui, k tidak dapat ditentukan secara akurat, dengan demikian harus dilakukan
pendugaan nilai k yang dibutuhkan untuk menentukan ukuran sampel sebesar n
 Menentukan secara acak satu unit sampel pertama dari kelompok yang pertama yang
terbentuk. Unit sampel kedua, ketiga dan selanjutya kemudian secara sistematis dari
kelompok kedua, ketiga dan selanjutnya.

Contoh :

• Dari 100 orang karyawan ingin diambil secara acak sistematis 10 karyawan sebagai
sampel. Penyelesaiannnya dapat dilakukan sbb:
• Menentukan banyaknya kelompok: k=100/10= 10, berarti ada 10 kelompok (tidak
boleh lebh dari 10 kelompok).
• Memberi nomor urut secara acak pada 100 orang karyawan tersebut dari 1, 2, 3
sampai 100.

Statistik Farmasi Page 4


• Membagi keseluruhan anggota populasi menjadi 10 kelompok. Maka akan diperoleh
kelompok pertama (kelompok A) berisi karyawan dengan nomor urut 1 hingga 10,
kelompok kedua (kelompok B) dengan nomor urut 11 hingga 20, dst sampai
kelompok J
• Mengambil satu unit sampel secara acak pada kelompok A (pertama) misalnya
terambil karyawan nomor 3. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel pada
kelompok yang berikutnya untuk satuan sampel yang berada segaris (memiliki jarak
yang sama) dengan sampel nomor 3 tersebut. Anggota populasi yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang mempunyai nomor sbb:

Kelompok : A B C D E F G H I J
No.Terpilih : 3 13 23 33 43 53 63 73 83 93

• Jadi pengambilan sampel yang dilakukan benar-benar secara acak hanyalah pada
pengambilan sampel pertama dari kelompok pertama. Sesudah sampel pertama
tersebut terambil, maka sampel kedua, ketiga dst diambil secara sistematis dari
kelompok kedua, ketiga dan seterusnya.

1.3 Stratified Random Sampling.

*Propionate Startified Random Sampling (Sampling Acakan dengan Stratifikasi)

Metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-


kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel
secara acak.pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi
sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan sampling ini apabila
anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).

Contoh :

Kita akan menarik sampel dari populasi seluruhnya 130 orang sebanyak 50 orang dari
suatu populasi penduduk dengan karakteristik:

Lulusan SD :20 orang

Statistik Farmasi Page 5


Lulusan SMP :40 orang

Lulusan SMA :55 orang

Lulusan PT :15 orang

Sampel lulusan SD = 20/130 x 50 = 7,69 dibulatkan 8

Sampel lulusan SMP = 40/130 x 50 = 15,38 dibulatkan 15

Sampel lulusan SMA = 55/130 x 50 = 21,15 dibulatkan 21

Sampel lulusan PT = 15/130 x 50 = 5,77 dibulatkan 6

Pembulatan di lakukan mengingat jumlah orang memiliki ciri variable diskret. Sehingga dari
keseluruhan sample kelas tersebut adalah 8+15+21+6= 50 sampel.

Tahapan :

1. Tentukan karakteristik/lapisan/kelompok populasi

2. Tentukan sampel dari setiap lapisan/kelompok

3. Pilihlah anggota sampel dari setiap lapisan/kelompok dengan bantuan teknik penarikan
sampel acak sederhana atau sistematis.

Jadi, proportionate stratified random sampling adalah teknik pengambilan sampel bila
populasi mempunyai anggota atau unsur heterogen dan berstrata proporsional.

= 11,4 dibulatkan 11
Produksi : 75 / 125 x 95 = 57
Penjualan : 35 / 125 x 95 = 26.6 dibulatkan 27

Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 + 57 + 27 = 95 sampel.

Teknik ini umumnya digunakan pada populasi yang diteliti adalah keterogen (tidak sejenis)
yang dalam hal ini berbeda dalam hal bidangkerja sehingga besaran sampel pada masing-
masing strata atau kelompok diambil secara proporsional.

*Disproportionate Startified Random Sampling

Disproporsional stratified random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan
proportionate stratified random sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun,
ketidakproporsionalan penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota
populasi berstrata namun kurang proporsional pembagiannya

Statistik Farmasi Page 6


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi
kurang proporsional.

Contoh : pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 28 orang lulusan S3, 34 orang
lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 28
orang lulusan S3 dan 34 orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP

1.4 Cluster Sampling

Teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada
individu. Cara seperti ini baik sekali untuk dilakukan apabila tak terdapat atau sulit
menentukan/menemukan kerangka sampel meski dapat juga dilakukan pada populasi yg
kerangka sampel sudah ada.

Contoh : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan ingin mengetahui


bagaimana Sikap Guru SLTP terhadap Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
besar sampel adl 300 orang kemudian ditentukan Cluster misal sekolah Jumlah SLTP
sebanyak 66 Sekolah dgn rata-rata jumlah Guru 50 orang maka jumlah cluster yg
diambil adl 300 : 50 = 6 kemudian dipilih secara acak enam Sekolah dan dari enam
sekolah ini dipilih secara acak 50 orang Guru sebagai anggota sampel. Pengambilan
sampel dgn cara yg sudah disebutkan di atas umum dilakukan pada populasi yg bersifat
terbatas (Finit) sementara itu utk Populasi yg jumlah dan identitas anggota populasi tak
diketahui (Infinit) pengambilan sampel biasa dilakukan secara tak acak (Non random
Sampling).

Statistik Farmasi Page 7


BAB II

UKURAN SAMPLE

2.1 Rumus Slovin

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel
yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel
minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian
eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian
survey jumlah sampel minimum adalah 100.

Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel :

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya),
ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel
sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20

Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian
atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada
penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat
kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin
besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan
generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka
semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain :

1. Rumus Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)


n = N/N(d)2 + 1

Statistik Farmasi Page 8


n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.

Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%,
maka jumlah sampel yang digunakan adalah :

N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95

Table 1.Tabel Isaac dan Michael

Contoh : ukuran/jumlah populasi penelitian kalian 250, maka ketika menggunakan


tingkat kesalahan/ taraf signifikansi 5% (0,05), maka akan diperoleh jumlah sampel sebesar
146. Jumlah sampel akan berbeda ketika kalian menggunakan tingkat kesalahan yang
berbeda. Kelemahan tabel ini, ketika jumlah populasi yang kita punya tidak ada yang tepat
sesuai dengan ukuran populasi yang disediakan oleh tabel, sehingga peneliti cenderung
akan menggunakan aturan pembulatan dalam menentukan jumlah populasinya. Oleh sebab
itu, peneliti cederung lebih memilih menggunakan Rumus Slovin dalam menentukan
ukuran sampel.

Statistik Farmasi Page 9


Daftar Pustaka

https://teorionline.wordpress.com/tag/sampel-populasi-penelitian-teknik-sampling/

https://teorionline.wordpress.com/tag/sampel-populasi-penelitian-teknik-sampling/

http://analisis-statistika.blogspot.co.id/2012/09/menentukan-jumlah-sampel-dengan-
rumus.html

Statistik Farmasi Page 10

Anda mungkin juga menyukai