JURUSAN FARMASI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karbohidrat merupakan sumber energi terbesar yang mana didalam tubuh akan
energi tubuh ataupun disimpan dalam otot dan jaringan lain (Ansel,H.C 2013)
Namun kadangkala metabolisme yang diharapkan dari sumber energi ini tidak
penyakit jantung dan kanker. Diabetes merupakan penyakit yang dapat menggangu
dan merupakan sumber energi, berubah menjadi musuh dalam tubuh yang
penemuan dan obat yang dapat menurunkan resiko dan mengobati penyakit Diabetes
Mellitus. Berbagai produk obat dengan nama paten pun telah beredar di pasaran.
perlu dilakukan untuk mengetahui keefektivan dari obat tersebut. Selain itu, sebagai
mahasiswa fakultas farmasi kita harus mengetahui obat antidiabetes yang ideal dan
tidak memiliki efek samping yang merugikan bagi pengguna obat tersebut.
B. Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami efek dari obat antidiabetes terhadap hewan coba
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
Penentuan penurunan kadar glukosa darah dan tingkat efektifitas pemberian obat
tradisional antidiabetes yakni daun binahong pada hewan mencit (Mus musculus)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 110
mg/dL. Kadar glukosa serum puasa normal adalah 70-110 mg/dL, glukosa difiltrasi
oleh glomerolus dalam plasma tidak melebihi 160-180 mg/dL ( jumain 2018).
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
Pada orang sehat, air kemihnya tidak akan mengandung zat yang berguna bagi
tubuh, seperti gula dan protein. Bila dalam air kemih seseorang terdapat gula yang
berlebihan, ini berarti orang tersebut menderita penyakit kenccing manis atau diabetes
melitus. Ini terjadi karena kekurangan hormone insulin. Penyakit sering buang air
Diabetes mellitus, penyakit gula atau kencing manis adalah suatu gangguan
menahun pada khususnya metabolisme karbohidrat dalam tubuh, dan juga pada
metabolisme lemak dan protein (lat. Diabetes = penerusan, mellitus = madu).
sebagai sumber energi serta guna sintesis lemak, dengan efek terjadinya
1. DM tipe I
2. DM tipe II
B. Uraian bahan
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivison : Spermetophyta
Division : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Hammelidae
Ordo : Caryphyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
2. batang
4. Glukosa 10%
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih ;tidak berbau;
rasa manis.
Kelarutan : mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; agak
sukar larut; dalam etanol (95%)p mendidih; sukar larut dalam etanol
(95%) p.
Penyimpanan : DWTB
k/p : Kalorigenikum.
BAB III
METODE KERJA
b) Timbangan analitik
f) Kertas kering
g) Spuit oral 1 ml
h) Sarung tangan
i) Timbangan hewan
j) Pebang pengaduk
k) Baskom
l) Kandang mencit
m) Penangas air
b) Etanol
d) Suspense glibenklamin
e) Natrium karboksi metal selulosa
B. Cara kerja
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan, sehat,
Sebelum perlakuan, hewan uji dipuasakan selama 12 jam dan diukur kadar
glukosa darah puasa, kemudian diberi larutan glukosa 10% b/v secara oral dengan
volume pemberian 1 ml/20 gram berat badan. Setelah pemberian larutan glukosa 10%
dengan bahan yang digunakan (daun binahong) dalam praktek ini. Setiap pemberian
menit selama 1 jam. Data yang dikumpulkan berupa data penurunan kadar glukosa
darah mencit setelah perlakuan yang diukur setiap 30 menit selama 1 jam.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai antidiabetik yang diujikan pada hewan uji.
Hewan uji terlebih dahulu dicek gula darah puasanya lalu diinduksi dengan glukosa
20% lalu dilakukan pengamatan tiap 30 menit selama 1 jam. Setelah 30 menit diukur
kembali gula daranya lalu diberi obat tradisional yang sudah dibuat dalam bentuk
larutan yaitu daun binahong, daun sirih merah, kulit batang jamblang dan air. Setelah
dihitung 30 menit setelah pemberian OTRA dihitung lagi gula darahnya lalu dihitung
lagi 30 menit . data yang diperoleh dari tiga OTRA dan air yang digunakan kulit
batang jamblang jauh lebih cepat berefek dan lebih cepat menurunkan gulah darah
puasa disbanding menggunakan daun sirih merah, daun binahong dan air. Maka yang
BAB V
PENUTUP
A kesimpulan
Tradisional yaitu daun binahong, daun sirih merah, kulit batang jamblang dan air dan
hasil yang diperoleh adalah kulit batang jamblang jauh lebih cepat berefek dan lebih
B. saran
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida
Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat. Jakarta : UI Press.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Depkes RI.
Kesehatan Makassar.
Sloane, Ethel. 2004. “Anatomi dan Fisiologi untuk pemula”. EGC : Jakarta
Sukandar Elin Yuliana, dkk. 2008. “Iso Farmakoterapi”. PT. ISFI Penerbitan :
Jakarta
LAMPIRAN
Gambar 1 ekstrak daun binahong Gambar 2 Glukosa 20%