Anda di halaman 1dari 19

Simplisia

Bahan alamiah yang


dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan
apapun dan kecuali diyatakan
lain simplisia merupakan bahan
yang dikeringkan
Pembagian Simplisia

simplisia nabati simplisia pelikan

simplisia hewani
Simplisia nabati
simplisia yang berupa
tanaman utuh, bagian Simplisia
mineral/pelikan
tanaman atau eksudat
simplisia yang
tanaman
berupa bahan
pelikan atau
mineral yang
Simplisia hewani belum diolah atau
simplisia yang berupa hewan telah diolah
utuh , bagian hewan atau zat- dengan cara
zat berguna yang dihasilkan sederhana
oleh hewan
Dasar Pembuatan Simplisia

Simplisia dibuat dengan cara pengeringan


"Dilakukan dengan pengeringan cepat, tetapi
dengan suhu yang tidak terlalu tinggi"

Simplisia dibuat dengan proses khusus


"Berpegang pada prinsip bahwa pada simplisia
yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai
dengan persyaratan"

Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air


"Air yang digunakan harus terbebas dari
pencemaran serangga, kuman patogen, logam
berat dan lain-lain"
Tahapan Pembuatan Simplisia
1.Pengumpulan Bahan Baku

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-


beda antara lain tergantung pada :
a. Bagian tanaman yang digunakan
b. Umur tanaman yang digunakan
c. Waktu panen
d. Lingkungan tempat tumbuh

Senyawa aktif terbentuk secara


maksimal di dalam
bagian tanaman pada umur tertentu
Contoh pada tanaman Atropa belladonna

Alkaloid hiosiamina mula-mula terbentuk dalam


akar.
Dalam tahun pertama pembentukan hiosiamina
berpindah pada batang yang masih hijau.
Pada tahun kedua batang mulai berlignin dan
kadar hiosiamina mulai menurun sedangkan
pada daun kadar hiosiamina makin meningkat.
Kadar alkaloid hiosiamina tertinggi dicapai dalam
pucuk tanaman pada saat tanaman berbunga
Di samping waktu panen yang
dikaitkan dengan umur, perlu
diperhatikan pula saat panen yang
tepat

Contoh
Simplisia yang mengandung minyak
atsiri lebih baik
dipanen pada pagi hari
2.Sortasi Basah

Dilakukan untuk
memisahkan
kotoran-kotoran atau
bahan-bahan asing
lainnya dari bahan
simplisia
3. Pencucian

Dilakukan untuk menghilangkan ta


nah dan pengotoran lainnya yang
melekat pada bahan simplisia

Bahan simplisia yang mengandung


zat yang mudah larut dalam air,
pencucian agar dilakukan dalam
waktu yang sesingkat mungkin.
4. Perajangan

Dilakukan untuk mempermudah proses


pengeringan, pengepakan dan penggilingan.
Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan,
semakin cepat penguapan air, sehingga
mempercepat waktu pengeringan.

Untuk bahan simplisia seperti temulawak, temu


giring, jahe, kencur, dan bahan jenis lainnya
dihindari perajangan yang terlalu tipis untuk
mencegah berkurangnya kadar minyak atsiri.
5. Pengeringan

Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan


simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga
dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Pengeringan simplisia dilakukan dengan


menggunakan sinar matahari
atau menggunakan suatu alat pengering.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
selama proses pengeringan

Suhu pengeringan, kelembaban udara,


aliran udara, waktu pengeringan dan luas
permukaan bahan.

cara pengeringan

Alamiah Buatan
Pengeringan alamiah terbagi 2 : Pengeringan
buatan
"Dengan panas sinar matahari
langsung" Dengan
untuk bagian tanaman yang relatif menggunakan
keras seperti kayu, kulit kayu, biji suatu alat atau
mesin pengering
"Dengan cara tidak dipanaskan yang suhu
dengan sinar matahari langsung" kelembaban,
untuk mengeringkan bagian tekanan dan
tanaman yang lunak seperti bunga, aliran udaranya
daun, dan yang mengandung dapat diatur.
senyawa aktif mudah menguap.
6. Sortasi Kering

Tujuannya untuk memisahkan benda-


benda asing seperti bagian-
bagian tanaman yang tidak diinginkan
dan pengotoran-pengotoran lain yang
masih ada dan tertinggal pada
simplisia kering. Proses ini dilakukan
sebelum simplisia dibungkus
untuk kemudian disimpan.
7. Penyimpanan dan Pengepakan

Wadah harus bersifat tidak beracun dan


tidak bereaksi (inert) dengan isinya
sehingga tidak menyebabkan terjadinya
reaksi serta perubahan warna, bau, rasa
dan sebagainya pada simplisia.

Untuk simplisia yang tidak tahan terhadap


sinar disimpan dalam plastik atau botol yang
berwarna gelap atau kaleng
Simplisia terutama yang berbentuk cairan dikemas
dalam botol atau guci porselin.

Simplisia yang berasal dari akar, rimpang, umbi, kulit


akar, kulit batang, kayu, daun, herba, buah, biji dan
bunga sebaiknya dikemas dalam karung plastik.

Simplisia yang mudah menyerap uap air udara. Pada


penyimpanan simplisia tersebut dimasukkan dalam
wadah tertutup rapat dan sering kali diberi kapur tohor
sebagai bahan pengering
8. Pemeriksaan mutu

Pada pemeriksaa mutu simplisia


pemeriksaan dilakukan dengan cara
organoleptik, makroskopik, mikroskopik
dan atau cara kimia.

Pemeriksaan organoleptik dan makroskopik dilakukan


dengan mengunakan indera manusia pemeriksa
kemurnian dan mutu simplisia dengan mengamati
bentuk dan ciri-ciri luar serta warna dan bau simplisia.
Sebaiknya pemeriksaan mutu organoleptik
dilanjutkan dengan pemeriksaan
mikroskopik dengan menggunakan
mikroskop dengan mengamati ciri-ciri
anatomi histologi terutama untuk
menegaskan keaslian simplisia, dan
pemeriksaan untuk menetapkan mutu
berdasarkan senyawa aktifnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai