Anda di halaman 1dari 22

DIREKTORAT OBAT ASLI INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PERTANYAAN :
1.

2.

Bagaimana menurut Saudara


cara pemilihan & pengolahan
bahan baku yang dilakukan oleh
IKOT di daerah Saudara ? Apakah
sudah sesuai atau belum !
Bagaimana seharusnya ?
Sebutkan kriterianya !

Terdiri dari

BAHAN ALAM/
BAHAN DASAR
ALAM

Bahan Alam Nabati


Bahan Alam Hewani
Bahan Alam Mineral

Dapat berupa
Terdiri dari

SIMPLISIA

Simplisia nabati
Simplisia Hewani
Simplisia Mineral

HASIL OLAHAN SIMPLISIA


Ekstrak Medisinal
Senyawa kimia murni untuk obat
Senyawa kimia murni untuk prekursor

SIMPLISIA
(Kepmenkes 230/Menkes/IX/76)

Bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum


mengalami pengolahan apapun,atau diolah secara
sederhana, kecuali dinyatakan lain merupakan bahan
yang telah dikeringkan

Simplisia nabati
Simplisia yang berasal dari tanaman,yang berupa
tanaman utuh, bag.tanaman atau eksudat tanaman
Eksudat tanaman : Isi sel yang secara spontan keluar
dari tanaman, atau dengan cara tertentu dikeluarkan
dari selnya, atau zat nabati lain yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanaman, dan belum berupa
zat kimia murni

Simplisia hewani
Simplisia yang berasal dari hewan yang
berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan, dan
belum berupa zat kimia murni

Simplisia mineral/pelikan
Simplisia yang berupa mineral, yang belum
diolah atau diolah secara sederhana dan blm
berupa zat kimia murni

INDUSTRI HULU
Kemitraan
Industri dg
Petani

Tanaman
Budidaya
(GAP)

Tumbuhan
liar :
Tumbuhan hutan
Tumbuhan
pekarangan
Tumbuhan kebun

PENGUMPUL/
PENYALUR

> 90 %

Tanaman
petani
GAP : Good Agriculture Practices ( Cara Budidaya yang Baik )

INDUSTRI
OBA

OBAT BAHAN
ALAM

Mutu, keamanan dan manfaat suatu simplisia


tanaman obat dipengaruhi oleh :
Kandungan senyawa berkhasiat yang ada pada
simplisia tersebut
Kandungan senyawa berkhasiat
simplisia dipengaruhi oleh :
1. Asal tanaman obat (tempat tumbuh)
2. Kualitas dari tanaman obat yang akan
diambil untuk simplisia (genetis/kesehatan)
3. Cara dan waktu pengumpulan bahan untuk
simplisia (cara & waktu panen)
4. Cara penanganan (pengolahan pasca panen)
5. Cara pengepakan simplisia,
6. Penyimpanan simplisia.

CARA PENGUMPULAN BAHAN UNTUK SIMPLISIA


Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Bagian tanaman yang akan digunakan.
- Senyawa berkhasiat tidak terdapat pada seluruh bagian
tanaman, perlu diketahui bagian mana dari tanaman
yang akan diambil untuk simplisia
- Simplisia jangan tercampur dengan bagian lain dari
tanaman yang tidak dikehendaki, apalagi tercampur
tanaman lain.
Umur tanaman
- Kandungan senyawa berkhasiat dalam organ tanaman
tidak selalu tetap dari waktu ke waktu. Umur tanaman
menentukan jumlah kandungan zat aktif dlm tanaman
Waktu panen (pagi, siang, sore)
- Usahakan pemanenan dilakukan pada saat tanaman
mempunyai kandungan zat aktif paling tinggi.
Misal : Apabila akan diambil minyak atsirinya,
pemanenan dilakukan pagi hari.
Untuk diambil amilumnya, dipanen sore hari

PENGELOLAAN SIMPLISIA
PENERIMAAN

SORTASI BASAH

PENCUCIAN

Pemeriksaan kebenaran simplisia


Pemberian label secara benar/jelas

Memisahkan pengotor dan bahan asing


dari simplisia, misalnya : tanah, pasir,
tanaman atau bagian tanaman lain, bag.
lain dari tanaman yang tidak untuk simplisia.

Menghilangkan tanah dan pengotor lain


dari simplisia.
Menggunakan air bersih

Yang perlu diperhatikan dalam pencucian


1. Bahan yang mudah larut dalam air pencucian cepat
2. Kondisi air Harus bersih jangan, menambah jumlah
mikroba awal. Mikroba dalam air :
a. Pseudomonas sp
e. Proteus sp
b. Micrococcus sp
f. Enterobacter sp
c. Bacillus sp
g. Streptococcus sp
d. Escherichia sp
PENGUPASAN DAN PERAJANGAN
Untuk mempermudah proses pengeringan, penyimpanan
dan proses selanjutnya
Menggunakan alat perajang yang tidak bereaksi
dengan bahan
Semakin tipis semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan
adanya senyawa yang mudah menguap
Sebaiknya bahan dijemur dulu 1 hari sebelum dirajang

PENGERINGAN
Tujuan :Simplisia tidak mudah rusak, dapat disimpan
lebih lama.
Bila kadar air < 10%, tidak terjadi reaksi enzimatis,
mutu simplisia terjaga.
Bila kadar air rendah, tidak terjadi pertumbuhan
bakteri, kapang dan khamir simplisia tdk rusak.
Pertumbuhan bakteri akan terhenti apabila
kadar air simplisia < 10 %.
Suhu terbaik pengeringan 60o C. Untuk kayu,
biji, kulit bisa sampai 90o C. Untuk bahan
yang mengandung senyawa mudah menguap
dan rusak oleh panas 30o- 40o C.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami
atau buatan.

Hal yang perlu diperhatikan


Suhu Pengeringan
Kelembaban Udara
Aliran Udara
Waktu Pengeringan
Luas Permukaan bahan

Apabila :

Irisan terlalu tebal


Suhu pengeringan terlalu tinggi
Penguapan permukaan bahan lebih cepat
dari bagian dalam

Terjadi Face
Hardening

Cara pengeringan
A. Pengeringan alamiah:
- Pengeringan langsung di bawah sinar
matahari
untuk bagian tanaman yang keras
(kayu, akar, kulit kayu, biji dsb).
Juga untuk bahan yang mengandung
senyawa thermostabil
Untuk bahan yang relatif lunak dan tidak
tahan sinar UV, perlu ditutup dengan
kain hitam
- Diangin-anginkan Untuk bagian
tanaman yang lunak (daun, bunga,
thallus dsb.) dan mengandung senyawa
thermolabil

B. Pengeringan buatan
- Pengeringan dengan alat pengering ( Oven,
ruang pengering, ban berjalan dsb.)
- Suhu, kelembaban, tekanan dan aliran udara
dapat dikontrol
- Prinsip : Udara panas dialirkan ke dalam
ruangan, dan bahan ditaruh pada rak-rak di
dalam ruangan tersebut
- Dapat juga bahan di taruh pada ban
berjalan, dan dilewatkan lorong atau
ruangan yang udaranya telah dipanaskan
- Hasil pengeringan lebih baik daripada
pengeringan alamiah, mutu simplisia lebih
bagus

SORTASI KERING

Membersihkan simplisia
kering dari pengotor
yang mungkin masih
tertinggal

PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN

Daya tahan simplisia dalam penyimpanan


tergantung :
Jenis simplisia
Kadar air
Cara pengepakan dan penyimpanan

Pengepakan Simplisia Kering


Tujuan : Melindungi simplisia terhadap cemaran
dan pengaruh cuaca.
Setiap kemasan harus diberi label :
Nama simplisia (nama daerah/latin)
Jumlah
Nama pemasok
Tanggal pengepakan
Kadaluwarsa (bila ada)
Cara pengepakan tergantung jenis simplisia dan
tujuan pengepakan.
Bahan dan bentuk pengepakan disesuaikan, yang
penting dapat melindungi simplisia dari
kerusakan dan hemat tempat waktu penyimpanan dan distribusi

Syarat Wadah
1. Tidak beracun
2. Inert sehingga tidak menyebabkan
perubahan bau, rasa, warna dan reaksi dari
simplisia
3. Melindungi simplisia baik dari pencemaran
maupun pengaruh lingkungan yang dapat
menurunkan kualitas.
4. Simplisia yang tidak tahan sinar, misal yang
mengandung vitamin, pigmen, minyak perlu
wadah aluminium foil, plastik atau botol yang
gelap
5. Wadah yang sering digunakan :
Karung, Kantong plastik, Kantong kertas
kedap udara, peti, drum kaleng/besi
berlapis, karton, peti kayu, botol/guci

PENYIMPANAN SIMPLISIA
1. Selama penyimpanan dapat terjadi penurunan mutu
dan kerusakan simplisia
2. Penyebab kerusakan utama simplisia adalah AIR dan
KELEMBABAN. Kadar air simplisia perlu dikendalikan
3. Perlu diperhatikan cara penyimpanan, mulai dari
pengepakan, pembungkusan, wadah, kondisi gudang,
sistem pengawetan dan pemeriksaan mutu secara
berkala pada penyimpanan dalam jangka lama
4. Simplisia berupa kayu, akar, kulit kayu,yang
mengandung damar kurang higroskopis
5. Daun dan herba kering dapat menyerap air 10 15%
dari bobot bahan, bahkan ada yang sampai 30%
6. Glikosida terurai pada kadar air 8%
Secara umum dapat diambil sebagai pedoman, kadar
air dalam simplisia sebaiknya tidak lebih dari 5%

7. Wadah simplisia harus tidak beracun, inert sehingga tidak


menyebabkan perubahan bau, rasa dan warna.
8. Wadah harus dapat melindungi simplisia yang disimpan
dari penurunan mutu, dehidrasi, penyerapan air, cemaran
proses kimia intern
9. Penyimpanan simplisia kering biasanya dilakukan pada
suhu kamar (15o 30o C), atau suhu sejuk (5o -15o C) atau
suhu dingin (0o 5o C). Disamping itu kelembaban udara
perlu serendah mungkin
10.Gudang harus dengan ventilasi yang cukup, tidak bocor.
sinar matahari tidak langsung masuk ke gudang, dapat
mencegah masuknya hewan
11.Pengaturan simplisia di dalam gudang harus berprinsip
FIFO bagi simplisia-simplisia sejenis

PENGAWASAN MUTU
Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu :

Penerimaan bahan baku dari pemasok


Akan diolah menjadi produk
Dalam penyimpanan jangka panjang (secara berkala)

Pemeriksaan simplisia meliputi :


Identifikasi
Makroskopis/mikroskopik
Organoleptis
Mikrobiologis
Kimiawi
BUKU STANDAR : FI, MMI, BUKU RESMI LAINNYA

Mutu simplisia harus memenuh standar FI, MMI,


Permenkes, SK Menkes, SK Kepala Badan POM dan
standar resmi lainnya (buku-buku WHO USP,BP, BPC
dsb.)
Evaluasi ini mencakup identifikasi untuk penentuan
kualitas dan kemurnian simplisia

Anda mungkin juga menyukai