Kelompok 2
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 3
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 3
D. Metode ........................................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
A. PHYCOPHYTA .......................................................................................................................... 4
B. MYCOPHYTA = MYOPHYTA ................................................................................................ 4
C. Klasifikasi Simplisia Phycophyta, Mycophyta ........................................................................... 5
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ................................................................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lai simplisia merupakan
bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani
dan simplisia pelikan atau mineral.
a) Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau
zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya.
b) Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utut, bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
c) Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan pelikan
atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa zat kimia murni.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Phycophyta, Mycophyta
2. Simplisia Phycophyta, Mycophyta
3. Klasifikasi Simplisia Phycophyta, Mycophyta
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami Definisi Phycophyta, Mycophyta
2. Mengetahui dan memahami Simplisia Phycophyta, Mycophyta
3. Mengetahui dan memahami Klasifikasi Simplisia Phycophyta, Mycophyta
D. Metode
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah browsing internet
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PHYCOPHYTA
Merupakan nama divisi dan merupakan golongan rumput laut atau makroalga
yang befungsi sebagai produsen primer dalam siklus rantai makanan di laut.
B. MYCOPHYTA = MYOPHYTA
Disebut mirip jamur karena struktur tubuh dan cara reproduksinya mirip fungi.
Pada saat zygotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba atau disebut juga Amoeboid.
Protista mirip jamur terdiri atas filum Mycomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.
a. Myxomycota
Myxomycota biasa disebut jamur lendir Plasmodial. Sebagian besar spesies
Myxomycota memiliki ciri berpigmen terang, umumnya berwarna kuning atau orange
dan semuanya heterotrofik. Tahapan memperoleh makanan merupakan suatu masa
Amoeboid yang disebut Plasmodium. Plasmodium merupakan suatu massa tunggal
sitoplasma yang tidak dibagi oleh membran dan mengandung banyak nukleus.
Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter.
Meskipun berukuran besar, Plasmodium tidaklah multiseluler.
b. Acrasiomycota
Jamur lendir seluler berbeda dengan jamur lendir palsmodial karena jamur lender
seluler merupakan organisme haploid (hanya zigot saja yanh diploid). Adapun pada
jamur lendir Plsmodial, kondisi diploid lebih dominan dalam siklus hidupnya. Jamur
lendir seluler memiliki tubuh buah (fruitingbody) yang berfungsi dalam reproduksi
aseksual. Sebagian besar jamur lendir seluler tidak memiliki tahapan berflagel.
Contoh spesiesnya adalah Dyctyostelium.
c. Oomycota
Oomycota contohnya adalah jamur air (watermold), karat putih (whiterust), dan jamur
berbulu halus (downymildew). Oomycota berasal dari kata, Oo = telur dan mycota =
jamur. Istilah ini lebih dikenal dengan “fungi telur”. Sebagian besar jamur air
merupakan pengurai yang tumbuh seperti kumpulan kapas. Jamur air biasanya
terdapat pada hewan atau alga yang mati, terutama di air tawar.
Oomycota merupakan pengurai yang penting dalam ekosistem air. karat putih, jamur
berbulu halus umumnya hidup di tanah sebagai parasit pada tumbuhan. Contoh
spesies Oomycota adalah Saprolegnia. Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke
4
dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur
mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak
berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.
5
2. SACCHAROMYCES SICCUM
Nama lain : Ragi kering, Dry yeast
Tanaman asal : Saccharomyces cerevisiae
Keluarga : Ascomycetes
Zat berkhasiat
utama / Isi : Vitamin dan putih telur.
Penggunaan : Sumber vitamin B komplek dan zat putih telur.
Bagian yang
Digunakan : Ragi yang diperoleh dari biakan pilihan.
Cara panen : Ragi yang berasal dari pabrik bir disebut
ragi bir kering, dan apabila telah dihilangkan rasa pahitnya disebut ragi bir kering
tidak pahit. Ragi yang berasal dari kultur dengan media yang serasi disebut ragi utama
kering.
Keterangan : 10 gram ragi setara dengan 35 kalori; 4,6 gram protein nabati; 0,2
gram lemak; 3,7 gram hidrat arang; 11 mg kalsium; 189 mg fosfor anorganik dan 1,8
mg besi.
6
3. SECALE CORNUTUM
Nama lain : Sekale kornutum, Gandum Induk,
Tanaman asal : Claviseps purpurea
Keluarga : Hypocreaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi : Alkaloida, terbagi 3 golongan:
1. Ergotamina (ergotamina, ergotaminina,
ergosinina).
2. Ergotoksina (ergokristina, ergokriptina,
ergokornina, ergokristinina, ergokriptinina,
ergokomina).
3. Ergobasina, (ergobasina / ergonivina,
ergobasinina, ergonovinina.
Tiramina, histamina, ergotionina dan
glikokolbetaina.
4. Lemak terdiri dari trioleinat,
trioksileinat dan fitosterin, lesitin,
ergosterin, asam sfaselin, manit,
trehalosa dan mineral utama asam
fosfat.
Persyaratan
Kadar : Kadar alkaloida jumlah dihitung sebagai ergotoksina tidak kurang
dari 0,2%; Kadar alkaloida yang larut dalam air dihitung sebagai ergometrina
(ergonovina) tidak kurang dari 0,03%.
Penggunaan : Semua alkaloida – alkaloida ini menyebabkan kontraksi otot polos
terutama otot uterus. Jika dosis lebih besar maka juga menguncupkan otot saluran
kemih, usus dan pembuluh darah
Pemerian : Bau dan rasa tidak enak
Bagian yang
Digunakan : Sklerotium dari Claviseps purpurea yang
tumbuh dalam buah Secale cereale
Sediaan : 1. Ergometrini maleas ( FI ) untuk :
- Ergometrini Compressi (F.N)
- Ergometrini Injectio (F.N)
7
2. Ergotamini Tartras ( FI ) untuk :
- Ergotamini Injectio (F.N)
- Ergotamini Compressi (F.N)
- Ergotamini Solutio (F.N)
- Coffeini Ergotamini Pulveres (F.N)
3. Secalis Cornuti Pulvis (FI)
4. Secalis Cornuti Extractum (FI), untuk Secalis Guttae (F.N)
5. Secalis Cornuti Tinctura (FI)
Penyimpanan : Dalam keadaan utuh ditempat sejuk dan kering.
4. USNEA THALLUS
Nama lain : Kayu angin, Linchen Dasypogus
Tanaman asal : Usnea misaminensis
Keluarga : Usneaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi : Asam urat, zat pahit, hidrat arang
Penggunaan : Astringen, obat sakit perut, anti septik
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit
Bagian yang
Digunakan : Seluruh thallus, berbentuk benang, pada umumnya bulat memanjang,
bercabang – cabang berwarna abu – abu sampai biru kehijauan pucat.
8
5. LYCOPODIUM
Nama Lain : likopodium
Sumber : Likopodium clavatum
Famili : lycopodiaceae
Penggunaan : pembalut pil,diuretikum, pencahar lemah
Bagian yang digunakan: spora
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Phycophyta Merupakan nama divisi dan merupakan golongan rumput laut atau
makroalga.
Mycophyta = myophyta disebut mirip jamur karena struktur tubuh dan cara
reproduksinya mirip fungi. Pada saat zygotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba
atau disebut juga Amoeboid.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun agar penulisan makalah – makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
10
Daftar Pustaka
Buku Farmakognosi jilid III SMK
Danisubandi.blogspot.com
11