Anda di halaman 1dari 26

PENGAMATAN SIMPLISIA PHYCOPHYTA DAN MYCOPHYTA

Untuk mengetahui simplisia phycophyta dan mycophyta


Untuk memenuhi tugas bahasa indonesia

Disusun Oleh:

MASLAKHATUN NI’MAH
XII FARMASI 2

SMK AVICENNA LASEM


TAHUN AJARAN 2018/2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Dalam karya ilmiah sederhana “Phycophyta dan mycophyta” telah disahkan dan
disetujui pada:

Hari :
Tanggal :

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

RUMIYATI,S.Pd SITI KHALIMAH,S.Pd

Kepala Sekolah

M.LUTHFI THOMAFI,Lc, M.Pd

ii
HALAMAN MOTTO

 Tidakada kata menyerah sebelum bertanding.


 Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.
 Kesempatan hanya datang satu kali, begitu juga kepercayaan.Ikhtiar menuju
tawakal, dan berakhir keterharuan atas kesabaran.
 Keberhasilan tidak datang secara tiba-tiba, tapi karena usaha dan kerja keras

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan ini saya persembahkan kepada:


 Allah SWT. 
 Ayah dan Ibu tercinta. 
 Guru Pembimbing serta Bapak Kepala SMK AVICENNA LASEM
 Bapak dan Ibu Guru SMK AVICENNA LASEM
 Teman-teman di SMK AVICENNA LASEM

iv
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang


Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah
kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang
telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna
dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis
ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan boraks dan formalin
sebagai pengawet pada makanan. Dengan begitu maka kesehatan akan lebih
terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit baru yang diakibatkan
penggunaan bahan-bahan terlarang sebagai bahan baku makanan. Kami juga
mengharapkan kinerja yang lebih baik dan tegas serta efektif dari pihak pengawas
makanan yang merupakan bagian dari kepemerintahan, sehingga makanan yang
dihasilkan dari Indonesia dapat lebih terjamin dan sehat
 
Lasem, 9 November 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i
Halaman Pengesahan.......................................................................................ii
Halaman Motto...............................................................................................iii
Halaman Persembahan....................................................................................iv
Kata Pengantar.................................................................................................v
Daftar Isi..........................................................................................................vi
Daftar Gambar................................................................................................vii
Abstrak............................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Identitas masalah ......................................................................................2
1.3 Pembatasan masalah..................................................................................2
1.4 Rumusan masalah......................................................................................2
1.5 Tujuan dan manfaat...................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................3
2.1 Dasar Teori ...............................................................................................3
BAB III METODE........................................................................................10
3.1 Alat ..........................................................................................................10
3.2 Bahan .......................................................................................................10
BAB IV CARA KERJA.................................................................................11
BAB V PEMBAHASAN...............................................................................12
BAB VI PENUTUP ......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14

vi
DAFTAR GAMBAR

1. Simplisia Agar-agar
Nama lain : Agar – agar, Gelosa,
Vegetable gelatin.
Tanaman asal : Gelidium cartilagenium  (L)*
Gracilaria confervoides 
(L)**
Sejenis ganggang merah***
Keluarga : *     Gelidiaceae
**   Sphaerococcaceae
*** Kelas : Rhodophyceae
Zat berkhasiat : Garam kalsium dari gelosa,
utama / Isi yaitu hidrat arang kompleks
yang tersusun dari rangkaian
galaktosa dimana molekul
yang terakhir berikatan
dengan asam sulfat, iodiu

vii
2. Simplisia Sccharomyces Siccum
Nama lain : Ragi kering, Dry yeast
Tanaman asal : Saccharomyces cerevisiae (Meyen)
atauCandida utilis (Hannegeng)
Keluarga : Ascomycetes
Zat berkhasiat : Vitamin dan putih telur.
utama / Isi
Penggunaan : Sumber vitamin B komplek dan zat putih
telur.

viii
3. Simplisia Secale Cornutum
Nama lain : Sekale kornutum, Gandum Induk, Mother
of Rye, Ergot, Horn Seed.
Tanaman asal : Claviseps purpurea *, Secale cereale **
Keluarga : Hypocreaceae *, Poaceae **
Zat berkhasiat     Alkaloida,
: terbagi 3 golongan:
utama / Isi 1.  Ergotamina  (ergotamina, ergotaminina,
ergosinina).
2.  Ergotoksina (ergokristina, ergokriptina,
ergokornina, ergokristinina, ergo-

ix
kriptinina, ergokomina).
3.  Ergobasina, (ergobasina / ergonivina,
ergobasinina, ergonovinina.

4. Simplisia Usneae Thallus


Nama lain : Kayu angin, Linchen Dasypogus
Tanaman asal : Usnea misaminensis (Vain)
Not, Usneadasypoga (Acharius) atau Usnea sp.
Keluarga : Usneaceae
Zat berkhasiat : Asam urat, zat pahit, hidrat arang
utama / Isi
Penggunaan : Astringen, obat sakit perut, anti septik

x
xi
ABSTRAK

Dalam bab ini, kita membahas simplisia yang berasal dari phycophyta dan
Mycophyta. Phycophyta (rumput laut atau makroalga) adalah kelompok tanaman
tingkat rendah bersifat fototrof yang tidak mempunyai akar, daun, dan batang
sebenarnya, tetapi memiliki talus yang berfungsi sebagai alat vegetatif.
Mycophyta disebut mirip jamur atau fungi karena memiliki struktur tubuh dan
cara reproduksi yang mirip fungi.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa simplisia phycophyta dan mycophyta yang
digunakan dalam pengobatan.

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata Farmakognosi berasal dari dua perkataan Yunani yaitu Pharmakon
yang berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi
farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat, di Indonesia farmakognosi
dikhususkan ilmu yang mempelajari tentang obat dari bahan nabati, hewani
dan mineral.
Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami
yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji
toksikologi dan uji biofarmasetika.
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia
sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam
definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum
Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan
organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan
pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu
penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol
dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari
biakkan cendawan Streptomyces venezuela.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa
tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan
menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika
bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan
dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan
simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.

1
1.2 Identitas Masalah
 Bgaaimana cara mengetahui simplisia phycophyta dan mycophyta

1.3 Pembatasan Masalah


 Sebaiknya dilakukan terus praktikum farmakognosi agar lebih
mengenal simplisia

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan uji mikroskopik
2. Apa yang dimaksud dengan uji organoleptik

1.5 Tujuan dan Manfaat


 Mengamatisimplisia phycophyta dan mycophyta secara makroskopik
 Melakukan identifikasi simplisia phycophyta dan mycophyta dengan
metode organoleptis
 Dapat membedakan bagian-bagian dari simplisia phycopyta
danmycophyta satu danyang lainnya

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Dalam bab ini, kita membahas simplisia yang berasal dari
phycophyta dan Mycophyta. Phycophyta (rumput laut atau makroalga)
adalah kelompok tanaman tingkat rendah bersifat fototrof yang tidak
mempunyai akar, daun, dan batang sebenarnya, tetapi memiliki talus yang
berfungsi sebagai alat vegetatif. Mycophyta disebut mirip jamur atau fungi
karena memiliki struktur tubuh dan cara reproduksi yang mirip fungi.

PHYCOPHYTA
Merupakan nama divusi dan merupakan golongan rumput laut atau makroalga
yang befungsi sebagai produsen primer dalam siklus rantai makanan di laut.

MYCOPHYTA=MYOPHYTA
Disebut mirip jamur karena struktur tubuh dan cara reproduksinya mirip fungi.
Pada saat zygotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba atau disebut juga
Amoeboid. Protista mirip jamur terdiri atas filum Mycomycota, Acrasiomycota,
dan Oomycota.
A. Myxomycota
Myxomycota biasa disebut jamur lendir Plasmodial. Sebagian besar
spesies Myxomycota memiliki ciri berpigmen terang, umumnya berwarna
kuning atau orange dan semuanya heterotrofik. Tahapan memperoleh
makanan merupakan suatu masa Amoeboid yang disebut Plasmodium.
Plasmodium merupakan suatu massa tunggal sitoplasma yang tidak dibagi
oleh membran dan mengandung banyak nukleus. Plasmodium dapat tumbuh
hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter. Meskipun berukuran
besar, Plasmodium tidaklah multiseluler.

3
Contoh dari jamur lendir Plasmodial adalah Physarium. Yang memiliki
ciri yang khas, yaitusebelum terjadi singami (penggabungan) terdapat sel-sel
haploid yang menyerupai sel berflagel dan amoeba (sel amoeboid)
Jika habitat duatu jamur lendir plasmodial mengering atau tidak ada
makanan yang tersisa, Plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi
menjadi suatu tahapan siklus hidupnya berfungdi dalam reproduksi seksual.

B. Acrasiomycota
Jamur lendir seluler berbeda dengan jamur lendir palsmodial karena
jamur lender seluler merupakan organisme haploid (hanya zigot saja yanh
diploid). Adapun pada jamur lendir Plsmodial, kondisi diploid lebih dominan
dalam siklus hidupnya. Jamur lendir seluler memiliki tubuh buah (fruiting
body) yang berfungsi dalam reproduksi aseksual. Sebagian besar jamur lendir
seluler tidak memiliki tahapan berflagel. Contoh spesiesnya adalah
Dyctyostelium.

C. Oomycota
Oomycota contohnya adalah jamur air (water mold), karat putih (white rust),
dan jamur berbulu halus (downy mildew). Oomycota berasal dari kata, Oo =
telur dan mycota = jamur. Istilah ini lebih dikenal dengan “fungi telur”.
Sebagian besar jamur air merupakan pengurai yang tumbuh seperti kumpulan
kapas. Jamur air biasanya terdapat pada hewan atau alga yang mati, terutama
di air tawar.
Oomycota merupakan pengurai yang penting dalam ekosistem air. karat
putih, jamur berbulu halus umumnya hidup di tanah sebagai parasit pada
tumbuhan. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh
dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi
gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil,
struktur membran jamur ini mirip ganggang.

4
Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Myxomycota (Jamur Lendir)
2. Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang
membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk. Jamur lendir dapat
berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif,
plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan
berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa
yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah
dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium
yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora
yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan
sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet
yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan
betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa. Jamur
lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan
bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel
tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler
tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi
yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk
tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak
spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut
terdiri dari sel yang haploid. Contohnya adalah: Dictyostelium
discoideum OOMYCOTINA
1. Oomycota (Jamur Air)
Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab / perairan.
Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti
dalam jumlah banyak.Dinding selnya terdiri dari selulosa
Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela
untuk berenang. Sporangiofor / tangkai sporangium menonjol keluar agar
memudahkan penyebaran spora oleh angin , biasanya yang dilepaskan
sporangiumnya. Reproduksi seksual dengan membentuk gamet,

5
setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora.
Contoh jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium.
Saprolegnia
Phytophtora
Saprolegnia =Jamur parasit pada ikan (lele, dll ) dan ada yang hidup
saprofit pada hewan-hewan yang mati di air dengan menguraikan organik
menjadi anorganik
Phytophthora= Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang
hidup parasit.
Yang parasit =
1. Phytophtora infestans parasit pada kentang
2. Phytophtora nicotianae parasit pada tembakau
3. Phytophtora palmifera parasit pada kelapa
4. Phytoptora faberi parasit pada karet
Berikut ini adalah deskripsi beberapa simplisia phycophyta dan mycophyta yang
digunakan dalam pengobatan.
1. AGAR
Nama lain : Agar-agar, gelosa, vegetable gelatin
Nama hewan asal : Gelidium cartilagineum L., Gracilaria
confervoides L.
Keluarga : Gelidium cartilagenium L. Dari keluarga
Gelidiaceae, sedangkan Gracilaria confervoides
L. Dari keluarga Sphaerococcaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Garam kalsium dari gelosa, yaitu hidrat arang
kompleks ynag tersususun atas rangkaian
galaktosa, yang molekul terakhirnya berikatan
dengan asam sulfat dan iodium
Persyaratan kadar : 200-100 bagian per juta
Penggunaan : Banyak dipakai untuk pengobatan sembelit kronis
karena mampu mengisap dan mengikat air
sehingga berfungsi sebagai pelumas dan

6
penambah isi usus. Selain itu, agar digunakan
sebagai bahan pensuspensi (suspending agent)
Pemerian : Umumnya berupa berkas potongan- potongan
memanjang yang tipis seperti selaput dan
berlekatan atau berbentuk keping, serpih, atau
butiran; warna abu-abu kekuningan sampai kuning
pucat atau tidak berwarna; tidak berbau atau
berbau lemah; dan rasa berlendir. Jika lembap, agar
tampak liat, sedangkan jika kering, agar rapuh
Bagian yang digunakan : Koloidal hidrofil kering yang diperoleh dari
penyarian
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. SACCHAROMYCES SICCUM
Nama lain : Ragi kering, dry yeast
Nama hewan asal : Saccharomyces cerevisiae Meyen atau
Candida utilis Henneberg
Keluarga : Ascomycetes
Zat berkhasiat utama / isi : Vitamin dan protein
Penggunaan : Sumber vitamin B kompleks dan protein
Pemerian : Bau dan rasa khas
Bagian yang digunakan : Ragi yang diperoleh dari biakan pilihan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
KETERANGAN TAMBAHAN
a.   Jenis ragi kering
 Ragi yang berasal dari pabrik bir disebut ragi bir kering
 Ragi bir yang telah dihilangkan rasa pahitnya disebut ragi bir kering
tidak pahit
 Ragi yang berasal dari kultur dengan media yang serasi disebut ragi
utama kering
b.  Sediaan

7
Tablet YEASTAFORT (Kimia Farma)

3. SECALE CORNUTUM
Nama lain : Sekale kornutum, gandum induk, mother of
rye, ergot, horn seed
Nama hewan asal : Claviceps purpurea yang tumbuh dalam
buah secale cereale
Keluarga : Claviceps purpurea dari keluarga
Hypocreaceae, sedangkan Secale cereale
dari keluarga Poaceae
Zat berkhasiat utama / isi :
1. Alkaloida, yang terdiri atas tiga golongan, yaitu:
 Ergotamina (ergotamina, ergotaminina, dan ergosinina)
 Ergotoksina (ergokristina, ergokriptina, ergokornina,
ergokristinina, ergokriptinina, dan ergokomina)
 Ergobasina (ergobasina atau ergovinina)
2.  Tiramina, histamina, ergotionina, dan glikokolbetaina
3.  Lemak (yang terdiri atas trioleinat, trioksileinat dan fitosterin), lesitin,
ergosterin, asam sfaselin, manit, trehalosa, dan mineral utama asam fosfat
Persyaratan kadar : Kadar alkaloida jumlah dihitung sebagai
ergotoksina tidak kurang dari 0,2% Kadar
alkaloida yang larut dalam air dihitung
sebagai ergometrina (ergonovina) tidak
kurang dari 0,03%
Penggunaan : Antimigrain dan oksitosika (obat yang
berfungsi merangsang kontraksi dinding
rahim/uterus sehingga memudahkan
proses pelahiran bayi)
Pemerian : Bau dan rasa tidak enak
Bagian yang digunakan : Sklerotium Claviceps purpurea yang
tumbuh dalam buah Secale cereale

8
Penyimpanan : Dalam keadaan utuh di tempat sejuk dan
kering
KETERANGAN TAMBAHAN
Sediaan :
1. BELLAPHEN (Soho) dan
CAFERGOT (Novartis) mengandung ergotamin tartrat
2. METHERGIN (Sandoz) dan
BLEDSTOP (Caprifarmindo)
mengandung metilergeometrin
maleat
3.Secalis Cornuti Extractum, Secalis
Cornuti Pulvis, dan Secalis Cornuti
Tinctura
4. USNEA THALLUS
Nama lain : Kayu angin, lichen dasypogus
Nama hewan asal : Usnea misaminensis (Vain.) Not., Usnea
dasypoga Acharius, atau Usnea sp.
Keluarga : Usneaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Asam usnat dan senyawa depsida, seperti
asam bartolat, asam usnetin, dan asam
barbatin
Penggunaan : Adstringensia
Pemerian : Bau lemah dan tidak berasa
Bagian yang digunakan : Seluruh talus yang berbentuk benang,
umumnya bulat memanjang, bercabang-
cabang, dan berwarna abu-abu, sampai
biru kehijauan pucat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Sediaan : SCABICID (Kimia Farma)

9
BAB III
METODE

3.1 ALAT
 Mikroskop
 Pipet tetes
 Kaca penutup
 Gelas beaker
 Bolpoin
 Buku
 Penggaris

3.2 BAHAN
 Agar-agar
 Saccharomyces siccum
 Secale cornutum
 Usneae thallus

10
BAB IV
CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Mengambilsimplisia phycophyta dan mycophyta yang akan di amati
3. Mengamati atau tetesisedikit denganmenggunakan aquades lalututup dengan
kaca objek
4. Lalu amati menggunakanmikroskop
5. Kemudian fotohasil pengamatan tersebut

11
BAB V
PEMBAHASAN

Pada pembahasan simplisia phycophyta dan mycophyta, kita hanya membahas 4


simplisia, yaitu:
Pertama, ambilsimplisia agar taruh dalamkaca preparat tetesi aquades
sedikit,kemudian amati menggunakan mikroskop. Memiliki warna abu-abu tidak
berbau dan rasa berlendir.
Kedua, ambil simplisia saccharomyces siccum taruh dalam kacapreparat tetesi
aquades sedikit, kemudian amatimenggunakan mikroskop. Memiliki warna ,bau
dan rasa yang khas.
Ketiga, ambil simplisia secale cornutum taruh dalam kacapreparat tetesi aquades
sedikit, kemudianamatimenggunakan mikroskop. Memilikiwarna bau dan
rasayang khas.
Keempat, ambil simplisiausneae thallus taruh dalam kaca preparat tetesi
aquadessedikit , kemudian amati menggunakan mikroskop.memiliki warna abu-
abu ,bau lemah dan tidak berasa

12
BAB VI
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini dapat di simpulkan bahwa kita dapat
mengetahui bentuk, warna, bau dan rasa simplisia phycophyta dan
mycophyta

7.2 Saran
Sebaiknya mikroskop yang di gunakn haruys bisa dan bisa mengetahui
simplisia yang diamati

13
DAFTAR PUSTAKA

http://danisubandi.blogspot.com/2014/09/phycophyta-mycophyta-myophyta.html
http://evrilpramestari12.blogspot.com/2017/01/pengertian-simplisia-dari-
phycophyta.html

14

Anda mungkin juga menyukai