Anda di halaman 1dari 92

WORKSHOP

PENDATAAN KELUARGA SEHAT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS
26 – 28 FEBRUARI 2018

MANAJEMEN PENDEKATAN
KELUARGA SEHAT
DR. H. NUGI NURDIN, S.Sos, SKM, M.Si
WIDYAISWARA AHLI MADYA
BAPELKES PROVINSI SUMATERA SELATAN

4/10/2019 1
Who am I …….? Nama : DR. Nugi Nurdin,SKM,S.Sos,M.Si
Lahir: Bandung, 29 September 1967
Education/ Training
• Medical Analys Academy(D3)
• Public Administration(S1)
• Public Health(S1)
• Magister Environment Management of
Health(S2)
• Doktoral Coomunity Epidemiology (S3
• AMDAL A,C Training
ugie2010@yahoo.com • Widyaiswara base training
Aktivitas • Surveyor for Institution Acreditation
Training
• Staf Bapelkes Prov.Sumsel
• MOT Training,
• Pengurus PATELKI Prov.Sumsel • TOT Epidemiologi
• Pengurus ILKI Prov.Sumsel • TOT Poskestren
• TOT Kompetensi Pejabat Struktural PKM
• TOT Kompetensi wadir keuangan RS
Hp.08127826086 • TOT Outbond, TOT TKHI, TOT Promkes,
TOT KS dan lain-lain.
SISTEMATIKA
BAHASAN I BAHASAN II
-Etika pendataan - Perhitungan Indeks Keluarga
-Penggunaan Instrumen Sehat (IKS)
- Analisis Data

BAHASAN III BAHASAN IV


-Identifikasi Masalah - Maintenance
-Intervensi ( Keberlanjutan Pendekatan
Keluarga)

4/10/2019 Nugi Nurdin 3


Tujuan Umum:
-Peserta mampu melakukan manajemen Pendekatan
Keluarga

Tujuan Khusus:
-Peserta mampu melaksanakan pendataan Keluarga Sehat
-Peserta mampu menganalisis hasil pendataan Keluarga Sehat
-Peserta mampu melakukan intervensi kepada individu,
keluarga dan komunitas
-Peserta mampu memahami keberlanjutan dari program

4/10/2019 Nugi Nurdin 4


BAHASAN -1

• Etika Pendataan
• Penggunaan Instrumen

4/10/2019 Nugi Nurdin 5


ETIKA PENDATAAN
– Menghormati norma sosial setempat.
– Menjelaskan tujuan wawancara dan pengukuran
– Minta persetujuan dari AK bahwa mereka tidak
keberatan untuk di wawancara
– Menciptakan suasana yang baik, memperhatikan dan
bersikap netral terhadap respon dari Anggota Keluarga
(AK), tidak memberi kesan memaksa, tidak emosi, tidak
mengarahkan jawaban, menghindari percakapan yang
menyimpang atau bertele-tele, minta maaf sebelumnya
untuk pertanyaan yang sensitif.
– Mengucapkan terima kasih saat berpamitan.
Hal-hal yang perlu diingat sebelum
melakukan kunjungan rumah
– Pilih waktu yang tepat
– Mengupayakan mengetahui kapan responden ada
di tempat
– Hindari pengaruh orang ketiga pada saat
wawancara
– Bila orang ketiga tidak dapat dihindari, sampaikan
pada orang ketiga tersebut untuk tidak
mempengaruhi jawaban
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan wawancara
– Berpakaian sopan dan rapih
– Sikap rendah hati
– Sikap hormat kepada AK
– Ramah dalam bersikap dan berucap
– Sikap penuh pengertian pada AK dan netral
– Sanggup menjadi pendengar yang baik
– Buat kesan baik saat melakukan pendekatan pertama
– Buat kalimat dengan istilah yang dipahami
– Mencatat semua jawaban dengan teliti, lengkap dan jelas
– Lakukan probing jika jawaban AK belum jelas/ tidak
konsisten.
FAKTOR KEBERHASILAN WAWANCARA
– Situasi wawancara ( waktu, tempat, ada orang
ketiga, sikap responden)
– Responden /Sasaran objek wawancara
(karakteristik, pemahaman pertanyaan)

– Isi pertanyaan ( tingkat kepekaan, tingkat kesulitan


menjawab, pertanyaan tidak menarik, kerahasiaan
informasi yang diberikan).
– Pewawancara ( dapat memotivasi responden, rasa
percaya dan aman, keterampilan, latar belakang
sosial )
PENGENDALIAN MUTU HASIL WAWANCARA
– Ada koordinator pengumpul data untuk setiap tim
pewawancara.

– Hasil wawancara oleh anggota tim harus segera di


teliti dan validasi oleh koordinator sebelum
editing. Koordinator ikut juga membantu
memecahkan masalah yang terjadi di lapangan
– Teknik wawancara dan prosedur yang benar harus
diikuti oleh tim pewawancara.
– Keberhasilan pengumpulan data sangat ditentukan
oleh pelatihan, pengorganisasian, persiapan,
penyelenggaraan kegaiatan, dan pasca kegiatan.
PENGGUNAAN INSTRUMEN

1. Online dengan aplikasi Keluarga


Sehat

2. Instrumen (Quesioner family


folder) bentuk hard copy

Nugi Nurdin
Blok I. Pengenalan
Tempat

Blok II. Keterangan


Keluarga

Blok III. Keterangan


Pengumpul Data

Blok IV. Keterangan


Anggota Keluarga

Blok V. Keterangan
Individu
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
(PROKESGA)
Macam dan bentuk pertanyaan
1. Pertanyaan tertutup

2. Pertanyaan dengan melakukan observasi


Macam dan bentuk pertanyaan (lanj.)

3. Pertanyaan dengan bukti kepemilikan kartu

4. Pertanyaan dengan melakukan pengukuran


Macam dan bentuk pertanyaan (lanj.)

5. Pertanyaan lompatan
Definisi Keluarga
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung.

 Dalam pendataan ini, keluarga dikatagorikan


menjadi 2 jenis, yaitu keluarga inti (nuclear family)
dan keluarga besar (extended family).
Keluarga Inti,
adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari
suami, istri, dan anak- anak baik karena
kelahiran (natural) maupun adopsi.

Keluarga Besar,
adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki
hubungan darah dan juga yang tidak memiliki
hubungan darah tetapi ikut tinggal atau bermaksud
tinggal selama 6 bulan dan makan dalam keluarga
tersebut. Keluarga besar dapat terdiri atas beberapa
keluarga inti.
Anggota Keluarga (AK)
adalah semua orang yang menjadi bagian dari keluarga , tinggal di
keluarga tersebut, dijumpai pada waktu periode pendataan :
• Kepala keluarga sekaligus adalah juga AK
• Orang yang telah tinggal di suatu keluarga selama 6 bulan atau lebih
• Orang yang telah tinggal di keluarga kurang dari 6 bulan tetapi
berniat tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan atau lebih
• Anggota keluarga yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih
dan AK yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan
pindah/akan meninggalkan keluarga selama 6 bulan atau lebih,
dianggap bukan AK

4/10/2019 20
Anggota Keluarga
• Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun
yang tinggal dan atau makan di rumah
majikannya dianggap sebagai AK majikannya.
Tetapi jika hanya makan saja (tidak tinggal),
dianggap bukan AK majikannya.
• Bangunan sensus atau rumah tangga yang bukan
rumah tangga biasa (RS, lembaga
pemasyarakatan, panti sosial, asrama, pasar,
dan lain-lain sesuai definisi BPS), tidak diambil
datanya.

4/10/2019 21
Anggota Keluarga
• Penghuni rumah kost yang satu bangunan
dengan pemilik kost, dimasukkan ke dalam
satu Prokesga dengan pemilik kost
• Dalam kasus pemilik kost tinggal di bangunan
yang sama dengan penghuni kost, maka
apabila satu kamar diisi lebih dari satu orang
dengan hubungan keluarga baik suami/
isteri/ anak/ sepupu/ kakak/ adik, semuanya
dimasukkan ke dalam satu Prokesga.
4/10/2019 22
Contoh Kasus
Bila dalam satu rumah terdiri dari Nenek, Ayah, Ibu,
Anak, Keponakan (umur 10 tahun) dan Pembantu.
Maka di dalam rumah ini akan didata menjadi
keluarga inti yaitu:
1. Keluarga inti pertama terdiri dari Nenek
2. Keluarga inti kedua terdiri dari Ayah,Ibu dan Anak
Bagaimana dengan keponakan dan pembantu???
Keponakan dan pembantu bisa menjadi anggota
keluarga pertama atau keluarga kedua tergantung
menjadi tanggungan keluarga yang mana.
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
PENGISIAN
FAMILY FOLDER
KELUARGA SEHAT
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

1. Rincian 1, 2, 3, 5, (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,

Desa/Kelurahan)
 Isikan nama wilayah sesuai lokasi pengambilan data.
 Kode berdasarkan Peraturan Kepala BPS
Perka-BPS-No-5-Tahun-2015--Perubahan-atas-Perka-BPS-No-151-Tahun-2014.pdf
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
4. Rincian 4 Nama Puskesmas

Kode Puskesmas
Isikan dengan nomor/digit sesuai urutan puskesmas yang ada di
kecamatan, tanpa melihat jenis puskesmas perawatan/non
perawatan.

6. Rincian 6 RT/RW
Isikan nomor Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sesuai lokasi
pengambilan data. Jika tidak memiliki RW (dusun a,lingkungan a,jorong
dsb) silahkan Puskesmas membuat nomor urut sendiri. Jika tidak ada RT
isikan kode “098” pada kotak yang tersedia
7. Nomor Urut Bangunan/Rumah

 Bangunan atau rumah yang dimaksud adalah


bangunan/rumah biasa.
 Isikan nomor urut bangunan/rumah sesuai dengan urutan
bangunan/rumah yang didatangi. Nomor urut
bangunan/rumah diisikan dengan nomor 1, 2, 3,….. sampai
dengan nomor bangunan/rumah yang terakhir yang ada di
setiap wilayah RT, sesuai dengan urutan bangunan/rumah
yang pertama kali didatangi.
8. Nomor Urut Rumah Tangga

Isikan nomor urut rumah tangga berdasarkan urutan


rumah tangga yang ada dalam bangunan/rumah yang
didatangi.
Contoh kasus: Jika dalam satu rumah terdapat 2
Keluarga Inti, maka diberikan nomor urut 1 dan 2
untuk keluarga inti tersebut

9. Alamat Rumah
Isikan alamat rumah dengan jelas dan lengkap menggunakan huruf balok
BLOK II. KETERANGAN RUMAHTANGGA

1. Rincian 1 Nama Kepala Keluarga


Nama kepala keluarga sesuai yang sesuai pengakuan.
Lanjutan….
2. Rincian 2a Jumlah Anggota Keluarga (AK)
Isikan seluruh jumlah AK yang tinggal dan menetap di rumah tangga.

Rincian 2b Jumlah Anggota Keluarga diwawancara


Isikan jumlah AK yang diwawancara pada saat kunjungan

Rincian 2c Jumlah Anggota Keluarga dewasa (> 15 tahun)


Isikan jumlah AK dewasa yang berusia 15 tahun ke atas

Rincian 2d, 2e, 2f Jumlah Anggota Keluarga usia 10-54 tahun; 12-59
bulan; 0-11 bulan
Isikan jumlah AK sesuai batasan usia yang tercantum dalam
pertanyaan
Lanjutan….
3 Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah?

1. Ya 2. Tidak  P.5

3. Rincian 3
Ditanyakan tentang ketersediaan air bersih yang paling sering dan paling
banyak digunakan untuk seluruh keperluan rumah tangga (bukan hanya air
minum)

4 Bila ya, apa jenis sumber airnya terlindung? (PDAM, sumur pompa, sumur gali terlindung,
mata air terlindung) 
1. Ya 2. Tidak (sumur terbuka, air sungai, danau/telaga, dll)

4. Rincian 4
Ditanyakan tentang jenis sumber air bersih yang digunakan
Contoh sumber air terlindung: PDAM, sumur pompa, sumur gali terlindung,
mata air terlindung.
Lanjutan….
5 Apakah tersedia jamban keluarga?

1. Ya 2. Tidak  P. 7

5. Rincian 5
Ditanyakan tentang ketersediaan jamban dalam bangunan rumah yang
ditempati oleh keluarga

6 Bila ya, apakah jenis jambannya saniter? (kloset/leher angsa/plengsengan)



1. Ya 2. Tidak (cemplung)

6. Rincian 6
Ditanyakan tentang jenis jamban keluarga yang digunakan.
Lanjutan….
7 Apakah ada ART yang pernah didiagnosis menderita gangguan jiwa berat
(Schizoprenia)?
1. Ya 2. Tidak  P.9 

7. Rincian 7
Ditanyakan tentang ART yang pernah didiagnosis Schizoprenia oleh tenaga
kesehatan medis (dokter/perawat/bidan)

8 Bila ya, apakah selama ini ART tersebut meminum obat gangguan jiwa berat
secara teratur?
1. Ya  BLOK III 2. Tidak  BLOK III 

8. Rincian 8
 Ditanyakan tentang kepatuhan ART minum obat schizophrenia secara teratur.
 Obat yang dimaksud adalah obat-obatan medis.
Lanjutan….
9 Apakah ada ART yang dipasung?
1. Ya 2. Tidak

9. Rincian 9
Ditanyakan tentang perlakuan terhadap ART yang menderita gangguan jiwa
dan untuk menggali informasi tentang keluarga yang tidak didiagnosis namun
terindikasi menderita gangguan jiwa.
Termasuk tindakan pemasungan adalah pengikatan, pengisolasian, dan
penelantaran.
BLOK III. KETERANGAN PENGUMPUL DATA

III. KETERANGAN PENGUMPUL DATA


1 Nama Pengumpul Data
2 Nama Supervisi
3 Tanggal pengumpulan data ……………………..(Tgl/bln/tahun) --

1. Rincian 1 Nama Pengumpul Data


Isikan menggunakan huruf balok

2. Rincian 2 Nama Supervisor


Supervisor ditunjuk berdasarkan kesepakatan di puskesmas masing-masing.

3. Rincian 3 Tanggal Pengumpulan Data


Isikan tanggal, bulan, dan tahun saat pengumpulan data dilakukan
BLOK IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH
TANGGA

IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA


No Nama Hubungan Tanggal, Umur Jenis Status (khusus Aga ART ART
Anggota bulan, tahun kelamin Perkawi wanita ma usia usia >
Rumah lahir 1.Pria nan usia 10- >5 10
Tangga 2.Wanita 54 tahun) tahun tahun
Sedang
hamil? Pendi Pekerja
1.Ya dikan an
2.Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
 bln      
tgl
1 thn
bln
thn

1. Kolom (1) Nomor urut ART


 Nomor urut ART sudah tertulis 1-15.
Lanjutan….

2. Kolom (2) Nama

Salin dari KK untuk memudahkan pencatatan


Urutan penulisan nama disesuaikan dengan kode hubungan dengan
kepala keluarga (kolom 3).

3. Kolom (3) Hubungan Anggota Keluarga


Tulis kode hubungan AK sesuai petunjuk di bagian bawah lembar kuesioner

4. Kolom (4) Tanggal, bulan, tahun lahir


Untuk memudahkan, salin dari KK, KTP, SIM, atau akte kelahiran.
5. Kolom (5) Umur
Tulis umur responden saat pendataan.
Penulisan umur dengan pembulatan ke bawah (usia pada saat ulang tahun
terakhir)
Perhitungan umur didasarkan pada kalender Masehi.

6. Kolom (6) Jenis Kelamin


Jangan menduga jenis kelamin berdasarkan namanya

7. Kolom (7) Status perkawinan


Isikan sesuai kode

8. Kolom (8) Sedang hamil?


Ditanyakan pada wanita usia 10-54 tahun
Pertanyaan tidak memperhitungkan apakah sudah menikah/belum, masih
sekolah/tidak, belum pernah/sudah pernah menstruasi.
Lanjutan….

9. Kolom (9) Agama


Isikan sesuai kode jawaban.

10. Kolom (10) Pendidikan tertinggi


Ditanyakan pada AK usia > 5 tahun.
Jawaban yang diisikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang sudah
ditamatkan

11. Kolom (11) Status pekerjaan utama


Ditanyakan pada ART usia > 10 tahun.
Jawaban yang diisikan adalah pekerjaan dengan porsi waktu terbanyak atau
pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar.
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

1. Rincian A.1 Tulis nama dan nomor urut Anggota Keluarga


Salin nama dan nomor urut AK dari kolom (2) dan kolom (1) Blok IV kuesioner.

2. Rincian A.2 NIK (Nomor Induk Kependudukan)


Salin NIK dari KK atau KTP.
AK yang belum/tidak mempunyai NIK diisikan kode “9999999999999999”.
Lanjutan….

3. Rincian A.3 Tanggal Puldat


Isikan tanggal pada saat kunjungan/wawancara AK yang bersangkutan.
Tanggal wawancara dapat berbeda antar anggota rumah tangga.

4. Rincian A.4 Usia AK

 Jika AK berusia < 5 tahun pada saat wawancara, isikan pada kotak bulan (usia
0-59 bulan).
 Jika AK berusia > 5 tahun pada saat wawancara, isikan pada kotak tahun.
Lanjutan….
Berlaku untuk semua umur
1 Apakah Saudara mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN?
1. Ya 2. Tidak 

1. Rincian B.1
 Ditanyakan pada seluruh anggota keluarga.
 Jaminan kesehatan yang dimaksud meliputi JKN yang diselenggarakan oleh
BPJS kesehatan, asuransi swasta maupun jamkesda

2 Apakah Saudara merokok?


1. Ya (setiap hari, sering/kadang-kadang) 2. Tidak (tidak/sudah berhenti)

2. Rincian B.2
Ditanyakan kebiasaan ART yang pernah menghisap rokok/ mengunyah tembakau
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

Pertanyaan 3 s.d 10 untuk ART > 15 tahun

3 Apakah Saudara biasa buang air besar di jamban?


1. Ya 2. Tidak

3. Rincian B.3
 Ditanyakan tentang kebiasaan AK buang air besar di jamban

4 Apakah Saudara biasa menggunakan air bersih?


1. Ya 2. Tidak

4. Rincian B.4
 Ditanyakan tentang kebiasaan AK menggunakan air bersih
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tuberkulosis (TB)


paru?
1. Ya 2. Tidak  P.7 

5. Rincian B.5
 Ditanyakan tentang AK yang didiagnosis TB Paru oleh nakes.
 Probing AK yang malu untuk mengakui menderita atau pernah menderita TB
Paru
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

6 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6 bulan)?

1. Ya  P.8 2. Tidak  P.8 

6. Rincian B.6
 Ditanyakan tentang kepatuhan AK minum obat TB paru
 Obat yang dimaksud adalah obat medis yang diminum paling sedikit selama 6 bulan

7 Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu disertai


satu atau lebih gejala: dahak bercampur darah/ batuk berdarah, berat
badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan 
demam > 1 bulan?
1. Ya 2. Tidak
7. Rincian B.7
Pertanyaan untuk menjaring suspek TB paru berdasarkan gejala yang dirasakan oleh ART.
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

8 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tekanan darah


tinggi/hipertensi? 
1. Ya 2. Tidak  P.10a

8. Rincian B.8
Ditanyakan tentang AK yang pernah didiagnosis hipertensi oleh nakes.

9 Bila ya, apakah selama ini Saudara meminum obat tekanan darah
tinggi/hipertensi secara teratur? 
1. Ya  P.11 2. Tidak  P.11

9. Rincian B.9
Pertanyaan ini untuk mengetahui kepatuhan minum obat hipertensi secara teratur.
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

10 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah?



1. Ya 2. Tidak  P.11
b. Hasil pengukuran tekanan darah
b.1) Sistolik (mm Hg) 

b.2) Diastolik (mm Hg) 

10. Rincian B.10a


Ditanyakan apakah AK diukur tekanan darahnya oleh petugas pada saat
kunjungan survei Keluarga Sehat.

Rincian B.10b
Hasil pengukuran tekanan darah diisikan pada kotak yang disediakan
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

Berlaku untuk AK wanita berstatus menikah (usia 10-54 tahun) dan tidak hamil
atau AK laki-laki berstatus menikah (usia > 10 tahun)
11 Apakah Saudara atau pasangan menggunakan alat kontrasepsi atau ikut program
Keluarga Berencana? 
1. Ya 2. Tidak
11. Rincian B.11
Ditanyakan tentang penggunaan alat kontrasepsi/program Keluarga Berencana

Berlaku untuk AK berumur < 12 bulan


12 Apakah saat Ibu melahirkan [NAMA] bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan?

1. Ya 2. Tidak
12. Rincian B.12
Ditanyakan tentang tempat ibu bersalin, yang termasuk fasyankes adalah RS, RB, RSIA,
puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, klinik bersalin (PMK NO.6 Tahun 2013)
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

Berlaku untuk AK berumur 7-23 bulan


13 Apakah bayi ini pada waktu usia 0-6 bulan hanya diberi ASI eksklusif?

1. Ya 2. Tidak
13. Rincian B.13
 Ditanyakan pada AK usia 7-23 bulan
 Ditanyakan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi sewaktu usia 0-6 bulan

Berlaku untuk AK berumur 12-23 bulan


14 Apakah selama bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap? (HB0, BCG,
DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak)
1. Ya 2. Tidak 

14. Rincian B.14


 Ditanyakan untuk AK usia 12-23 bulan
 Ditanyakan tentang imunisasi dasar yang wajib diberikan saat bayi usia 0-11 bulan
(disertai bukti buku KMS)
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

Berlaku untuk ART berumur 2-59 bulan


15 Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan
balita?
1. Ya 2. Tidak 

15. Rincian B.15


 Ditanyakan untuk ART usia 2-59 bulan
 Ditanyakan tentang pemantauan pertumbuhan balita minimal melalui
pertambahan berat badan dan tinggi badan
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)


 Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan
untuk menentukan tingkatan keluarga menurut
status kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut
 Pada perhitungan ini akan didapatkan 2 IKS, yaitu
IKS keluarga inti dan IKS keluarga besar
 IKS keluarga inti dapat dilakukan secara manual
maupun melalui program entry
 IKS keluarga besar hanya dapat diperoleh melalui
program entry
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Batasan Keluarga Sehat


Indeks Keluarga Sehat dibagi menjadi 3 Tingkatan :
– >0,80 :keluarga sehat
– 0,50-0,80 :keluarga pra-sehat
– <0,50 :keluarga tidak sehat
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Menentukan IKS Secara Manual


1. Pengisian kuesioner Rumah Tangga dan Individu oleh
petugas (pilihan jawaban Ya atau Tidak)
2. Interpretasi hasil pengisian kuesioner menjadi kategori N, Y,
T untuk masing2 indikator
3. Kategori hasil pengisian kuesioner dikode menjadi ‘sesuai
indicator’ (nilai 1) dan ‘tidak sesuai indicator’ (nilai 0)
4. Menghitung nilai IKS
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Keterangan Hasil Pengisian Kuesioner


N = Not applicable  indikator tersebut tidak
mungkin ada pada anggota keluarga. Indikator
tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota keluarga atau keluarga yang
bersangkutan (misal: karena salah satu sudah mengikuti KB,
atau tidak dijumpai adanya penderita TB paru).
Y = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga
SESUAI dengan indikator (misal: ibu memang melakukan persalinan
di fasilitas kesehatan).
T = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga
TIDAK SESUAI dengan indikator (misal: ayah ternyata merokok).
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Contoh Kasus Keluarga


1. Ibu menggunakan alat kontrasepsi
2. Ada balita usia 12 bulan, imunisasi dasar tidak lengkap
3. Ada balita usia 12 bulan, mendapat ASI eksklusif
4. Ada balita usia 12 bulan, bulan lalu tidak dibawa ke Posyandu; Ada balita
usia 48 bulan, bulan lalu dibawa ke Posyandu
5.Tidak ada anggota keluarga menderita TB
6.Ayah tidak pernah didiagnosis hipertensi namun saat pengukuran sistole
diatas 140 mmHg; ibu dan anak usia 16 thn pernah didiagnosis hipertensi dan
minum obat secara teratur
7. Anak usia 16 thn menderita schizophrenia, tapi minum obat secara teratur
8. Ayah merokok, anggota keluarga lain tidak merokok
9. Semua anggota keluarga memiliki JKN
10.Terdapat air bersih dan semua anggota keluarga menggunakan air bersih
11. Terdapat jamban saniter dan semua anggota keluarga BAB di jamban
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Hasil Perhitungan IKS Keluarga


Pertanyaan Ayah Ibu Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Rumah Tangga (16 tahun) (48 bulan) (12 bln) Keluarga

A B C D E F G H
1 Keluarga mengikuti program KB N*) Y 1
2 Ibu hamil melahirkan di fasyankes N
3 Bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap T 0
4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan Y 1
5 Pemantauan pertumbuhan balita Y T 0
6 Penderita TB paru yang berobat sesuai standar N N N N
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur T Y Y 0
8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok T Y Y Y Y 0
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y Y Y Y 1
10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih Y Y Y Y 1
11 Menggunakan jamban keluarga Y Y Y Y 1
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan benar Y 1
∑ indikator bernilai 1 /(12-∑N) 6/(12-2)
Indikator keluarga Sehat 0.600
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Cara penghitungan IKS Keluarga


Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
• Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
terdapat status Y atau N
Rumus penghitungan IKS Keluarga

IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1


12-∑ N
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Kategori Indikator Keluarga Sehat


PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Kategori Indikator Keluarga Sehat


PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Kategori Indikator Keluarga Sehat


PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Kategori Indikator Keluarga Sehat


PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Kategori Indikator Keluarga Sehat


PELATIHAN KELUARGA SEHAT
Kategori Indikator Keluarga Sehat
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

IKS Wilayah
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Pengolahan Data pada Wilayah Binaan


 Dari setiap keluarga dapat ditentukan prioritas intervensi
berdasarkan 12 indikator permasalah kesehatan sehingga pembina
keluarga pada masing-masing desa dapat mengetahui keluarga
mana yang berkontribusi membuat desa mereka menjadi desa yang
pra sehat dan tidak sehat.
 Pembina keluarga juga harus dapat menganalisis dasar
permasalahan di masing masing prioritas masalah dari 12 indikator
di desa tersebut dengan melakukan interview mendalam melalui
kunjungan keluarga ulangan kepada beberapa keluarga dengan nilai
IKS-nya paling kecil sehingga dapat meningkatkan kualitas dari
rumusan permasalahan di desa binaanya.
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Analisis Data Lanjut


1. Berdasarkan tingkat/wilayah
2. Berdasarkan indeks
3. Silang antar indikator
4. Silang terhadap status/identitas

STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Contoh
 Misal ada Desa “1” ,Desa terdiri dari 2 RW dan @
RW terdiri dari 2 RT
 Analisis untuk status IKS Desa “1”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator


yang akan diintervensi pada level Desa “1”
PELATIHAN KELUARGA SEHAT
Perhitungan status IKS Desa “1”
BAHASAN- 3

• Identifikasi Masalah
• Intervensi
Alur Identifikasi Masalah

Individu Keluarga RT

Puskesmas Desa/Kelurahan RW
Identifikasi Masalah Kesehatan di
Level Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Database IKS tingkat Puskesmas
Indikator A B C D E F G H Puskesmas
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eks 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB IKS 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
42,9%
HT IKS 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%
Jiwa IKS 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
Penjelasan
 Untuk melakukan intervensi pada wilayah
Puskesmas, dapat dilakukan analisis status
IKS dan perhitungan indikator

 Analisis untuk menentukan prioritas


indikator yang akan diintervensi di
Puskesmas “X”
Identifikasi Masalah Kesehatan
di Level Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas
Untuk tingkat Puskesmas:
IKS = 0,583  Pra sehat
Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang termasuk : sehat,
pra-sehat dan tidak sehat.
Ada 4 indikator yang paling tertinggal, yaitu:
– Hipertensi (29,3%) -->ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum
berobat secara teratur
– Imunisasi (33,6%)--> ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan
imunisasi lengkap
– ASI eksklusif (41,5%) -->ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI
eksklusif
– TB Paru (42,9%)--> ada sekitar 57,1% penderita TB Paru tidak
mendapatkan pengobatan sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Intervensi
• Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
– Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
– Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
– Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
– Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
– Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
• Bila sasaran tidak datang  Kunjungan rumah: promosi
kesehatan  paket informasi yang sesuai
• Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena data-
base keluarga sudah ada
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Rumusan intervensi
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya
seluruh desa dilakukan intervensi sesuai masalah utama
setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas dengan
topik: hipertensi, imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di
setiap desa sesuai dengan masing2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling
tertinggal, yaitu desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa
H dan Desa E. Sumber daya difokuskan untuk melakukan
intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya
dari sisi pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan
tokoh agama sementara di desa E menggunakan jalur PKK
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Analisis Lanjut
 Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat
ini juga bisa untuk menghitung proporsi atau prevalensi variable
 Tb Paru
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita
Tb Paru oleh petugas kesehatan
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita
Tb Paru oleh petugas kesehatan dan mendapatkan pengobatan
standar
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami gejala Tb Paru
4. Hasil analisis didapatkan:
Tb Paru Ya Tidak Jumlah

Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan 6 (9,7%) 56 (90,3%) 62


Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan dan mendapat pengobatan
6 (100%) 0 6
standar
Ada gejala TB Paru 6 (9,7%) 50 (82,3%) 56
SUB POKOK BAHASAN 4
• Maintenance (Keberlanjutan
Pendekatan Keluarga)

4/10/2019 Nugi Nurdin 84


Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Keberlanjutan Pendekatan Keluarga
Pemutakhiran data:
1. Kebijakan Kementerian Kesehatan
2. Data kesehatan keluarga

Indikator yang mengalami perubahan dalam waktu singkat:


1.Keluarga mengikuti KB : Dalam pendataan sebelumnya AK tidak mengikuti
KB
2.Ibu bersalin di Faskes: Adanya perubahan status ibu dari hamil menjadi WUS
3.Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap: Adanya perubahan usia pada balita
4.Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan: Adanya perubahan usia pada balita
5.Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes: Keluarga sudah memiliki JKN/askes

4/10/2019 86
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Tindak Lanjut
1. Perubahan progam dan perubahan konsep progam
ditingkat networking dan ditingkat pelaksana,
2. Perubahan Norma Standar Prosedur dan
Kriteria/NSPK, dan
3. Realokasi anggaran

4/10/2019 Nugi Nurdin 88


Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Referensi
• Buku Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen
Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga,
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia,Tahun 2016
• Buku Pedoman Umum Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia,Tahun 2016

4/10/2019 Nugi Nurdin 90


Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”

Anda mungkin juga menyukai