Login/Register
Beranda
Cari Dokter
Proteksi Alodokter
Penyakit A - Z
Obat A - Z
Tanya Dokter
Privasi
Syarat & Ketentuan
Kontak
Tentang Alodokter
Ranitidin
Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala atau penyakit yang
berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung. Produksi asam lambung
yang berlebihan dapat membuat memicu iritasi dan peradangan pada dinding lambung
dan saluran pencernaan.
Ranitidin akan menghambat sekresi asam lambung berlebih. Beberapa kondisi yang dapat
ditangani dengan ranitidin adalah tukak lambung, sakit maag, penyakit refluks asam lambung
(GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison.
Beberapa waktu belakangan, beberapa produk yang mengandung ranitidin terbukti
terkontaminasi oleh N-Nitrosodimethylamine (NDMA), yaitu zat yang berpotensi
menimbulkan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan dalam waktu yang
lama. Karena alasan itu, BPOM sementara ini memutuskan untuk menarik beberapa produk
ranitidin dari peredaran.
Apa Itu Ranitidin?
Golongan Histamin H2- receptor antagonist
Jangan menggunakan ranitidine jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini dan obat lain
yang memiliki golongan yang sama dengan ranitidin, seperti cimetidine dan famotidine.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita porfiria, fenilketonuria, diabetes,
gangguan sistem imun, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan paru, dan intoleransi
terdapat gula.
Harap berhati-hati dalam menggunakan ranitidin jika Anda yang sedang mengalami kesulitan
menelan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk obat herbal
dan suplemen.
Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis, segera temui dokter.
Pembagian dosis ranitidin ditentukan berdasarkan usia, kondisi yang ditangani, keparahan
kondisi, obat lainnya yang sedang digunakan, serta respons tubuh terhadap obat. Berikut
adalah pembagiannya dosis ranitidin tablet dan kaplet:
Dispepsia
Dewasa: Untuk dispepsia kronis, dosis 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari, selama
6 minggu. Untuk dispepsia akut, dosis 75 mg bisa sampai 4 kali sehari, selama maksimal 2
minggu.
Infeksi Helicobacter pylori
Dewasa: 300 mg sebagai dosis tunggal atau 150 mg 2 kali sehari, dikombinasikan dengan
amoxicillin 750 mg dan metronidazole 550 mg selama 2 minggu.
Kelainan Hipersekresi
Dewasa: 150 mg 2-3 kali sehari. Dosis maksimal 6 gram per hari.
Ikuti anjuran dokter dan selalu ingat untuk membaca keterangan pada kemasan sebelum
menggunakan ranitidin. Jangan menggandakan atau mengurangi dosis, serta jangan
memperpanjang waktu penggunaan obat.
Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsi
ranitdin pada jam yang sama setiap hari agar obat dapat bekerja dengan lebih efektif.
Jika Anda lupa mengonsumsi ranitidin, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda
dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.
Simpan ranitidin dalam suhu ruangan, serta terhindar dari hawa panas dan lembap. Jauhkan
ranitidin dari jangkauan anak-anak.
Ranitidin dapat menimbulkan beberapa interaksi saat digunakan bersamaan dengan obat-
obatan lainnya. Interaksi tersebut antara lain:
Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan ranitidin adalah:
Segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
Nyeri perut.
Tidak nafsu makan.
Urine tampak keruh.
Kulit mudah memar atau terluka.
Detak jantung meningkat atau menurun.
Rambut rontok.
Kebingungan.
Halusinasi.
Penyakit kuning.
Sakit Maag
Diskusi Terkait
Mengatasi hidung tidak bisa mencium bau pasca sembuh dari flu
Oleh: Diana
Dok,saya mau tanya..udh 2 hari belakangan sy gk bisa cium aroma mknan baubauan /wangi2an😥
awalnya sy flu biasa bahaya gk dok?bagaimana mengatasinya agar...
1 Balasan
S
Demam disertai hidung tidak bisa mencium bau pada perokok yang tidak kunjung sembuh selama 1 minggu
Oleh: Subak
Dok saya mau tanya kemarin saya merokok dan badan saya agak demam trus ke esokan harinya indra
penciuman dan perasa saya gak...
1 Balasan
Oleh: Kirana
Saya selama tiga hari ini mengalami perut bergemuruh secara terus menerus terkadang nyeri sedikit
tetapi hilang dengan sendirinya nanti muncul lagi nyerinya....
1 Balasan
Selanjutnya
Artikel Terkait
Kesehatan
Kesehatan
Alodokter
Lainnya