Oleh:
A. Latar Belakang
sebagai penghasil susu dalam jumlah yang besar. Susu merupakan bahan pangan
yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan merupakan
peningkatan. Masyarakat saat ini mulai sadar akan pentingnya zat gizi yang
terkandung pada susu. Namun, seiring dengan peningkatan permintaan susu tidak
sebanding dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Saat ini susu yang dikenal
masyarakat dan paling disukai masih berasal dari ternak sapi perah. Pemerintah
telah berusaha untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan
tersebut. Sudah sejak lama kegiatan importasi susu telah dilakukan karena di
dalam negeri mampu menyedian produksi kurang lebih 25%. Padahal untuk
ternak perah lainnya seperti salah satunya kambing perah (Christi, 2022).
protein hewani melalui produksi daging, telur dan susu. Ternak perah adalah
ternak ruminansia penghasil susu yang merupakan bahan pangan yang sangat
penting untuk kebutuhan gizi masyarakat dan merupakan salah satu komoditas
strategis. Ternak penghasil susu yang utama adalah sapi perah dan sebagian kecil
Susu kambing mempunyai kandungan gizi yang sangat lengkap dan baik
untuk kesehatan. Selain itu susu kambing memiliki kandungan laktosa yang
memicu rekasi alergi seperti asma, gangguan saluran pernapasan, infeksi radang
telinga, efek merah pada kulit, serta gangguan percernaan. Kandungan protein
yang tinggi dalam susu kambing sangat baik untuk pertumbuhan dan
Berdasarkan uraian di atas hal inilah yang melatar belakangi laporan ini
yaitu untuk mengetahui manejemen pemeliharaan ternak kambing perah yang baik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Integrasi
Hewan ternak adalah hewan yang dipelihara oleh seseorang dengan cara
diberi makan, minum dan dirawat dengan semestinya yang harus dilakukan.
Hewan ternak dalam islam yaitu yang dapat dipelihara dan dimakan oleh orang
dan khususnya adalah orang islam, adapun hewan ternak yang dapat dipelihara
dan dimakan oleh orang islam Seperti ayam, kambing, sapi, bebek, unta dan lain
sebagainya. Allah swt menciptakan ternak tidak tampa tujuan Allah menciptakan
terdapat manfaat yang bisa dipetik serta digunakan sebagai kebutuhan dalam
berbunyi:
٢١ ۙ َو ِاَّن َلُك ْم ِفى اَاْلْنَع اِم َلِع ْبَر ًۗة ُنْس ِقْيُك ْم ِّمَّم ا ِفْي ُبُطْو ِنَها َو َلُك ْم ِفْيَها َم َناِفُع َك ِثْيَر ٌة َّو ِم ْنَها َتْأُك ُلْو َن
Terjemahnya:
“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang terdapat pelajaran yang sangat
penting bagi kamu, kami memberi minum dari air susu yang ada dalam perutnya
dan pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu,
dan sebagiannya kamu makan (Kementrian Agama RI, 2019).
pelajaran bagimu. Kami juga memberi minum kamu dari air susu yang penuh
nutrisi yang ada dalam perutnya dan padanya, yakni pada binatang-binatang
ternak itu, juga terdapat banyak manfaat untukmu, seperti daging, kulit, bulu dan
tenaganya. Semua itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Dan sebagian
darinya kamu makan sebagai makanan yang lezat dan bergizi dan di atasnya yakni
hewan-hewan ternak itu dan juga di atas kapal-kapal kamu diangkut atas izin
begitu penting bagi manusia yang bisa dipetik manfaatnya seperti susu, daging
kulit serta berbagai banyak manfaat yang dapat diambil. Manfaatnya bukan hanya
untuk manusia saja sebagai nikmat yang diberikan Allah untuknya namun
binatang ternak pula bisa dijadikan untuk pembelajaran ilmu pengetahuan dengan
kekuasan Allah swt hijauan yang dikonsumsi oleh binatang ternak akan dijadikan
sebagai daging yang bisa dikonsumsi oleh manusia serta dengan kekuasaan Allah
swt terdapat pula susu yang ada didalam perutnya yang telah dipisahkan dengan
najis diantara feses dan darah. Dijelaskan pula bahwa hewan ternak dipelihara
dengan baik serta dalam memelihara ternak tersebut tidak boleh menyiksanya.
pendorong bagi usaha peternakan untuk terus maju dan berkembang, salah satu
sumber produksi susu adalah kambing perah. Susu kambing sendiri mempunyai
sumber gizi yang baik serta dapat digunakakan sebagai khasiat obat. Susu
merupakan produk hasil ternak yang bisa diambil manfaatnya bagi manusia,
Tafsir Jalalain (2019), bukan saja pada air hujan, sungguh pada hewan
ternak yang kamu pelihara itu, seperti unta, sapi, kambing dan domba, juga
benarbenar terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi kamu untuk mengakui
minum yang segar dan penuh gizi dari apa yang ada dalam perutnya, yakni hewan
ternak betina berupa susu murni yang tersarikan antara kotoran dan darah susu
yang bersih dari campuran keduanya dan mudah ditelan bagi orang yang
Makna ayat diatas menjelaskan bahwa Allah memberi kita minuman dari
dalam perut binatang ternak yang mencakup onta, sapi dan kambing berupa susu
yang suci lagi bermanfaat bagi yang meminumnya (baik untuk anak kecil atau
orang dewasa). Berarti tidaklah benar bahwa minum susu itu hanya dikhususkan
bagi yang masih kecil atau hanya pada susu ASI bukan dari susu binatang ternak,
karena bagaimana mungkin kita akan mencela apa yang diberikan oleh Allah swt.
B. Kajian Teoritis
1. Kambing Perah
Kambing perah merupakan ternak ruminansia yang memiliki potensi untuk
Potensi tersebut salah satunya disebabkan karena nilai gizi dan daya serap susu
kambing dapat bersaing dengan susu sapi. Susu kambing mempunyai kandungan
gizi yang sangat lengkap dan baik untuk kesehatan. Selain itu susu kambing
betalactoglobulin atau senyawa yang dapat memicu rekasi alergi seperti asma,
gangguan saluran pernapasan, infeksi radang telinga, efek merah pada kulit serta
Kambing perah merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang
Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan. Masyarakat Indonesia
sekarang ini banyak yang melakukan usaha pemeliharaan ternak kambing perah.
Hal tersebut karena usaha dibidang peternakan khususnya kambing perah cukup
menjanjikan karena selain menjual produk susu bisa juga daging. Saat ini populasi
kambing perah dari tahun ke tahun cukup meningkat, namun tidak seiring jumlah
yaitu Peranakan Etawa (PE), Saanen, Sapera, Anglo Nubian dan Alpine.
cm, kedalaman dada 31 cm, tinggi badan 53 cm, dan lingkar dada 90 cm.
Sementara itu, kambing PE jantan memiliki panjang badan sekitar 55 cm, lebar
dada 23 cm, kedalaman dada 17 cm, tinggi badan 57 cm, dan lingkar dada 67 cm.
Kambing PE dara siap dikawinkan pada umur 10 bulan. Lama kebuntingan 147–
Ciri dari kambing Peranakan Etawa (PE) adalah bagian hidung ke atas
sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, memiliki bulu tebal
dan agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor
(betina). Sasaran utama dari kambing Peranakan Etawa pada dasarnya adalah
penghasil susu, tetapi juga sebagai penghasil daging (Fami dan Handoko, 2021).
b. Kambing Saanen
Penyebarannya sudah banyak di daerah Indonesia. Ciri fisik dari kambing ini
memiliki warna bulu yang putih atau krem keputih-putihan, postur badanya tinggi
c. Kambing Sapera
Performa fisik kambing Sapera di Mranggen yaitu memiliki panjang kepala 24,8
cm, lebar kepala 14,8 cm panjang telinga 18,2 cm, tinggi pundak 43 cm, lebar
telinga 8,68 cm, lingkar dada 93,8 cm dan panjang badan 88,92 cm. Jika dilihat
dari performa fisik kambing Sapera memiliki ukuran tubuh dan kepala yang
hampir sama seperti kambing PE namun untuk ukuran telinga lebih kecil dan
dari persilangan kambing perah Inggris dengan pejantan dari Afrika serta dengan
kambing Jamnapari asli India, termasuk kambing dwiguna dengan dikenal dengan
penghasil susu dan daging yang tinggi. Kambing Anglo Nubian digunakan untuk
produksi susu dan produksi daging kambing lokal (Susilorini dan Kuswati, 2019).
e. Kambing Alpine
Kambing betina jenis ini memiliki ambing besar, berbentuk dengan baik
dengan titik dan dot yang diposisikan dengan baik. Umumnya jenis kambing ini
memiliki bulu halus berwarna abu-abu. Masa kehamilan kambing alpine betina
berkisar 145–150 hari. Masa pubertas kambing alpine jantan pada umur antara 5–
8 bulan sedangkan kambing alpine betina antara 7–9 bulan (Susilorini dan
Kuswati, 2019).
perlu penyediaan bahan pakan hijauan dan konsentrat yang berkualitas tinggi,
guna meningkatkan produktivitas kambing perah, perlu ditingkatkannya
kain kering, memotong tali pusar dengan mengikat tali pusar kira- kira 5 cm dan
10 cm dari perut. Kemudian tali pusar diberi larutan yodium untuk mencegah
terjadinya infeksi. Anak kambing dibiarkan dengan induknya selama empat hari,
kemudian dipisahkan dari induknya dan hanya boleh menyusu pagi hari saja.
Kolostrum sebanyak setengah liter diberikan tiga kali sehari. Hijauan diberikan
b. Pemeliharaan induk
bunting ditempatkan di kandang khusus dan dipisah dari ternak lainnya. Induk
bunting perlu diperhatikan makanannya agar anak kambing 8 tumbuh dengan baik
dan dapat mengasilkan susu dalam jumlah banyak. Tujuan dari pemisahan
kandang saat bunting yaitu agar induk dapat lebih leluasa bergerak. Beberapa hari
sebelum kelahiran lantai kandang diberi alas jerami kering. Pada saat lahir
rasa nyaman bebas dari gangguan luar. Kandang yang baik memiliki ukuran yang
sesuai serta bagian-bagian dalam kandang seperti ventilasi. Apabila kandang tidak
sesuai dengan kebutuhan dari ternak itu sendiri maka dapat menyebabkan stress
Menurut Mistojo (2019), luas Area yang diperlukan untuk setiap ekor
ternak tergantung dari status fisiologi dan jenis kelamin ternak. Setiap ekor induk
pemerahan susu, bau kambing jantan tidak meresap masuk pada susu dan akan
menurunkan kualitas susu (bau/prengus). Kandang anak pra-sapih dan pasca sapih
juga terpisah dari kandang induk. Model atau tipe kandang pada budidaya
1. Kandang Panggung
b. Lantai Kandang dibuat dari kayu reng dan jarak antar reng diatur
menghinari becek.
2. Kandang non-panggung
a. Lantai kandang dibuat dari tanah, beton atau bahan lain yang cukup
keras.
Kandang Head to head merupakan salah satu tipe kandang yang umum
digunakan dalam pemeliharaan kambing perah. Tipe kandang ini mengacu pada
pakan dan pemeriksaan kesehatan yang lebih efisien. Kandang tipe ini mengacu
pada penempatan ternak yang saling berhadapan. Tipe kandang ini dapat
Pakan ternak merupakan salah satu faktor penting dalam usaha peternakan
kerugian akibat pemberian pakan yang kurang tepat. Pakan sangat dibutuhkan
oleh kambing untuk tumbuh dan berkembang biak. Hanya pakan sempurna yang
mampu mengembangkan pekerjaan sel tubuh. Pakan yang sempurna mengandung
kelengkapan protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin dan mineral (Azwar, 2022).
pakan yang diberikan. Pakan sumber hijauan di lokasi peternakan tidak selalu bisa
diharapkan karena pakan hanya bisa diambil pada saat musim panen saja,
sedangkan saat musim hujan peternak harus mencari hijauan di luar area
yang didapat juga tidak menentu sehingga kebutuhan hijauan ternak kambing
transportasi, kualitas nutrisi rendah, musim kemarau dan pakan yang bersifat
Kamba. Salah satu satu alternatif bahan pakan yang dapat digunakan untuk
memiliki kadar air dan serat yang cukup tinggi, sehingga pemanfaatannya belum
optimal dan masa simpannya relatif pendek. Namun, ampas tahu dapat dijadikan
sumber protein. Ampas tahu dapat dijadikan sebagai pakan sumber protein karena
mengandung protein kasar cukup tinggi yaitu 27,55% dan kandungan zat nutrien
lain adalah lemak 4,93%, serat kasar 7,11%, BETN 44,50%, selain itu harga
bahan, biaya produksi, dan proses produksinya terbilang murah (Bouk, 2022).
5. Manajemen Kesehatan
Feeding dan Manajemen. Dalam manajemen ternak ada salah satu bagian yang
peternak yang belum paham cara penanganan penyakit sehingga ketika muncul
merupakan kondisi dimana tubuh hewan dengan dengan seluruh sel yang
menyusun dan cairan tubuh yang terkandung secara fisiologis berfungsi normal.
terhadap ternak yang sakit. Ini menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi
Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut karena terserang penyakit.
mikroorganisme seperti virus, bakteri dan fungi. Adanya penyakit menular pada
Kasus penyakit seperti mastitis, mulut dan kuku serta Bloat (kembung perut)
2022).
yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri merupakan salah satu penyebab kematian
kambing etawa dalam jumlah yang besar dikarenakan banyak peternak tidak tahu
perkelahian antar kambing dan juga disebabkan oleh bakteri. Biasanya penyakit
ini menyerang induk kambing pada masa laktasi. Jenis bakteri yang menginfeksi
6. Manajemen Pemerahan
mendapatkan produksi susu yang maksimal dan terbagi atas 3 tahap. Tahapan
tangan dapat dilakukan dengan cara membersihkan kandang dari segala kotoran,
mencuci daerah lipatan paha sapi yang akan diperah, memberi konsentrat kepada
sapi yang akan diperah, sehingga ketika dilakukan pemerahan sapi sedang makan
dalam keadaan tenang, membersihkan alat-alat pemerahan susu (ember dan alat
takar susu) dan Milktank susu, membersihkan tangan pemerah dan mencuci
pada puting susu sapi perlu dilakukan untuk memperlancar keluarnya susu
(Utama, 2019).
a. Pra Pemerahan
menyiapkan pemerah susu dan memastikan hewan ternak yang akan diperah
bersih termasuk dalam kegiatan ini. Kandang harus bebas dari sisa makanan,
kotoran atau urin yang berbau, tujuannya ketika proses pemerahan berlangsung,
susu tidak mudah terkena mikroba dari lingkungan sekitar dan menjaga susu tetap
higenis. Filter, Milktank, gelas takar serta jerigen bersih dan kering merupakan
contoh peralatan pemerahan yang baik. Peralatan yang kotor dapat menyebabkan
susu terkontaminasi mikroba. Pakaian dan tubuh yang bersih, kuku pendek serta
tidak merokok merupakan hal - hal yang perlu diperhatikan oleh pemerah.
b. Pemerahan
Sebelum melakukan pemerahan, ambing kambing dibersihkan
menggunakan kain yang sudah direndam air hangat guna mendorong keluarnya
diselesaikan dengan cepat dan lembut. Proses Milk let down sangat dipengaruhi
hormon oksitosin yang hanya aktif 6-8 menit. Pada saat pemerahan diusahakan
tidak membuat kambing menjadi takut dan terkejut, kondisi ini dapat membuat
susu susah keluar. Ketika kambing takut atau terkejut hormon epinefrin
yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan infeksi Mastitis pada putting dan
metode diantaranya Whole hand milking, Knevelen, dan Strippin. Saat memerah
susu dengan tangan, penting untuk memastikan tangan pemerah bersih dan sehat
dengan menekan ibu jari dan telunjuk melingkari pangkal puting, sehingga susu
tidak kembali menuju puting dan diikuti jari tengah, jari manis, dan kelingking
2. Knevelen
dengan membengkokkan ibu jari sambil ditekan secara halus, sehingga kuku tidak
pemerahan dengan cara puting dijepit dengan ibu jari dan telunjuk kemudian
c. Pasca Pemerahan
pencelupan puting, sanitasi mesin perah, pengemasan susu, penyimpanan susu dan
pengolahan susu menjadi produk yang bernilai jual. Produksi susu yang diperoleh
harus segera ditangani dengan benar, hal ini disebabkan susu adalah produk yang
Susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang dibutuhkan untuk
berkualitas tinggi. Hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia terdapat
dalam susu yaitu protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Semua zat
tersebut dapat dicerna dan diabsorbsi secara sempurna oleh tubuh. Susu berupa
cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan
susu disaring terlebih dahulu untuk memisahkan susu dari kotoran dan bulu yang
masuk ketika pemerahan berlangsung, kemudian susu segera dibawa ke kamar
susu atau tempat pasteurisasi susu dan peralatan pemerahan yang digunakan harus
proses pemanasan susu dibawah titik didih yang bertujuan membunuh sebagian
besar baktori patogen dengan tidak merusak kualitas susu (Novita, 2021).
salah satu alternatif teknologi yang dapat dilakukan yaitu pasteurisasi. Tujuan dari
pasteurisasi adalah untuk mencegah kerusakan pada susu karena aktivitas mikroba
mungkin kehilangan nilai nutrisi pada susu dan untuk memperpanjang masa
simpan susu. Suhu dan waktu pemanasan yang digunakan harus tepat untuk
mencegah kerusakan nilai gizi susu serta mendapatkan warna, bau dan rasa susu
pada hari Minggu, tanggal 19 November 2023 pada pukul 07.00-08.00 WITA dan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktek lapang ini yaitu alat tulis,
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu air hangat,
C. Prosedur Kerja
7. Melakukan dokumentasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
dibidang peternakan kambing perah yang berlokasi di kec. Somba Opu Kab.
Gowa yang dirintis pada tahun 2004/2007. Ada beberapa jenis ternak kambing
perah pada perusahaan Ewako farm salah satunya yaitu jenis kambing peranakan
Etawa (PE) dengan kambing kaligesing dan senduro. Adapun populasi kambing
perah pada peternakan Ewako Farm sebanyak 20-25 Ekor kambing dengan
produksi susu rata-rata 7-8 L/hari dengan pengambilan air susu sebanyak 2 kali
pemerahan yaitu pagi dan sore. Adapun pemasaran susu nya dipasarkan langsung
dimana hampir semua ternak terserang penyakit Mastitis yang disebabkan oleh
masuknya bakteri kelubang puting. Sebaiknya saat memerah jangan terlalu lama
karena bisa mengganggu jaringan susu serta bisa membuat lubang ambing terlalu
lebar. Disarankan jangan terlalu lama dan jangan terlalu pendek saat memerah,
karena akan menyebabkan lubang ambing semakin lebar sehingga bakteri dapat
mudah masuk ke lubang ambing. Adapun penanganan yang dilakukan saat ternak
terkena Mastitis yaitu diberikan Biomicin M dan setiap pagi susu itu dikuras habis
hari dan juga yang perlu diperhatikan yaitu selat kandang atau lantai kandang
B. Pembahasan
1. Manajemen pemeliharaan
dan pengolahan susu yang baik karena kambing diberikan pakan hijauan dan
konsentrat yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Qisthon (2022), yang
yang baik, perlu penyediaan bahan pakan hijauan dan konsentrat yang berkualitas
2. Manajemen Perkandangan
kandang baterai dan kandang koloni dimana setiap tipe kendang memiliki fungsi
utama sebagai tempat pelindung bagi ternak dimana ternak beraktifitas sehari-
hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Christini (2021), yang menyatakan bahwa
Kandang merupakan tempat tinggal untuk hewan yang dapat memberikan rasa
Farm di peroleh hasil bahwa ternak diberi makan dua kali sehari yaitu di waktu
pagi hari dengan menggunakan pakan konsentrat berupa ampas tahu dan dedak.
ternak perah pada saat sebelum pemerahan agar memproduksi susu yang banyak.
Hal ini sesuai dengan pendapat Cory (2019), yang menyatakan bahwa secara
umum produksi susu kambing sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang
diberikan.
Farm diperoleh hasil yaitu pada manajeman Kesehatan dapat dilakukan dengan
pengendalian penyakit. Salah satu penyakit yang sering di alami oleh ternak
kambing perah adalah penyakit Mastitis penyakit ini dapat dicegah dengan cara
penaganan yaitu dilakukan pemerahan susu sampai habis sampai tiga hari
memberikan obat ampisilin dan amoksilin di lobang ambingnya setiap hari sampai
kambing sembuh dari penyakit Mastitis. Hal ini sesuai dengan pendapat Bangun
kesalahan dalam cara memerah, perkelahian antar kambing dan juga disebabkan
oleh bakteri. Biasanya penyakit ini menyerang induk kambing pada masa laktasi.
Jenis bakteri yang menginfeksi bagian kelenjar susu kambing adalah bakteri
5. Manajemen Pemerahan
sederhana menggunakan tangan langsung dengan cara puting dijepit dengan ibu
jari dan telunjuk kemudian digeser sambil memijat sampai susu keluar. Hal ini
disebut dengan perah pijit merupakan salah satu metode pemerahan dengan cara
puting dijepit dengan ibu jari dan telunjuk kemudian digeser sambil memijat
a. Pra Pemerahan
Farm diperoleh hasil yaitu saat sebelum atau pra pemerahan dilakukan harus
menyiapkan alat penunjang pemerahan seperti multeng, lab kain, Iodine dan air
hangat. Hal ini sesuai dengan pendapat Panjaitan (2023), yang menyatakan bahwa
tahap pra pemerahan adalah kegiatan mempersiapkan alat dan bahan serta kondisi
b. Pemerahan
Farm diperoleh hasil yaitu saat sebelum melakukan pemerahan ambing kambing
multeng susu. Hal ini sesuai dengan pendapat Panjaitan (2023), yang menyatakan
menggunakan kain yang sudah direndam air hangat guna mendorong keluarnya
hormon oksitosin.
c. Pasca Pemerahan
dikumpulkan dan akan di pasteurisasi agar susu bisa tahan lama dan dapat dijual.
Hal ini sesuai dengan pendapat Guswira (2022), yang menyatakan bahwa masa
simpan susu yang relatif singkat membutuhkan sentuhan teknologi, salah satu
Farm diperoleh hasil yaitu susu pasca pemerahan harus disaring terlebih dahulu
untuk memisahkan susu dari kotoran dan bulu yang masuk ketika pemerahan
berlangsung, kemudian susu segera dibawa ke kamar susu atau tempat pasteurisasi
dan susu akan diberi pengemasan agar susu tidak terkontaminasi dan dapat
disimpan dengan lama. Susu yang telah dikemas telah dapat di jual. Hal ini sesuai
dengan pendapat Novita (2021), yang menyatakan bahwa pasteurisasi susu adalah
proses pemanasan susu dibawah titik didih yang bertujuan membunuh sebagian
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada laporan praktek lapang kali ini yaitu manajemen
ternak kambing perah yang baik dan benar dapat dilakukan dengan
perah, dengan perbandingan yang tepat antara bahan kering ransum dan hijauan
B. Saran
penyelenggaraan praktek lapang bisa dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
Ariyanto, B. F., W.T. Nugraha dan D. Suhendra. 2021. Identifikasi lokasi dan
performa fisik kambing perah di Desa Mranggen Kecamatan Srumbung
Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Buletin Peternakan Tropis.
2(2): 98–102.
Bouk, G., Dewi, Y. L., Dapawole, R. R., Kamlasi, Y dan Bere, E. K. 2022.
Fermentasi Dedak Padi Dan Ampas Tahu Sebagai Pakan Alternatif
Ternak. Bakti Cendana, 5(2), 70-76.
Cory, O. 2019. Produksi dan Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Akhir
Laktasi di Peternakan PT. Boncah Utama Kabupaten Tanah Datar (Studi
Kasus). Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang.
Hadhari, H. 2023. Aspek Kehalalan Hewan Ternak dalam Perspektif Surat Al-
Maidah Ayat 1. Skripsi. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Jurusan
Ushuluddin dan Dakwah Islam Institut Agama Islam Negeri (Iain)
Madura.
Mukminah, N., Destiana, I. D., endah Rahayu, W dan Sobari, E. 2019. Inovasi
Teknologi Pakan Komplit (Complete Feed) Sapi Potong Berbasis Limbah
Agroindustri di Kabupaten Subang. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat (MEDITEG), 4(1), 33-42.
Novita, C. I., Delima, M., Sari, E. M., Latif, H dan Allaily, A. 2021. Sosialisasi
Good Hygienic Practices Bagi Peternak Pemula Kambing Perah
Peranakan Etawah di Desa Lamlumpu Kecamatan Peukan Bada
Kabupaten Aceh Besar. Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS), 1(1),
1-6.
Syukriani, D., Irda, I dan Kurnia, D. 2022. Ilmu Ternak Perah. Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh. Sumatra barat.
Sudrajat A, R. F., Yuniarti, E dan Christi R. F. 2021. Evaluasi tempat pakan dan
minum kambing perah laktasi di Peternakan Alam Farm Manglayang
Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung. Jurnal Sains peternakan.
9(2), 117-122.
Utama, R. C. 2019 Pengaruh Dekokta Daun Pandan Wangi (Pandanus
Amaryllifolius Roxb) Sebagai Bahan Dipping Puting Sapi Perah terhadap
Total Bakteri dan pH susu. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Lampung Bandar Lampung.
Widiyasti, W. 2021. Identifikasi Pelaksanaan Manajemen Perkandangan,
Reproduksi dan Kesehatan Kambing Perah Rakyat di Desa Mranggen,
Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Skripsi. Program Studi
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Tidar Magelang.